Anda di halaman 1dari 11

Perlawanan Bersenjata Rakyat

Indonesia Terhadap Sekutu


Anggota Kelompok :
• Nawal Fitriyana / 05
• Panca Fadliansyah / 10
• Silvianik Eka Rahmawati / 26
• Sri Setyoningsih / 27
• Tatia Pandu Galelita / 29
• Zhalsabillah Putri Cahyanti / 35
• Zuhrotun Nisa’ / 36
• Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, seluruh negara
jajahan Jepang di Asia Tenggara diambil alih oleh pasukan
Sekutu yaitu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).
Tugas AFNEI adalah menerima penyerahan kekuasaan dari
tangan Jepang, membebaskan tentara Sekutu yang ditahan
Jepang, melucuti serta mengumpulkan orang-orang Jepang
untuk dipulangkan ke negerinya.
• Kedatangan tentara Sekutu ternyata juga disertai dengan
kedatangan NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang
bertujuan ingin kembali menegakkan kekuasaan Belanda di
Indonesia. Tentara AFNEI bersama NICA sampai ke Indonesia
pertama kali pada tanggal 16 September 1945 di Tanjung Priok.
Kemudian, Indonesia melakukan berbagai upaya untuk
mempertahankan kemerdekaan, salah satunya dengan melalui
perjuangan bersenjata.
Pertempuran Surabaya
• Pertempuran arek-arek Surabaya dengan pihak Sekutu bersama
NICA diawali oleh insiden bendera di Hotel Yamato, Surabaya,
tanggal 19 September 1945. Salah seorang tentara Belanda
menurunkan bendera merah putih lalu menggantinya dengan
bendera Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat
Surabaya. Arek-arek Surabaya menurunkan bendera Belanda dan
merobek warna biru agar menjadi warna bendera Indonesia.
• Selain peristiwa perobekan bendera, kedatangan pasukan Sekutu
ke Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh
Brigjen A.W.S. Mallaby memicu kemarahan arek-arek Surabaya. Hal
ini terjadi karena tentara Sekutu membebaskan tahanan di penjara
di Kalisosok, menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, dan
Gedung Internatio. Para pemuda pun melawan dan menimbulkan
pertempuran bersenjata yang menewaskan Brigjen A.W.S. Mallaby.
• Peristiwa ini kemudian membuat hubungan Inggris dan
Indonesia merenggang, sehingga Inggris mengeluarkan
ultimatum agar para pemuda menyerah paling lambat 10
November 1945 pukul 06.00. Namun, para pemuda Surabaya
tetap bertempur membela tanah kelahirannya. Tokoh yang
sangat berperan dalam membakar semangat pada pemuda saat
itu adalah Bung Tomo. Hampir tiga minggu para pemuda
mempertahankan Surabaya hingga banyak korban jatuh akibat
pertempuran ini. Untuk mengenang peristiwa ini kemudian
setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Pertempuran Ambarawa
• Pertempuran Ambarawa disebabkan karena adanya penindasan
dan teror terhadap penduduk Magelang yang menimbulkan
perlawanan dari TKR. Perlawanan ini terjadi sejak 23 November
1945 hingga 12 Desember 1945, dengan dipimpin oleh Imam
Adrongi dan Letkol M. Sarbini. Pertempuran Ambarawa berhasil
memukul mundur pasukan Sekutu dan NICA ke Ambarawa, lho!
Letkol Isdiman, Mayor Suharto, dan Kolonel Sudirman juga ikut
terlibat dalam pertempuran Ambarawa. Pasukan Sekutu dan
NICA yang terdesak pada tanggal 15 Desember 1945 akhirnya
meninggalkan daerah Ambarawa dan menandai berakhirnya
pertempuran Ambarawa. Untuk mengenang peristiwa ini setiap
tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.
Bandung Lautan Api
• Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu dan NICA mulai datang serta
melakukan pendudukan terhadap kota Bandung. Pasukan Sekutu dan
NICA segera mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Bandung untuk
menyerahkan senjata milik mereka sehingga memicu kemarahan.
Pertempuran bersenjata kemudian berlangsung selama kurun waktu
November 1945-Maret 1946.
• Puncak pertempuran terjadi ketika tanggal 23 Maret 1946, pihak
Sekutu dan NICA mengeluarkan ultimatum untuk mengosongkan kota
Bandung. Komandan Divisi III Siliwangi A.H. Nasution bersama pemuda
mengambil inisiatif untuk mengosongkan kota Bandung dan membakar
seluruh kota beserta infrastruktur penting pemerintahan ataupun
militer pada tanggal 24 Maret 1946. Salah satu tokoh yang berperan
dalam pertempuran ini adalah Moh. Toha yang harus gugur ketika
berupaya meledakkan gudang mesiu milik NICA di Bandung Selatan.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Peristiwa Bandung Lautan Api.
Pertempuran Medan Area
• Pertempuran Medan Area terjadi karena beberapa peristiwa.
Pertama adalah insiden yang dilakukan oleh salah satu penghuni
hotel di Jalan Bali, Medan tanggal 13 Oktober 1945, yang
menginjak lencana merah putih. Para pemuda Indonesia yang
marah kemudian menyerang hotel tersebut sehingga timbul
banyak korban.
• Kedua adalah adanya ultimatum dari pimpinan tentara Sekutu di
Sumatera Utara yaitu T.E.D. Kelly tanggal 18 Oktober kepada
rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjatanya kepada Sekutu.
Hal ini memicu perlawanan antara rakyat Medan dengan sekutu.
Terlebih pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang
papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di
berbagai sudut pinggiran kota Medan.
• Peristiwa ini menimbulkan pertempuran yang lebih besar
antara rakyat Medan melawan Sekutu. Sekutu bersama NICA
melancarkan aksi besar-besaran sejak 10 Desember 1945, serta
mengusir dan menindas rakyat Indonesia. Rakyat Medan
merespon pada tanggal 10 Agustus 1946 dengan membentuk
Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area untuk
melanjutkan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA.
Pertempuran Medan Area berakhir tanggal 1 Desember 1946
setelah pihak NICA mengajukan gencatan senjata kepada pihak
Republik.
Puputan Margarana
• Sejak Maret 1946, Belanda berhasil menduduki beberapa daerah di
Bali. Perlawanan muncul dibawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai
dibantu oleh TRI-Laut Kapten Markadi. Pada masa itu, Indonesia
telah menyepakati perjanjian Linggarjati dimana secara de facto
wilayah Indonesia hanya terdiri dari Sumatera, Jawa dan Madura.
Ngurah Rai tetap berusaha mengusir Belanda dari Bali dengan
melakukan long march dan bergerilya melawan musuh.
• Puncak serangan pasukan Belanda terjadi tanggal 20 November
1946. Pasukan Belanda mengepung desa Marga tempat I Gusti
Ngurah Rai bersembunyi. Walaupun terdapat ketidakseimbangan
kekuatan antara tentara Indonesia dan Belanda, I Gusti Ngurah Rai
tetap bertempur hingga titik darah penghabisan. Pada 29 November
1946, Ngurah Rai gugur dalam pertempuran melawan Belanda.
Pertempuran sengit antara Belanda dan tentara Indonesia di Bali
dikenal dengan Perang Puputan (pertempuran habis-habisan).

Anda mungkin juga menyukai