Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS LAPORAN KEGIATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2019


UNIVERSITAS HALU OLEO

LAPORAN KEGIATAN
PUSKESMAS POASIA
PERIODE 8 APRIL - 11 MEI 2019

OLEH :

USTRA ISPAWATI P.A.TAWULO (K1A1 12 062)

PEMBIMBING :
dr. JENI ARNI HARLI TOMBILI

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Daftar Isi

Daftar Isi 1
Bab I. Pendahuluan 2
A. Latar Belakang 2
Bab II. Profil Puskesmas Poasia 4
A. Puskesmas Poasia 4
B. Program- Program UKM Essensial di Puskesmas Poasia 7
C. Program- Program Upaya esehatan Pengembangan di Puskesmas
poasia 13
D. Laporan Kegiatan 14
E. Analisis SWOT Masalah Kesehatan 16
F. Saran 26
Lampiran 27

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
World Health Essembly tahun 1977 telah menghasilkan
kesepakatan global untuk mencapai “Kesehatan Bagi Semua atau Health
For All” Pada Tahun 2000 yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan
yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik
secara sosial maupun ekonomi. Kesepakatan tersebut sesuai dengan
tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 alinea ke-empat yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, maka diselenggarakan suatu
program pembangunan nasional yang berkesinambungan dalam rangka
program pembangunan yang menyeluruh, terarah, terpadu secara
optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia termasuk di bidang
kesehatan.
Pada saat ini pemerintah telah berusaha meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan demi terwujudnya pembangunan kesehatan. Salah satu di
antaranya adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Salah satu bentuk upaya
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah
dengan membentuk suatu wadah yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
Pasal 5 UU Kes. No 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga serta lingkungan. Kesehatan yang ingin
dicapai adalah keadaan kesejahteraan dari badan, jiwa dan sosial,
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan

2
ekonomi.Sebaimana juga dinyatakan dalam GHBN dan sistem kesehatan
nasional bahwa tujuan pembangunan dalam bidang yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum.Untuk mencapai tujuan ini diperlukan
sistem kesehatan nasional sebagai pemikiran dasar yang memberi arah tujuan,
bentuk dan sifat pembangunan kesehatan yang dilaksanakan nantinya dapat
bersifat menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Berdasarkan sistem
pelayanan kesehatan yang terdapat di Indonesia, maka Puskesmas merupakan
bagian terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Menurut Permenkes No 75 tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Puskesmas adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Pengelolaan puskesmas biasanya berada di bawah Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Kota.
Dalam pelaksanaan upaya kesehatan, sesuai dengan salah satu prinsip
penyelenggaraan puskesmas yaitu kemandirian masyarakat, yang berarti
puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan
puskesmas membantu masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat.

3
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di
Kelurahan/Kecamatan diharapkan dapat melakukan upaya reformasi
pelayanan dan berperan secara nyata sebagai: pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, dan
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS POASIA

A. PUSKESMAS POASIA
Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota kendari,
sekitar 9 KM dari Ibukota Provinsi. Sebagian besar wilayah kerja
Puskesmas Poasia merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan
perbukitan sehingga sangat ideal untuk pemukiman. Dibagian Utara
berbatasan dengan Teluk Kendari yang sebagian besar berupa
hamparan empang. Pada bagian Barat yang mencakup 2 kelurahan
(Kelurahan Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna) merupakan
daerah dataran yang ideal untuk pemukiman sehingga sebagian besar
penduduk bermukin di kedua kelurahan ini. Pada bagian timur
merupakan daerah perbukitan.
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Poasia yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175Ha atau 44.75. KM2
atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4 Kelurahan definitif,
yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas 1.275 Ha, Anggoeya luas
1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha. dengan 82 RW/RK dengan jumlah
penduduk pada tahun 2017 sebanyak 32.528 jiwa serta tingkat kepadatan
penduduk 49 orang/m2 atau 490 orang/Km2, dengan tingkat kepadatan hunian
rumah rata-rata 5 orang/rumah.

4
Puskesmas Poasia didirikan pada bulan Juli 1973 diatas tanah
seluas 4.032M2 sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendari.
Saat itu Puskesmas Poasia masih merupakan puskesmas rawat jalan
dengan sarana prasarana yang sangat sederhana. Pada tahun 1987
wilayah kerja Puskesmas Poasia mencakup 19 kelurahan dalam wilayah
kecamatan Poasia. Sejak tahun 2002 status Puskesmas Poasia
ditingkatkan menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur.
Selanjutnya pada tahun 2004 wilayah kerja Puskesmas Poasia di
mekarkan menjadi 3 Puskesmas, yaitu: Puskesmas Poasia, Puskesmas
Mokoau, dan Puskesmas Abeli. Pada tahun 2009, dilakukan rehabilitasi
gedung dan penambahan bangunan baru, sehingga menjadikan Puskesmas
Poasia sebagai Puskesmas terbesar bukan hanya di kota Kendari, tapi Se-
Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2009, Puskesmas Poasia telah
memiliki gedung UGD, Persalinan, PONED, Instalasi Gizi, Perumahan
dokter dan paramedis, gedung rawat jalan, dan rawat inap. Saat ini status
Puskesmas Poasia adalah sebagai Puskesmas rawat inap dengan kapasitas
15tempat tidur, namun dalam keadaan mendesak kapasitasnya dapat
ditingkatkan menjadi antara 20 sampai 25 tempat tidur.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poasia pada tahun
2017 sebanyak 32.528 jiwa yang tersebar di 4 wilayah kelurahan.
1. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas
Puskesmas Poasia mempunyai rencana strategis, untuk
pengembangan kedepan hal tersebut Puskesmas Poasia mempunyai
visi dan misi yaitu:
a. Visi
Menjadikan Puskesmas Poasia sebagai Puskesmas “IDAMAN”
bagi masyarakat Kecamatan Poasia khususnya dan masyarakat
Kota Kendari pada umumnya menuju “Kota Kendari Sehat
Tahun 2020”
b. Misi

5
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu,
manusiawi, serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan
 Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan sehingga masyarakat bisa mandiri
 Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan masyarakat
c. Moto
Puskesmas Poasia mempunyai motto yaitu:
 SENYUM : Kepada setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan
di Puskesmas Poasia.
 SALAM : Kepada setiap pasien yang berkunjung ke
Puskesmas
Poasia.
 SAPA : Kepada setiap pengunjung yang membutuhkan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Poasia.
 SANTUN : Kepada setiap orang yang berkunjung di Puskesmas
Poasia.
 SABAR : Melayani setiap pasien dalam keadaan apapun.
2. Sarana Puskesmas
a. Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit terdiri dari :
1. Pustu Anggoeya
2. Pustu Batumarupa
b. Pondok bidan Kelurahan sebanyak 4 buah, terdapat di Kelurahan :
1. Kelurahan Anduonohu
2. Kelurahan Matabubu
c. Kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit
d. Kendaraan roda 2 sebanyak 14 unit
e. Posyandu aktif sebanyak 16 unit
f. Posyandu Usia Lanjut sebanyak 4 unit

6
g. Dukun terlatih sebanyak 4 orang
h. Kader posyandu sebanyak 75 orang
i. Toko obat berizin sebanyak 4 buah
j. Apotek sebanyak 1 apotek
Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan dengan
kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan
dengan kapasitas tempar tidur 2buah dan perawatan umum dengan
kapasitas tempat tidur 15 buah.
B. PROGRAM-PROGRAM UKM ESENSIAL DI PUSKESMAS POASIA
1. PROGRAM KIA DAN KB
a. Pelayanan ANC, PNC dan Penjaringan Bumil Resti
1) Pelayanan ANC dan Penjaringan Bumil Resti di Posyandu, Pustu,
Polindes, dan Puskesmas
2) Sweeping Bumil
3) Pelayanan PNC dan Penjaringan Bufas Resti
b. Upaya Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita, Apras dan Anak
Sekolah
1) Kunjungan Neonatal
2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Apras
3) Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
4) Sweeping/kunjungan rumah Bayi dan Balita Resti untuk tindak
lanjut
c. Upaya Pendampingan Bumil
1) Kelas Ibu Hamil
2) Kunjungan Rumah untuk pendampingan
d. Peningkatan Kinerja Tenaga Penolong Berdasarkan Persalinan
1) Audit maternal berdasarkan perinatal
2) Survey berdasarkanvisi dan pembinaan bides oleh Bikor
e. Keluarga Berencana
1) Penyuluhan KB untuk pembinaan akseptor lama dan penjaringan
akseptor baru

7
2) Kunjungan rumah untu PUS yang tidak ber KB atau drop out
f. Upaya Penanganan Kekerasan Berdasarkan Kemampuan Anak
1) Kunjungan rumah untuk konseling dan pendampingan korban
KTPA
2) Konseling korban Kekerasan di Klinik KTPA

Program KIA dapat dinilai dengan menggunakan beberapa


parameter/indikator, yaitu: K1, K4, berdasarkan salinan oleh Nakes dan
KN (output), kemudian ditambah dengan anemia gizi dan BBLR serta AKI
dan AKB.
2. PROGRAM GIZI MASYARAKAT
a. Penjaringan Kasus Gizi Kurang Dan Gizi Buruk
1) Penimbangan dan Pemantauan Berdasarkan pertumbuhan Balita di
Posyandu
2) Kunjungan rumah untuk sweeping balita
b. Pemberian Makanan Tambahan
PMT lokal dan PMT Pemulihan
c. Penanggulangan Kep, Anemia Gizi Fe, Gaky
1) Pemberian Vitamin A
2) Sweeping vitmin A
3) Sweeping tablet Fe Bumil
4) Pemantauan Penggunaan Garam beryodium Rumah tangga
5) Pendampingan kasus gizi kurang dan gizi buruk
6) Pendampingan bumil KEK
d. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga SADAR
GIZI
1) Penyuluhan tentang Gizi seimbang
2) Penyuluhan ASI Exclusif
3) Lomba Balita Sehat
4) Pembinaan Taman Gizi Masyarakat
3. PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

8
a. Kegiatan Imunisasi
1) Pelayanan Imunisasi dasar di Posyandu dan Puskesmas
2) Sweeping Imunisasi
3) Penanganan kasus KIPI
4) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
5) Pengambilan Vaksin
b. Kegiatan P2M
1) Pelacakan berbagai kasus penyakit menular
2) Penyuluhan tentang berbagai penyakit menular
3) Penyuluhan Keliling dalam rangka kewaspadaan Dini DBD
4) Penjaringan kasus IMS dan HIV
c. P2 TB dan Kusta
1) Pemeriksaan Kontak penderita baru TB dan Kusta
2) Pelacakan TB dan Kusta Mangkir
3) Penangan reaksi kusta
4) School survey
5) Fixasi dan Pemeriksaan BTA
4. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Kegiatan :
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
 Pembuatan Spanduk DBD dan Spanduk Immunisasi
 Pembuatan Leaflet (Bahan KIE)
 Penyebaran Leaflet ke masyarakat
- Penyuluhan masyarakat tentang pola hidup sehat
 Survey, Pemetaan, dan Pembinaan PHBS Rumah Tangga
 Survey, Pemetaan, dan Pembinaan PHBS Institusi Pemerintah
 Penyulihan kelompok didalam dan diluar gedung
 Penyuluhan Keliling
 Prolanis
- Upaya Peningkatan Pola Hidup Sehat di Institusi Pendidikan
 Pembinaan UKS / UKGS

9
 Penyuluhan NAPZA, HIV, dan IMS
 Pelatihan Dokter kecil
 Lomba Sekolah Sehat (NR)
 Lomba Cerdas Cermat Kesehatan Antar sekolah
 Kontes senyum Indah Gigi Sehat
 Lomba Penyuluhan Kesehatan berbasis religi
 Pesantren Kilat Ramadhan Sehat
- Upaya Peningkatan Kapasitas UKBM
 Pembinaan Posyandu
 Refreshing kader pesyandu
 Pembinaan POSKESTREN
 Pembinaan desa siaga
 Pembinaan Poskesdes
- Peningkatan Desa Siaga
 Peningkatan Desa Siaga
 Pembinaan Forum Masyarakat Desa
a. Penyuluhan Kesehatan masyarakat (PKM)
Penyuluhan kesehatan secara rutin dilakukan baik di dalam
gedung maupun di luar gedung puskesmas. Tujuannya adalah untuk
memberi informasi sebanyak banyaknya kepada masyarakat terkait
masalah kesehatan dengan faktor-faktor determinannya.Kegiatan ini
bisa berupa penyuluhan Berdasarkan perorangan, kelompok maupun
massal. Selain itu penyuluhan keliling dan pembagian leaflet juga
sering dilakukan.
Penyuluhan yang dilakukan di dalam gedung selalin berupa
penyuluhan Berdasarkan perorangan kepada setiap pasien atau
pengunjung puskesmas, juga penyuluhan kelompok kepada pasien
yang sedang menunggu antrian pelayanan di ruang tunggu.Sedangkan
penyuluhan di luar gedung umumnya dilakukan di setiap Posyandu, di
sekolah, Panti Asuhan, Di Kantor Lurah, dan lain-lain.

10
Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan menggunakan metode
penyuluhan partisipatif dan didukung dengan alat Bantu penyuluhan
berdasarkanlembar balik, poster, dan lain-lain.
b. Indikator PHBS
a. Berdasarkan tolongan Berdasarkan persalinan oleh Nakes
b. Berikan hanya Asi saja pada bayi sampai usia 6 bulan.
c. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan balita ke Posyandu setiap 6
bulan.
d. Tidak merokok
e. Lakukan asktifitas fisik secara teraur
f. Makanlah makanan dengan gizi seimbang
g. Gunakan garam beriodium
h. Tersedia air bersih
i. Tersedia jamban keluarga
j. Buang sampah pada tempatnya
5. KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Penyehatan Berdasarkan Perumahan dan Pemukiman
1. Pengawasan Lingkungan Berdasarkan Perumahan
2. Pengawasan Sarana Jamban Keluarga (JAGA)
3. Pengawasan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
4. Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
b. Peningkatan Kualitas Air
1. Survailance Sarana Air Bersih (Hasil Inspeksi Sanitasi SAB)
2. Pengawasan Kualitas Air (Hasil Pemeriksaan Laboratorium)
3. Berdasarkan perbaikan Kualitas Air (Kapurisasi)
4. Penyuluhan Air Bersih
5. Klinik Sanitasi
c. PengendalianVektor
1. Survey Jentik dan Abatisasi Selektif
2. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

11
d. Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL)
1. Pengawasan TTU dan TPM
2. Pembinaan Institusi

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT / KESLING

a. Pengendalian Vektor

 Survey Jentik dan Abetisasi Selektif

 Pembinaan Kader Jumantik dan Kader Kesling

b. Penyehatan Pemukiman dan Berdasarkan Perumahan

 Inspeksi dan Pengawasan/ Pembinaan Sanitasi Dasar RT

 Sosialisasi Pengolahan Sampah dengan Sistem 3 R (Reduce, Reuse, dan


Recycle)

c. Penyehatan Air

 Pembinaan dan Pengawasan Sarana Air Bersih

 Pengambilan dan Pengiriman sampel air Sumur Gali

 Pembuatan Miniatur Alat Penyaring Air

d. Pembinaan Institusi

 Pembinaan Sanitasi Dasar Institusi Pendidikan

 Pembinaan Sanitasi Dasar Institusi Pemerintahan

e. Penyehatan TTU, TPM, dan Depot Air Minum

 Pengawasan dan Pembinaan TTU

 Pengawasan dan Pembinaan TPM

6. UPAYA PENGOBATAN
Pelayanan kesehatan kuratif dilaksanakan melalui kegiatan:

12
 Dalam gedung puskesmas, meliputipelayanan ;
1) Poliklinik rawat jalan
 Poli Umum
 Poli Lansia
 Poli MTBS/Pos Anak
 Klinik gizi
 Klinik Akupresur
 Klinik upaya berhenti merokok
 Klinik KIA
 Klinik sanitasi
 Klinik kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA)
 Ruang bermain anak
 Klinik IMS
 Klinik IVA
 Apotek
 Laboratorium
2) Pelayanan gawat darurat
3) Pelayanan satu hari
4) Home care/ kunjungan rumah
5) Rawat inap
6) Rabies center
7) PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar)
 Luar gedung puskesmas, meliputi:
1) Pelayanan Pustu dan Polindes
2) Pengobatan di Panti Asuhan
3) Puskesmas Keliling (Puskel)
4) Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana Alam
C. PROGRAM-PROGRAM UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
DI PUSKESMAS POASIA
Puskesmas dapat menambah pelayanannya dengan melaksanakan
UKM pengembangan bila UKM esensial telah dapat dilaksanakan.UKM

13
Pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Poasia, merupakan
kegiatan yang sifatnya inovatif dan/ atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia.
UKM-Pengembangan (UKM-P) di Puskesmas Poasia terdiri dari:
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Mata
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
7. Upaya Kesehatan Olahraga
D. LAPORAN KEGIATAN
Kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas Poasia adalah semua
kegiatan yang berdasarkan program UKM (Usaha Kesehatan
Masyarakat) dan UKP (Usaha Kesehatan Perorangan) sesuai dengan
peraturan Permenkes No.75 Tahun 2014 yang telah dijabarkan pada
halaman sebelumnya. Seluruh rangkaian kegiatan telah dijalankan
secara baik dan merata. Kegiatan dimulai pada hari Senin pada tanggal
18 Maret 2019 sampai dengan hari Sabtu 20 April 2019.
Setiap hari Senin-Kamis pagi, tepatnya pukul 07.30 wita, Kepala
Puskesmas beserta seluruh staf yang ada di Puskesmas Poasia
melaksanakan kegiatan apel pagi. Sedangkan Pada hari Jumat kegiatan
diawali dengan kerja bakti di area Puskesmas Poasia dan pada hari
Sabtu pagi kegiatan diawali dengan Senam Lansia. Setelah itu, setiap
bagian mulai melaksanakan program kerjanya masing-masing baik itu
kegiatan dalam gedung maupun kegiatan di luar gedung/ di lapangan.
Kegiatan lapangan yang diikuti selama berada di Puskesmas Poasia
terdiri dari beberapa Program Wajib yaitu diantaranya:
1. Program KIA dan KB

14
Program KIA diantaranya kegiatan Posyandu dengan agenda untuk
ibu hamil yaitu pemeriksaan ANC, pemeriksaan kesehatan ibu hamil
dengan pemeriksaan Hb, hepatitis B, dan sifilis, setelah pemeriksaan
dilakukan pemberian tablet Fe, Kalsium dan Vitamin, serta pemberian
suntik TT pada ibu hamil. Kegiatan lainnya yaitu penyuluhan KB dan
pemberian pill KB/suntik. Kegiatan pemeriksaan ANC dan penyuntikan
KB yang dilaksanakan di Poli KIA-KB Puskesmas Poasia.
2. Program Gizi Masyarakat
Program Upaya Peningkatan Gizi yaitu dilakukan pada kegiatan
Posyandu Bayi dan Balita yaitu dengan melakukan penimbangan berat
badan dan panjang/tinggi badan untuk mengukur status gizi bayi dan
balita, pengisian kartu menuju sehat (KMS). kegiatan kunjungan dan
pembagian pemberian makan tambahan (PMT) pada balita gizi kurang,
pemeriksaan LILA dan pemberian makan tambahan (PMT) pada ibu
hamil yang kekurangan energi kronik (KEK) untuk mencukupi
kebutuhan gizi pada ibu hamil. Serta penyuluhan dan pembagian tablet
Fe pada remaja putri.
3. Upaya Promosi Kesehatan
Program Promkes dengan agenda penyuluhan dan pembagian
poster-poster mengenai perilaku hidup sehat di kelompok posyandu dan
instansi sekolah.
4. Upaya Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan dengan agenda pencatatan dan pemantauan
sarana sumber air bersih, survey jentik, pemberian abate di beberapa
rumah warga wilayah kerja Puskesmas Poasia. Pemantauan sarana
jamban sehat dan saluran pembuangan Air limbah (SPAL) di perumahan
warga di wilayah kerja Puskesmas Poasia.
5. Upaya pengobatan dasar
Program Pengobatan Dasar diantaranya kegiatan Puskesmas
Keliling dengan agenda pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan dan
pemberian pengobatan terhadap masyarakat diberbagai kelurahan

15
wilayah kerja Puskesmas. Posyandu Lansia dengan agenda pemeriksaan
kesehatan, pengobatan. Home Care/ kunjungan rumah untuk pasien-
pasien yang tidak dapat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Selain kegiatan 6 program wajib puskesmas, beberapa kegiatan
yang diikuti dari program manajemen atau pengembangan yaitu kegiatan
olahraga diantaranya senam lansia setiap hari sabtu di Puskesmas Poasia
Dalam pelaksanaan seluruh program wajib dan program
manajemen yang diikuti di Puskesmas Poasia, semua berjalan dengan
baik sesuai rencana dan terlaksana berdasarkan sasaran program. Namun
terkadang terdapat beberapa kendala dilapangan sehingga program
pelayanan tersebut tetap dijalankan namun kurang maksimal. Salah satu
kegiatan dan kendalanya adalah Posyandu Balita dan Puskesmas Keliling
E. ANALISIS SWOT MASALAH KESEHATAN
1. Analisis SWOT Program Kesehatan Lingkungan
Ada (5) upaya dasar yang dilakukan di bidang Kesling
a. Penyehatan sumber air bersih (SAB). Kegiatan upaya penyehatan
air meliputi; surveilans kjualitas air, inspeksi sanitasi SAB,
pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai air.
b. Penyehatan lingkungan pemukiman (Pemeriksaan Rumah). Sarana
sanitasi dasar yang dipantau meliputi Jamban Keluarga (JAGA),
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), dan Tempat Pengelolaan
Sampah (TPS).
c. Penyehatan tempat-tempat umum (TTU). Penyehatan tempat-
tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar,
kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan
pangkas rambut, dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit
dan sarana kesehatan lain, sarana pendidikan dan perkantoran
d. Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM). Secara umum
penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman,

16
kesiap-siagaan dan penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan
dini serta penyakit bawaan makanan
e. Pemantauan Jentik nyamuk dan PSN (pemberantasan Sarang
Nyamuk). Petugas sanitasi puskesmas melakukan pemeriksaan
terhadap tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk.
f. Konsultasi kesling klinik sanitasi. Pemberian konsultasi gratis
kepada masyarakat/pasien yang menderita penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan seperti; diare, kecacingan,
penyakit kulit, TB Paru, dan lainnya.

Gambar 1. Cakupan Program Survey Jentik (Data Puskesmas Poasia,


Februari 2019)

17
Gambar 2. Cakupan Jamban Keluarga (JAGA) MS. (Data Puskesmas
Poasia, Februari 2019)

Gambar 3. Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) (Data


Puskesmas Poasia, Februari 2019)

18
Gambar 4. Cakupan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS). (Data
Puskesmas Poasia, Februari 2019)\

Tabel 1. Analisis SWOT Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas


Poasia

N STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS


o
1 Kesehatan Tidak ada Program yang Kurangnya
lingkungan petugas yang cukup mudah antusiasme
termasuk dalam tepat sasaran. diaplikasikan masyarakat
program pokok Tidak ada dalam
oleh masyarakat
puskesmas yang sanitarian menerima
menjadi fokus (petugas yang dan dibutuhkan informasi
program khusus sendiri yang
puskesmas menangani olehmasyarakat diberikan
poasia masalah
sanitasi
lingkungan)
2 Terdapatnya Kurangnya Adanya
program jumlah petugas dukungan dari
peningkatan kesling. Belum institusi dan
perilaku hidup mengaktifkan organisasi lintas
bersih dan peran serta sektoral dalam

19
sehat dari masyarakat mendukung
puskesmas dalam kegiatan kegiatan
yaitu dengan inspeksi
target sanitasi dasar
pencapaian serta
perilaku kooordinasi
masyarakat dengan warga
yang bebas desa kurang
optimal

3 BAB di Kurangnya
sungai keterampilan
misalnya kader dalam
pembentukan melakukan
kelompok tugas dan
jamban sehat fungsinya
Sudah sebagaianggota
terdapat dalam program
evaluasi kesling.
program dan
kegiatan tiap
bulannya
4 Adanya
dukungan
petugas
kesehatan dan
pimpinan
dalam
mengelola
program

2. Analisis SWOT Program KIA- KB


Kegiatan yang telah dilakukan bulan Januari Puskesmas Poasia 2019:

a. Melakukan pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan ibu nifas, bayi, balita

dan pelayanan KB di posyandu

b. Kunjungan rumah dalam rangka sweeping ibu hamil untuk mendukung

capaian K1 dan K4

c. Kunjungan rumah dalam rangka pemeriksaan bayi baru lahir dan ibu

nifas untuk mecapai KN1, KN2, KF1, KF2 dan KF3

20
d. Melakukan kelas ibu hamil

e. Melakukan kunjungan rumah untuk pemantauan bumil resti, bufas, dan

neonates resti

f. Kunjungan rumah dalam rangka pemantauan ibu nifas berKB

g. Melakukan pemasangan stiker P4K

h. Melakukan pendampingan terhadap ibu hamil trimester 3 untuk

meningkatkan persalinan nakes di fasyankes

Gambar 5. Grafik cakupan K4 periode Januari-Februari 2019 Puskesmas


Poasia. kasus (Data Puskesmas Poasia 2019).

Tabel 2. Analisis SWOT Program KIA- KB

No STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS

1. Koordinasi antar Fasilitas Program yang Kurangnya


lintas sektoral Posyandu yang mudah fasilitas yang
sudah baik kurang diaplikasikan oleh mendukung
masyarakat program
Antenatal Care
K4

2. Kegiatan yang Kurangnya Adanya dukungan

21
sudah terjadwal pengetahuan dari institusi dan
dengan baiK dan informasi organisasi lintas
mengenai sektoral
pemilihan
fasilitas

3. Adanya dukungan Ikut sertanya


petugas kesehatan peran perangkat
dan pimpinan desa dan
dalam mengelola masyarakat
program sekitar dalam
mendukung
kegiatan
Antenatal Care
K4

Hasil analisis proses diketahui pelaksanaan ANC K4 masih ada di

lakukan di saat Posyandu sehingga hasilnya tidak maximal karena fokus

kegiatan saat posyandu juga melakukan penimbangan dan imunisasi

kepada bayi dan balita, serta kegiatan ANC K4 ini juga pelaksanaannya

pada dr spesialis sehingga laporan kunjungan ANC K4 tidak termonitor

dengan baik yang berimbas kepada pencapaian ANC K4.

Rendahnya ibu hamil yang melakukan K4 bisa dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil melakukan

pemeriksaan kehamilan adalah usia, pendidikan, pekerjaan, paritas,

pengetahuan, dukungan keluarga dan jangkauan ke tempat pelayanan

kesehatan.

22
Indikator K4 adalah indikator yang digunakan untuk menilai

kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC). Indikator K4 adalah

indikator untuk melihat frekuensi yang merujuk pada periode trimester

saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini dijelaskan juga dalam

peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

741/MENKES/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang

kesehatan di kabupaten/kota, bahwa salah satu tolak ukur pelayanan

kesehatan adalah cakupan kunjungan K4 sebesar 95%.

3. Analisis SWOT Program Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah suatu proses pemberdayaan perorangan,


kelompok, dan masyarakat untuk dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatannya (WHO,1986). Proses pemberdayaan tersebut dilakukan
oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Proses pemberdayaan melibatkan
kelompok dalam masyarakat sesuai permasalahan dan potensi setempat.

Ruang lingkup promosi kesehatan meliputi (Notoatmodjo, 2007):

a. Pendidikan kesehatan dengan tujuan perubahan perilaku melalui


penongkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. Upaya penyuluhan berupa upaya penyebaran informasi
c. Upaya promotif dengan tujuan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan
d. Upaya advokasi bidang kesehatan yaitu upaya memengaruhi
pengembangan kebijakan berwawasan kesehatan
e. Pengorganisasian masyarakat (community organization),
pengembangan masyarakat (community development), dan
pemberdayaan masyarakat (community empowerment).

23
Beberapa program yang dilaksanakan dalam upaya promosi kesehatan
diantaranya:

a. Penyuluhan kelompok dan pembagian leafleat di posyandu


b. Penyuluhan kelompok dan pembagian leafleat di masyarakat
c. Survey dan pembinaan PHBS rumah tangga
d. Survey dan pembinaan PHBS institusi pendidikan

Tabel 3. Target Dan Cakupan Promosi Kesehatan Program Survey Dan


Pembinaan PHBS Rumah Tangga

Kelurahan Target Capaian (%)

Andonuhu 2094 25 1.19 %

Rahandouna 784 15 1.91 %

Wundumbatu 1838 20 1.08 %

Anggoeya 1283 21 1.63 %

Matabubu 465 10 2.15 %

Jumlah 6464 91 1.4%

(Data Puskesmas Poasia, Januari 2019)

Tabel 4. Analisis SWOT Promosi Kesehatan Program Survey dan


Pembinaan PHBS Rumah Tangga

No STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS

1. Koordinasi antar Pencapaian Program yang Kurangnya


lintas sektoral yang mudah antusiasme

24
sudah baik terhambat oleh diaplikasikan oleh masyarakat
kurangnya masyarakat dalam
data Program menerima
Indonesia informasi
Sehat- yang
Pendekatan diberikan
Keluarga (PIS-
PK)
Adanya dukungan
Tersedianya
2. Kesadaran dari institusi dan
berbagai media
yang rendah organisasi lintas
promosi
masyarakat sektoral dalam
kesehatan yang
dalam mendukung
memadai seperti
menerapkan kegiatan PHBS
leafleat, brosur
PHBS
dan lain- lain.

Kegiatan yang
3. sudah terjadwal
dengan baik

Adanya
4. dukungan
petugas
kesehatan dan
pimpinan dalam
mengelola
program

F. SARAN
Pelaksanaan program kegiatan dalam upaya kesehatan di Puskesmas
Poasia sudah baik. Melihat dari sumber daya manusianya, serta sarana dan
prasarana yang tersedia di Puskesmas Poasia sudah cukup menunjang
suksesnya kegiatan di setiap program. Adapun beberapa hal yang masih
menjadi kekurangan dari tiap-tiap program agar kedepannya bisa diperbaiki

25
lagi dan dibahas bersama pihak-pihak terkait untuk mendapatkan solusi yang
terbaik.

Lampiran 1.
DOKUMENTASI KEGIATANDI PUSKESMAS POASIA
1. Apel Pagi

Gambar 1. Mengawali kegiatan dengan Apel Pagi setiap hari senin sampai
kamis

2. Puskesmas Keliling, Home care dan Posyandu Lansia

Gambar 2. Puskesmas keliling di


Angoyea

Kel. Andounohu

26
Gambar 3. Puskesmas keliling di Pasar Andonohu, Konsultasi, Pemeriksaan
Kesehatan dan Pemberian Pengobatan

3. Kelas Ibu Hamil

Gambar 4. Penyuluhan kepada ibu hamil mengenai persalinan di puskesmas dan manfaat
tablet penambah darah

Gambar 5. Pemeriksaan ANC dan pelayanan suntik dan pemberian pil KB

27
4. Promosi Kesehatan

Gambar 6. Penyuluhan kesehatan (PHBS lingkungan sekolah)

5. Program kesehatan lingkungan

Gambar 7. Pemeriksaan jentik dan pemberian abate

6. Penyuluhan dan Pemberian Tablet Fe kepada Remaja Putri

28
Gambar 8. Penyuluhan dan pemberian tablet Fe kepada remaja putri di Maadrasa Aliyah

7. Kerja Bakti

Gambar 9. Kerja Bakti yang rutin 8. Senam


dilakukan Lansia
setiap hari Jum’at pagi di
Puskesmas Poasia
8.Senam Lansia

Gambar 10. Senam Lansia yang diadakan setiap Hari Sabtu pagi di Puskesmas
Poasia, program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis)

29
DAFTAR PUSTAKA

Puskesmas Poasia. 2017. Profil Puskesmas Poasia Periode 2017.

30
Departemen Kesehatan. 2009.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan..
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2016. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2014.Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 585 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.

31

Anda mungkin juga menyukai