Anda di halaman 1dari 19

KEGIATAN KEPERAWATAN

DASAR BAGI LANSIA


KELOMPOK 1

ALMIDA ANGGI
KARINA

ANGGI
PARAMITA
Proses Asuhan Keperawatan pada
Usia Lanjut :

Kegiatan yang dimaksudkan untuk


memberikan bantuan, bimbingan,
pengawasan, perlindungan dan
pertolongan kepada lanjut usia secara
individu, yang diberikan oleh perawat
untuk asuhan keperawatan yang masih
dapat dilakukan oleh anggota keluarga
atau petugas social yang bukan tenaga
keperawatan.
Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar
Bagi Lansia :
Asuhan keperawatan dapat berupa
dukungan tentang personal hygiene;
Lanjut kebersihan lingkungan,; makanan yang
usia aktif sesuai, misalnya porsi kecil bergizi,
bervariasi dan mudah dicerna, dan
kesegaran jasmani.

Tergantung pada orang lain. Hal yang


Lanjut perrlu diperhatikan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif
usia pasif pada dasarnya sama seeperti pada lanjut
usia aktif, dengan bantuan penuh oleh
anggota keluarga atau petugas
Pendekatan Perawatan Lanjut Usia

• Pendekatan Fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-
kejadian yang di alami klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada
organ tubuh, tingkat Kesehatan yang masih bisa di capai dan di
kembangkan, dan penyakit yang dapat di cegah atau di tekan
progresifitasnya
• Pendekatan Psikis
Di sini perawat mempunyai peranan penting mengadakan pendekatan
edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan seebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia
yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki
kesabaran dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang
prinsip “Tripple S”, yaitu Sabar, Simpatik, dan Service
• Pendekatan Social

Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social. Memberikan kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.
Jadi, pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa
orang yang diahadapinya adalah makhluk social yang membutuhkan orang lain.
• Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya, terutama bila
Klien lansia dalam keadaan sakit atau mendekati kematian. Sehubungan
dengan pendekatan spiritual bagi klien lansia yang menghadapi kematian,
rasa takut semacam ini didasari oleh berbagai macam faktor, seperti tidak
pastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa sakit atau penderitaan
yang sering menyertainya, kegelisahaan untuk tidak kumpul lagi dengan
keluarga atau lingkungan sekitarnya
Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

• Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari


seecara mandiri
• Mempertahankan kesehatan dan kemampuan dari
mereka yang usianya telah lanjut usia dan jalan perawatan
dan pencegahan
• Membantu memperrtahankan serta membesarkan semangat
hidup klien lanjut usia
• Merawat dan menolong klien lanjut usia yang menderita
penyakit atau mengalami gangguan tertentu (kronis
maupun akut)
• Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut
usia yang menderita suatu penyakit atau gangguan , masih
dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa
perlu suatu pertolongan
Perawatan Personal Hygiene Bagi Lansia
Suatu tindakan perawatan sehari – hari yang harus diberikan
kepada klien lanjut usia terutama yang berhubungan dengan
kebershan perorangan (Personal Hygiene), yaitu antara lain
kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan,
kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat
tidur dan posisi tidur .
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANJUT USIA
PENGKAJIAN

Pada pengkajian klien dengan gangguan hubungan


sosial : menarik diri melalui observasi (data
objektif) dan komunikasi (data subjektif).
Dalam keadaan klien menolak untuk
berkomunikasi, maka akan sukar didapat data
subjektif. Mungkin klien akan menjawab pertanyaan
kita dengan singkat seperti : tidak, ya , tidak tahu.
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi,


palpasi, perkusi, dan auskultasi untuk
mengetahui perubahan system tubuh
• Pendekatan yang digunakan dalam
pemeriksaan fisik, yaitu head to toe dan system
tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah berhubungan dengan


merasakan/mengantisipasi kegagalan pada peristiwa-peristiwa
kehidupan.
2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan
ketidakseimbangan sistem saraf; kehilangan memori;
ketidakseimbangan tingkah laku adaptif dan kemampuan
memecahkan masalah.
3. Ansietas berhubungan dengan krisis
situasional/maturasional.
4. Ketidakpatuhan berhubungan dengan sistem penghargaan
pasien; keyakinan kesehatan,nilai spiritual, pengaruh kultural.
Diagnosa 1
Tujuan : Tidak Tidak terjadi Penurunan Harga Diri, Mampu
mengungkapkan perasaan.
INTERVENSI RASIONAL

a.Dorong pengungkapan perasaan, Membantu pasien/orang terdekat untuk


menerima apa yang dikatakannya. memulai menerima perubahan dan
mengurangi ansietas mengenai
perubahan fungsi/gaya hidup.
b. Bantu pasien dengan Memberi kesempatan untuk
menjelaskan hal-hal yang diharapkan mengidentifikasi kesalahan konsep dan
dan hal-hal tersebut mungkin di perlukan mulai melihat pilihan-pilihan;
untuk dilepaskan atau dirubah. meningkatkan orientasi realita.

c.Berikan informasi dan penyerahan ke Memungkinkan pasien untuk


sumber-sumber komunitas berhubungan dengan grup yang diminati
dengan cara yang membantu dan
perlengkapan pendukung, pelayanan dan
konseling
Diagnosa 2:
Tujuan : Koping positif individu meningkat, tidak terjadi
kesalahan konsep
INTERVENSI RASIONAL

a. Kaji munculnya kemampuan Jika individu memiliki kemampuan


koping positif, misalnya koping yang berhasil dilakukan
penggunaan teknik relaksasi dimasa lampau, mungkin dapat
keinginan untuk mengekspresikan digunakan sekarang untuk
perasaan. mengatasi tegangan dan memelihara
rasa kontrol individu

b. Perbaiki kesalahan konsep yang Membantu mengidentifikasi dan


mungkin dimiliki pasien membenarkan persepsi realita dan
memungkinkan dimulainya usaha
pemecahan masalah.
Diagnosa 3:
Tujuan : Mengatasi Ansietas / rasa takut
INTERVENSI RASIONAL
a.Pahami rasa takut/ansietas Perasaan adalah nyata dan membantu
pasien untuk terbuka sehingga dapat
mendiskusikan dan menghadapinya.

b. Kaji tingkat realita bahaya bagi Respon individu dapat bervariasi


pasien dan tingkat ansietas. tergantung pada pola kultural yang
dipelajari. Persepsi yang menyimpang
dari situasi mungkin dapat
memperbesar perasaan.

c. Dorong pasien untuk berbicara Menyediakan petunjuk untuk membantu


mengenai apa yang terjadi saat ini dan pasien dalam mengembangkan
apa yang telah terjadi untuk kemampuan koping dan memperbaiki
mengantisipasi perasaan tidak tertolong ekuilibrium.
dan ansietas.
Diagnosa 4:
Tujuan : Meningkatkan kualitas Spritual, kultural dan Kesehatan

INTERVENSI RASIONAL

a. Tentukan kepercayaan kultural, Memberikan wawasan mengenai


spiritual dan kesehatan. pemikiran/faktor-faktor yang
berhubungan dengan situasi individu.
Kepercayaan akan meningkatkan
persepsi pasien tentang situasi dan
partisipasi dalam regimen
keperawatan
b.Kaji sistem pendukung yang Adanya keluarga/orang terdekat yang
tersedia bagi pasien. memperhatikan/peduli dapat
membantu pasien dalam proses
penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai