Anda di halaman 1dari 45

Nama Kelompok :

1. Nur Hidayatul Hikmah (17030174001)


2. Elina Agustin (17030174009)
3. Chyntia Dewi Puspita Rini (17030174066)
4. Renova Mi’rojul Lail (17030174076)

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Nilai keseluruhan merupakan Contoh nilai keseluruhan dalam kehidupan
nilai yang menunjukkan suatu
sehari hari ,yaitu :
keutuhan, sering juga
disebut dengan nilai total.
Seorang pemilik toko menjual satu kotak karet
penghapus dengan harga Rp8.400,00. Ternyata,
dalam satu kotak terdapat 12 buah karet
penghapus. Seseorang membeli sebuah karet
penghapus dan pemilik toko menjualnya dengan
harga Rp700,00. Dalam hal ini, harga satu kotak
karet penghapus = Rp8.400,00 disebut nilai
keseluruhan.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh nilai unit dalam kehidupan sehari
hari ,yaitu :
Seorang pemilik toko menjual satu kotak karet
Nilai per unit merupakan nilai penghapus dengan harga Rp8.400,00.
dari bagian yang terkecil yang Ternyata, dalam satu kotak terdapat 12 buah
dapat berdiri sendiri. Sinonim karet penghapus. Seseorang membeli sebuah
dari nilai per unit adalah nilai karet penghapus dan pemilik toko
setiap atau nilai masing-masing. menjualnya dengan harga Rp700,00. Dalam
hal ini, harga satu buah karet penghapus
= Rp700,00 disebut nilai per unit.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh nilai sebagian dalam kehidupan
sehari hari ,yaitu :
Seorang pemilik toko menjual satu
Nilai sebagian merupakan kotak karet penghapus dengan harga
nilai sebagian dari nilai Rp8.400,00. Ternyata, dalam satu kotak
keseluruhan atau total. terdapat 12 buah karet penghapus. Seseorang
membeli 5 karet penghapus dan pemilik toko
menjualnya dengan harga Rp3.500,00. Dalam
hal ini, harga 5 buah karet penghapus
= Rp3.500,00 disebut nilai sebagian.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 = 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒖𝒏𝒊𝒕 × 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕

Cara menemukan
nilai keseluruhan,
nilai per unit, dan 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏
Nilai per Unit =
nilai sebagian , 𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝑼𝒏𝒊𝒕
Yaitu :

N𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 = 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒊𝒕 × 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Penyelesaian:
a) Misalkan harga pembelian = HB, maka
Contoh: HB = 3 x Rp 10.000,00 – Rp 3.000,00
Edi membeli satu lusin buku tulis. Ia HB = Rp 30.000,00 – Rp 3.000,00
membayar dengan 3 lembar uang sepuluh HB = Rp27.000,00
ribuan dan mendapat uang kembalian sebesar Jadi, harga pembelian seluruhnya adalah Rp27.000,00.
Rp3.000,00.
a) tentukan harga pembelian seluruhnya; b) Harga untuk satu buku
b) tentukan harga pembelian tiap buku; dan Rp 27.000,00
=
c) jika Edi hanya membeli 8 buah buku, 12
= Rp 2.250,00
berapakah ia harus membayar?
Jadi, harga tiap buku itu adalah Rp 2.250,00.

c) Harga untuk 8 buku


= 8 x Rp 2.250,00
= Rp 18.000,00
Jadi, harga untuk 8 buku adalah Rp 18.000,00.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Penyelesaian :
1 lusin = 12 buah 1 lusin bulpen = Rp 12.000,00
Contoh Soal :
Toni membeli satu lusin Rp 12.000,00
buku dengan harga Rp 1 lusin buku = Rp 36.000,00 1 bulpen =
12
36.000,00 dan satu lusin = Rp 1.000,00
Rp 36.000,00
bulpen dengan harga Rp 1 buku =
12
12.000,00. Tentukan harga = Rp 3.000,00
barang per unit dari yang Jadi harga per unit buku dan
di beli Toni bulpen adalah Rp 3.000,00
dan Rp 1.000,00

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Jawaban Siswa : Cara mengatasi miskonsepsi
1 lusin buku = Rp 36.000,00 siswa pada materi nilai
1 lusin bulpen = Rp 12.000,00 keseluruhan, nilai unit, dan
nilai sebagian adalah :
Miskonsepsi yang Harga barang per unit yang 1. Dengan menjelaskan lebih
mungkin terjadi dibeli Toni adalah Rp spesifik cara menentukan
pada siswa adalah 36.000,00 dan Rp 12.000,00 . (nilai keseluruhan, nilai
saat menyelesaikan Dari jawaban siswa tersebut unit, dan nilai sebagian)
soal tersebut, siswa menunjukkan bahwa kurang dan perbedaan (nilai
mengerjakannya : pahamnya siswa mengenai keseluruhan, nilai unit, dan
materi mengenai nilai nilai sebagian)
keseluruhan, nilai per unit, 2. Sering memberi latihan
dan nilai sebagian. soal pada siswa

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh harga beli dalam
kehidupan sehari-hari :
Pak Azhar merupakan pemilik
Toko Sepatu “Trace”. Sebagai
Dari permasalahan
pemilik toko, Pak Azhar setiap
Harga Beli (modal) adalah tersebut, dapat diketahui
bulannya membeli beberapa
sejumlah uang yang telah bahwa harga beli (modal)
dikeluarkan untuk membeli sepatu dari pabrik untuk dijual
untuk sepatu-sepatu
suatu barang atau jasa yang kembali. Kali ini, Pak Azhar
tersebut adalah
akan dijual kembali. membeli 1 kodi sepatu dari
Rp 10.000.000,- untuk
pabrik dengan harga Rp
setiap kodi
10.000.000,- . Sepatu-sepatu
tersebut akan dijual kembali di
toko Pak Azhar dengan harga
tertentu.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diberi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan aritmatika sosial, kemudian siswa dan guru
bersama-sama mengidentifikasi yang manakah yang termasuk harga beli.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh harga jual dalam
Harga Jual adalah kehidupan sehari-hari :
sejumlah uang yang Seorang pedagang membeli 3
diterima penjual atas kodi pakaian dengan harga
barang atau jasa yang Rp 600.000,- perkodi. Dari permasalahan tersebut,
dijualnya. Pakaian tersebut ia jual dapat diketahui bahwa harga jual
kembali dengan harga Rp dari pakaian tersebut adalah Rp
400.000,- perlusin. Dalam 400.000,- perlusin pakaian
waktu dua hari pakaian
tersebut sudah habis.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diminta untuk mencermati beberapa permasalahan sehari-hari yang beraitan dengan harga jual dan harga beli.
Kemudian siswa diminta untuk mengidentifikasi harga jual dan harga beli dari permasalahan tersebut.

Contoh Permasalahan :
Pak Subur seorang penjual bubur ayam di daerah Jakarta.Seperti biasa, setiap pagi Pak Subur pergi ke pasar untuk
berbelanja bahan pokok untuk membuat bubur ayam. Untuk membeli bahan pokok bubur tersebut, Pak Subur
menghabiskan uang Rp1.000.000,00. Dengan bahan baku tersebut Pak Subur mampu membuat sekitar 130 porsi bubur
ayam dan dijual dengan harga Rp10.000,00 per porsi.

Kasus Harga Beli (Modal) Harga Jual

Pak Subur Tukang Bubur Ayam

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara menghitung keuntungan
(laba) :
Laba atau untung adalah
selisih antara harga jual dan U = HJ – M; dengan HJ > M Menghitung Persentase
harga beli yang terjadi ketika Keuntungan :
harga jualnya lebih tinggi Dimana : 𝑈
daripada harga beli (modal) U = Untung (dalam ribuan) %𝑈 = × 100%
𝑀
suatu barang atau jasa. HJ = Harga Jual
M = Modal

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diminta untuk mencermati beberapa permasalahan sehari-hari yang beraitan dengan harga jual dan harga beli. Kemudian siswa
diminta untuk mengidentifikasi harga jual dan harga beli dari permasalahan tersebut. Setelah Menemukan besarnya harga beli dan
harga jual, siswa diminta untuk mencari keuntungan berdasarkan harga jual dan harga beli yang telah dicari sebelumnya, dengan
ketentuan jika besar harga belinya lebih rendah daripada harga jualnya, maka ada keuntungan yang diperoleh penjual.

Contoh Kasus :
Pak Darso seorang penjual bakso di daerah Malang. Setiap hari Pak Darso menghabiskan Rp 800.000,00 untuk berbelanja bahan baku
untuk membuat bakso. Dengan bahan baku tersebut Pak Darso mampu membuat rata-rata 120
porsi dengan harga Rp8.000,00 per porsi. Waktu itu, Pak Darso berjualan pada hari sabtu di malam hari, sehingga seluruh baksonya
terjual habis.

Kasus Harga Beli (Modal) Harga Jual Keuntungan Persentase Keuntungan

Pak Darso Tukang


Bakso

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara menghitung kerugian :

Rugi adalah selisih antara R = M – HJ ; dengan M > HJ


harga jual dan harga beli yang Menghitung Persentase
Dimana : Kerugian :
didapatkan ketika harga jual
R = Kerugian (dalam ribuan)
suatu barang atau jasa lebih HJ = Harga Jual 𝑅
rendah daripada harga belinya M = Modal %𝑅 = × 100%
𝑀
(modal)
Jika HJ = M, Maka disebut dengan
IMPAS

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diminta untuk mencermati beberapa permasalahan sehari-hari yang beraitan dengan harga jual dan harga beli. Kemudian siswa
diminta untuk mengidentifikasi harga jual dan harga beli dari permasalahan tersebut. Setelah Menemukan besarnya harga beli dan
harga jual, siswa diminta untuk mencari kerugian berdasarkan harga jual dan harga beli yang telah dicari sebelumnya, dengan
ketentuan jika besar harga belinya lebih tinggi daripada harga jualnya, maka ada kerugian yang dialami penjual.

Contoh Kasus :
Pak Sarto seorang penjual sate di daerah Madura. Setiap hari Pak Sarto menghabiskan Rp 700.000,00 rupiah untuk berbelanja bahan
baku untuk membuat sate. Dengan bahan baku tersebut Pak Sarto mampu membuat rata-rata 100 porsi dengan harga Rp 10.000,00
per porsi. Pada hari itu terjadi hujan di tempat Pak Sarto biasa berjualan, sehingga sate yang laku terjual hanya 60 porsi.

Kasus Harga Beli (Modal) Harga Jual Kerugian Persentase Kerugian

Pak Sarto Tukang


Sate

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara menghitung Rabat (diskon) :
Rabat biasa juga disebut dengan
diskon. Diskon (Rabat) adalah
potongan harga yang terjadi pada %𝐷
saat transaksi jual beli. Dalam 𝐷= × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
100
pemakainya,terdapat perbedaan
istilah rabat dan diskon. Istilah rabat
digunakan oleh produsen kepada
grosir,agen, dan pengeceran,
sedangkan istilah diskon digunakan
oleh grosir, agen, atau pengeceran
kepada konsumen. Harga yang harus dibayar = Harga barang – Diskon

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diminta untuk mencermati beberapa kasus aritmatika sosial yang disajikan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian
siswa dengan bantuan guru mencari rumus dari diskon serta bagaimana cara mencari persentase diskon dari permasalahan tersebut.
Setelah mengetahui rumusnya, siswa kemudian berlatih menerapkan rumus tersebut untuk memecahkan permasalahan aritmatika
sosial yang berkaitan dengan diskon atau rabat.

Contoh Kasus :
Pak Rudi berhasil menjual sepatu setiap hari sebanyak 40 pasang sepatu dengan harga per pasang Rp 300.000,00. Untuk menarik
pelanggan, Pak Rudi memberikan diskon 10% setiap pasangnya. Berapakah Harga yang harus dibayar pelanggan jika membeli sepasang
sepatu dari pak rudi?

Diskon (dalam Harga yang harus


Kasus Harga Jual Persentase Diskon
Rupiah) dibayar pelanggan
Pak Rudi Penjual
Sepatu

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Sebaiknya, ketika guru mengajarkan mencari
persentase untung atau rugi, hendaknya
Terdapat beberapa siswa yang mengalami
melibatkan siswa dalam menemukan rumus
miskonsepsi bahwa dalam mencari persentase tersebut. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih
untung atau persentase rugi, penyebut yang memaknai pengetahuan yang diperolehnya,
digunakan adalah harga jual, bukan modal. Ini sehingga siswa tidak hanya tahu rumus, namun
diakibatkan karena siswa hanya menghafal memahami betul rumus tersebut. Selain itu,
rumus tanpa memahami betul bagaimana rumus dengan pembelajaran bermakna, ingatan terkait
tersebut ditemukan. rumus tersebut lebih kuat daripada hanya sekedar
menghafal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Siswa diminta untuk lebih teliti dalam
Dalam perhitungan diskon, sebagian siswa mengerjakan soal. Siswa dibiasakan untuk tidak
menganggap bahwa diskon adalah uang yang ceroboh dalam menjawab soal, dan paling tidak
harus dibayarkan kepada penjual ketika membeli siswa diminta untuk beberapa kali membaca
suatu barang. Seringkali, siswa berhenti pada ulang perintah yang ada dalam soal, sehingga
perhitungan besarnya diskon, padahal yang siswa benar-benar memahami mengenai apa
diminta adalah mencari harga yang harus yang dicari (tujuan akhir) dari soal /
dibayarkan. permasalahan yang diberikan.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga negara untuk
menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari negara
secara langsung. Hasil dari pajak digunakan untuk kesejahteraan umum.
Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau pegawai negeri dikenakan
pajak pengahasilan kena pajaknya yang disebut dengan Pajak Penghasilan
(PPh).
Apabila kita berbelanja di dealer, atau grosir, atau toko swalayan, atau
tempat lainnya, maka terdapat barang-barang yang harganya ditambah dengan
pajak yang disebut dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh :
Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp. 1.000.000,00
dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00. Jika
besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 % berapakah gaji
yang diterima ibu tersebut?
Guru memberikan permasalahan Jawab:
yang berkaitan dengan pajak Besar penghasilan = Rp. 1.000.000,00
penghasilan (Pph) untuk di Penghasilan tidak kena pajak Rp. 400.000,00
selesaikan siswa. Pengahasilan kena pajak = Rp. 1.000.000,00 – Rp. 400.000,00
= Rp 600.000,00
Besar pajak penghasilan = 10 % x Rp. 600.000,00
= Rp. 60.000,00
Jadi besar gaji yang diterima ibu tersebut adalah
= Rp 1.000.000 – Rp 60.000 = Rp 940.000

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Jenis pajak berikutnya yang terkait
dengan transaksi jual beli yaitu pajak
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah). Besarnya Pajak UMKM
sebesar 1% dari nilai omzet .
Omzet adalah jumlah uang hasil
penjualan barang dagangan tertentu
selama suatu masa jual (satu hari/satu
bulan/satu tahun)

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh:
Pak Agus berhasil menjual bakso setiap hari sebanyak 1.000 mangkok
dengan harga per mangkok Rp10.000,00. Untuk menarik pelanggan,
Pak Agus memberikan diskon 10% setiap mangkoknya. Berapakah
pajak UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam satu bulan?
Guru memberikan permasalahan Jawab:
yang berkaitan dengan UMKM Omzet sehari = 1000 × (Rp 10.000 × (100% – 10%))
(Usaha Mikro Kecil dan =1.000 × 9.000 = 9.000.000,00
Menengah) untuk di selesaikan Omzet sebulan = 9.000.000,00 × 30
siswa. = 270.000.000,00
Pajak UMKM = omzet sebulan × tarif pajak UMKM
= 270.000.000,00 × 1%
= 2.700.000,00
Jadi pak Agus harus menyetor pajak UMKM atas usahanya sebesar
Rp2.700.000,00 sebulan ke kas negara melalui kantor bank terdekat.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


MISKONSEPSI

Rizki mempunyai counter HP. Rizki


menjual HP baru dengan harga
Rp2.100.000,00 (belum termasuk
PPN). HP tersebut dibeli oleh Luna
dengan PPN 10%. Uang yang harus
dibayar Luna untuk membeli HP
adalah…
Harga setelah kena pajak seharusnya menjadi bertambah
berbeda dengan harga setelah kena diskon.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


CARA MENGATASI

Guru menjelaskan lagi mengenai pengertian pajak. Bahwa


Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga negara
untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara
menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari negara
secara langsung. Sehingga harga setelah pajak harusnya
bertambah dari harga awal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Jika kita menyimpan uang di bank, maka uang kita akan bertambah karena kita mendapat bunga.
Jenis bunga tabungan yang akan kita pelajari adalah bunga tunggal, artinya yang mendapat bunga
hanya modalnya saja, sedangkan bunganya tidak akan berbunga lagi. Apabila bunganya turut
berbunga lagi, maka jenis bunga tersebut disebut bunga majemuk yang kelak akan dipelajari di
sekolah yang lebih tinggi.
Secara umum bunga dapat diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak peminjam
kepada pihak yang meminjamkan modal atas persetujuan bersama. Ada kalanya juga bunga dapat
diartikan sebagai jasa berupa uang yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak yang menabung
atas persetujuan bersama.
Bunga tabungan biasanya dihitung dalam persen yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun, bunga
15% per tahun artinya tabungan akan mendapat bunga 15% jika telah disimpan di bank selama 1
tahun. Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan lain pada soal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Rumus yang sering digunakan untuk menuliskan hubungan antara modal (M), suku bunga (b%),
jangka waktu (n tahun), dan bunga tunggal (BT).
Dinyakatan sebagai berikut:
𝑀 ×𝑏 × 𝑛 100 × 𝐵𝑇
(i) BT = (iii) b =
100 𝑀×𝑛

100 × 𝐵𝑇 100 × 𝐵𝑇
(ii) M = (iv) n =
𝑏×𝑛 𝑀 ×𝑏

Rumus diatas jika dihubungkan dengan modal baru ( Mn), diperoleh:


Mn = M + BT
Dan dapat ditulis sebagai berikut :
𝑀 ×𝑏 × 𝑛 𝑀
Mn = M + atau Mn = [ b × 𝑛 + 100]
100 100

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung bunga
tunggal :
• Uang yang dipinjamkan disebut modal dan disimbolkan
dengan M.
• Uang tambahan yang dibayarkan untuk penggunaan
yang lainnya (modal) disebut bunga dan disimbolkan
dengan b.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh :
Hitunglah bunga tunggal pada modal awal Rp.1.600.000
1
dengan suku bunga 7 % pertahun 2 tahun 4 bulan.
2

Guru memberikan permasalahan


Jawab :
yang berkaitan dengan Bunga
tunggal untuk di selesaikan siswa

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


MISKONSEPSI

Tabungan awal Ibudi koperasi adalah


Rp4.000.000,00. Jika koperasi memberikan
bunga simpanan sebesar 6% pertahun, besar
bunga tabungan Ibu setelah 8 bulan
adalah…

B = M Awal × %B × t
adalah rumus mencari bunga jika diketahui t adalah
waktu dalam satuan tahun.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara mengatasi

Guru menjelaskan lagi tentang penggunaan


rumus bunga tunggal. Dan menekankan
lagi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menghitung bunga tunggal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara mengatasi

Guru menjelaskan lagi tentang penggunaan


rumus bunga tunggal. Dan menekankan
lagi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menghitung bunga tunggal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Istilah Bruto diartikan sebagai berat darisuatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga dikenal
dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram.
Ini berarti bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram

Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus benda tersebut. Neto juga
dikenal dengan istilah berat bersih. Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram.
Ini bermakna bahwa berat snack tersebut tanpa plastik pembungkusnya adalah 300 gram.

Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto. Misal diketahui pada bungus snack
tertuliskan bruto tertuliskan 350 gram, sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa
taranya adalah 50 gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack tersebut tanpa
isinya.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Misal diketahui :
Neto = N, Tara = T, dan Bruto = B
Persentase Neto=%N, Persentase Tara = %T
Persentase neto dapat dirumuskan :
N Hubungan dari ketiganya dapat
%N = × 100% dituliskan sebagai berikut :
B
Persentase tara dapat dirumuskan : a. Bruto = Neto + Tara
T b. Neto = Bruto – Tara
%T = × 100%
B c. Tara = Bruto – Neto
Dalam mengaplikasi pemahaman tentang bruto, d. Tara < Neto < Bruto
neto, dan tara sering kali terkait dengan harga
suatu benda. Dalam kasus tersebut kita harus bisa
menentukan pilihan mana yang lebih
menguntungkan.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Contoh :
Guru memberikan permasalahan yang
Sebuah kotak buah berisi apel tertulis bruto 20 kg dan
berkaitan dengan Bruto, Neto, Tara tara 2 kg. Hitunglah persen taranya !
Penyelesaian soal :
Contoh : Diketahui :
Sebuah karung beras ditimbang, ternyata beratnya Bruto = 20 kg
50,25 kg, artinya berat karung + berat beras = 50,25kg. Tara = 2 kg
Jika berat karung 0,25kg maka berat beras saja (Neto) T
= 50,25kg – 0,25kg %Tara = B × 100%
= 50kg
2
Secara matematis dikatakan: %Tara = 20 × 100%
Berat kotor (bruto) = 50,25 kg %Tara = 10%
Berat bungkus (tara) = 0,25 kg
Jadi persen tara sebuah kotak berisi buah apel
Berat bersih (Neto) = 50,00 kg
adalah 10%

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Setelah memahami permasalahan tentang bruto,neto tara.
Guru meminta siswa untuk melengkapi tabel.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Sebaiknya, ketika guru mengajarkan mencari
persentase tara dsb, hendaknya melibatkan siswa
dalam menemukan rumus tersebut. Sebagian siswa
Dalam perhitungan persentase bruto, tara dan bingung menentukan penyebutnya karena siswa
netto, seringkali siswa bingung dalam tersebut menghafal rumus, bukan memahami rumus.
menentukan penyebut antara bruto atau netto. Dengan cara melibatkan siswa dalam pencarian
Dan beberapa siswa ada yang menggunakan rumus tersebut, diharapkan siswa lebih memaknai
netto sebagai penyebutnya. pengetahuan yang diperolehnya, sehingga sewaktu
siswa tersebut lupa penyebut yang digunakan netto
ataukah bruto, siswa tersebut dapat mencarinya dari
awal.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Aritmetika sosial dapat digunakan untuk Rumus Menghitung Bunga dalam Masalah
menyelesaikan permasalahan kehidupan perbankan atau koperasi :
sehari-hari yang berkaitan dengan dunia 𝑀 ×𝑏 × 𝑛
B =
perbankan atau koperasi. Dalam Dunia 100
perbankan atau koperasi tidak lepas dari dari Dengan :
keuangan, terutama hal-hal yang berkaitan B = Bunga (dalam 1 tahun)
dengan tabungan, pinjam-meminjam, M = Modal
angsuran, dan persentase bunga. Dalam dunia b = suku bunga
perbankan atau koperasi kita pasti mengenal n = jangka waktu (dalam 1 tahun)
istilah bunga.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Guru mengajak siswa untuk menyebutkan
kegiatan sehari-hari yang berkaitan
dengan aritmetika sosial di dalam dunia
perbankan atau koperasi. Misalnya,
menabung, meminjam uang, deposito, dll.

Guru memberikan permasalahan yang


berkaitan dengan perbankan atau
koperasi, kemudian siswa diajak untuk
mengamati dan memahami permasalahan
tersebut kemudian mencari penyelesaian
dari permasalahan itu.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Penyelesaian :
Diketahui :
Suku Bunga (b) = 18% per tahun
2
Lama menabung (n) = 8 bulan = tahun
3
Contoh : Besar bunga dalam 8 bulan = Rp 72.000,00,
Dinda menyimpang uang di bank Ditanya : Besar uang Dinda yang disimpan di bank (M)
dengan bunga 18% per tahun. Jika Jawab :
setelah 8 bulan ia mendapat bunga (Karena sudah diketahui bahwa besar bunga dalam 8 bulan = Rp 72.000,00) maka,
𝑀 ×𝑏 × 𝑛
Rp 72.000,00, besar uang Dinda Besar bunga dalam 8 bulan =
100
yang disimpan di Bank adalah .... 𝑀 ×18 ×
2
72.000 = 3
100
𝑀 ×12
72.000 =
100
72.000 ×100
M =
12
M = 600.000
Jadi, besar uang Dinda yang disimpan di bank yaitu sebesar Rp 600.000,00

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Penyelesaian :
Diketahui :
Setoran awal (M) = Rp 6.000.000,00
Suku Bunga (b) = 4% per tahun
3
Lama menabung (n) = 1,5 tahun = 18 bulan = tahun
Contoh : 2
Firda menabung di bank sebesar Ditanya : Jumlah tabungan Firda setelah 1,5 tahun
Rp 6.000.000,00. Bank tersebut Jawab :
𝑀 ×𝑏 × 𝑛
memberikan suku bunga 4% per B=
100
tahun. Berapakah uang Firda di 6.000.000 ×4 ×
3

bank setelah 1,5 tahun ? = 2


100
= 360.000
Jumlah tabungan Firda = setoral awal + Bunga
= 6.000.000 + 360.000
= 6.360.000
Jadi, jumlah uang Firda di bank setelah 1,5 tahun adalah Rp 6.360.000,00

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Miskonsepsi
Jawaban siswa :
Besar pinjaman (M) = Rp 1.500.00,00
Contoh : Bunga pinjaman koperasi “ Setia kawan” (b) = 15 % per tahun
Ibu Zaenab seorang peternak ayam potong, untuk Jangka waktu meminjam oleh ibu Zaenab (n) = 10 bulan
memperluas usaha ternak ayamnya, beliau Ditanya : Besar cicilan yang harus dibayar oleh Ibu Zaenab ?
meminjam uang pada koperasi “Setia Kawan” Jawab :
𝑀 ×𝑏 × 𝑛
sebesar Rp 1.500.000,00 dengan bunga pinjaman 15 B =
100
% per tahun selama 10 bulan. Berapa uang cicilan 1.500.000 ×15 ×10
=
yang harus dibayar oleh ibu Zaenab setiap bulan ? 100
= Rp 2.250.000,00
Cicilan yang harus dibayar ibu Zaenab tiap bulan adalah :
Dari jawaban siswa, diketahui bahwa siswa mencari nilai
bunga pinjaman dalam 1 tahun namun jangka waktu 1.500.000 +2.250.000
meminjam tidak dirubah dalam bentuk tahun (Diketahui =
5 10
bahwa 10 bulan = tahun), sehingga terjadi kesalahan = Rp 375.000,00
6
dalam penyelesaian permasalahan diatas.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Cara Mengatasi

Guru menjelaskan kembali konsep bunga tunggal, karena


bunga tunggal berkaitan erat dengan maslaah perbankan
atau koperasi. Kemudian siswa diminta agar lebih teliti
dalam membaca soal dan memahami maksud dari soal yang
diberikan.

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi


Terima Kasih

Materi Cara pengajaran Miskonsepsi Cara Mengatasi

Anda mungkin juga menyukai