Anda di halaman 1dari 14

ANTROLOGI DASAR

Disusun oleh :

Siti Umayyah (1914301005)


Maulina Rismawati (1914301021)
Kristanti Wulandari (1914301038)
Alita Merinda Anggraini (1014301045)
Vioni Hanera Savitri (1914301006)
Yuza Haura Salsabella (1914301003)
Pernando Hendrawan (1914301035)
Pengertian Andrologi
Andrologi dalam bahasan yunani memiliki arti Andros berarti laki laki dan
Logos yang artinya ilmu. Jadi, andrologi adalah ilmu yang khusus mempelajari
tentang struktur dan fungsi sistem reproduksi pria.

Organ Reproduksi Pada Laki-Laki


Organ-organ yang bertanggung jawab pada fungsi reproduksi laki-laki adalah:

1. Testis
Didalam testis terdapat struktur yang disebut Tubulus Seminiferus. Tubulus
Seminiferus terdiri atas sel epitel yang akan mengadakan pembelahan mitosis dan
meiosis menjadi spermatozoa. Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstitial
(Sel Lydig) yang berfungsi untuk megontrol perkembangan karaktrisik seks
sekunder laki-laki. Testis berbentuk oval dengan ukuran sebesar buah zaitun,
terletak dalam skrotum. Testis memiliki 2 fungsi utama yaitu menghasilkan sperma
dan membuat testosteron.
2. Epididimis

Epididirmis merupakan kumpulan saluran-saluran kecil yang


bergelung memadati struktur yang menempel pada testis.
Didalam organ ini, sel sperma akan mengalami pematangan sel.
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai tempat spermatozoa
melakukan proses pematangan sehingga mampu membuahi
ovum, bagian cauda epididimis berfungsis ebagai tempat
penyimpanan sperma, membuat suspensi spermatozoa encer
yang berasal dari testis menjadi lebih pekat, dan mengangkut
spermatozoa dari vaseferensia ke vas deferens.

3. Duktus deferens
Vas defererens atau yang biasa dikenal dengan duktus
deferens merupakan sebuah tabung yang dimiliki oleh
kebanyakan vertebrata jantan yang berfungsi menyalurkan
sperma dari epididimis saat ejakulasi
4. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis memproduksi dan mengeluarkan cairan
yang bersifat alkali, yang mengandung unsur hara dan prostaglandin
untuk menetralisir keasaman vagina. Kegunaanya adalah agar
keasaman vagina yang berfungsi protektif untuk mematikan bakteri
pantogen, dan tidak mematikan sel-sel sperma, cairan inilah yang
pertama kali bercampur dengan sel sperma yang dibawa melalui
duktus deferns.

5. Glandula prostat
Glandula prostat atau kelenjar prostat membungkus duktus
ejakulatorius dan sebagian uretra. Secret yang dihasilkan berupa cairan alkalis
yang berfungsi untuk membantu menetralisir keasaman vagina, namun juga
komposisinya yang khas berfungsi meningkatkan motilitas sel sperma.
Campuran kedua jenis cairan ini yang disebut sebagai semen.
6. Glandula bulbouretralis
Disebut seperti itu karena bentuknya seperti balon terletak
pada pangkal pertemuan duktus ejakulatorius dengan uretra. Sekretnya
dikeluarkan kedalam kedalam uretra sebagai pelumas yang melubrikasi
ujung penis, untuk mempermudah penetrasi.

7. Penis
Penis adalah organ reproduksi yang paling dikenal oleh
kalangan awam dianggap melambangkan kejantanan pria. Penis
merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk kopulasi/caitos dan
pengeluaran urin. Penis terdiri dari :
a). akar (menempel pada dinding perut)
b). badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c). glans penis(ujung penis yang berbentuk seperti kerucut). Yang
dibentuk oleh jaringan seperti busa dan dibungkus oleh preputium.
Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus(organ


testis) yang terdiri dari 3 tahap yaitu :
1. Tahap Proliferasi/spermatositogenesis
Spermatogonium A disebut spermatogonium induk membelah 2 x secara
mitosis membentuk 4 spermatogonia A. 1 sel berfungsi untuk
spermatogenesis berikutnya. 3 sel lainnya membelah membentuk 6
spermatogonia intermediet dan mebelah lagi membentuk 12 spermatogonia
B. Masing masing spermatogonia B membelah membentuk spermatosit primer.
Tahap Meiosis
Spermatosit I mengalami meiosis I menempuh fase leptoten, zigoten,
pakiten, diploten dan diakinesis dari profase lalu metapase, anaphase dan
telopase. Terbentuk spermatosit II(sekunder) yang mengalami meiosis II
menjadi spermatid haploid. Setiap spermatosit I menghasilkan 4 spermatid.
Spermatid dijumpai pada potongan tubulus seminiferus.
3. Tahap Spermiogenesis
Terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa. Rangkaian perubahan ini dibagi
menjadi
4 yaitu:
1.Fase Golgi
2. Fase Tudung/Kap
3. Fase Akrosom
4. Fase Pematangan.

Saat diejakulasikan spermatozoa bercampur dengan plasma semen. Campuran spermatozoa dengan
plasma
semen disebut dengan semen.
Spermatozoa
Bagian spermatozoa:
•Kepala Sperma, mengandung inti. Inti memegang DNA dari sel. Kepala juga megandung enzim
yang membantu sperma memecah melalui mebran sel telur.
•Bagian tengah sperma(midpiece), dibungkus dengan mitokondria. Mitokondria adalah organel
dalam sel yang menghasilkan energi. Sperma menggunakan energi dalam midpiece dalam
bergerak.
•Ekor sperma, bergerak seperti baling-baling, berputar-putar. Ekor ini adalah flagella panjang
yang mendorong sperma ke depan. Sebuah sperma dapat melakukan perjalanan sekitar 30
inci/jam.
HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI
SPERMATOZOA

1. Hormon Testosteron
Jenis hormon ini sangat berperan penting terhadap proses pembelahan jenis sel germinal yang
nantinya akan membentuk sperma terutama untuk membantu terjadinya pembelahan pada
meiosis yang berperan untuk membentuk jenis spermatosit sekunder.
Hormon ini berfungsi untuk :
 membentuk jenis jaringan organ pada reproduksi para pria.
 meningkatkan libido
 membantu proses reproduksi sel sperma
 membangun atau mempertahankan bagian karakteristik seksual sekunder
2. Hormon LH atau Luteinizing Hormone
Hormon LH ini sendiri berfungsi untuk melakukan stimulasi pada seluruh sel sel Leydig yang
dapat melakukan sekresi pada testosteron. Hasil sekresi oleh jenis sel yang terdapat pada kelenjar
hiposifis anterior. Fungsi hormon yaitu untuk dapat melakukan stimulasi pada bagian sel sel
sertoli. Jika stimulasi ini tidak di lakukan maka spermatid tidak dapat berubah menjadi sperma
atau spermiasi.
3. Hormon Estrogen
Hormon estrogen dibentuk dari sel sel bernama sertoli saat sedang di stimulasi oleh FSH. Jenis
sel sertoli dapat melakukan sektresi pada suatu protein yang juga dikenal sebagai pengikat
androgen yang berfungsi untuk dapat mengikat testosteron dan juga estrogen.
KELAINAN PADA SEL SPERMA ATAU
SPERMATOZOA

1. Kelainan Bentuk(Morfologi)
Sperma yang normal berbentuk seperti kecebong. Terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor. Kelainan seperti kepala kecil atau
tak memiliki ekor akan mempengaruhi pergerakan sperma.
2. Pergerakan Lemah
Untuk mencapai sel telur, sel sperma harus mampu melakukan perjalanan panjang. Ini pun menjadi penentu terjadinya
pembuahan. Jumlah sel sperma yang cukup, jika tak dibarengi pergerakan yang normal, membuat sel sperma tak akan
mencapai sel telur. Sebaliknya, kendati jumlahnya sedikit namun pergerakannya cepat, bisa mencapai sel telur.
Sperma dikatakan normal bila memiliki gerakan normal dengan kategori a lebih besar atau sama dengan 25% atau
kategori b lebih besar atau sama dengan 50%. Spermatozoa yang normal satu sama lain terpisah dan bergerak sesuai
arahnya masing-masing.
3. Cairan Semen Terlalu Kental
Cairan semen yang terlalu kental mengakibatkan sel sperma sulit bergerak. Pembuahan pun jadi sulit karena sel sperma
tak berhasil mencapai sel telur. Pada kasus normal, saat diejakulasikan, cairan semen dalam bentuk yang kental akan
mencair (liquifaksi) antara 15-60 menit.
4. Saluran Tersumbat
Saat ejakulasi, sperma keluar dari testis menuju penis melalui saluran yang sangat halus. Jika saluran-saluran itu
tersumbat, maka sperma tak bisa keluar. Umumnya hal ini disebabkan trauma pada benturan. Bisa juga karena kurang
menjaga kebersihan alat kelamin sehingga menyuburkan kehidupan virus.
5. Kerusakan Testis
Testis dapat rusak karena virus dan berbagai infeksi, seperti gondongan, gonorrhea, sifilis, dan sebagainya. Testis
merupakan pabrik sperma,Testis ini sangat sensitif. Mudah sekali dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Jika testis
terganggu, produksi sperma bisa terganggu. Mungkin saat berhubungan, pria tetap mengeluarkan sperma, hanya saja
tanpa sel sperma (azoospermia).

Anda mungkin juga menyukai