Anda di halaman 1dari 20

Laporan kasus

KONJUNGTIVITIS BACTERIAL

Oleh :
ILHAM AKBAR AR
(19360049)

Pembimbing :
dr. Resati Nando Panonsih ,M.Sc, Sp.KK.FINSDV
Nama : Tn. D
Usia : 23 tahun
IDENTITAS Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidosari
Pekerjaan : wiraswasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis tanggal 8 januari 2020 :

Keluhan Utama
terasa gatal pada lipatan paha kanan dan kiri
sejak ±1 minggu yang lalu.

Keluhan Tambahan
Perih ketika sehabis mandi.
Pasien datang ke RSPBA
dengan keluhan terasa gatal
pada lipatan paha kanan dan kiri
sejak ±1 minggu yang lalu.
Pasien mengeluh timbul gatal
terutama saat berkeringat.
Awalnya bruntus merah tersebut
timbul bulat kemudian lama
kelamaan menjadi kehitaman
dan kadang bersisik. keluhan
hilang timbul sejak 1 tahun yang
lalu. pasien sering menggaruk
daerah yang gatal dan kadang
berdarah. Pasien mengeluh
perih setelah mandi dan Pasien
mengeluh belum pernah berobat
ke dokter. riwayat
Pengobatan:

Pasien belum pernah


mendapatkan pengobatan
sebelumya.

penyakit dahulu:

Tidak ada.

Penyakit Keluarga:

Tidak ada anggota keluarga yang


mempunyai keluhan yang sama
seperti pasien.
Keadaan Umum: Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi : Baik
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Thorax : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
KGB : Tidak ada pembesaran
Distribusi : Regional
Regio : inguinal
Efloresensi : permukaan
kulit kasar & kering, makula
hiperpigmentasi berbatas
tegas.
Tidak dilakukan pemeriksaan.
TINEA CRURIS
ERITRASMA
KANDIDIASIS KULIT

TINEA CRURIS
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKA MENTOSA

Hindari pemakaian obat yang diduga sebagai penyebab

MEDIKAMENTOSA

Antimikotik oral : Ketokonazol 1 x 200 mg/hari selama 2 minggu.


Antihistamin oral : Loratadin 1 x 10 mg/hari selama 10 hari.

Topikal :
Antimikotik topikal : ketokonazol 2 % 2 x 1 selama 2 minggu
PROGNOSIS

Ad Vitam : ad Bonam
Ad Functionam : ad Bonam
Ad Sanationam : ad Bonam
Ad Kosmetikam : ad Bonam
Dermatofitosis
Dermatofitosis adalah penyakit pada
jaringan yang mengandung zat
tanduk,misalnya stratum korneum pada
epidermis,rambut dan kuku yang
disebabkan jamur golongan dermatofita.
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS

Gatal pada daerah lipat paha,


perineum, dan sekitar anus. Kelainan
kulit yang tampak pada sela paha
merupakan lesi berbatas tegas.
Peradangan pada tepi lebih nyata
daripada daerah tengahnya.
Efloresensi terdiri atas macam-macam
bentuk yang primer dan sekunder
(polimorfik).
DIAGNOSIS

berdasarkan Anamnesis gambaran


klinis yang khas dan ditemukan
elemen jamur pada pemeriksaan
kerokan kulit dengan mikroskopis
langsung memakai larutan KOH.
Klasifikasi

- Tinea kapitis: -Tinea pedis :


dermatofitosis pada kulit dan dermatofitosis pada kaki.
rambut kepala. -Tinea manus:
- Tinea barbe: dermatofitosis pada
tangan.
dermatofitosis pada dagu dan -Tinea unguium :
jenggot dermatofitosis pada kuku
- Tinea kruris: jari kaki dan tangan
dermatofitosis pada daerah -Tinea korporis :
genitokrural, sekitar anus, dermatofitosis pada bagian
bokong, dan kadang-kadang lain yang tidak termasuk 5
sampai perut bagian bawah. bentuk tinea diatas.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
1. Menjelaskan kepada pasien
tentang penyakit ini adalah
penyakit yang disebabkan oleh
jamur.
2. Memberi tahu pasien untuk
menggunakan obat secara teratur
dan tidak menghentikan
pengobatan tanpa seizin dokter.
3. Menjaga kebersihan tubuh.
4. Menganjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang menyerap
keringat.
MEDIKAMENTOSA
Terapi topikal
a. Econazol 1 %
b. Ketoconazol 2 %
c. Clotrinazol 1%
d. Miconazol 2%

Terapi sistemik
a. Ketokonazol
b. Flukonazol
c. Itrakonazol
d. Amfosterin B
PROGNOSIS

prognosisnya akan baik dengan


tingkat kesembuhan 70-100% setelah
pengobatan dengan azol topikal atau
allilamin atau dengan menggunakan
anti jamur sistemik

Anda mungkin juga menyukai