Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK DAN


PENGORGANISASIAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

THAHARA DEMILIA KANDY :18011100

FITRIANI :1801110077

HARUM WULAN SUCI R : 18011100

DEFNI HERIA SANDI : 1801110076

JERY PANJAS PRAKARSA : 18011100

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Makalah

BAB 2 ISI

2.1 Pengertian Manajemen Strategi

2.2 Proses Manajemen Strategi

2.3 Karakter Keputusan Manajemen Strategi

2.4 Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi

2.5 Pengertian Organisasi

2.6 Proses Pengorganisasian

2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan


pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan , dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif.

Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan , penerapan, dan


pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fugsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut , serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.

Manajemen strategi merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya


disuusn oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi
tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,


mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia
merupakan unsur terpenting dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di
dalam tugas-tugas yang saling berhubungan.

Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal


dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau
orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja,
standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan
atau besaran satuan kerja.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian manajemen strategi ?


2. Mengapa manajemen strategi dianggap penting?
3. Bagaimana proses manajemen strategi berlangsung?
4. Apa saja karakter keputusan manajemen strategi?
5. Apa manfaat dan resiko manajemen strategi ?
6. Bagaimana Pengorganisasian ?
7. Bagaimana proses pengorganisasian ?
8. Bagaimana struktur organisasi ?
9. Bagaimana cara merancang struktur organisasi ?
10. Bagaimana faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi ?

1.3 TUJUAN

1. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen


2. Memahami tentang manajemen strategi
3. Mengetahui gambaran manajemen strategi
4. Untuk menambah wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya manajemen straegi
dalam perusahaan
5. Mengetahui pengorganisasian ?
6. Mengetahui proses pengorganisasian ?
7. Mengetahui struktur organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategi adalah apa yang dialkukan manajer untuk mengembangkan


strategi organisasi. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan semua fungsi
manajemen dasar.

Berikut adalah definisi manajemen strategi menurut para ahli

1. Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen

Manajemen Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang


menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

1. Menurut Gregory G Dees dan Alex Miller

Menurutnya Manajemen Strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas
yaitu analisis strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi (Djaslim
Saladin,2003).

1. Menurut Pearch dan Robinson(1997)

Manajemen Strategi adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan


perumusan(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

1. Menurut Husein Umar(1999:86)

Manajemen Strategi sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan(formulating),
penerapan(implementing), dan evaluasi(evaluating) keputusan-keputusan strategi
antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa
datang.

1. Menurut Michael A. Hitt dan R. Duane Ireland dan Robert E. Holisson(1997,XV)


Manajemen Strategi adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya mereka
mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak
diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian
global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara
berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif.
Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini
menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini
sering menghasilkan laba diatas rata-rata.

Mengapa Manajemen Strategi dianggap penting? Ada tiga alasan. Alasan pertama
yang paling penting adalah bahwa hal itu dapat membedakan seberapa baik kinerja
perusahaan. Organisasi yang menggunakan Manajemen Strategik mempunyai tingkat
kinerja yang lebih tinggi dan itu membuatnya cukup penting bagi para manajer.

Alasan kedua, hal tersebut penting berhubungan dengan fakta bahwa manaer di semua
jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah.

Mereka menghadapi ketidakpastian dengan menggunakan proes manajemen strategik


untuk mmeriksa faktor-faktor yang relevan dan memeutuskan tindakan apa yang kan
diambil. Alasan terakhir, manajemen merupakan hal yang penting karena organisasi
bersifat kompleks dan beragam. Setiap bagian harus bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi.

1. Proses Manajemen Strategi

Proses Manajemen Straegi adalah enam langkah yang memandu perencanaan,


implementasi, dan evaluasi strategi. Strategi terbaik apapun dapat saja gagal bila
manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevakuasinya secara layak.

LANGKAH 1 : MENGIDENTIFIKASI MISIS, TUJUAN, DAN STRATEGI


ORGANISASI SAAT INI.

Setiap organisasi membutuhkan misi yaitu sebuah pernyataan tentang tujuan


organisasi. Mendefinisikan sebuah misi akan memaksa manajer untuk
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan organisasi dalam menjalankan bisnis.
Selain misi juga penting bagi manajer untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi saat
ini. Mengapa ? karena manajer akan mempunyai dasar untuk menilai apakah mereka
perlu berubah ataukah tidak.

LANGKAH 2 : MELAKUKAN ANALISIS EKSTERNAL

Menurut Pearce dan Robinson (2008) lingkungan eksternal faktor-faktor diluar


kendali perusahaan yang dapat memepengaruhi pilihan, arah dan tindakan, struktur
organisasi, dan proses internal perusahaan. Kekuatan eksternal dapat menjadi
perubahan dalam permintaan konsumen akan produk dan jasa industrial dan
konsumen. Kekuatan eksternal mempengaruhi jenis produk yang dikembangkan,
hakikat promosi dan strategi segmentasi pasar, jenis jasa yang ditawarkan dan pilihan
bisnis yang akan dibeli atau dijual. Aspek utama dalam manajemen strategik adalah
suatu perusahaan merumuskan berbagai strategi untuk mengambil keputusan dari
peluang eksternal dan meminimalkan dampak dari ancaman eksternal.

LANGKAH 3: MELAKUKAN ANALISIS INTERNAL

Kekuatan sebuah perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi atau ditiru
oleh para pesaing dianamakan komperensi khusus. Robert Grand alam buku David
(2009) menyimpulkan bahwa audit internal lebih penting. Orientasi yang terfokus
secara eksternal tidak akan memberi sebuah landasan yang aman bagi perumusan
jangka panjang.

Ketika lingkungan eksternal berubah, sumber daya dan kapabilitas perusahaan sendiri
kiranya merupakan landasan yang amanbagi perumusan jangka panjang. Manajer
harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis eksternal
dan internal gabungan disebut analisis SWOT, yaitu analisis atas kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman organisas. Setelah menganalisis SWOT manajer telah siap
memformulasikan strategi yang tepat yaitu menggali kekuatan organisasi dan
peluang eksternal, melindungi organisasi dari ancaman eksternal dan memperbaiki
kelemahan kritis.

LANGKAH 4: MEMFORMULASIKAN STRATEGI

Pada saat memformulasikan strategi, manajer harus mempertimbangkan realitas


lingkungan eksternal dan sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan mendesain
strategi yang akan membantu organisasi mencapai tujuannya . ada tiga jenis utama
strategi yang diformulakan manajer yaitu korporasi , bisnis dan fungsional.

 Strategi Korporasi

Strategi korporasi adalah yang menspesifikasi apa yang akan dimasuki atau yang
ingin dimasukin dan apa yang ingin dilakukan oleh perusahaan dengan bisnis tersebut.
Ini didasarkan pada misi dan tujuan organisasi serta peranan yang akan dimainkan
setiap unit bisnis organisasi.

 Strategi Bisnis atau Kompetitif

Strategi kepemimpinan biaya , dimana strategi ini menekankan pada fokus biaya.

 Strategi fungsional

Strategi yang diguankan oleh berbagai departemen fungsional organisasi untuk


mendukung strategi kompetitif.

LANGKAH 5: MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI


Setelah diformulakan , strategi harus di implementasikan. Tidak peduli seberapa
efektif sebuah organisasi telah merencanakan strateginya, kinerja tetap saja akan
buruk jika strategi tidak diimplementasikan dengan benar.

2.1 PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

2.2 PROSES PENGORGANISASIAN


Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
1) Pemerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2) Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara
logika dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak
terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada
waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3) Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu-kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengkoordinasi ini akan membuat para anggota
organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi
ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu
organisasi dapat mencapai tujuannnya. Proses ini akan tercermin pada struktur
organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan pengorganisasian,
yaitu:
a) Pembagian kerja
b) Departementalisasi (Departementasi)
c) Bagan organisasi formal
d) Rantai perintah dan kesatuan perintah
e) Tingkat-tingkat hirarki manajemen
f) Saluran komunikasi
g) Penggunaan komite
h) Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat
dihindarkan.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI


2.3.1 Definisi Struktur Organisasi
Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetap dan hubungan-hubungan dimana diantara fungsi-fungsi
atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis
kerja, standarlisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan atau besaran satuan kerja.

2.3.2 Karakteristik Struktur Organisasi


Struktur organisasi memiliki dua karakteristik, yaitu:
a) Keseimbangan dalam organisasi
Keseimbangan dalam organisasi ini sangat penting mengingat adanya beberapa
bagian didalamnya. Sebuah organisasi dapat dikatakan seimbang/imbang apabila
masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai
dengan sumbangannya terhadap pencapaian tujuan.

b) Fleksibel
Fleksibel merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri
terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti : perubahan kegiatan,
perubahan jumlah karyawan, perubahan formasi jabatan dsb. Perubahan-perubahan
yang perlu disesuaikan lebih dahulu adalah perubahan yang terjadi dalam jangka
pendek. Selain itu, kemampuan kerja seseorang juga perlu diperhatikan.

2.3.3 Elemen Struktur Organisasi


Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:

a) Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke


dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
b) Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk,
geografi, dan pelanggan.

c) Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.

d) Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.

e) Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat


pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.

f) Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

2.3.4 Contoh Bagan Struktur Organisasi

Penjelasan :
Bagan diatas merupakan contoh dari bagan suatu perusahaan yang pada
umumnya. Pada setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah tatanan-tatanan yang
terdiri dari direktur atau pemimpin perusahaan, manajer (pembantu khusus direktur),
dan bagian divisi pelaksana perusahaan.
Pada bagian general manager/pemimpin suatu perusahaan merupakan puncak
dari segala aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam segala hal yang mencakup dari
seluruh aspek yang dilakukan bawahannnya yang menjadikannya sebagai pengawas
dan pemberi keputusan yang mutlak bagi seluruh pemilik perusahaan. Pada bagian
manajer/ kepala bidang divisi merupakan pembantu khusus dari pemimpin perusahaan
untuk beberapa divisi yang dimiliki perusahaan dan memimpin satu divisi yang dan
melakukan tugasnya dengan sesuai perintah pemimpin perusahaan dan bertanggung
jawab atas divisi tersebut. Setiap manajer, memimpin tiap divisinya dengan memiliki
bawahan yang siap membantu kinerja dan integritas manajer yang mendukung setiap
kemajuan dari perusahaan.
Penjelasan : Suatu perusahaan memiliki bagian-bagian struktur terpenting, berikut
struktur dan pembagian tugasnya.
Komisaris adalah pemilik dari perusahaan. President direktur bertugas
mengepalai semua prosedur yang berjalan dalam suatu perusahaan. Managing
direktur bertugas untuk memanage berjalannya suatu pelaksana yang akan dirinci
seperti misalnya, sebuah kerja sama yang akan dilakukan kadalam perusahaan lain
membantu president direktur.
General Manager bertugas memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Manager bertugas
bertanggung jawab pada suatu perusahaan atau organisasi. Supervisor bertugas untuk
mengawasi atau mengamati suatu kegiatan yang dijalankan dalam sebuah perusahaan.
Seorang supervisor tidak berkenan mengatur sesuatu yang ada di dalam perusahaan.
Kepala Bagian bertugas untuk mengikut sertakan anggotanya pada berjalannya suatu
kegiatan yang ada pada perusahaan.
Sebuah perusahaan mempunyai pemilik yang disebut sebagai komisaris
perusahaan. Sebuah perusahaan akan memiliki kualitas yang baik jika semua
dikerjakan dan dilakukan oleh kerja sama yang baik dengan tidak melakukan
kecurangan dalam sebuah proyek yang akan dikerjakan. Dengan ini perusahaan lain
akan melihat sebuah eksperimen untuk melakukan kerjasama yang mungkin akan
bisa menguntungkan satu sama lain.
Semua ini dilakukan demi menunjukkan bahwa perusahaan yang dimiliki
sebagai implementasi setiap perusahaan yang akan bermodal tinggi dan mungkin bisa
melakukan kerjasama dengan perusahaan asing yang akan menghasilkan nilai
keuntungan yang sangat tinggi. Dan suatu perusahaan akan lebih merasa nyaman bila
suatu kekerabatan yang mungkin bisa menjadi suatu nilai positif dalam perusahaan
tersebut.

2.3.5 Cara Merancang Struktur Organisasi


1. Rancanglah struktur organisasi sesuai dengan misi dan visi
organisasi Anda.
Dengan kata lain, tujuan atau sasaran organisasi harus jelas sebelum Anda membuat
struktur yang baku. Kadang ada yang buru-buru membuat struktur tanpa kejelasan
tentang apa yang diharapkan dari organisasi. Hindarilah membuat bagan organisasi
tanpa tujuan organisasi yang jelas.
2. Rancanglah susunan organisasi setelah organisasi Anda merumuskan
bisnis proses utama untuk mencapai sasaran organisasi.
Ini membantu anda menemukan proses bisnis atau aktifitas apa yang anda butuhkan
untuk menghasilkan produk dari organisasi Anda. Akan lebih mudah
mengembangkan struktur dengan kejelasan aktifitas. Bukan hanya itu saja, dengan
adanya bisnis proses akan jelas juga berapa orang pekerja yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas tersebut dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan dari pekerja.
3. Susunlah susunan organisasi Anda dengan mempertimbangkan bakat
dan kemampuan yang dimiliki pekerja.
Bisa saja organisasi yang anda kira memiliki banyak talenta selama ini, tapi tidak
digunakan atau dioptimalkan. Gunakanlah talenta-talenta yang ada dan optimalkanlah
bakat dan kemampuan mereka. Hindarilah persepsi-persepsi negatif tentang kinerja
pekerja-pekerja di organisasi Anda. Sering orang tidak menunjukkan kinerja bagus
karena pekerjaan yang mereka lakukan di luar dari skop talenta dan 'passion' mereka.

4. Pertimbangkanlah umur pekerja ketika Anda menempatkan pekerja


pada jabatan-jabatan yang telah Anda rancang.
Hindarilah menempatkan pekerja pada jabatan yang tidak sesuai dengan keahlian dan
bakatnya. Tanpa Anda sadari, ini akan membuat mereka menghasilkan kinerja kerja
yang rendah.
5. Lakukanlah self-assesment kepada pekerja-pekerja untuk mendukung
bahwa jabatan mereka saat ini masih relevan dengan bakat dan talenta
mereka.
Orang yang punya kinerja hebat pada pekerjaan tertentu belum tentu memiliki
kinerja yang sama pada pekerjaan lain. Pertimbangkanlah prinsip ini bila anda
menempatkan seseorang pada jabatan tertentu.

6. Berbicaralah dengan pekerja bahwa posisi yang Anda tawarkan pada


pekerja bisa tidak sesuai dengan bakat dan talentanya.

Tidak selalu ada posisi yang terbaik buat setiap pekerja di organisasi.
Kadang talenta dan kemampuan yang dibutuhkan tidak selalu ada pada pekerja
atau posisi yang ada tidak selalu sesuai dengan bakat dan talenta pekerja.
Komunikasikanlah bahwa posisi yang Anda tawarkan kepada pekerja mungkin
tidak akan menghasilkan kinerja baik. Ini akan menolong pekerja apakah
ia akan ambil jabatan tersebut atau memilih pindah ke perusahaan lain,
yang mungkin baik buat pekerja maupun organisasi Anda sendiri.

2.3.6 Faktor-faktor Perancangan Struktur Organisasi

1) Strategi Organisasi untuk mencapai tujuan.

2) Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk


memproduksi barang-barang atau jasa yang akan membedakan bentuk struktur
organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi
industri massal akan memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan industri pakaian jadi yang
mengutamakan perubahan mode.
3) Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk
bekerjasama harus diperhatiakn dalam merancang struktur organisasi.
Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan juga akan mempengaruhi
saluran komunikasi, wewenang dan hubungan di antara satuan-satuan kerja
pada rancangan struktur organisasi.
4) Ukuran Organisasi, besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi.
Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks,
dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dengan penerapan strategi yang baik dalam perencanaan, pengorganisasian serta


pengendalian akan membantu sebuah organisasi mencapai hasil yang bernilai sesuai
dengan perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya. Penggunaan manajemen
strategi membantu memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan
kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai


dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan
yang melingkupinya. Keberhasilan manajer mengelola organisasi tergantung pada
kemampuannya menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan anggota
organisasi untuk mencapai tujuan.

Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam


mengelola organisasi berdasarkan unsur spesialisasi, standardisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Struktur organisasi juga mengandung pengertian sebagi system atau jaringan kerja
dari tugas-tugas, pelaporan relationship dan komunikasi yang menghubungkan
pekerjaan individual dan kelompok. Penstruktural kembali atau restructuring mengacu
pada perubahan dari sebuah struktur organisasi dalam usahanya meningkatkan
kinerja.

1. Saran

Para pembaca khususnya mahasiswa harus lebih meningkatkan pengetahuannya


tentang strategi dan keunggulan persaingan.

Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini


diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian
maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

MANAJEMEN STRATEGIK

Mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-manajemen-strategi-menurut.html?m=1

http://manajemenstrategis.wordpress.com/manajemen-strategis/

http://anggunfreeze.blogspot.com/2012/10/konsep-konsep-dasar-manajemen-strategik
.html

http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/d_adpend_999888_qamari_anwar_chapter
2.pdf

http://respository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53151/BAB%20III%20Keran
gka%20Pemikiran.pdf

PENGORGANISASIAN
T.Hani Handoko, Manajemen, EDISI 2 Penerbit BPFE Yogyakarta,
1999.
Yahya Yohannes.2006. Pengantar Manajemen.Jakarta:Graha Ilmu.
George R. Terry.2000. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara.
http://bagusprostyle.blogspot.com/2012/04/desain-organisasi-yang-umum
.html.
http://www.putra-putri-indonesia.com/struktur-organisasi.html
http://kamalludinka29.blogspot.com/2011/10/struktur-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai