Anda di halaman 1dari 14

PERBANKAN SYARIAH II

(SISTEM PERBANKAN)
NITA DEWI RAHMAWATI
(193141514111046)
FUNGSI DAN TUJUAN SISTEMPERBANKAN
• Dalam pasal 2, 3 dan 4 UU No 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU no
10 tahun 1998 tentang perbankan, dinyatakan asas, fungsi dan tujuan. Perbankan
Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi itu sendiri dilaksanakan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

• Berdasarkan asas yang digunakan dalam perbankan, maka tujuan perbankan


Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi,
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
FUNGSI BI
• Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat Bank bertugas mengamankan
uang tabungan dan deposito berjangka serta simpanan dalam rekening koran atau
giro.
• Mengatur dan menstabilkan peredaran uang
USAHA USAHA BANK
• 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.

• 2) Memberikan Kredit.

• 3) Menerbitkan surat pengakuan utang.


• 4) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya :
Surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih
lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat yang dimaksud;
• Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama
dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
• Kertas pembendaharaan negara dan surat penjaminan pemerintah;
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
• Obligasi;
• Surat dagangan berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
• Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
• 5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
• 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel
unjuk, cek atau sarana lain.

• 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antar pihak ketiga.

• 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (save deposit box).

• 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak
(custodian-ship).
• 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

• 11. Membeli melalui pelelangan agunan, baik semua maupun sebagian dalam hal
debitor tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan
yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

• 12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.

• 13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
Kegiatan Usaha Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah, meliputi
• 1. Melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
investasi, antara lain: Giro berdasarkan pinsip wadi’ah; Tabungan berdasarkan prinsip
wadi’ah dan atau mudharabah; Deposito berjangka berdasarkan prinsip
mudharabah;

• 2. Menyalurkan dana melalui:


• Prinsip jual beli berdasarkan akad meliputi: murabahah, istishna, salam;
• Prinsip bagi hasil berdasarkan akad antara lain: mudharabah, musyarakah;
• Prinsip sewa menyewa berdasarkan akad antara lain: ijarah, ijarah muntahiya bittamlik;
• Prinsip pinjam meminjam berdasarkan akad qardh
• 3. Melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad antara lain:
wakalah, hawalah, kafalah, rahn;

• 4. Membeli, menjual dan/atau menjamin atas risiko sendiri surat-surat berharga pihak
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata (underlying transaction)
berdasarkan Prinsip Syariah;

• 5. Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh


Pemerintah dan/atau BI;
• 6. Menerbitkan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah

• 7. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan/atau nasabah berdasarkan


Prinsip Syariah

• 8. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan


melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah

• 9. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga


berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah
JENIS – JENIS BANK MULAI DARI
PENDIRIAN
• 1. Berdasarkan Undang-undang No.10 Tahun 1998 Bab III Pasal 5 tentang
Perbankan jenis bank terdiri dari dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

• 2. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau
berdasarkan prinsif syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
PERBEDAAN UTAMA BANK UMUM
DAN BPR
• F. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan
operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan
kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut
dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR
dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai