Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

STROKE NON HEMORAGIK


Christine Dupe| 1408010065
Pembimbing :
dr. Johana Herlin, Sp.S
dr. Imelda Ora Adja, M.Biomed, Sp.S
SMF ILMU PENYAKIT SARAF - RSUD PROF. DR. W.Z.
JOHANNES KUPANG
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019 1
PENDAHULUAN

StrokeDefisit neurologis fokal (atau global) yang


terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh faktor vaskular.

Stroke merupakan kondisi dimana terjadi


kehilangan perfusi ke pembuluh darah otak secara
akut yang menimbulkan kehilangan fungsi
neurologis secara cepat

1/16/2020 2
Stroke merupakan penyebab kematian no.2 di
dunia dengan angka kematian sebesar 6,15 juta jiwa
LAPORAN KASUS

1/16/2020 4
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. YR
Umur : 66 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Suku : Sabu
Agama : Katholik
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Soe
Perawatan : Ruang Anggrek
Tanggal MRS : 06/01/2020
Tanggal Pemeriksaan : 08/01/2020
1/16/2020 5
ANAMNESIS
Autoanamnesis terhadap pasien dan
Heteroanamnesis terhadap anak pasien di
ruangan Anggrek RSU Prof. Dr. W.Z Yohanes
Tanggal 8 Januari 2020

Keluhan Utama
Lemah pada sisi tubuh sebelah kanan

Keluhan yang berhubungan dengan keluhan utama :


Bicara tidak nyambung
ANAMNESIS
Keluhan
“Lemah pada
penyerta : kram sisi tubuh
(-), nyeri kepala, sebelah kanan
muntah (-),
pingsan (-), BAK sejak 3 jam
(-), BAB (-)
SMRS”

Kelemahan dirasakan
menetap, dan baru pertama Rujukan dari RSUD
kali dialami pasien. Lemah Soe dengan diagnosa
terjadi secara tiba – tiba Hemiplogi D Susp.
saat pasien sedang SNH dd SH + CHF +
beraktivitas dan terjatuh di Awal edema
Pulmonum
kamar mandi. Pasien tidak
bicara setelah jatuh

Kelemahan
dirasakan pada
tangan dan kaki
pada sisi tubuh
1/16/2020
sebelah kanan 7
Status Generalis
Tanda vital
Tekanan darah
Kanan : 130/70 mmHg
Kiri : 120/700 mmHg
Nadi
Kanan : 68x/menit (ireguler), kuat angkat
Kiri : 62x/menit (ireguler), kuat angkat
Pernapasan : 20x/menit teratur
Suhu : 36,5˚C

1/16/2020 8
Sistem Organ
• Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak
sianosis, turgor kulit cukup, capillary refil
kurang dari 2 detik dan teraba hangat.
• Rambut : Rambut pendek berwarna hitam distribusi
merata.
• Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : Deformitas (-), Nyeri tekan(-), Krepitasi (-),
Deviasi septum (-), Sekret (-/-).
• Mulut : Sudut bibir kanan turun, kering (-),
Sianosis(-), Lidah sedikit mencong ke kanan
• Telinga : Normotia (+/+), Nyeri tekan(-/-),
Nyeri Tarik(-/-), Secret(-/-)
• Leher : Arteri karotis komunis kanan : Bruit(-)
Arteri karotis komunis kiri : Bruit(-)

1/16/2020 9
• Pulmo
 Inspeksi : Dinding toraks simetris pada saat statis maupun dinamis, retraksi
otot-otot pernapasan (-)
 Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
 Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Cor
Inspeksi : Tampak iktus kordis ± 2cm di bawah papilla mamae
sinistra.
Palpasi : Iktus kordis teraba kuat ± 2cm di bawah papilla
mamae sinistra.
Perkusi :
Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra dengan bunyi redup
Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula sinistra dengan bunyi redup
Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
• Abdomen
 Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi abnormal (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
 Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

• Extremitas :
 Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis (-/-)
 Akral hangat (+/+), odem (-/-) ekstremitas atas dan ekstremitas
bawah dextra
Status Neurologis
- GCS : E4 V3 M6
• Meningeal sign :
• Kaku kuduk : - (tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)
• Brudzinski I : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Brudzinski II : -/- (tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
• Kernig : -/-(tidak terdapat tahanan sblm mencapai 135º/tidak terdapat tahanan sblm
mencapai 135º)
- Nervus cranialis

• N-I (Olfaktorius) :
– Subjektif: Normosmia/normosmia
– Objektif: Normosmia/normosmia
• N-II (Optikus)
Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Lapang pandang : sulit dievaluasi
• N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)
Keduduka bola mata : Tengah/tengah
Gerakan bola mata : Sulit dievaluasi (pasien tidak kooperatif)
Status Neurologis
Nistagmus :-
Ptosis :- /-
Pupil : Isokor, bulat, 3mm / 3mm
Refleks Pupil
langsung :+/+
tidak langsung :+/+
• N-V (Trigeminus)
a.Sensorik
N-V1 (ophtalmicus) : Normal/Normal
N-V2 (maksilaris) : Normal/Normal
N-V3 (mandibularis) : Normal/Normal
b.Motorik : + (Pasien dapat merapatkan gigi dan membuka mulut)

c.Refleks kornea
Langsung :+
Tidak langsung :+
Status Neurologis
• N-VII (Fasialis)
Motorik
Otot wajah dalam keadaan istirahat: simetris
Mengerutkan dahi :+ / +
Menutup mata :+ / +
Meringis :+/+
Mencucu :+/+
Gerakan involunter :Tic (-), Spasmus (-)
Sensorik (indra pengecap) :Tidak Dilakukan Pemeriksaan
• N. VIII (Vestibulocochlearis)
Keseimbangan
Tes Romberg : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Pendengaran
Mendengar suara bisik/gerakan jari: N/N
Tes Rinne : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tes Schwabach : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tes Weber : Tidak Dilakukan Pemeriksaan.
Tinitus :-
Vertigo : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Neurologis
• N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)
a. Langit-langit lunak : Posisi uvula normal, Deviasi (-) Posisi arkus faring Simetris
b. Refleks menelan : +
c. Refleks muntah :+
• N-XI (Akesorius)
a. Kekuatan M. Sternokleidomastoideus : + /+
b. Kekuatan M. Trapezius : + /+
• N-XII (Hipoglosus)
a. Tremor lidah :-
b. Atrofi lidah :-
c. Fasikulai :-
d. Disatria :-
e. Ujung lidah saat istirahat : Deviasi (-)
f. Ujung lidah saat dijulurkan : Deviasi (-)
Penegakan Diagnostik
dengan Siriraj Score
Siriraj stroke skor :
(2,5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) – (3 x atheroma markers) -12

No. Gejala/tanda Penilaian


1. Kesadaran 0 : kompos mentis
1 : somnolen Interpretasi :
2 : semi koma/koma 1. SSS > 1 : stroke
2. Muntah 0 : tidak hemoragik
1 : ya 2. SSS <-1 : stroke
3. Nyeri kepala 0 : tidak non hemoragik
1 : ya
4. Tekanan darah diastolik
5. Atheroma markers 0 : tidak ada
a. Diabetes melitus 1 : ada
b. Angina pectoris
c. Hiperkolesterolemia
Siriraj stroke skor :
(2,5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) – (3 x atheroma markers) -12

(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) +(0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 = -3 (Stroke Non Hemoragik)


Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium IGD 09/02/2019
Hb : 12.3 g/dL
Hct : 37.7%
RBC : 5,04 x 106 uL
MCV : 74,8 fL
MCH : 24,4 pg
MCHC : 32,6 g/L
WBC : 8,24 x 103/uL
PLT : 341 x 103/uL
Ur : 16,2 ,g/dL
Cr : 0.54 mg/dL
GDS : 98 mg/dL
Na : 143 mmol/L
K : 3,5 mmol/L
Cl : 107 mmol/L
Ca Ion : 1.340 mmol/L
Total Ca : 3.2 mmol/L
CT Scan
- tampak lesi hipodens di
thalamus kiri dan basal ganglia
kiri
- Tampak kalsifikasi patologis
pada basal ganglia kanan dan kiri
- Tidak tampak midline shift
- Sulcy dan gyri tampak baik
- Sistem ventrikel dan sisterna
tampak baik
- Tak tampak kalsifikasi abnormal
- Pons dan cerebellum tampak
baik
- Orbita dan mastoid kanan kiri
tampak baik
- Sinus paranasalis kanan kiri
tampak baik
- Calvaria baik
Kesan : stroke iskemia subacute
pada basal ganglia kiri dan thalamus
kiri
Kalsifikasi patologis pada basal
ganglia kiri
Resume
Pasien datang dengan keluhan lemah separuh badan kanan yang
dirasakan sejak 3 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan kram pada wajah,
sakit kepala, dan belum BAB sudah 5 hari terakhir
Status Generalis
• TD kanan : 200/100 mmHg Nadi kanan: 105x/menit reguler
• TD kiri : 180/90 mmHg Nadi kiri : 90x/menit reguler
Status Neurologis
• GCS: E4V5M6
• Motorik : hemiparese flaksid dextra grade 4 tanpa atrofi 4 5
• Paresis N.VII dextra tipe sentral
4 5
• Fisiologi Reflex
– BPR : +1/+2 KPR: +1/+2
– TPR : +1/+2 ACR: +1/+2
• Patologis Reflex
Hoffmen-Tromner : +/-
Babinski dan variannya: babinsky (+/-), Chaddok (+/-), oppeheim (+/-)
Diagnosis

Diagnosis
etiologi
Diagnosis Stroke non
topis hemoragik

Hemisfer
Diagnosis cerebri
sinistra 
klinis basal ganglia
Hemiparese dan thalamus
flaksid dextra sinistra (a.
grade 4, parese N cerebri
VII dextra
sentral, hipertensi media)
grade 2
Planning
Planning Diagnostik Planning Terapi (5B)

- Cek Profil Lipid - Breathing : Jaga jalan nafas bebas, O2


(kolesterol, HDL, LDL, perlu bila kadar O2 darah berkurang
Trigliserida), fungsi hati - Brain :
(SGPT,SGOT), protein - Posisi kepala 20-30˚
darah (albumin, globulin) - Inj. Piracetam 3x3gr/IV
- EKG - Blood :
- Echocardiography - Cek EKG
- Transcranial doppler - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Amlodipin 1x10 mg/PO
- Aspilet 1x80 mg/PO
- Clopidogrel 1x75 mg/PO
- Simvastatin 1x20 mg/PO
- Neurodex 1x1/PO
- Bowel
- Diet TKTP peroral
- Dulcolax supp 10 mg (1-0-0)
- Bladder : -
Prognosis
• Ad Vitam : Dubia ad Bonam
• Ad Funtionam : Dubia ad Bonam
• Ad Sanationam:Dubia ad Bonam
Stroke Iskemik
Trombosis Cerebri Emboli Cerebri
-Gejala akut/subakut dan -Gejala mendadak (paling cepat
sering didahului gejala diantara semua jenis stroke)
prodormal -Sering terjadi waktu bergiat,
-Sering terjadi waktu istirahat kadang waktu istirahat
dan saat bangun pagi -Umumnya kesadaran bagus,
-Biasanya kesadaran bagus namun dapat juga menurun bila
-Sering mengenai usia dekade emboli besar
6-8 -Sering mengenai usia dekade
2-3 dan 7
-Harus ada sumber emboli
(umumnya dari jantung akibat
gangguan irama atau katup)
ETIOLOGI
Etiologi
Stroke Iskemik/Non Hemoragik
• Vasculer : Aterosclerosis, Inflamasi (Giant cell
arteritis) SLE
• Kelainan jantung: Trombosis mural, aritmi
jantung, Endokarditis infeksiosa dan
noninfeksiosa, PJR, dsb
• Kelainan darah: trombositosis, polisitemia,
anemia sel sabit, leukositosis, hiperkoagulasia
Pembuluh darah
Trombus/embolus karena plak ateromatosa,
fragmen, lemak, udara, bekuan darah

Oklusi PATOFISIOLOGI
Perfusi jaringan cerebral ↓

Iskemia

Hipoksia

Metabolisme Aktivitas elektrolit Nekrotik jaringan otak


anaerob terganggu

Asam laktat ↑ Na & K pump gagal Infark

Na & K influk

Retensi cairan

Oedem serebral
Gg.kesadaran, kejang fokal,
hemiplegia, defek medan
penglihatan, afasia
Sirkulasi terganggu Sensomotorik Gejala klinis lain
Sindrom Sirkulasi Anterior
A.Serebri media (total) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia global (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-neglect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. agnosia, defisit visuospasial, apraksia,
disfagia

A.Serebri media (bagian atas) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia motorik (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-negelect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. hemianopsia, disfagia

A.Serebri media (bagian Tidak ada gangguan Afasia sensorik (hemisfer dominan),
bawah) afasia afektif (hemisfer non-dominan),
kontruksional apraksia

A.Serebri media dalam Hemiparese kontralateral, tidak Afasia sensoris transkortikal (hemisfer
ada gangguan sensoris atau dominan), visual dan sensoris neglect
ringan sekali sementara (hemisfer non-dominan)

A.Serebri anterior Hemiplegia kontralateral Afasia transkortikal (hemisfer


(tungkai lebih berat dari lengan) dominan), apraksia (hemisfer non-
hemiestesia kontralateral dominan), perubahan perilaku dan
(umumnya ringan) personalitas, inkontinensia urin dan alvi
Sirkulasi terganggu Sensomotorik Gejala klinis lain
Sindrom Sirkulasi Posterior
A.Basilaris (total) Kuadriplegia, sensoris Gangguan kesadaran sampai ke
umumnya normal sindrom lock-in, gangguan saraf
cranial yang menyebabkan
diplopia, disartria, disfagia,
disfonia, gangguan emosi

A.Serebri posterior Hemiplegia sementara, Gangguan lapang pandang


berganti dengan pola bagian sentral, prosopagnosia,
gerak chorea pada tangan, aleksia
hipestesia atau anestesia
terutama pada tangan

Pembuluh Darah Kecil


Lacunar infark Gangguan motorik murni,
gangguan sensorik murni,
hemiparesis ataksik, sindrom
clumsy hand
SNH vs SH
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : GCS
• TTV
• Nervus Cranialis: III, IV,VI,VII,
IX,X,XII
• Motorik
• Reflex Fisiologis
• Reflex Patologis
Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan
Stroke Hemoragik
Gambaran CT-Scan Stroke Infark
Gambaran CT-Scan Stroke
Hemoragik
Terapi Stroke Non
Hemoragik
1. FASE AKUT (10-14 hari dari onset)
SASARAN :
1.1. NEUROPROTEKSI : menyelamatkan neuron
yg masih hidup
1.2. REPERFUSI SEREBRAL DAERAH
ISKEMI
Pelihara fungsi otak dari ancaman proses
patologik (OEDEM, ISKEMI  INFARK)
dgn jalan tindakan & R/ obat yg menjamin tek
Perfusi drh yg memadai u/ berfungsinya
otak secara optimal
PENANGANAN UMUM
B1. BREATHING
A (AIRWAY CLEAR) : jalan nafas harus bebas, resp. terjamin
B2. BLOOD : Jantung  hrs baik /EKG
Anemi  Koreksi
TD  Stabilkan / Optimalkan Tek.Perfusi
Jangan R/ Tensi  pd Fase Akut !
B3. BRAIN
C (CEREBRAL FUNCTION) :
Koma - dipantau, Diatasi
Kejang - diobati  Anti Konvulsan
Kadar Gula DRH (GD) - bila tinggi : kan pelan-pelan ( bila perlu R/
Insulin)
Balans cairan, Elektrolit, Asam-Basa  Pantau/Koreksi bila perlu
B4. BLADDER FUCTION : Fungsi ginjal dipelihara; hindari infeksi,
batu, ggn balans elektrolit, pH, air, dsb. Atasi retensi / inkontinensi 
kateter, ganti berkala
B5. BOWEL FUCTION : Nutrisi yg cukup / optimal, fungsi TGI baik,
atasi obstipasi (retensi alvi) & inkontinensi alvi, dispepsi dikoreksi,
dll.
R/ Obat (MEDIKAMENTOUS)

1. Untuk SASARAN REPERFUSI SEREBRAL :


a. ANTI EDEMA (OTAK) :
1. Gliserol 10% Infus, 1 GR / kgBB / Hari  6 jam
2. Kortikosteroid (diperdebatkan): Deksametason Bolus 10 - 20
mg iv, lalu 4 - 5 mg / 6 jam untuk beberapa HARI  
(TAPERING OFF)
b. ANTI KOAGULAN : Heparin atau heparinoid, mis jenis
LMWH; mis.pd kasus akut, emboli kardiak/trombo emboli 
di perlukan data faal hemostasis : PT,INR,APTT
c. ANTI AGREGASI (TROMBOSIT) : Asam Asetil Salisilat
(ASA) dosis rendah 80 - 325 mg/hari (sekali/dosis tunggal),
Ticlopidin (oral) : 2 x 250 mg, Clopidogrel 75 mg , sekali
sehari
d. OBAT lainnya : u/ Perbaiki / Jamin “ADO” untuk Reperfusi
Serebral
- Pentoksifilin (iv/drips  Oral)
- Sitikolin : Nicholin /Citicolin - 250-500 mg/12jam iv
- Piracetam -12 gram/24 jam I.V
- Aminophyllin 2.4 gr % 5 ml iv/8 - 12 jam (pelan)
REHAB. & R/FISIK dll

1. Hiperventilasi pd OEDEMA OTAK


- O2  HBO (Terapi Oksigen Hyperbarik) u/ Edema
Otak & u/ Stroknya
2. REHAB. :
- Fisioterapi sejak Hari-I * posisi
* grkan Pasif  Aktif
- Bina Wicara (“speech therapy”)
- Psikoterapi & Sosialisasi
- Terapi Kerja
2. FASE PASCA AKUT

Sasaran : 1. Rehabilitasi Medik


2. Cegah Stroke Ulang
1. Rehab : lanjutkan fase akut  bebas /
Latihan (Rehab. Fisik, Mental / Psikik &
Sosial !)
2. Preventif : * ASA : 80 - 325 mg/hari
( u/ Anti Agregasi Pletelet)
* Ticlopidin
. Dipyridamole
. Cilostazol
Komplikasi
Komplikasi jangka Komplikasi
Komplikasi dini pendek (1-14 hari
pertama) jangka panjang
•Edema serebri •Pneumonia •Stroke rekuren
•Abnormalitas •Emboli paru •Abnormalitas
jantung •Perdarahan jantung
•Kejang gastrointestina •Kelainan
•Nyeri kepala l metabolic dan
•Gangguan •Stroke rekuren nutrisi
fungsi menelan •DVT •Depresi
•Infeksi •Gangguan
sekunder vascular
lainnya
Prognosis

30-40% dapat sembuh secara


sempurna asalkan ditangani
dalam jangka waktu < 6 jam

Anda mungkin juga menyukai