Anda di halaman 1dari 56

MATERI 8 :

JARINGAN PERPIPAAN

politeknik negeri semarang


DIMENSI SALURAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
 Memperkirakan besarnya debit air bersih
 Memilih parameter desain :
– Persamaan hidrolika
– Pemilihan jenis pipa
– Ukuran diameter minimum
– Kecepatan maksimum dan minimum
 Memilih perlengkapan pendukung untuk pipa
 Mengevaluasi alternatif kemiringan/slope

politeknik negeri semarang


DEBIT ALIRAN
• Debit aliran dipergunakan untuk menghitung
kecepatan aliran pada masing-masing pipa
penyaluran dimana rumus debit aliran dapat di
cari dengan menggunakan persamaan Bernoulli.

Q  V .A A  1  .D
4
dimana :
V = kecepatan aliran (m/det)
Q = debit aliran (Liter/detik)
A = luas penampang (m2)

politeknik negeri semarang


ALIRAN DALAM PIPA
 Untuk kecepatan minimum 0,6 m/det untuk pipa
penuh atau setengah penuh dan untuk
menghindari penumpukan pasir dan kerikil
kecepatan minimum 0,75 m/det.
 Sedangkan kecepatan maksimum untuk
menghindari kerusakan pipa < 3 m/det.
 Untuk slope minimum, digunakan untuk
menghindari penggalian yang berlebih dimana
kemiringan tanah adalah datar.

politeknik negeri semarang


SLOPE MINIMUM PIPA
 Sudut kemiringan pipa diukur dalam
perbedaan ketinggian ujung ujung bagian
meterannya (Artinya, dalam mm atau cm per
1 m pipa atau ditulis mm/m;cm/m; dan m/m).
 Jika diameter pipa > 600 mm, slope minimum
adalah 0,0008 m/m.
 Di daerah yang bercuaca hangat, gas hidrogen
sulfida (H2S) akan muncul di saluran dengan
slope minimum.

politeknik negeri semarang


ALIRAN DALAM PIPA
 Diasumsikan alirannya tunak (steady atau stedi)
yaitu kecepatan alirannya konstan.
 Alirannya dalam pipa, dengan diameter yang
berbeda akan memiliki kecepatan alir yang
berbeda.
 Berlaku hukum kekekalan massa/persamaan
kontinyuitas(Persamaan Bernoulli)
 Persamaan kontinyuitas memasukkan unsur
hukum kekekalan energi mekanik.

politeknik negeri semarang


PERSAMAAN BERNOULLI
 Konstanta Bernoulli berubah dari satu garis
aliran ke garis aliran lainnya, tetapi tetap
konstan sepanjang garis aliran dalam aliran
yang stedi.
 Aliran stedi terjadi bila kondisi pada suatu titik
dalam suatu fluida (misalnya massa jenis,
tekanan, suhu, konsentrasi, kecepatan) tidak
berubah terhadap waktu.

politeknik negeri semarang


PERSAMAAN BERNOULLI

politeknik negeri semarang


PERSAMAAN BERNOULLI
• Misal keadaan ujung pipa I memiliki data luas
penampang A1 , kelajuan v1 dengan kedudukan posisi
(penampang A1 ) y1, dan fluida terdorong oleh
tekanan p1 arah ke kanan, (aliran dari kiri ke kanan).
• Keadaan ujung pipa lain II memiliki data luas
penampang A2 kelajuan v2 dengan kedudukan posisi
(penampang A2 ) y2, dan fluida ditahan oleh tekanan
p2 arah ke kiri.
• Aliran fluida dari keadaan I menuju II dalam kondisi
ideal dan dianggap sebagai perpindahan elemen
massa dari ujung (satu) menuju ujung lain (dua)
politeknik negeri semarang
JENIS ALIRAN DLM PIPA
 Aliran Laminer
 Aliran Transisi/kritis
 Aliran Turbulen

politeknik negeri semarang


ALIRAN LAMINER
 Sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisan-lapisan, atau laminer-laminer dengan satu
lapisan meluncur secara lancar.
 Jika partikel-partikel fluida yang bergerak teratur
mengikuti lintasan yang sejajar pipa dan bergerak
dengan kecepatan sama.
 Terjadi apabila kecepatan kecil dan/atau kekentalan
besar.

politeknik negeri semarang


ALIRAN TRANSISI(KRITIS)
 Aliran transisi/kritis merupakan aliran
peralihan dari aliran laminer ke aliran
turbulen.

politeknik negeri semarang


ALIRAN TURBULEN
 Sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-
partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu
bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala
yang besar.
 Jika tiap partikel fluida bergerak mengikuti lintasan
sembarang di sepanjang pipa dan hanya gerakan rata-
rata saja yang mengikuti sumbu pipa.
 Aliran ini terjadi apabila kecepatan besar dan
kekentalan zat cair kecil.

politeknik negeri semarang


BEDA ALIRAN LAMINER &
TURBULEN

politeknik negeri semarang


KECEPATAN ALIRAN
 Persyaratan bagi kecepatan yang mengalir dalam
perpipaan air limbah adalah sebagai berikut :
o Tidak menimbulkan penggerusan pada dinding
pipa (abrasi).
o Tidak menimbulkan pengendapan atau
pergerakan pada dasar saluran.
o Tidak menimbulkan gas H2S.

politeknik negeri semarang


KECEPATAN ALIRAN
 Batas kecepatan aliran pada saat debit puncak
(Qp) adalah :
o Kecepatan maksimum pada saat debit puncak.
o Aliran mengandung pasir atau padatan dengan
konsentrasi tinggi, Vmax = 2,0 m/detik.
o Aliran mengandung pasir atau padatan dengan
konsentrasi rendah, Vmax = 3,0 m/detik.

politeknik negeri semarang


KECEPATAN ALIRAN
Q
V
1  D2
4
dimana :
V = kecepatan aliran (m/det)
Q = Debit/Laju aliran (m3/det)
t = waktu (det)
A = luas penampang (m2)

politeknik negeri semarang


BILANGAN REYNOLD
 Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan
tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida adalah perbandingan antara gaya
inersia terhadap gaya viskos yang menyatakan
suatu kondisi aliran tertentu.
 Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan
jenis aliran yang berbeda, misalnya Laminar ,
Turbulen Atau Transisi/Kritis.
 Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–
1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883.
politeknik negeri semarang
RUMUS BILANGAN REYNOLD
Bilangan reynold didefinisikan sebagai
DV 
Re 

• Re = Bilangan Reynolds (tanpa dimensi)
• D = diameter dalam Pipa (m)
•  = Rapat Jenis fluida (Kg/m3)
• V = kecepatan aliran (m/det)
•  = viskositas absolut fluida dinamis (ukuran yang
menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida)
(N.dt/m2).
politeknik negeri semarang
NILAI BILANGAN REYNOLD
 Aliran akan menjadi laminer apabila Bilangan
Reynolds < 2100, gangguan aliran dapat
diredam oleh kekentalan zat cair.
 Aliran akan menjadi turbulen penuh apabila
Bilangan Reynolds > 4000.
 Apabila angka Reynolds berada di antara
kedua nilai tersebut (2100 < Re < 4000)
disebut aliran transisi/kritis, cenderung dari
laminer menjadi turbulen.

politeknik negeri semarang


DIAGRAM MOODY
 Diagram Moody sangat bermanfaat untuk
menghitung aliran yang terjadi pada suatu pipa.
 Dengan melihat diagram Moody itu menunjukkan
bahwa sudut kanan atas benar-benar turbulen dan
bagian atas kiri adalah laminer.
 Sebelah kanan diagram menyatakan nilai kekasaran
relatif dari pipa.
 Sebelah kiri diagram menyatakan nilai faktor gesekan.
 Sebelah bawah diagram menyatakan Bilangan
Reynolds

politeknik negeri semarang


DIAGRAM MOODY
LAMINER

politeknik negeri semarang


DIAGRAM MOODY
 Diagram Moody digunakan untuk menemukan nilai
koefisien gesekan pipa.
 Koefisien gesekan pipa ini dapat ditentukan oleh nilai
bilangan Reynold dan nilai kekasaran relatif dari Pipa.
 Apabila pipa semakin kasar, maka kemungkinan
terjadinya aliran turbulen akan semakin besar,
kekasaran relatif didefinisikan sebagai
e
dimana
e = Kekasaran bahan pipa (mm) D
D = diameter dalam Pipa (mm)

politeknik negeri semarang


NILAI KEKASARAN (ROUGHNESS)
BAHAN PIPA(E)

politeknik negeri semarang


Nilai f Pada Beberapa Aliran

politeknik negeri semarang


KEHILANGAN TINGGI TEKAN
(HEAD LOSS)
 Kehilangan mayor adalah kehilangan
tinggi tekan akibat gesekan fluida
dengan dinding pipa
 Kehilangan minor adalah kehilangan
tinggi tekan akibat fluida melewati
sambungan (fitting) pipa yaitu karena
belokan, siku, katup dsb.

politeknik negeri semarang


Kehilangan Mayor (Mayor Loss)
 Untuk menghitung kehilangan tekanan akibat
gesekan antara dinding pipa dengan aliran
fluida tanpa adanya perubahan luas
penampang di dalam pipa dapat dipakai
Rumus Darcy yang secara matematis ditulis
sebagai berikut:
2
L V
hL  f . .
D 2g

politeknik negeri semarang


RUMUS DARCY MAYOR LOSS
 Persamaan Darcy Weisbach untuk kehilangan tinggi
tekan akibat gesekan (Mayor Loss) adalah :
2
L V
hL  f . .
D 2g
dimana
L = panjang pipa (m)
D = Diameter dalam dari pipa (m)
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/s)
hL = kehilangan tinggi tekan (m)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
f = koefisien gesekan Moody (merupakan fungsi dari Re dan ε/D)
politeknik negeri semarang
RUMUS DARCY
PENURUNAN TEKANAN
 Persamaan penurunan tekanan aliran pipa
karena kerugian tinggi tekan akibat gesekan
dengan dinding pipa adalah :

Pf   .g.hL   .hL


dimana
hL = kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/det2)
ρ= kerapatan cairan (kg/m3)
ϒ= Berat Jenis cairan (N/m3)

politeknik negeri semarang


KEHILANGAN MAYOR
(MAYOR LOSS)
• Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dengan
dinding pipa sebelah dalam.

politeknik negeri semarang


LANGKAH MENGHITUNG
MAYOR LOSS
1. Tentukan kerapatan dan viskositas cairan yang
mengalir pada suhu yang ditentukan.
2. Hitung kecepatan fluida dari Q
V
1  D2
4
3. Hitung Bilangan Reynolds dari
DV 
Re 

4. Temukan nilai kekasaran pipa (ε) untuk material
pipa yang ditentukan
politeknik negeri semarang
LANGKAH MENGHITUNG
MAYOR LOSS
5. Hitung rasio kekasaran pipa e
D

6. Tentukan nilai faktor gesekan Moody menggunakan


diagram Moody dan/atau persamaan faktor gesekan
dengan nilai yang dihitung dari Re dan ε/D
7. Hitung Mayor Loss menggunakan persamaan Darcy
Weisbach dan nilai-nilai yang ditentukan atau
dihitung dari f, L, D, dan V.
8. Jika diinginkan, hitung penurunan tekanan karena
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan.
politeknik negeri semarang
KEHILANGAN MINOR
(MINOR LOSS)
 Persamaan umum untuk menghitung minor
loss dari sambungan pipa mengikuti
Persamaan Darcy
2
V
hL  K .
2g
 dimana K adalah koefisien kehilangan tinggi
tekan untuk satu sambungan pipa

politeknik negeri semarang


KEHILANGAN MINOR
(MINOR LOSS)
 Untuk beberapa sambungan pipa, semua nilai
K dapat dijumlahkan yaitu :
V  2
hL   K .  
 2g 

 dimana K adalah koefisien kerugian tinggi


tekan untuk beberapa sambungan pipa

politeknik negeri semarang


KOEFISIEN KEHILANGAN TINGGI
TEKAN SAMBUNGAN PIPA (K)

politeknik negeri semarang


GAMBAR GLOBE VALVE

politeknik negeri semarang


GAMBAR ANGLE VALVE

politeknik negeri semarang


GAMBAR SWING CHECK VALVE

politeknik negeri semarang


GAMBAR GATE VALVE

politeknik negeri semarang


ELBOW PIPA

politeknik negeri semarang


STANDARD TEE

politeknik negeri semarang


KEHILANGAN MINOR
(MINOR LOSS)
 Kehilangan tekanan akibat fluida melewati
sambungan (fitting) pipa yaitu karena belokan, siku,
katup dsb.

politeknik negeri semarang


DIAMETER PIPA
 Perhitungan diameter pipa yang diperlukan untuk
laju aliran tertentu dari suatu fluida tertentu pada
suhu tertentu melalui pipa panjang dan material
yang diketahui, dengan kerugian tinggi tekan yang
ditentukan dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan Darcy Weisbach.
 Proses langkah-demi-langkah untuk perhitungan
ini adalah sebagai berikut:

politeknik negeri semarang


LANGKAH MENGHITUNG DIAMETER PIPA
1. Tentukan kerapatan ρ, dan viskositas μ, dari
cairan yang mengalir pada suhu yang
ditentukan.
2. Dapatkan nilai kekasaran pipa, ε, untuk material
pipa yang ditentukan.
3. Identifikasi nilai yang diketahui untuk kehilangan
tinggi tekan akibat gesekan hL, laju alir Q, dan
panjang pipa L.
4. Pilih diameter pipa yang diasumsikan, D, untuk
digunakan sebagai titik awal.
politeknik negeri semarang
LANGKAH MENGHITUNG DIAMETER PIPA
5. Menggunakan kekasaran pipa, ε, dan diameter pipa
yang diasumsikan D, hitung faktor gesekan Moody f,
dengan asumsi aliran turbulen sepenuhnya.
6. Gunakan diameter pipa yang diasumsikan untuk
menghitung luas penampang pipa A, dan gunakan
bersama dengan laju aliran yang ditentukan melalui
pipa, untuk menghitung kecepatan fluida rata-rata
dalam pipa V.

politeknik negeri semarang


LANGKAH MENGHITUNG DIAMETER PIPA
7. Hitung bilangan Reynolds: Re = DVρ / μ.
8. Gunakan nilai terhitung dari Re dan f untuk
menghitung ulang f menggunakan persamaan daerah
transisi (yang diketahui f sebagai fungsi dari Re dan f).
9. Gunakan proses iteratif berikut untuk menghitung
faktor gesekan Moody f: Jika nilai f dihitung dalam
langkah 8 berbeda dari yang dihitung dalam langkah
5, ​ulangi langkah 8 menggunakan nilai terbaru yang
dihitung untuk f. Ulangi sebanyak yang diperlukan
sampai dua penghitungan berikutnya memberikan
nilai f yang sama.
politeknik negeri semarang
Langkah Menghitung Diameter Pipa
10. Menggunakan nilai-nilai yang diketahui untuk hL
dan L, dan nilai-nilai terhitung untuk f dan V,
hitung diameter pipa D dengan persamaan
Darcy Weisbach..
11. Gunakan proses berulang berikut untuk
menghitung diameter pipa D:

politeknik negeri semarang


Langkah Menghitung Diameter Pipa
11.a Jika nilai D dihitung dalam langkah 10 > nilai yang
diasumsikan, ganti nilai yang diasumsikan D dengan
diameter pipa standar yang lebih besar dan
menghitung ulang D (langkah 5 sampai 10).
11.b Jika nilai D dihitung dalam langkah 10 < nilai yang
diasumsikan, ganti nilai yang diasumsikan D dengan
diameter pipa standar yang lebih kecil dan
menghitung ulang D (langkah 5 sampai 10).
11.c Ulangi sebanyak yang diperlukan untuk menemukan
diameter pipa standar terkecil dari nilai yang
diasumsikan, Ini adalah nilai yang diperlukan D.
politeknik negeri semarang
RINGKASAN RUMUS-RUMUS
YANG DIGUNAKAN
No. Parameter Persamaan Sumber
1 Debit Rata-rata, Qr 0,8 X Qam Metcalf and Eddy,1991
2 Debit Puncak, Qp 1,5 X Qr MODUTO, 2000
3 Debit Infiltrasi, Qinf 2 l/detik/1000 m MODUTO, 2000
4 Debit Desain, Qdes Qp + Qinf MODUTO, 2000
2/3 1/2
5 Kontrol Kecepatan V = 1/n .R .S MODUTO, 2000
6 Kecepatan Minimum 0,3 m/detik MODUTO, 2000
7 Kecepatan Maksimum 3,0 m/detik MODUTO, 2000
8 Diameter Pipa, D MODUTO, 2000
9 Debit saat penuh, Qfull A X Vfull MODUTO, 2000
Kedalaman air pada
10 awal pipa d/D = 0,6 MODUTO, 2000
politeknik negeri semarang
KESIMPULAN(1)
 Persamaan Darcy dan persamaan faktor
koefisien gesekan Moody yang diberikan
dalam materi Penyediaan Air Bersih adalah hal
penting untuk perhitungan parameter laju
aliran air Q, melalui pipa diameter D, panjang
L, dan kekasaran pipa ε, dengan kehilangan
tinggi tekan hL

politeknik negeri semarang


KESIMPULAN(2)
 Parameter lain yang sering digunakan dalam
Persamaan Darcy adalah: kerapatan fluida ρ,
viskositas fluida μ, kecepatan fluida rata-rata
V, dan bilangan Reynolds Re.
 Ketiga jenis perhitungan adalah perhitungan
kehilangan tinggi tekan, diameter pipa yang
diperlukan, atau laju aliran fluida, apabila
parameter lainnya diketahui.

politeknik negeri semarang


Soal Latihan 1
 Air mengalir melalui pipa berdiameter dalam 150 mm
dan kecepatan 5,5 m/det.Kekentalan kinematik air
bersih adalah 1,3 x 10-4 m2/dt. Selidiki tipe aliran?.
 Air melalui pipa sepanjang 1000 m dan diameter
dalamnya 150 mm dengan debit 50 L/det. Hitung
kehilangan tinggi tekan (energi) karena gesekan apabila
koefisien gesekan f = 0,02 ?.
 Tentukan kehilangan tinggi tekan (energi) untuk aliran
air bersih dengan debit 140 L/det; v = 0,00001 m2/dt
melalui pipa dengan diameter dalam 200 mm
sepanjang 400 m. bahan pipa dari besi tuang/cor,
apabila koefisien gesekan f = 0,02 dan kecepatan aliran
2,5 m/dt ?. politeknik negeri semarang
Soal Latihan 2
 Jika diketahui pada penyaluran air bersih
melalui pipa besi cor , diameter pipa 8”,
panjang pipa 100 meter, aliran 0,1 m3/s air
bersih dan kekentalan air bersih 0,13 Ns/m2.
Tentukan :
• Hitung Kehilangan Tinggi Tekan Akibat
Gesekan pada Pipa (hL)?
• Hitung Penurunan Tekanan Pada Pipa (∆Pf)?

politeknik negeri semarang


Soal Latihan 3
 Jika hL diketahui dari solusi soal no.2 di atas,
dan pipa berbahan pralon dengan diameter
6”, panjang pipa 100 meter, dan kekentalan air
0,13 Ns/m2. Tentukan :
• Hitung Laju Alir aliran air bersih?
• Hitung diameter pipa yang sesuai, jika
diketahui Re = 7000 ?.

politeknik negeri semarang


Soal Latihan 4
• Dengan Tabel Moody,hanya menggunakan rumus
yang ada di Excel, Tentukan :
• Hitung Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Gesekan
pada Pipa (hL)?
• Hitung Penurunan Tekanan Pada Pipa (∆Pf)?
• Jika diketahui pada penyaluran air melalui pipa
besi cor berdiameter 8”, panjang pipa 100 meter,
aliran 0,1 m3/s air bersih dan kekentalan air bersih
0,13 Ns/m2.

politeknik negeri semarang


Soal Latihan 5
• Jika hL diketahui dari solusi soal no.4 di atas, dan
pipa berbahan baja dengan diameter 6”, panjang
pipa 100 meter, dan kekentalan air bersih 0,13
Ns/m2. Tentukan :
• Hitung Laju Alir aliran air bersih?
• Hitung diameter pipa yang sesuai, jika diketahui Re =
5000 ?.
• (Keterangan : mencari f pertamanya menggunakan
rumus di excel)

politeknik negeri semarang

Anda mungkin juga menyukai