Anda di halaman 1dari 12

NAMA KELOMPOK 4 :

1. Danang Aji Satmoko (P1337420417058)


2. Elva Dina Agustina (P1337420417060)
3. Yoga Widya Ilhama (P1337420417062)
4. Ananda Rima Mega Kirana (P1337420417064)
5. Nurul Azizah (P1337420417066)
6. Viki Pramita (P1337420417068)
7. Anang Maulana (P1337420417070)
8. Anis Dinanda Luthfiana (P1337420417072)
9. Laily Dwi Febriani (P1337420417074)
A. Definisi Remaja

Remaja adalah masa yang penuh dengan


permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada
masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi
Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu
yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan
(storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip
orang.
B. Ciri-Ciri Atau Karakteristik Psikologi Remaja

1. Perkembangan fisik psikologi remaja


Berkaitan dengan perkembangan fisik ini,
perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat
dipilah menjadi dua bagian, yakni :
 Ciri-ciri Seks Primer
 Ciri-ciri Seks Sekunder
2. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang
gagasan abstrak
b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu
membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan,
serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi,
membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar
menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan
mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar
berinstropeksi
g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi
agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).
3. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan
emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal
menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat
negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan
murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu
mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang
kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat.
4. Perkembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar
kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa
diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).

5. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja


Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk
memahami orang lain (social cognition) dan menjalin
persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya
sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
6. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya
identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa
dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa
saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga
risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan
tokoh panutan dan kebanggaan.
7. Perkembangan Kesadaran Beragama
Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis
psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan
cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam
kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati
secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang
gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat
munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah
idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-
benturan dan ujian.
B. Peran Orang Tua yang Memiliki Anak Berusia Remaja
Untuk itu sebagai orangtua, dalam mengahadapi remaja
harus tetap bersikap tenang dan bertahan, mengingat bahwa ini
adalah masa pemberontakan mereka sebagai remaja. Namun
Tidak berarti mereka boleh bersikap seenaknya, tetapi sebagai
orang tua sekali lagi ketenangan dalam menyikapi mereka
yang sekarang ini INGIN DIDENGAR suaranya, orang tua
mendengarkan apa yang mereka inginkan atau mereka
maksud. Jadikan dialog dan diskusi bagian dari keluarga.
Dengan demikian mereka tahu bahwa orang tua selalu ada
untuk mereka saat mereka butuh.
C. Pola Asuh Orang Tua pada Remaja

Menurut Baumrind (1967), terdapat 4 macam pola asuh


orang tua:
– Pola asuh Demokratis
– Pola asuh Otoriter
– Pola asuh Permisif
– Pola asuh Penelantar
D. Konflik-konflik Keluarga pada Remaja (Dariyo, 2004)

1. Konflik Pemilihan Teman atau pacar.


2. Konflik pemilihan jurusan atau program studi
3. Konflik dengan saudara kandung (Biasa terjadi pertengkaran,
percekcokan atau konflik antara anak yang satu dengan yang
lain)
E. Faktor- Faktor terjadinya Kenakalan Remaja

1. Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)


2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
3. Status sosial ekonomi orang tua rendah
4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat

Anda mungkin juga menyukai