Anda di halaman 1dari 9

INSEMINASI

ANASTASYA APSARI
ANGGITA NOOR ISLAMIATI
DINDA AMALIA
FITRIA PUTRI NIRWANA
RAYMALA
TK.IB
RELLE RISKI HANUM HUTAPEA
TSATSA NADIA NURDIANTI
VIDYATUL MUKHRIMAH
PENGERTIAN

 Inseminasi adalah teknik dalam


dunia medis untuk membantu
proses reproduksi dengan cara
memasukan sperma yang telah
disiapkan ke dalam rahim
menggunakan kateter
JENIS-JENIS INSEMINASI

Intravaginal Insemination (IVI)

Yaitu jenis inseminasi yang paling sederhana, dan melibatkan


penempatan sperma ke dalam vagina wanita. Idealnya, sperma harus
ditempatkan sedekat mungkin dengan leher rahim. Metode inseminasi
ini dapat digunakan bila menggunakan sperma donor, dan ketika tidak
ada masalah dengan kesuburan wanita. Namun, tingkat keberhasilan IVI
tidak sesukses IUI, dan ini merupakan proses inseminasi yang tidak
umum.
Intracervical Insemination (ICI) Intratubal Insemination (ITI)

Proses ITI merupakan penempatan sperma


Dengan proses ICI, sperma ditempatkan
yang tidak dicuci langsung ke tuba fallopi
secara langsung di dalam leher rahim.
seorang wanita. Sperma dapat dipindahkan
Sperma tidak perlu dicuci, seperti
ke tabung melalui kateter khusus yang
dengan IUI, karena air mani tidak
berlangsung melalui leher rahim, naik
langsung ditempatkan di dalam rahim.
melalui rahim, dan masuk ke saluran tuba.
ICI lebih umum daripada IVI, tapi masih
Metode lainnya dari ITI adalah dengan
belum sebaik IUI dari prosentase
operasi laparoskopi. Sayangnya, inseminasi
keberhasilannya. Dan lagi, biaya
melalui ITI memiliki resiko lebih besar untuk
inseminasi dengan ICI biasanya lebih
infeksi dan trauma, dan ada perdebatan
rendah daripada IUI karena sperma
dikalangan ahli tentang kefektifannya
tidak perlu dicuci.
daripada IUI biasa.
Hukum Inseminasi dalam Islam

Masalah inseminasi buatan ini menurut pandangan Islam


termasuk masalah kontemporer ijtihadiah, karena tidak
terdapat hukumnya secara spesifik di dalam Al-Qur’an
dan As-Sunnah bahkan dalam kajian fiqih klasik sekalipun.
Oleh karena itu, kalau masalah ini hendak dikaji menurut
Hukum Islam, maka harus dikaji dengan memakai metode
ijtihad yang lazimnya dipakai oleh para ahli ijtihad
(mujtahidin), agar dapat ditemukan hukumnya yang
sesuai dengan prinsip dan jiwa Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang merupakan sumber pokok hukum Islam.
Hukum Inseminasi dalam Islam

 Dengan demikian, mengenai hukum  Sebaliknya, kalau inseminasi buatan


inseminasi harus diklasifikasikan
persoalannya secara jelas. Bila dilakukan itu dilakukan dengan bantuan donor
dengan sperma atau ovum suami isteri sperma dan ovum, maka diharamkan
sendiri, baik dengan cara mengambil
sperma suami kemudian disuntikkan ke dan hukumnya sama dengan zina.
dalam vagina, tuba palupi atau uterus Sebagai akibat hukumnya, anak hasil
isteri, maupun dengan cara inseminasi itu tidak sah dan nasabnya
pembuahannya di luar rahim, kemudian
buahnya (vertilized ovum) ditanam di hanya berhubungan dengan ibu
dalam rahim istri; maka hal ini dibolehkan, yang melahirkannya.
asal keadaan suami isteri tersebut benar-
benar memerlukan inseminasi buatan
untuk membantu pasangan suami isteri
tersebut memperoleh keturunan.Alasan
lain dibolehkannya Inseminasi buatan
dengan sperma suami sendiri, karena
berhubung ada kelainan perangkat dalam
diri si isteri maupun suami atau karena si
suami telah kehabisan spermanya yang
telah disumbangkan kepada Bank sperma
Dalil Mengenai Inseminasi

 Al-Qur’an surat Al-isra ayat 70 :


”Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkat mereka
didaratan dan dilautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah kami ciptakan”
 Al-Qur’an surat At-tin ayat 4 :
”seseungguhnya kami telah menciptakan mnusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
 Hadits Nabi SAw:
” Tidak halal bagi seseorang yang beriman pada Allah dan hari akhir menyiramkan
airnya (sperma) pada tanaman orang lain (vagina istri orang lain). hadits riwayat Abu
daud, Al-Tirmidzi.
 mudharat dan mafsadahnya jauh lebih besar, antara lain
berupa :
1. Pencampuran nasab, padahal islam sangat menjaga kesucian / kehormatan
kelamin dan kemurnian nasab.
2. Bertentangan dengan sunatullah atau hukum alam.
3. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi
pencampuran sperma pria dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.
4. Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bayi
tabung lewat ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami istri
yang punya benihnya sesuai kontrak, tidak terjalin hubungan keibuan secara
alami.(Q.S Luqman :14 dan al-ahqaf : 14).
THANK YOU! 
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai