Anda di halaman 1dari 6

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

PENGERTIAN PEMUTUSAN KERJA

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya


hubungan kerja sama antara karyawan dengan perusahaan,
baik karena ketentuan yang telah disepakati, atau mungkin
berakhir di tengah karier . Mendengar istilah PHK, terlintas
adalah pemecatan sepihak oleh pihak perusahaan karena
kesalahan pekerja.
LARANGAN TERHADAP PEMUTUSAN KERJA

Pemerintah tidak mengharapkan perusahaan melakukan PHK tercantun dalam


Pasal 153 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Thaun 2003 tentang ketenagakerjaan,
yang menyatakan pengusaha dilarang melakukan PHK dengan alasan:
a.Pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut
keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara
terus-menerus.
b.Pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya Karena
memenuhi kewajiban terhadap Negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
c.Pekerja/buruh menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.
d.Pekerja/buruh menikah.
e.Pekerja/burh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau
menyusui bayinya.
PEMENSIUNAN SUMBER DAYA MANUSIA/KARYAWAN

Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan,


undang-undang, ataupun keinginan karyawan sendiri. Keinginan
perusahaan mempesiunkan karyawan karena produktivitas kerjanya
rendah sebagai akibat usia lanjut, cacat fisik, kecelakaan dalam
melaksanakan pekerjaan dan sebagainya.
Undang-Undang mempensiunkan seseorang karena karena telah
mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Kemudian pensiun
karena keinginan pegawai adalah pensiun atas permintaan sendiri
dengan mengajukan surat permohonan setelah mencapau masa kerja
tertentu, dan permohonannya dikabulkan oleh perusahaan.
PROSES PHK DALAM PERUSAHAAN

menurut Umar (2004) pemecatan secara terpaksa harus sesuai dengan


prosedur sebagai berikut:
1)Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan.
2)Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan.
3)Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan
wakil dari P4D.
4)Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan
wakil dari P4P.
5)Pemutusan hubungan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri.
JENIS JENIS PHK

– Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Sementara.


PHK sementara dapat disebabkan karena keinginan sendiri ataupun
karena perusahaan dengan tujuan yang jelas.
– Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) Permanen.
PHK permanen dapat disebabkan 4 hal, yaitu Keinginan sendiri, Kontrak
yang Habis, Pensiun, Kehendak Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai