Anda di halaman 1dari 33

Pemeriksaan

Kemampuan Warna
Oleh :
Nurfitriani Abdillah

Pembimbing :
dr. Neneng, Sp.M
Monday, January 27, 2020

PENDAHULUAN

 Merupakan kemampuan untuk membedakan gelombang


sinar yang berbeda.

 Warna terlihat akibat gelombang elektromagnetik dengan


panjang gelombang antara 440-700 nm.

 Penglihatan warna diperankan oleh sel kerucut yang


mempunyai 3 pigmen (merah, hijau, biru)
Monday, January 27, 2020

Jenis warna
 Warna Primer: warna utama pada pigmen sel kerucut adalah merah, hijau, dan
biru

 Warna Komplemen: warna yang apabila dicampur dengan warna primer akan
berwarna putih.
Monday, January 27, 2020

Persepsi warna
 Gelombang elektromagnetik yang diterima pigmen akan diteruskan rangsangannya pada
korteks pusat penglihatan warna di otak.

 Bila panjang gelombang terletak di antara kedua pigmen maka akan terjadi penggabungan
warna.
Monday, January 27, 2020

Buta Warna

Buta warna dapat diartikan sebagai suatu


kelainan penglihatan yang disebabkan oleh
ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu
sehingga warna objek yang terlihat bukan warna
yang seharusnya.
Monday, January 27, 2020

Jenis – Jenis Buta Warna

 Ada 2 jenis buta warna:


- Buta warna total: monokromasi ditandai dengan
hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan
warna sehingga yang terlihat hanya putih dan
hitam
- - Buta warna parsial: buta warna yang tidak dapat
membedakan warna tertentu.

 Buta warna merah-hijau merupakan yang paling


sering ditemukan
Monday, January 27, 2020

Klasifikasi Buta Warna

1) Trikomasi
2) Drikomasi
3) Monokromasi
Monday, January 27, 2020

1. Trikromasi
Keadaan pasien yang mempunyai 3 pigmen
kerucut yang mengatur fungsi penglihatan
 Dapat melihat berbagai warna tetapi mungkin terdapat
sedikit kurang daya tangkap warna tertentu, misalnya:

 Protanomali ( lemah mengenal merah)


 Deutranomali (lemah mengenal hijau)
 Tritanomali (lemah mengenal biru )
Monday, January 27, 2020

 2. Dikromasi
Mempunyai 2 pigmen kerucut normal dan 1 pigmen
rusak mengakibatkan sukar membedakan warna
tertentu.

Ada tiga klasifikasi turunan :


 Protanopia (tidak kenal merah)
 Deutranopia (tidak kenal hijau)
 Tritanopia (tidak kenal biru)
 Paling sering ditemukan: cacat pada warna merah hijau.
 Terdapat kesukaran membedakan warna merah dari kuning.
 3. Monokromasi

 Hanya terdapat 1 jenis kerucut

 Disebut juga buta warna total (Akromatopsia),


hanya dapat membedakan warna dalam
bentuk hitam putih saja

 Sering mengeluh fotofobia, tajam penglihatan


kurang
Monday, January 27, 2020

Pemeriksaan Kemampuan Warna

 Tes Ishihara
 Tes Farnsworth
 Tes Analoskop
 Tes Holmgren
Monday, January 27, 2020

Tes Ishihara

Merupakan pemeriksaan kemampuan melihat warna


dengan menggunakan kartu ishihara. Kartu ishihara adalah
kartu dengan titik-titik berwarna yang kecerahan dan
bayangannya membentuk angka, huruf, atau lainnya dan
berfungsi untuk menguji daya pisah warna mata penderita
atas kemungkinan adanya buta warna.
Monday, January 27, 2020

Prosedur Pemeriksaan

1. Menyiapkan ruangan dengan


penerangan yang memadai.
2. Menjelaskan pada pasien prosedur
pemeriksaan.
3. Memberikan instruksi pada pasien untuk
membaca angka yang tertera, berikan
waktu maksimum 10 detik untuk setiap
plate yang akan diperlihatkan.
4. Tuliskan angka yang terbaca dengan
baik dan jumlah plate yang diberikan.
 Bukuishihara ini menggunakan 38 plate
atau lembar gambar. Dimana gambar-
gambar tersebut memiliki urutan 1 sampai
38.

Buku ishihara ini menggunakan 38 plate atau


lembar gambar. Dimana gambar-gambar
tersebut memiliki urutan 1 sampai 38.
Monday, January 27, 2020
 Orangnormal dan mereka
yang buta warna sama-
sama akan terbaca 12.
 Orang normal akan
membacanya 8 (No.2), 6
(No.3), 29 (No.4), dan 57
(No.5).
 Penderita gangguan
No.2 No.3 penglihatan merah-hijau
akan membacanya 3
(No.2), 5 (No.3), 70 (No.4)
dan 35 (No.5).
 Penderita buta warna
tidak bisa membaca
nomor apapun.
No.4 No.5
 Orang normal akan
membacanya 5 (No.6), 3
(No.7), 15 (No.8) dan 74
(No.9).
 Penderita gangguan
No.6 No.7 penglihatan merah-hijau
akan membacanya 2
(No.6), 5 (No.7), 17 (No.8)
dan 21 (No.9).
 Penderita buta warna
tidak bisa membaca
nomor apapun.
No.9 No.8
No.28 No.29

 Dalam menemukan lilitan garis antara dua x, sebagian besar


dari penderita gangguan panglihatan merah-hijau akan
mengikuti garis. Tapi sebagian besar orang normal dan buta
warna tidak bisa mengikuti garisnya.
No.30 No.31

 Dalam menemukan lilitan garis antara dua x, orang normal


menemukan garis hijau kebiru-biruan, tapi sebagian besar orang
dengan gangguan penglihatan warna tidak bisa mengikuti garis
atau mengikuti garis tapi berbeda garis dengan yang normal.
No.32 No.33

 Dalam menemukan lilitan garis antara dua x, orang normal akan


menemukan garis orange, tapi sebagian besar penderita
gangguan penglihatan warna tidak bisa mengikuti garis atau
mengikuti garis tapi berbeda garis dengan yang normal.
No.34 No.35

 Dalam menemukan lilitan garis antara dua x, orang normal akan


menemukan garis yang menghubungkan warna hijau kebiru-
biruan dan hijau kekuning-kuningan. Dan penderita gangguan
penglihatan merah-hijau menemukan garis yang menghubungkan
warna hijau kebiru-biruan dengan ungu, dan orang buta warna
tidak bisa menemukan garis.
No.37 No.38

 Dalam menemukan lilitan garis antara dua x, orang normal dan


penderita gangguan penglihatan warna mampu menemukan
garisnya.
Monday, January 27, 2020

Prosedur Pemeriksaan

1. Menyiapkan ruangan dengan


penerangan yang memadai.
2. Menjelaskan pada pasien prosedur
pemeriksaan.
3. Memberikan instruksi pada pasien untuk
membaca angka yang tertera, berikan
waktu maksimum 10 detik untuk setiap
plate yang akan diperlihatkan.
4. Tuliskan angka yang terbaca dengan
baik dan jumlah plate yang diberikan.
Monday, January 27, 2020

Interpretasi
1) Normal: Pasien dapat menjawab semua pertanyaan
2) Buta warna Parsial
a. Bila plate no. 1 sampai dengan no 17. hanya terbaca 13 plate atau kurang.
b. Bila terbaca angka-angka pada plate no. 18, 19, 20 dan 21 lebih
mudah atau lebih jelas dibandingkan dengan plate no. 10, 13, 14, dan 17.
c. Bila ragu-ragu kemungkinan buta warna parsial dapat dites dengan:
Membaca angka-angka pada plate no. 22, 23, 24, dan 25. Pada orang
normal, akan terbaca dengan benar angka-angka pada plate-plate diatas
secara lengkap. Pada penderita buta warna parsial hanya terbaca satu angka
pada tiap-tiap plate tersebut
Menunjuk arah alur pada plate no. 26, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan
38. Untuk orang normal bisa menunjuk alur secara benar.
3) Buta warna Total : Tidak dapat melihat semua warna, karna subjek semua
terlihat berwarna hitam
Monday, January 27, 2020

Tes Farnsworth
 Tes ini berfungsi sebagai tes lanjutan dari tes
Ishihara
 Tes ini bisa melakukan skrining kelemahan warna
tertentu
Monday, January 27, 2020
Monday, January 27, 2020

Tes Anomaloskop

 Nagel anomaloskop terdiri dari test plate yang


bagian bawahnya berwarna kuning yang dapat
disesuaikan kontrasnya.
 Pasien berusaha mencocokkan bagian atas sampai
berwarna kuning dengan mencampur warna merah
dan hijau.
 Orang dengan buta warna hijau akan
menggunakan banyak warna hijau dan begitu juga
pada orang dengan buta warna merah.
Monday, January 27, 2020
Monday, January 27, 2020

Tes Holmgreen

 Pemeriksaan ini pertama kali


diperkenalkan oleh August Seebeck
pada tahun 1837. August menggunakan
lebih dari 300 kertas berwarna dan
meminta pasien mencocokkan atau
menemukan warna yang sesuai dengan
contohwarna yang diberikan, dan pada
tahun 1877, Holmgren mengambil ide ini
dan menggunakan gulungan benang
wol berwarna sebagai pengganti kertas
Monday, January 27, 2020
Monday, January 27, 2020
Thank you…

Anda mungkin juga menyukai