Anda di halaman 1dari 33

L A B O R AT O R I U M I L M U P E N YA K I T DA L A M

DIVISI PULMONOLOGI
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S M U L AWA R M A N

TUTORIAL KLINIK
TUBERKULOSIS PARU
PNEUMONIA

Cindy Prisilia 1910027006


Pembimbing : dr. Marwan, M.Kes., Sp.P
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. V N
• Usia : 27 Tahun
• Alamat : Samarinda
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Swasta
• Suku : Bugis
• Agama : Krister
• MRS : 10 Februari 2020
• Ruangan : Seruni
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Batuk Berdarah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke Poli RS AWS pada tanggal 10 Februari 2020 dengan


keluhan batuk berdarah. Keluhan batuk berdarah sudah dialami pasien
selama 1 bulan, tetapi keluhan tersebut semakin memberat (batuk berdarah
lebih sering dan lebih banyak) sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Batuk dirasakan semakin memberat dari hari ken hari. Pasien sudah
menjalani pengobatan TB selama 2 minggu, dimulai dari tanggal 28 Januari
2020.
Selama 1 bulan mengalami batuk, pasien juga mengalami demam. Demam
bersifat naik turun. Demam turun saat diberikan obat penurun demam.
Demam cenderung timbul pada sore/malam hari, selain itu pasien juga
sering berkeringat saat di malam hari sejak ± 1 bulan terakhir.
Selama 1 bulan terakhir, pasien mengalami penurunan nafsu makan, dan
penurunan berat badan sebanyak ± 8 kg (dari BB 54 menjadi 46 kg).
Setelah mendapatkan terapi TB selama 2 minggu, pasien mengalami
penambahan BB sebesar 2 kg. Keluhan sesak nafas disangkal, tetapi sejak
3 hari SMRS, pasien megeluhkan nyeri pada dada. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk. Nyeri dirasakan saat pasien menghirup napas. Karena keluhan
nyeri dada dan batuk berdarah yang semakin memberat, sehingga pasien
memutuskan untuk berobat ke poli sakura RS AWS.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Kencing manis (-)
 Tekanan darah tinggi (-)
 Penyakit Jantung (-)
 Penyakit paru (+)  TB Paru,
sudah mendapatkan pengobatan
OAT selama 2 minggu
 Asma (-)
 Alergi (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien sedang mengkonsumsi OAT


Dari keterangan pasien, Ayah pasien
kategori 1 sejak 28 Januari 2020. Pasien
mengalami batuk lama (sekitar 6 bulan
juga mengkonsumsi PCT selama keluhan
terakhir) tetapi belum pernah diperiksakan
demam muncul.
ke dokter dan mendapatkan terapi.
GCS E4V5M6 Keadaan umum tampak sakit sedang
STATUS GIZI BB: 46 kg

Tanda Vital N 102 x/menit reguler, T 37 C suhu aksila


TD 110/70 mmHg RR 21x/menit reguler
kuat angkat SpO2 98%

Head Anemis (-/-), Ikterik (-/-), sianosis (-)

Neck Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Dinding dada simetris D=S


Gerak dada simetris D=S, fremitus D=S
Cor dan Sonor pada seluruh lapang paru, batas jantung dalam batas normal
Thoraks
Paru Vesikular (+/+) , ronkhi (-/-) , wheezing (-/-), S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
(+/+)
(+/+)

Cembung
BU (+) kesan normal
Abdomen
Soefl, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)
Timpani (+/+) , asites (-)

Ekstremitas Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 detik


PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS HASIL


BTA I Negatif
BTA II Negatif
BTA III Negatif
TEMPORARY PROBLEM LIST PERMANENT PROBLEM LIST

• Batuk Berdahak dan Berdarah sejak 1 bulan • Batuk Berdarah


SMRS • TB Paru
• Demam hilang timbul sejak 1 bulan
• Nyeri dada sejak 3 hari SMRS
• Keringat malam sejak 1 bulan
• Penurunan nafsu makan 1 bulan
• Penurunan berat badan 8 kg dalam waktu 1
bulan

DIAGNOSIS
TB Paru
NO PROBLEM RENCANA DIAGNOSTIK RENCANA TERAPI RENCANA MONITORING RENCANA EDUKASI
1. TB Paru dan • Sputum BTA Terapi OAT • Keadaan umum • Penyakit
Batuk • Foto rontgen thorax kategori 1 • Sputum BTA • Lama pengobatan
Berdarah • Gen Xpert • Foto thorax • Rutin pengobatan
• Efek samping obat
• Komplikasi
penyakit
TUBERKULOSIS PARU
DEFINISI
• TB adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis.
• Terdapat beberapa spesies Mycobacterium: M.
tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. leprae,
dsb.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data
per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TB tahun 2017 pada
laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan
Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi
dibandingkan pada perempuan. Begitu juga yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini
terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada fakto risiko TB misalnya
merokok dan kurangnya ketidakpatuhan minum obat. Survei ini menemukan bahwa
dari seluruh partisipan laki-lakiyangmerokoksebanyak 68,5% dan hanya 3,7%
partisipan perempuan yang merokok.
CARA PENULARAN TB

• Sumber Penularan adalah pasien dengan BTA+ melalui


percikan dahak

Tingkat Penularan :
• TB BTA Positif : 65%
• TB BTA negatif, hasil kultur positif : 26%
• TB kultur negatif, foto thorax postif : 17%
Pasien TB Pasien TB berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan bakteriologis
Pasien TB terdiagnosa secara klinis
Lokasi anatomi dari penyakit TB paru
TB ekstra paru
Riwayat pengobatan sebelumnya Pasien baru TB
Pasien yang pernah diobati TB:
• Pasien kambuh
• Pasien diobati kembali setelah gagal
• Pasien diobati kembali setelah putus berobat
• Lain-lain
Pasien yg riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
Hasil pemeriksaan uji kepekaan obat Mono resistan (TB MR)
Poli resistan (TB PR)
Multi drug resistan (TB MDR)
Extensive drug resistan (TB XDR)
Resistan Rifampisin (TB RR)
Status HIV Pasien TB dengan HIV positif (pasien ko-infeksi TB/HIV)
Pasien TB dengan HIV negatif
Pasien TB dengan status HIV tidak diketahui
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
HASIL PENGOBATAN TB
PNEUMONIA
DEFINISI
• Peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
• Pneumonitis: peradangan paru yang disebabkan
oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi,
aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain).
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Demam, menggigil, suhu tubuh dapat mencapai
40o C 04
• Batuk dengan dahak mukoid atau purulen,
PEMERIKSAAN FISIK
kadang disertai darah
• Tergantung dari luas lesi paru
• Sesak napas dan nyeri dada
• Inspeksi: bagian dada yg sakit tertinggal saat
05 bernapas

• Palpasi: fremitus mengeras


• Perkusi: redup
• Auskultasi: suara napas bronkovesikuler sampai
bronkial, mungkin disertai ronkhi basah halus yang
dapat menjadi ronkhi basah kasar saat stadium
resolusi
PENEGAKKAN DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
04
• Foto thoraks PA/Lateral: infiltrat sampai konsolidasi dengan " air broncogram“
• Laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-
kadang mencapai 30.000/ul dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri
peningkatan LED.
05
• Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan
serologi
INDIKASI RAWAT INAP
1. Skor PORT lebih dari 70
2. Bila skor PORT < 70, tetapi dijumpai salah satu dari
kriteria dibawah
04
ini:
a) Frekuensi napas > 30/menit
b) Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg
c) Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral
d) Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus
05
e) Tekanan sistolik < 90 mmHg
f) Tekanan diastolik < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA
PENATALAKSANAAN
Pengobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pemberian antibiotik pada
penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme
04 dan hasil uji
kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alasan yaitu :
1. penyakit yang berat dapat mengancam jiwa
2. bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu05sebagai penyebab pneumonia.
3. hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu.
Maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris
04

05
04

05
KESIMPULAN
TUBERKULOSIS PNEUMONIA
• Disebabkan M. Tuberculosis • Disebabkan
04
mikroorganisme (bakteri,
• Gejala klinis: batuk 3 minggu, disertai virus, jamur, parasit) diluar M.
demam, keringat malam hari, malaise Tuberculosis
• Penegakan diagnosis melalui • Gejala klinis: batuk, demam tinggi,
anamnesis, pemeriksaan sputum dan dan
05 sesak napas

pemeriksaan uji kepekaan obat • Penegakan diagnosis melalui


(geneXpert) anamnesis, pemeriksaan fisik,
• Penatalaksanaan dengan OAT pemeriksaan penunjang
• Penatalaksanaan dengan terapi
supportif dan antibiotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai