0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas tentang retensi urin, yaitu penumpukan urin di kandung kemih akibat ketidakmampuan untuk mengosongkannya dengan sempurna. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pusat miksi, kelemahan otot detrusor, atau adanya penyakit seperti pembesaran prostat. Gejalanya meliputi urin mengalir lambat, perasaan penuh di abdomen, dan nyeri. Penanganannya meliputi kateteris
Dokumen ini membahas tentang retensi urin, yaitu penumpukan urin di kandung kemih akibat ketidakmampuan untuk mengosongkannya dengan sempurna. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pusat miksi, kelemahan otot detrusor, atau adanya penyakit seperti pembesaran prostat. Gejalanya meliputi urin mengalir lambat, perasaan penuh di abdomen, dan nyeri. Penanganannya meliputi kateteris
Dokumen ini membahas tentang retensi urin, yaitu penumpukan urin di kandung kemih akibat ketidakmampuan untuk mengosongkannya dengan sempurna. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pusat miksi, kelemahan otot detrusor, atau adanya penyakit seperti pembesaran prostat. Gejalanya meliputi urin mengalir lambat, perasaan penuh di abdomen, dan nyeri. Penanganannya meliputi kateteris
dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkan urin secara sempurna Kesulitan miksi karena kegagalan urin dari vesika urinaria Tertahannya urin di dalam kandung kemih dapat terjadi secara akut maupun kronis ETIOLOGI
Supra vesikel : Kerusakan pada pusat miksi di
medula spinalis Vesikel : Kelemahan otot detrusor Intra Vesikel : Pembesaran prostat, kekakuan leher vesika, batu kecil dan tumor Obat-obatan Patofisiologi Tanda & Gejala
Urin mengalir lambat
Poliuria : pengosongan kandung kemih tidak efisien Distensi abdomen : dilatasi kandung kemih Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan rasa ingin BAK Retensi berat mencapai 2000-3000 cc Penatalaksanaan