DADA
Tinjauan Gejala Spesifik
Gejala utama penyakit paru adalah sebagai berikut
a) Batuk
Batuk adalah suatu ekspirasi paksa yang terkoordinasi, diselingi dengan penutupan
glottis secara berulang - ulang. Reflex batuk adalah suatu mekanisme pertahanan
normal paru-paru yang berfungsi melindungi paru-paru dari benda asing dan sekresi
berlebihan. Infeksi saluran pernapasan atas berkaitan dengan batuk yang biasanya
membaik dalam 2-3 minggu.
Bila pasien mengeluh batuk penting untuk menanyakan :
“Berapa lama anda menderita batuk?”
“Apakah batuknya timbul secara tiba-tiba?”
“Apakah anda merokok?” Jika iya “berapa banyak dan berapa lama?”
“Apakah batuk anda berlendir?” Jika iya “seberapa banyak dan bagaimana warna
nya?”
“Apakah batuk tersebut memburuk pada posisi tertentu?”
“Apakah batuk terjadi setelah makan?”
“Apa yang meringankan batu itu?”
“Apakah ada gejala lain yang berkaitan dengan batuk?... demam?... sakit
kepala?... keringat dimalam hari?...nyeri dada?.... Hidung berair?... sesak
napas?...berat badan turun?... suara parau/serak?
“Apakah anda pernah berhubungan dengan orang yang menderita TB?”
Batuk dapat volunteer & involunter, produktif & tidak produktif. Merokok merupakan
penyebab tersering batuk kronis. Batuk biasanya berkurang selama tidur. Sewaktu
perokok terbangun di pagi hari, batuk produktif cenderung membersihkan saluran
pernapasan. Batuk dapat pula psikogenik. Batuk tidak produktif ini terjadi pada orang
stress emosional. Bila perhatian ditujukan kepada stress itu, batuknya meningkat. Selama
tidur, atau sewaktu perhatian pasien dialihkan, batuknnya berhenti. Batuk psikogenik
adalah diagnosis pereksklusionam (diagnosis dapat dibuat setelah semua penyebab batuk
lainnya telah disisihkan).
b) Produksi Sputum
Kira – kira 75-100 cc sputum disekresikan setiap hari oleh bronkus. Peningkatan jumlah
produksi sputum merupakan manifestasi bronchitis yang paling dini. Sputum dapat
mengandung debris sel, mucus, darah, pus, atau mikroorganisme. Sputum harus
dilukiskan berdasarkan warnanya, konsistensi, jumlah, waktu terjadinya (Pagi, Siang,
Malam), ada tidaknya darah.
c) Hemoptisis
Istilah hemoptysis mencakup bekuan darah dan juga sputum yang mengandung darah,
implikasinya berbeda. Batuk yang mengeluarkan bekuan darah sering menunjukkan
penyakit berat, bekuan darah biasanya berkaitan dengan lesi kavitasi pada pru, tumor
paru atau emboli paru. Bila pasien hemoptysis penting untuk menanyakan :
“ Apakah anda merokok?”
“ Apakah batuk darah terjadi secara tiba-tiba?”
“Apakah terjadi secara berulang-ulang?”
“Apakah dahaknya mengandung darah atau benar-benar bekuan darah?”
“Sudah berapa lama?”
“Apakah anda menderita TB?”
“Apakah ada riwayat keluarga batuk darah ?”
“Apakah anda ada mengkonsumsi obat pengencer darah?”
“Apakah anda dalma waktu dekat ini pernah menjalani operasi?”
“Apakah anda berkeringat di malam hari?... sesak napas?... palpitasi?...berdebar-
debar?... suara parau?... BB turun?... Bengkak atau nyeri tungkai?”
“Apakah anda minum Pil KB?” (untuk wanita)
Setiap proses supurasi (berkaitan dengan produksi pus) di dalam saluran pernapasan
atau paru-paru dapat menimbulkan hemoptysis. Hemoptysis disebabkan karena invasi
mukosa, nekrosis tumor, atau pneumonia di sebelah distal obstruksi bronkus oleh
tumor. Pasien yang baru saja menjalani operasi mempunyai risiko untuk menderita
thrombophlebitis vena profunda dengan emboli paru. Wanita yang minum pil KB juga
memiliki risiko untuk menderita emboli paru. Hemoptysis terjadi jika emboli pulmoner
menyebabkan infark dengan nekrosis parenkim paru.
d) Dispnea
Sensasi sesak napas subjektif disebut dyspnea. Pemeriksa harus menanyakan kapan
dyspnea terjadi dan dalam posisi apa. Dyspnea nocturnal paroksismal adalah sesak
napas yang timbul secara tiba-tiba ketika pasien tidur, segera setelah pasien
mengambik posisi tegak lurus dispneanya membaik. Ortopnea adalah kesulitan
bernapas ketika pasien berbaring lurus, pasien memerlukan dua bantal atau lebih untuk
bernapas dengan nyaman. Platipnea adalah gejala kesuli