1/16/2020 2
Stroke merupakan penyebab kematian no.2 di
dunia dengan angka kematian sebesar 6,15 juta jiwa
LAPORAN KASUS
1/16/2020 4
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. YR
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Suku : Sabu
Agama : Katholik
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Soe
Perawatan : Ruang Anggrek
Tanggal MRS : 06/01/2020
Tanggal Pemeriksaan : 08/01/2020
1/16/2020 5
ANAMNESIS
Autoanamnesis terhadap pasien dan
Heteroanamnesis terhadap anak pasien di
ruangan Anggrek RSU Prof. Dr. W.Z Yohanes
Tanggal 8 Januari 2020
Keluhan Utama
Lemah pada sisi tubuh sebelah kanan
Kelemahan dirasakan
menetap, dan baru pertama Rujukan dari RSUD
kali dialami pasien. Lemah Soe dengan diagnosa
terjadi secara tiba – tiba Hemiplogi D Susp.
saat pasien sedang SNH dd SH + CHF +
beraktivitas dan terjatuh di Awal edema
Pulmonum
kamar mandi. Pasien tidak
bicara setelah jatuh
Kelemahan
dirasakan pada
tangan dan kaki
pada sisi tubuh
1/16/2020
sebelah kanan 7
Status Generalis
Tanda vital
Tekanan darah
Kanan : 130/70 mmHg
Kiri : 120/700 mmHg
Nadi
Kanan : 68x/menit (ireguler), kuat angkat
Kiri : 62x/menit (ireguler), kuat angkat
Pernapasan : 20x/menit teratur
Suhu : 36,5˚C
1/16/2020 8
Sistem Organ
• Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak
sianosis, turgor kulit cukup, capillary refil
kurang dari 2 detik dan teraba hangat.
• Rambut : Rambut pendek berwarna hitam distribusi
merata.
• Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : Deformitas (-), Nyeri tekan(-), Krepitasi (-),
Deviasi septum (-), Sekret (-/-).
• Mulut : Sudut bibir kanan turun, kering (-),
Sianosis(-), Lidah sedikit mencong ke kanan
• Telinga : Normotia (+/+), Nyeri tekan(-/-),
Nyeri Tarik(-/-), Secret(-/-)
• Leher : Arteri karotis komunis kanan : Bruit(-)
Arteri karotis komunis kiri : Bruit(-)
1/16/2020 9
• Pulmo
Inspeksi : Dinding toraks simetris pada saat statis maupun dinamis, retraksi
otot-otot pernapasan (-)
Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Cor
Inspeksi : Tampak iktus kordis ± 2cm di bawah papilla mamae
sinistra.
Palpasi : Iktus kordis teraba kuat ± 2cm di bawah papilla
mamae sinistra.
Perkusi :
Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra dengan bunyi redup
Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula sinistra dengan bunyi redup
Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
• Abdomen
Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi abnormal (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
• Extremitas :
Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis (-/-)
Akral hangat (+/+), odem (-/-) ekstremitas atas dan ekstremitas
bawah dextra
Status Neurologis
- GCS : E4 V3 M6
• Meningeal sign :
• Kaku kuduk : - (tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)
• Brudzinski I : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Brudzinski II : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Kernig : -/-(tidak terdapat tahanan sblm mencapai 135º/tidak terdapat tahanan sblm
mencapai 135º)
- Nervus cranialis
• N-I (Olfaktorius) :
– Subjektif: Normosmia/normosmia
– Objektif: Normosmia/normosmia
• N-II (Optikus)
Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lapang pandang : sulit dievaluasi
• N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)
Keduduka bola mata : Tengah/tengah
Gerakan bola mata : Sulit dievaluasi (pasien tidak kooperatif)
Status Neurologis
Nistagmus :-
Ptosis :- /-
Pupil : Isokor, bulat, 3mm / 3mm
Refleks Pupil
langsung :+/+
tidak langsung :+/+
• N-V (Trigeminus)
a.Sensorik
N-V1 (ophtalmicus) : Normal/Normal
N-V2 (maksilaris) : Normal/Normal
N-V3 (mandibularis) : Normal/Normal
b.Motorik : + (Pasien dapat merapatkan gigi dan membuka mulut)
c.Refleks kornea
Langsung :+
Tidak langsung :+
Status Neurologis
• N-VII (Fasialis)
Motorik
Otot wajah dalam keadaan istirahat: simetris
Mengerutkan dahi :+ / +
Menutup mata :+ / +
Meringis :+/+
Mencucu :+/+
Gerakan involunter :Tic (-), Spasmus (-)
Sensorik (indra pengecap) :Tidak Dilakukan Pemeriksaan
• N. VIII (Vestibulocochlearis)
Keseimbangan
Tes Romberg : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Pendengaran
Mendengar suara bisik/gerakan jari: N/N
Tes Rinne : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tes Schwabach : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tes Weber : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tinitus :-
Vertigo : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Neurologis
• N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)
a. Langit-langit lunak : Posisi uvula normal, Deviasi (-) Posisi arkus faring Simetris
b. Refleks menelan : +
c. Refleks muntah :+
• N-XI (Akesorius)
a. Kekuatan M. Sternokleidomastoideus : + /+
b. Kekuatan M. Trapezius : + /+
• N-XII (Hipoglosus)
a. Tremor lidah :-
b. Atrofi lidah :-
c. Fasikulai :-
d. Disatria :-
e. Ujung lidah saat istirahat : Deviasi (-)
f. Ujung lidah saat dijulurkan : Deviasi (-)
Penegakan Diagnostik
dengan Siriraj Score
Siriraj stroke skor :
(2,5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) – (3 x atheroma markers) -12
Diagnosis
etiologi
Diagnosis Stroke non
topis hemoragik
Hemisfer
Diagnosis cerebri
sinistra
klinis basal ganglia
Hemiparese dan thalamus
flaksid dextra sinistra (a.
grade 4, parese N cerebri
VII dextra
sentral, hipertensi media)
grade 2
Planning
Planning Diagnostik Planning Terapi (5B)
Oklusi PATOFISIOLOGI
Perfusi jaringan cerebral ↓
Iskemia
Hipoksia
Na & K influk
Retensi cairan
Oedem serebral
Gg.kesadaran, kejang fokal,
hemiplegia, defek medan
penglihatan, afasia
Sirkulasi terganggu Sensomotorik Gejala klinis lain
Sindrom Sirkulasi Anterior
A.Serebri media (total) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia global (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-neglect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. agnosia, defisit visuospasial, apraksia,
disfagia
A.Serebri media (bagian atas) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia motorik (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-negelect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. hemianopsia, disfagia
A.Serebri media (bagian Tidak ada gangguan Afasia sensorik (hemisfer dominan),
bawah) afasia afektif (hemisfer non-dominan),
kontruksional apraksia
A.Serebri media dalam Hemiparese kontralateral, tidak Afasia sensoris transkortikal (hemisfer
ada gangguan sensoris atau dominan), visual dan sensoris neglect
ringan sekali sementara (hemisfer non-dominan)