1. Seorang perempuan usia 20 tahun akan menikah tanggal 13 Desember 2020. Namun dia bersama
calon suaminya menginginkan selama 3 tahun perkawinan belum ingin punya anak, karena sedang
melanjutkan studi. Pasangan tersebut belum tahu harus memilih alakon apa. Sekarang tanggal
11Desember 2020 hari pertama haid. Ia dan calon suaminya datang ketempat praktek saudara untuk
konseling pra nikah dan penggunaan alkon yang tepat
Pertanyaan:
AKDR IUD Hormonal : Penggunaan KB IUD hormonal mengandung hormon progesteron yang dapat
menyebabkan lendir serviks mengental dan membuat sperma kesulitan berenang di dalam rahim dan
menipiskan dinding rahim yang seharusnya menebal saat pembuahan terjadi. Hal ini dapat
menghentikan terjadinya pelepasan sel telur (ovulasi) dan mencegah sel sperma membuahi sel telur.
IUD Hormonal dapat digunakan sampai 3 -5 tahun.
IUD Tembaga : KB spiral berlapis tembaga berfungsi membantu mencegah kehamilan dengan cara
menghalangi sel sperma masuk ke dalam saluran antara rahim dengan indung telur (tuba falopi), IUD
lapis tembaga melepaskan kandungan zat di dalam tembaga akan menghambat sel sperma untuk
bertemu dan membuahi sel telur. Sehingga, tidak terjadi pembuahan di dalam rahim. IUD Tembaga
dapat digunakan 8-10 tahun.
Implan :KB implan dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun sejak pertama kali dipasang. Implan yang
sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar
rendah.Selanjutnya, hormon tersebut bertugas untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam
siklus bulanan). Hormon progestin yang dilepaskan oleh KB implan juga akan menebalkan lendir di
sekitar leher rahim (serviks). Hal ini dapat mencegah agar sperma tidak bisa memasuki rahim. Slain itu,
hormon progestin juga mampu menipiskan lapisan dinding rahim. Dengan begitu, jika ada sperma yang
berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim sebagai awal mula
kehamilan.
1. Pilihan alkon pada kasus tersebut harus bersifat? - objektif dan sesuai dengan kebutuhan klien
- sejak sebelum aktif berhubungan seksual , atau segera setelah menikah atau segera setelah
berhubungan.
3. Kapan waktu yang tepat bagi pasangan tersebut untuk melakukan senggama setelah alkon terpasang
adalah
- pasangan bisa berhubungan seksual setelah pemasangan selama minimal 24 jam. Jika memasang KB
saat menstruasi maka bisa menunggu 1-2 minggu paska pemasangan
Data lanjutan
Sesuai waktu yang telah ditentukan, perempuan tersebut datang kembali untuk menggunakan alkon,
Tugas : buatlah asuhan dalam bentuk soap sesuai dengan pilihan alkon yang telah disarankan, dipilih dan
disetujui klien
SOAP KB
Identitas/ biodata
Pendidikan : SMA S1
1. Alasan masuk
: Ingin menunda Kehamilan selama 3 tahun dengan KB IUD
2. Riwayat menstruasi :
Lamanya: 5 Hari
Banyaknya: 3x Ganti pembalut
Warna: Merah
3. Riwayat pernikahan
5. Riwayat penyakit lainnya : Tidak Sedang mendapat pengobatan jangka panjang dan Saat ini tidak
sedang menderita penyakit kronis
7. Riwayat Ginekologi
Tumor : tidak
GO : Tidak
Sifilis : Tidak
Herpes : Tidak
Keputihan : Tidak
8. Riwayat kesehatan
1. Pemeriksaan Fisik
Nadi : 82 x/menit
BB : 62 kg
RR : 20 x/menit
TD : 120/ 80 mmHg
Suhu : 36,2° C
▪ Abdomen
Pembesaran : Tidak ada pembesaran pada Abdomen
Portio : Antefleksi
▪ Inspekulo
Tumor: Tidak ada dijumpai Tumor
Pendarahan: Tidak ada Perdarahan
c. Analisa
3. Kebutuhan :
a) Konseling KB IUD
d. Pelaksanaan
TB: 160 cm
Nadi : 82 x/menit
BB :62 kg
RR : 23 x/ menit
: 120/ 80 mmHg
Suhu :36,2 °C
Pada pemeriksaan obstetri tidak ada masalah, portio antefleksi, panjang rahim 7cm dan tidak ada
kelainan dalam rahim. Ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi KB IUD/AKDR (Coper Tcu 380 A)Ibu
mengerti dan merasa senang akan hasil pemeriksaannya.
2. Menjelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan memberi kesempatan untuk ibu bertanya. Ibu
mengerti dan sudah merasa cukup jelas dengan informasi yang diberikan.
3. Mempersiapkan alat alat dan Bahan Habis pakai untuk Pemasangan IUD (Copper TCu 380 A )Alat dan
bahan telah dipersiapkan.
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan melakukan pencucian vagina ibu.Ibu telah
melakukan pencucian vagina dan kandung kemih dalam keadaan kosong.
5. Mempersilahkan Ibu untuk naik ke tempat tidur Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu dengan
posisi Ginekologi Ibu telah naik ke tempat tidur dan telah diatur pada posisi ginekologi.
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan genetalia eksterna untuk melihat adanya
ulkus, pembengkakan kelenjar bartolini dan kelenjar skene.Pemeriksaan telah dilakukan dan tidak ada
ditemukan kelainan.
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk menentukan besar, posisi, konsistensi dan mobilitas uterus,
adanya nyeri goyang servik dan tumor pada adneksa atau kavum doublasi. Pemeriksaan telah dilakukan
dan tidak ditemukan masalah
8. Memasukkan lengan IUD dalam kemasan steril IUD siap untuk digunakan.
9. Memasukkan speculum dan mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptic sebanyak 2
kali/lebihVagina dan servik telah diusap dengan larutan antiseptic.
10. Memasang tenakulum untuk menjepit servik secara hati-hati pada posisi vertical jam 10 atau jam 2,
jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi sakit.Servik telah dijepit dengan
tenakulum dengan posisi vertikal jam 10.
11. Memasukkan sonde uterus sekali masuk untuk mengurangi risiko infeksi dan untuk mengukur posisi
uterus serta panjang uterus (tidak menyentuh dinding vagina) Uterus telah diukur dengan menggunakan
sonde uterus, panjangnya 7 cm.
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan mempertahankan posisi leher biru dalam arah
horizontal, menarik tenakulum sehingga kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada dalam satu garis
lurus, kemudian mendorong tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri.
Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, pada waktu benang tampak tersembul
keluar dari lubang kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong benang tersebut dengan menggunakan
gunting untuk mengurangi risiko IUD tercabut keluar. Kemudian, tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan
dengan kasa sampai pendarahan berhenti.IUD Coper Tcu 380 A telah terpasang dengan baik.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan cara merendam di larutan klorin 0,9%.Alat telah
direndam
14. Memberitahu pasien pemasangan sudahss elesai dan IUD telah terpasang dengan baik.
16. Menjelaskan kepada ibu bila timbul rasa nyeri yang hebat atau pendarahan segera datangkembali
atau datang ke pelayanan medis terdekat, karena efek samping dari pemasangan IUDyaitu rasa sakit
nyeri , pendarahan, infeksi.
17. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu setelah pemnakaian untuk mengontrol
posisiIUD apakah terpasang dengan benar atau tidak.VII. Ibu bersedia datang kembali jijka timbulrasa
nyeri dan perdarahan.
Ny N 26 tahun P1A0 post partum 6 minggu dan belum pernah haid, menyusui secara eksklusif.
Datang ke bidan untuk berkonsultasi tentang cara KB yang tepat. Ny N merasa takut dengan
berbagai alat kontrasepsi dan issue yang beredar. Hasil pemeriksaan semua normal.
Pertanyaan :
IUD
: KB IUD yang aman dan bagus untuk ibu menyusui terbagi atas dua jenis. Pertama yakni IUD tembaga
tidak mengandung hormon sama sekali dan kedua yaitu IUD yang berisi hormon progesteron
(progestin). KB IUD hormonal mengandung kadar hormon progesteron yang rendah. Oleh karena itu,
alat kontrasepsi IUD hormonal juga tidak akan menyebabkan masalah pada produksi ASI untuk ibu
menyusui.
IUD hormonal bekerja dengan cara mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim untuk
mencegah pembuahan sel telur dan penempelan (implantasi).Masa kerja IUD hormonal untuk
mencegah kehamilan yakni selama 3-5 tahun. Sementara IUD tembaga bekerja dengan cara mencegah
sperma membuahi sel telur.Penggunaan alat kontrasepsi atau KB IUD tembaga yang aman dan bagus
untuk ibu menyusui dapat membantu mencegah kehamilan hingga 10 tahun. Keduanya bisa di pilih
sebagai alat kontrasepsi atau KB yang aman dan bagus digunakan untuk ibu menyusui karena tidak
memengaruhi produksi ASI.
Kapan waktu yang tepat menggunakan alkon tersebut? -minimal enam minggu setelah melahirkan.
- melakukan konseling manfaat pemasangan IUD, tingkat keefektifannya, hal-hal yang terjadi setelah
pemasangan IUD , memberitahu ibu prosedur pemasangannya, juga cara perawatannya ,memberikan
kesempatan bertanya, dan penjelasannya yang mudah dipahami ibu.
SOAP KB
Identitas/ biodata
Pendidikan : SMA S1
2. Riwayat menstruasi :
Lamanya: 7 Hari
Warna: Merah
3. Riwayat pernikahan
5. Riwayat penyakit lainnya : Tidak Sedang mendapat pengobatan jangka panjang dan Saat ini tidak
sedang menderita penyakit kronis
7. Riwayat Ginekologi
Tumor : tidak
GO : Tidak
Sifilis : Tidak
Herpes : Tidak
Keputihan : Tidak
8. Riwayat kesehatan
1. Pemeriksaan Fisik
Nadi : 82 x/menit
BB : 62 kg
RR : 20 x/menit
Varices : Tidak Ditemukan varises pada vagina dan vulvaKemerahan : Tidak ada Kemerahan pada Vagina
dan Vulva
Portio : Antefleksi
▪ Inspekulo
c. Analisa
a) Konseling KB IUD
d. Pelaksanaan
TB: 160 cm
Nadi : 82 x/menit
BB :62 kg
RR : 23 x/ menit
: 120/ 80 mmHg
Suhu :36,2 °CPada pemeriksaan obstetri tidak ada masalah, portio antefleksi, panjang rahim 7cm dan
tidak ada kelainan dalam rahim. Ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi KB IUD/AKDR (Coper Tcu 380
A)Ibu mengerti dan merasa senang akan hasil pemeriksaannya.
2. Menjelaskan kepada ibu apa yang akan dilakukan dan memberi kesempatan untuk ibu bertanya. Ibu
mengerti dan sudah merasa cukup jelas dengan informasi yang diberikan.
3. Mempersiapkan alat alat dan Bahan Habis pakai untuk Pemasangan IUD (Copper TCu 380 A )Alat dan
bahan telah dipersiapkan.
4. Memastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan melakukan pencucian vagina ibu.Ibu telah
melakukan pencucian vagina dan kandung kemih dalam keadaan kosong.
5. Mempersilahkan Ibu untuk naik ke tempat tidur Ginekologi dan mengatur posisi tidur ibu dengan
posisi Ginekologi Ibu telah naik ke tempat tidur dan telah diatur pada posisi ginekologi.
6. Menggunakan sarung tangan untuk melakukan pemeriksaan genetalia eksterna untuk melihat adanya
ulkus, pembengkakan kelenjar bartolini dan kelenjar skene.Pemeriksaan telah dilakukan dan tidak ada
ditemukan kelainan.
7. Melakukan pemeriksaan panggul untuk menentukan besar, posisi, konsistensi dan mobilitas uterus,
adanya nyeri goyang servik dan tumor pada adneksa atau kavum doublasi. Pemeriksaan telah dilakukan
dan tidak ditemukan masalah
8. Memasukkan lengan IUD dalam kemasan steril IUD siap untuk digunakan.
9. Memasukkan speculum dan mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptic sebanyak 2
kali/lebihVagina dan servik telah diusap dengan larutan antiseptic.
10. Memasang tenakulum untuk menjepit servik secara hati-hati pada posisi vertical jam 10 atau jam 2,
jepit dengan pelan hanya pada satu tempat untuk mengurangi sakit.Servik telah dijepit dengan
tenakulum dengan posisi vertikal jam 10.
11. Memasukkan sonde uterus sekali masuk untuk mengurangi risiko infeksi dan untuk mengukur posisi
uterus serta panjang uterus (tidak menyentuh dinding vagina) Uterus telah diukur dengan menggunakan
sonde uterus, panjangnya 7 cm.
12. Memasukkan IUD kekanalis servikalis dengan mempertahankan posisi leher biru dalam arah
horizontal, menarik tenakulum sehingga kavum uteri, kanalis serviks dan vagina berada dalam satu garis
lurus, kemudian mendorong tabung inserter sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri.
Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, pada waktu benang tampak tersembul
keluar dari lubang kanalis servikalis sepanjang 3-4 cm, potong benang tersebut dengan menggunakan
gunting untuk mengurangi risiko IUD tercabut keluar. Kemudian, tarik tabung pendorong dengan hati-
hati. Melepas tenakulum, bila ada perdarahan banyak dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan
dengan kasa sampai pendarahan berhenti.IUD Coper Tcu 380 A telah terpasang dengan baik.
13. Merendam alat-alat pemasangan IUD dengan cara merendam di larutan klorin 0,9%.Alat telah
direndam
14. Memberitahu pasien pemasangan sudahss elesai dan IUD telah terpasang dengan baik.
16. Menjelaskan kepada ibu bila timbul rasa nyeri yang hebat atau pendarahan segera datangkembali
atau datang ke pelayanan medis terdekat, karena efek samping dari pemasangan IUDyaitu rasa sakit
nyeri , pendarahan, infeksi.
17. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu setelah pemnakaian untuk mengontrol
posisiIUD apakah terpasang dengan benar atau tidak.VII. Ibu bersedia datang kembali jijka timbulrasa
nyeri dan perdarahan