2
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
• Saat ini PPOK adalah penyebab kematian ke-4 di dunia1, dan perkiraan
menjadi penyebab kematian ke-3 di dunia tahun 2020.
• Diperkirakan kematian terkait PPOK 3 juta orang pada tahun 2012 (6%
dari total kematian), akan meningkat sebanyak 4.5 juta pada tahun 2030.
GOLD 2019
3
Faktor Risiko PPOK
GOLD 2019 4
Diagnosis PPOK
Faktor Risiko
• Faktor individu
Gejala
• Merokok 98%
• Sesak napas
• Pekerjaan
• Batuk kronis
• Polusi di dalam
• Sputum
atau luar
ruangan
Spirometri
Dibutuhkan untuk
menentukan
diagnosis
GOLD 2019 5
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2019
Diagnosis yang telah Uji keterbatasan aliran Uji simtom/risiko
dikonfirmasi dengan udara eksaserbasi
spirometri
Eksaserbasi sedang
ke berat
Grade FEV1
(% predicted) ≥2 atau ≥1
hingga di
Pasca bronkodilator Gold 1 ≥ 80 rawat di
FEV1/FVC < 0.7 rumah sakit
Gold 2 50-79
Risiko
Gold 3 30-49
0 atau 1
tidak di
Gold 4 < 30
rawat di
rumah sakit
Simtom
GOLD 2019 6
Hasil spirometri normal dibandingkan dengan
pasien penderita PPOK
FVC
FEV1
5
Normal
4
FVC
Liter
3
PPOK
2 FEV1 (L) FVC (L) FEV1 / FVC
Normal 4.0 5.0 80%
1 FEV1
PPOK 1.8 3.2 56%
1 2 3 4 5 6
Detik
GOLD 2019 7
Spirometri: mengidentifikasi abnormalitas
berdasarkan kurva flow-volume
Tingkat Criteria
GOLD 1: Ringan VEP1 80% predicted
9
Penilaian gejala dan keluhan PPOK (1/2)
• COPD Assessment
Test (CATTM)
• Chronic Respiratory
Questionnaire (CCQ® )
• St George’s
Respiratory
Questionnaire (SGRQ)
• Chronic Respiratory
Questionnaire (CRQ)
• Modified Medical
Research Council
(mMRC) questionnaire
= digunakan dalam GOLD untuk
menentukan kelompok PPOK
GOLD 2019 10
Penilaian gejala dan keluhan PPOK (2/2)
Questionnaire (CRQ)
3 “Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di
tangga, saya harus berhenti untuk mengambil napas”
• Modified Medical
Research Council
4 “Saya tidak bias keluar rumah karena susah
(mMRC) questionnaire bernapas atau tidak bisa mengganti baju karena
susah bernapas”
= digunakan dalam GOLD untuk
menentukan kelompok PPOK
GOLD 2019 11
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2019
Eksaserbasi sedang ke
berat
≥2 atau ≥1 hingga
di rawat di rumah
sakit
Risiko
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
12
mMRC 0-1 mMRC ≥2
CAT <10 CAT ≥10
Simtom
Pengobatan PPOK Stabil
≥2 atau ≥1 hingga
di rawat di rumah
sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
Pengertian singkatan: eos: hitung eosinophil darah per microliter,; mMRC: modified Medical Research Council dyspnea
questionnaire; CAT™: COPD Assessment Test™.
► Setelah terapi diberikan, pasien harus dinilai ulang untuk apakah target
tercapai dan mengidentifikasi penghalang dalam kesuksesan terapi jika
memang ditemukan
► Mengikuti respon pasien terhadap terapi inisial, penyesuaian terapi
farmakologi dibutuhkan.
Review:
- Gejala
• Dyspnea
- eksaserbasi
Penyesuaian
Nilai
- Eskalasi - Teknik penggunaan inhaler dan
- Tukar alat inhaler atau keteraturan
molekulnya - Pendekatan non farmakologis
- De-eskalasi (termasuk rehabilitasi paru dan
edukasi manajemen diri
-Pertimbangkan
untuk mengganti alat
inhaler atau
molekulenya
-Investogasi (dan
tangani) penyebab
sesak napas yang
lain
≥2 atau ≥1
hingga di rawat
di rumah sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
≥2 atau ≥1
hingga di rawat
di rumah sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
≥2 atau ≥1
hingga di rawat
di rumah sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
≥2 atau ≥1
hingga di rawat
di rumah sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
► Pada pasien tertentu, terapi awal dengan LABA/ICS dapat menjadi terapi line
pertama.
► Terapi ini memiliki efek yang lebih baik untuk menurunkan eksaserbasi pada
pasien dengan hitung eosinophil darah ≥ 300 sel/µL
► LABA/ICS menjadi terapi pertama pada pasien PPOK dengan adanya riwayat asma
► ICS akan menyebabkan efek samping seperti pneumonia, sehingga
penggunaannya sebagai terapi inisial harus setelah pertimbangan untung rugi
pada pasien.
≥2 atau ≥1
hingga di rawat
di rumah sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
• Penggunaan ICS pada pasien PPOK dengan indikasi yang tidak sesuai dapat
meningkatkan risiko pasien terkena efek samping seperti pneumonia, osteoporosis,
diabetes, dan katarak2
• Penggunaan ICS pada terapi awal harus mempertimbangkan risk dan benefit untuk
pasien1
22
Tanggal 21/7/2014 Rujukan
HGB 14,60 13,2-17,3
WBC 15,88 4,5-11
RBC 4,73 4,2-4,87
Hematokrit 42,20 43-49
PLT 285 150-450
Neutrofil 13,16 2,7-6,5 10³/mm³
Limfosit 0,74 1,5-3,7 10³/mm³
Monosit 1,11 0,2-0,4 10³/mm³
Eosinofil 0,81 0-0,10 10³/mm³
Basofil 0,06 0-0,1 10³/mm³
KGD Sewaktu 112,00 <200
Ureum/kreatinin 18,50/0,67 <50/0,70-1,20
Na/K/Cl 128/4,0/102 135-155/3,6-5,5/96-106
kesan leukositosis
PPOK dan Komorbid
COPD1,2 Asthma1,2
Onset Paruh baya Di awal kehidupan (seringkali
masa kanak-kanak)
Gejala Perlahan progresif Bervariasi dari hari ke hari
Sesak saat berolahraga Lebih buruk di malam hari / dini
hari
Keterbatasan Irreversible Reversible
aliran udara
Faktor penyebab Riwayat merokok Paparan alergen, infeksi, diet,
utama tembakau atau terpapar asap tembakau, sosial ekonomi
jenis asap lainnya
26
DAMPAK DARI PPOK EKSASERBASI
Meningkatnya
EKSASERBASI
Progresifitas/ Biaya pengobatan
Penurunan faal meningkat
Paru ber +
cepat
Peningkatan
kematian
• Klasifikasi kriteria
PPOK eksaserbasi
Derajat menurut GOLD
PPOK 2019.
Eksaserbasi
Akut • Klasifikasi
eksaserbasi akut
PPOK kriteria
Anthonisen 1987.
DERAJAT PPOK EKSASERBASI AKUT
Klasifikasi Anthonisen (Anthonisen et al Ann Intern Med 1987)
tipe I (Berat) : 3 gejala utama
tipe II (Sedang): 2 gejala utama
tipe III (Ringan): 1 gejala utama + 1 gejala tambahan
29
DERAJAT PPOK EKSASERBASI AKUT
kriteria GOLD 2019
Ventilasi mekanik non invasif (NIV) merupakan pilihan utama bagi pasien PPOK
eksaserbasi akut dengan gagal napas akut yang membutuhkan ventilasi tidak
ada kontraindikasi absolut (Evidence A)
Pemberian antibiotik (PDPI 2016 dan GOLD 2019)