KLASIFIKASI
Herniasi sentral
Herniasi Uncal
Pada herniasi uncal, yaitu hernia transtentorium yang sering, bagian paling
dalam pada lobus temporal yaitu uncus bisa sangat terhimpit sehingga melewati
tentorium dan menyebabkan tekanan yang tinggi pada batang otak terutama midbrain.
Tentorium merupakan struktur dalam tengkorak kepala yang terbentuk dari lapisan
meningea yaitu dura mater. Jaringan bisa terkelupas dari korteks cerebral dimana
proses ini dinamakan sebagai dekortikasi. Uncus ini akan menekan nervus kranialis ke-
3 yang berfungsi mengontrol input parasimpatis pada organ mata. Keadaan ini akan
mengganggu transmisi neural parasimpatis sehingga menyebabkan pupil pada mata
terkait akan berdilatasi dan gagal untuk berkonstriksi apabila adanya respon cahaya
seperti mana seharusnya. Maka dengan adanya gejala dilatasi pupil yang tidak berespon
dengan cahaya, itu merupakan tanda penting adanya peningkatan tekanan intracranial.
Dilatasi pupil sering diikuti dengan beberapa gejala lain kompresi nervus kranialis ke-
3 yaitu deviasi bola mata kearah atas dan bawah akibat dari hilangnya innervasi ke
semua otot motilitas kecuali otot rektus lateralis yang diinervasikan oleh nervus
kranialis ke-6 dan otot obliqus superior yang diinervasikan oleh nervus kranialis ke-4.
Gejala ini muncul karena fiber esentrik parasimpatik mengelilingi fiber
Herniasi serebral
Herniasi tonsillar
Pada herniasi tonsillar, yang juga dikenali sebagai herniasi serebral kea rah
bawah, tonsil serebral akan bergeser ke bawah masuk ke foramen magnum dan
menyebabkan kompresi pada distal batang otak dan proksimal dari korda spinalis
servikal. Peningkatan tekanan pada batang otak akan menyebabkan disfungsi dari
system saraf pusat yang berperan dalam mengontrol fungsi respiratori dan fungsi
jantung.(5)
Gambar 8: Foto MRI yang menunjukkan cedera otak akibat dari hernia otak. (1)
Untuk evaluasi herniasi tonsillar yang lebih lanjut, pemeriksaan CINE flow
digunakan. Pemeriksaan MRI tipe ini memeriksa pengaliran cairan serebrospinal pada
sendi kranio-servikal. Bagi pasien yang dating dengan symptom hernia dimana
dirasakan berkurang pada posisi supine dan memburuk pada posisi berdiri, maka
pemeriksaan MRI ini haruslah dilakukan dalam posisi berdiri.(6,7)
Herniasi Singulata
Pada herniasi singulata atau subfalcine, yaitu hernia yang paling sering, bagian
paling dalam pada lobus frontalis akan terdorong ke falx serebri. Hernia singulata bisa
terjadi apabila salah satu dari hemisfer membengkak dan menolak girus singulata
kearah falx serebri. Walaupun keadaan ini tidak terlalu menekan batang otak seperti
tipe-tipe hernia yang lain, namun bisa memberikan efek pada pembuluh darah yang
berdekatan dengan lobus frontalis tempat trauma yaitu arteri serebral anterior atau bisa
berprogresif ke hernia sentral. Kesan terhadap pembuluh darah akan menyebabkan
peningkatan tekanan intracranial yang berbahaya sehingga bisa memburuk membentuk
herniasi yang lebih berat. Gejala khas pada hernia singulata tidak jelas. Namun seperti
yang terjadi pada hernia uncal, hernia singulata juga akan menyebabkan kelainan pada
postur tubuh dan koma. Hernia singulata dipercayai sering menjadi precursor terhadap
tipe hernia yang lain.(6,7)
Hernia Transcalvarial
Pada hernia transcalvarial, otak akan tertekan pada daerah fraktur atau bekas
operasi. Hernia ini juga dikenali sebagai hernia eksternal di mana ia terjadi sewaktu
kranektomi atau pada apa saja operasi yang melibatkan pengangkatan bagian tertentu
tengkorak.(5)