DIVISI PULMONOLOGI
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S M U L AWA R M A N
TUTORIAL KLINIK
TUBERKULOSIS PARU
PNEUMONIA
Batuk Berdarah
Cembung
BU (+) kesan normal
Abdomen
Soefl, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)
Timpani (+/+) , asites (-)
DIAGNOSIS
TB Paru
NO PROBLEM RENCANA DIAGNOSTIK RENCANA TERAPI RENCANA MONITORING RENCANA EDUKASI
1. TB Paru dan • Sputum BTA Terapi OAT • Keadaan umum • Penyakit
Batuk • Foto rontgen thorax kategori 1 • Sputum BTA • Lama pengobatan
Berdarah • Gen Xpert • Foto thorax • Rutin pengobatan
• Efek samping obat
• Komplikasi
penyakit
TUBERKULOSIS PARU
DEFINISI
• TB adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis.
• Terdapat beberapa spesies Mycobacterium: M.
tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. leprae,
dsb.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data
per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TB tahun 2017 pada
laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan
Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi
dibandingkan pada perempuan. Begitu juga yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini
terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada fakto risiko TB misalnya
merokok dan kurangnya ketidakpatuhan minum obat. Survei ini menemukan bahwa
dari seluruh partisipan laki-lakiyangmerokoksebanyak 68,5% dan hanya 3,7%
partisipan perempuan yang merokok.
CARA PENULARAN TB
Tingkat Penularan :
• TB BTA Positif : 65%
• TB BTA negatif, hasil kultur positif : 26%
• TB kultur negatif, foto thorax postif : 17%
Pasien TB Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan bakteriologis
Pasien TB terdiagnosa secara klinis
Lokasi anatomi dari penyakit TB paru
TB ekstra paru
Riwayat pengobatan sebelumnya Pasien baru TB
Pasien yang pernah diobati TB:
• Pasien kambuh
• Pasien diobati kembali setelah gagal
• Pasien diobati kembali setelah putus berobat
• Lain-lain
Pasien yg riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
Hasil pemeriksaan uji kepekaan obat Mono resistan (TB MR)
Poli resistan (TB PR)
Multi drug resistan (TB MDR)
Extensive drug resistan (TB XDR)
Resistan Rifampisin (TB RR)
Status HIV Pasien TB dengan HIV positif (pasien ko-infeksi TB/HIV)
Pasien TB dengan HIV negatif
Pasien TB dengan status HIV tidak diketahui
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
HASIL PENGOBATAN TB
PNEUMONIA
DEFINISI
• Peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
• Pneumonitis: peradangan paru yang disebabkan
oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi,
aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain).
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Demam, menggigil, suhu tubuh dapat mencapai
40o C 04
• Batuk dengan dahak mukoid atau purulen,
PEMERIKSAAN FISIK
kadang disertai darah
• Tergantung dari luas lesi paru
• Sesak napas dan nyeri dada
• Inspeksi: bagian dada yg sakit tertinggal saat
05 bernapas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
04
• Foto thoraks PA/Lateral: infiltrat sampai konsolidasi dengan " air broncogram“
• Laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-
kadang mencapai 30.000/ul dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri
peningkatan LED.
05
• Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan
serologi
INDIKASI RAWAT INAP
1. Skor PORT lebih dari 70
2. Bila skor PORT < 70, tetapi dijumpai salah satu dari
kriteria dibawah
04
ini:
a) Frekuensi napas > 30/menit
b) Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
c) Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
d) Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
05
e) Tekanan sistolik < 90 mmHg
f) Tekanan diastolik < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA
PENATALAKSANAAN
Pengobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pemberian antibiotik pada
penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme
04 dan hasil uji
kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alasan yaitu :
1. penyakit yang berat dapat mengancam jiwa
2. bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu05sebagai penyebab pneumonia.
3. hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu.
Maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris
04
05
04
05
KESIMPULAN
TUBERKULOSIS PNEUMONIA
• Disebabkan M. Tuberculosis • Disebabkan
04
mikroorganisme (bakteri,
• Gejala klinis: batuk 3 minggu, disertai virus, jamur, parasit) diluar M.
demam, keringat malam hari, malaise Tuberculosis
• Penegakan diagnosis melalui • Gejala klinis: batuk, demam tinggi,
anamnesis, pemeriksaan sputum dan dan
05 sesak napas