Anda di halaman 1dari 31

Laporan Kasus

Kematian Janin Dalam Rahim


Pipit Layakharisma

PEMBIMBING
dr. La Ode Tamsila , M.Kes., Sp.OG
Identitas pasien

◍Nama : Ny. SM
◍Umur : 35 Tahun
◍Alamat : Desa Mata
◍Agama : Islam
◍Pekerjaan : Karyawan Honorer
◍Status : Menikah
◍Suku : Muna
◍Tanggal masuk : Sabtu, 04/01/2020
ANAMNESIS

Keluhan utama : Tidak Merasakan Gerakan Janin


Anamnesis terpimpin :
Pasien rujukan dari Klinik dokter Sp.Og dengan
diagnosis KJDR. Keluhan saat ini pasien tidak merasakan
gerakan janiannya sejak ± 2 minggu yang lalu. Keluahan lain
keluar darah (-), lendir (-),air-air (-), nyeri perut (-), demam
disangkal, sakit kepala (-), pusing(-), mual muntah (-), NUH
(-), BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit alergi : Obat (-), makanan (-)
Riwayat Penyakit sebelumnya: HT (-), DM (-), Asma (-), Trauma (-)
Riwayat Kebiasaan: Merokok (-), alkohol (-), dan obat terlarang (-)
Riwayat Penyakit Keluarga: (-)
Riwayat HPHT : 30-5-2019
Riwayat ANC: Di Posyandu 2 kali selama kehamilan
Riwayat Usg: (+) 2 kali, terakhir tanggal 4 Januari 2020
Riwayat TT: (-)
Riwayat KB: (-)
Riwayat Obstetri: G5P1A3:
1. 2016/Aterm/RSUD Muna/Bidan/perempuan/ 2500 gr/ sehat
2. 2017/ Preterm/ Abortus
3. 2018/ Preterm/ Abortus
4. 2018/ Preterm/ Abortus
5. 2020/ Preterm/ KJDR
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan Luar
Keadaan Umum Tanda Vital  DJJ:-
 His: (-)
KU : Sakit Ringan TD : 120/70 mmHg  TBJ: 1672 gr
 L1: 2 jari diatas umbilikus
Nadi : 72x/menit
Kesadaran : Composmentis  L2: punggung kanan
Pernapasan : 18x/menit  L3: Kepala
 L4: Belum masuk PAP
GCS: E4V5M6 Suhu : 36,20C/axillar

Pemeriksaan dalam vagina: Tidak dilakukan Pemeriksaan


STATUS GENERALISATA

Kepala Normocephal

Mata konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-)

TORAKS
Inspeksi : Pergerakan simetris kanan dan kiri, retraksi interkostal (-),
Palpasi : Nyeri tekan (-),massa tumor (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler(+/+), ronkhi -/-, wheezing -/-
JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak nampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung kanan pada ICS V linea parasternal dextra,
batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: BJ I/II reguler, S3 gallop (-), murmur (-)

ABDOMEN
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil
DR
WBC 6,240 uL
Hb 10,2 g/dl HbsAg Non Reaktif

Anti HIV Non Reaktif

VDRL Negatif
Pemeriksaan USG
RESUME
Pasien rujukan dari Klinik dokter Sp.Og dengan diagnosis KJDR. Keluhan saat ini pasien tidak
merasakan gerakan janiannya sejak ± 2 minggu yang lalu. Keluahan lain keluar darah (-), lendir (-),air-air (-),
nyeri perut (-), demam disangkal, sakit kepala (-), pusing(-), mual muntah (-), NUH (-), BAB dan BAK dalam
batas normal.
Riwayat Penyakit alergi : Obat (-), makanan (-), Riwayat Penyakit sebelumnya: HT (-), DM (-),
Asma (-), Trauma (-), Riwayat Kebiasaan: Merokok (-), alkohol (-), dan obat terlarang (-), Riwayat Penyakit
Keluarga: (-), Riwayat HPHT : 30-5-2019. Riwayat ANC: Di Posyandu 2 kali selama kehamilan , Riwayat Usg:
(+) 2 kali, terakhir tanggal 4 Januari 2020, Riwayat TT: (-), Riwayat KB: (-), Riwayat Obstetri:
G5P1A3:2016/Aterm/RSUD Muna/Bidan/perempuan/ 2500 gr/ sehat, 2017/ Preterm/ Abortus, 2018/
Preterm/ Abortus, 2018/ Preterm/ Abortus, 2020/ Preterm/ KJDR.
Keadaan Umum Sakit Ringan, tampak lemah, kesadaran komposmentis. TandaVital: TD: 120/70
mmHg, N: 72 x/Menit, P: 18 x/Menit, S: 36,2o C. Konjungtiva Anemis (-). L1= dua jadi diatas umbilikus, L2=
punggung kanan, L3= Kepala, L4= Belum masuk PAP, His (-). Denyut jantung janin (-), Gerakan janin (-), tidak
dirasakan ibu, anak kesan tunggal, TBJ: 1672 gram . Pemeriksaan dalamtidak dilakukan pemeriksaan. Pada
pemeriksaan USG didapatkan DJJ (-). Darah Rutin: WBC: 6,240 uL, HB: 10,2 g/dl, HbsAg (Nonreaktif),
AntiHIV(Nonreaktif), VDRL(Negatif)
DIAGNOSIS

G5P1A3 Gravid 30 minggu 6 hari + KJDR

RENCANA TERAPI

IVFD RL +28 TPM


Misoprostol ¼ / 6 jam
DOKUMENTASI
FOLLOW UP
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter
Sabtu S : Tidak Merasakan Gerakan Janin ± 2 minggu P: IVFD RL +28 TPM
4 Januari 2020 O : TD : 120/70 mmHg Misoprostol ¼ / 6 jam
N : 72 kali/menit
P : 18 kali/menit
S : 36,2 C
Pemeriksaan Luar:
DJJ:-
His: (-)
TBJ: 1672 gr
L1: 2 jari diatas Umbilikus
L2: punggung kanan
L3: Kepala
L4: Belum masuk PAP
Pemeriksaan dalam: tidak dilakukan pemeriksaan
Darah Rutin:
WBC: 6,240 uL
HB: 10,2 g/dl
HbsAg (Nonreaktif), AntiHIV(Nonreaktif), VDRL(Negatif)
A: G1P0A0 Gravid 30 minggu 6 hari + KJDR
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter

18.00 S : nyeri tembus belakang 1. IVFD RL


O : TD : 110/70 mmHg 2. Observasi kemajuan
N : 76 kali/menit persalinan
P : 218kali/menit 3. Observasi KU dan TTV ibu
S : 36,5 C
HIS : 3x10 (30”25”25”)
Pemeriksaan dalam:
Vulva : dbn, Vagina: dbn. Porsio : lunak, tebal, Pembukaan: Ø 1 cm, Ketuban: utuh,
Bagian terdepan: kepala. UUK: sdn, Penurunan: (-), Panggul: cukup, Pelepasan:
darah (+)

A: G1P0A0 Gravid 30 minggu 6 hari + KJDR

Minggu S : Tidak ada keluhan 1. IVFD RL + Drips Oxytocin ½


5/01/2020 O : TD : 120/80 mmHg Amp 28 tpm
N : 80 kali/menit 2. Observasi kemajuan
P : 20 kali/menit persalinan
S : 36,8 C 3. Observasi KU dan TTV ibu
HIS: (-)
A: PH0 + KJDR
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter

18.00 S: Nyeri perut (+) 1. IVFD RL + Drips Oxytocin ½


O: TD: 100/60 N: 75x/mnt Amp 28 tpm
P: 20x/mnt S: 36,3 C
HIS: (30”30”25)
Pemeriksaan dalam:
Vulva : dbn, Vagina: dbn. Porsio : lunak, tebal, Pembukaan: Ø 2 cm, Ketuban: utuh,
Bagian terdepan: kepala. UUK: sdn, Penurunan: (-), Panggul: cukup, Pelepasan: darah
(+)
A: PH0 + KJDR
Senin S: - 1. IVFD RL + Drips Oxytocin 1
06/01/2020 O: TD: 120/70 N: 84 x/m Amp 28 tpm
P:20 x/m S: 36,0 C
HIS: (-)
A: PH1 + KJDR

18:00 S: Nyeri perut tembus kebelakang


O: TD: 110/70 N: 75x/mnt
P: 18x/mnt S: 36,3 C
HIS: (35”30”25) 2. IVFD RL + Drips Oxytocin 1
Pemeriksaan dalam: Amp 28 tpm
Vulva : dbn, Vagina: dbn. Porsio : lunak, tebal, Pembukaan: Ø 2 cm, Ketuban: utuh,
Bagian terdepan: kepala. UUK: sdn, Penurunan: (-), Panggul: cukup, Pelepasan: darah
(+)
A: PH1 + KJDR
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter

Selasa S: Nyeri perut tembus kebelakang (-) 1. IVFD RL + Drips Oxytocin


7/01/2010 O: TD: 110/70 mmHg N: 76x/mnt 1Amp 28 tpm
P: 18x/mnt S: 36,3 C 2. Misoprostol 1/4
HIS: (35”40”40”40”) tab/vaginam
Pemeriksaan dalam:
Vulva : dbn, Vagina: dbn. Porsio : lunak, tebal, Pembukaan: Ø 4 cm, Ketuban: utuh,
Bagian terdepan: kepala. UUK: sdn, Penurunan: (-), Panggul: cukup, Pelepasan:
darah (+)
A: PH2 + KJDR
18.00 S: : Nyeri perut tembus kebelakang 1. IVFD RL + Drips Oxytocin 1
O: TD: 120/70mmHg N: 78 x/m Amp 28 tpm
P:18 x/m S: 36,0 C 2. Misoprostol 1/4
HIS: (40”38”40”40) tab/vaginam
Pemeriksaan dalam:
Vulva : dbn, Vagina: dbn. Porsio : lunak, tebal, Pembukaan: Ø 6 cm, Ketuban: utuh,
Bagian terdepan: kepala. UUK: sdn, Penurunan: (-), Panggul: cukup, Pelepasan:
darah (+)
A: PH2 + KJDR

01.00 S: Janin dan placenta keluar spontan, keruban : warna merah kehitaman, perdarahan 1. IVFD RL + Drips Oxytocin 1
(+) 200 cc, JK: Laki-Laki, BBL: 1200 gr, PB: 32 cm Amp 28 tpm
O: TD: 110/70 mmHg N: 70x/mnt 2. Oxytocin 1 Amp/IM
P: 18x/mnt S: 36,3 C
A: PH2 +PPH0+ KJDR
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter
Rabu S: - 1. Aff infus
08/01/2020 O: TD: 120/70 2. Asamefenamat 500 mg 3x1 tab
N: 80 x/m 3. Methylergometrin 0,125 mg 3x1
P:20 x/m tab
S: 36,4 C 4. Cefadroxil 500 2x1 tab
TFU : 2 JBP 5. Pasien Boleh Pulang
Lokia : (-)
BAB : (+)
BAK : (+)
A: PH3 + KJDR
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi IUFD
Menurut WHO dan American College of Obstetricians and
Gynecologist (ACOG) (1995) menyatakan IUFD ialah
janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500
gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
Epidemiologi

Tingkat kematian janin antara


usia kehamilan 20-27
minggu tetap stabil 3,2 per
1.000 kelahiran, sementara
Pada tahun 2009, perkiraan jumlah tingkat kematian janin di luar
kelahiran mati di dunia adalah 2,64 usia kehamilan 28 minggu
juta. Angka kelahiran mati di sedikit menurun dari 4,3
seluruh dunia menurun sebesar menjadi 3,0 per 1.000
14,5% dari 22,1 per 1000 kelahiran sejak 1990-an
kelahiran pada tahun 1995 menjadi
18,9 per 1000 kelahiran pada
tahun 2009
FAKTOR RESIKO

• Usia • Kebiasaan
maternal

> 35
Merokok
tahun
Alkohol
<20 Obat terlarang
tahun

Diabetes
gestasional,
preeklampsia, Obesitas
malformasi
fetal , anemia
• Penyakit • Status Gizi
Etiologi

Faktor
• Penyakit hipertensi, diabetes, obesitas, anemia dalam kehamilan,
usia >35 tahun, penyakit tiroid, penyakit ginjal, antibodi
antifosfolipid, trombofilia, merokok, obat terlarang dan alkohol,
maternal infeksi dan sepsis, persalinan kurang bulan, persalinan abnormal,
ruptur uterin, kelahiran post term

Faktor fetal • Anomali kromoson, defek lahir non kromosonal, hidrops non
imun, dan infeksi bakteri, virus dan protoza.

Faktor • Ketuban pecah dini, solusio, perdarahan fetomaternal,


gangguan tali pusat, insufisiensi plasenta, asfiksia

placenta intrapartum, plasenta previa, twin-twin transfusion,


korioamnitis.
DIAGNOSIS

Ultrasonografi
Anamnesis Saat dugaan kematian
Pemeriksaan Klinis
Aktifitas gerakan janin janin, pemeriksaan
pada ibu hamil, riwayat Pada inspeksi abdomen ultrasonografi harus
obstetri, keguguran didapatkan tinggi fundus dilakukan untuk
berulang, anak sebelumnya uteri berkurang atau lebih memastikan diagnosis dan
dengan anomali, hipertensi rendah dari usia untuk menentukan usia
gestasional sebelumnya kehamilan. Pada palpasi kehamilan dan
atau preeklampsia, tonus uterus menurun dan memperkirakan ukuran
diabetes melitus terasa lunak dan tidak janin. Pada saat konfirmasi
gestasional sebelumnya teraba gerakan janin. Pada ultrasonografi harus
(GDM), abrupsi plasenta auskultasi tidak terdengar mencakup kemungkinan
sebelumnya, kematian janin denyut jantung janin. kelainan janin, biometri
sebelumnya. janin dan penilaian volume
cairan ketuban.
Pemeriksaan Klinis

A) Maserasi grade 0 (durasi < 8 jam) : kulit


kemerahan (setengah matang)
B) Maserasi grade I (durasi > 8 jam) : timbul
lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi
cairan jernih tapi kemudian menjadi merah
dan mulai mengelupas.
C) Maserasi grade II (durasi 2-7 hari) : kulit
mengelupas luas, efusi cairan serosa di rongga
toraks dan abdomen. Lepuh-lepuh pecah dan
mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.
D) Maserasi grade III (durasi >8 hari) : hepar
kuning kecoklatan, efusi cairan keruh,
mungkin terjadi mumifikasi. Badan janin
sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang
sangat longgar dan terdapat edema dibawah
kulit.
Evaluasi Laboratorium

Jika autopsi dan pemeriksaan The American College of Obstetricians dan


kromoson dilakukan, hingga 35 % Gynecologists (2009) merekomendasikan
kelahiran mati diketahui mengalami setidaknya satu dari beberapa sampel dibawah ini
anomali struktural mayor. Sekitar •Blok plasenta sekitar 1x1 cm yang diambil
20% menunjukan gambaran dibawah insersi tali pusat pada spesimen yang
dismorfik atau abnormal skeletal terpisah.
dan 8% mengalami abnormalitas •Segmen korda umbilikalis sepanjang sekitar 1,5 cm

kromosonal. •Spesimen jaringan internal janin seperti taut


kostokondral atau patella.
Terapi

• Pemberian dimulai dengan 5-10 unit oksitosin dalam 500 ml larutan


ringer laktat melalui tetesan infus intravena. Pada kasus yang induksinya
Oksitocin gagal, pemberian dilakukan dengan dosis oksitosin dinaikkan pada hari
berikutnya. Infus dimulai dengan 20 unit oksitosin dalam 500 ml larutan
ringer laktat dengan kecepatan 30 tetes per menit.

• Pemberian gel prostaglandin (PGE2) per vaginam di daerah forniks posterior


sangat efektif untuk induksi pada keadaan dimana serviks belum matang. Pada
Prostaglandin kematian janin 24-28 minggu dapat digunakan misoprostol secara vaginal 50-
100 mikrogram setiap 4-6 jam dan induksi oksitosin. Pada kehamilan diatas 28
minggu dosis misoprostol 25 mikrogram pervaginam/6jam

• Pada kasus IUFD jarang dilakukan. Operasi ini hanya dilakukan pada

Sectio caesarea kasus yang dinilai dengan plasenta praevia, bekas SC (dua atau
lebih) dan letak lintang.
EMBRIOTOMI

Embriotomi adalah suatu tindakan bantuan persalinan dengan cara merusak atau memotong
bagian-bagian tubuh janin agar dapat lahir pervaginam, tanpa melukai ibu.

Jenis Tindakan dalam embriotomi adalah:

KRANIOTOMI: Tindakan untuk memperkecil ukuran kepala janin dengan cara memberi
lubang dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga janin dapat dilahirkan pervaginam.

Cunam Mouzeau
Perforator SIMPSON
DEKAPITASI: Tindakan untuk memisahkan kepala dari tubuh janin dengan cara
memotong leher janin. Indikasi pada janin letak lintang.

•Dengan gergaji gigli


•Dengan pengait Braun

KLEIDOTOMI: Tindakan memotong atau mematahkan 1 atau dua buah klavikula


untuk memperkecil diameter lingkar bahu. Indikasinya pada distosia bahu.

Gunting Dubois atau Gunting SIEBOLD.


Komplikasi

•Kecemasan psikologis sering menjadi


masalah, kematian janin secara •Infeksi terjadi terutama pada saat selaput
psikologis sangat traumatik untuk ketuban pecah. Kelainan koagulasi darah
wanita dan keluarganya. Wanita yang jarang terjadi. Namun jika janin
mengalami kelahiran mati atau dipertahankan lebih dari 4 minggu (10-
bahkan keguguran dini beresiko lebih 20%), ada kemungkinan defibrinasi dari
tinggi mengalami depresi pasca 'silent' Disseminated Intravascular
partum dan sebaiknya dilakukan Coagulation (DIC)
pemantauan secara cermat.
THANK YOU
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai