Sumber:
Tamaweol, D., Ali, R.H., Simanjuntak, M.L. 2016. Gambaran Foto Toraks Pada Penderita Batuk Kronis
di Bagian/SMF Radiologi FK Unsrat/RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic
(eCl).Vol. 4, No.1
Syndrome Organisms
Rhinovirus
URTI (“common
cold”) Coronavirus
Parainfluenza virus
Influenza Influenza A or B
Acute bronchitis Viruses cause ≥90% of cases, see above pathogens
Pneumonia Viruses (URTI organisms and influenza)
Streptococcus pneumoniae
Haemophilus influenzae
Moraxella cattarhalis
Atypical organisms:
Mycoplasma pneumoniae
Chlamydophila pnemoniae
Legionella spp
Pertusis : Ini adalah infeksi saluran pernapasan oleh Bordetella pertussisdi mana
bakteri menginduksi pembentukan eksudat sanguinis mukopurulen di dalam saluran
pernapasan.
Asma
PPOK (penyakit paru obstruktif
Rinitis alergi
Gagal jangung kongestif
Sindrom aspirasi terjadi ketika glotis tidak cukup menutup saat menelan
Emboli paru
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
Keganasan dapat menimbulkan efek massa dengan obstruksi fisik atau kolaps
saluran napas, sehingga menginduksi akumulasi mukus dan infeksi sekunder selain
iritasi pada reseptor batuk secara langsung.
Penyakit paru interstisial
Sleep apnea obstruktif
Sinusitis
Sumber :
Sandeep Sharma1; Muhammad F. Hashmi2; Mohamed S. Alhajjaj3.2022. cough. National Center for
Biotechnology information
Elizabeth Glashan dan Sherif Hanafy Mahmoud. 2018. Cough. National Center for Biotechnology
information
1. Akut merupakan fase awal dan masih mudah untuk sembuh. Jangka waktunya
kurang dari tiga minggu dan dapat terjadi karena iritasi, bakteri, virus, penyempitan
2. Sub akut merupakan fase peralihan dari akut menjadi kronis. Dapat dikategorikan
sebagai sub akut jika batuk sudah 3-8 minggu dan dapat terjadi karena gangguan
pada epitel.
3. Kronis merupakan batuk yang sulit untuk disembuhkan karena penyempitan saluran
Berdasarkan Sebabnya
Berdasarkan sebabnya batuk dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Batuk Berdahak yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada tenggorokan.
Batuk berdahak disebabkan oleh paparan debu, lembab berlebih, alergi dan
asing dari saluran nafas, termasuk dahak. Batuk jenis ini terjadi relatif singkat.
2. Batuk Kering yaitu batuk yang tidak mengeluarkan dahak. Pada batuk jenis ini
a. Batuk Rejan, bisa berlangsung selama 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara
c. Batuk Karena Asma, sehabis serangan asma lendir akan banyak diproduksi oleh
e. Batuk Karena Kanker Paru-Paru Menahun Yang Tidak Sembuh, batuk jenis ini
tidak menentu , batuk akan menjadi semakin parah atau bertambah jika
Sumber :
Variabel Gejala
Diagnosis
a. Definisi Menurut WHO (2005) batuk atau kesulitan bernapas adalah kondisi yang sering terjadi
pada anak, penyebab bervariasi, mulai dari penyakit ringan, dapat sembuh sendiri sampai penyakit
berat yang dapat mengancam jiwa.
b. Anamnesis Menurut WHO (2005) hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menjumpai anak
dengan kondisi batuk dan kesulitan bernapas adalah sebagai berikut :
3) Faktor pencetus
10) Riwayat atopi (asma, eksem, rinitis, dll) pada pasien atau keluarga
c. Pemeriksaan fisik
a) Sianosis sentral
b) Merintih/grunting, pernafasan cuping hidung, wheezing, stridor
c) Kepala teranggukangguk (gerakan kepala yang sesuai dengan inspirasi menunjukkan adanya
distres pernafasan berat.
d) Peningkatan tekanan vena jugularis
e) Telapak tangan sangat pucat
f) Frekuensi pernafasan (hitung nafas selama 1 menit ketika anak tenang). Dikatakan nafas cepat
adalah : Umur < 2 bulan : ≥ 60 kali Umur 2- 11 bulan : ≥ 50 kali Umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali
Umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali
g) Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing)
h) Denyut apeks bergeser / trakea terdorong dari garis tengah
i) Auskultasi – crakles (ronkhi) atau suara napas bronkial
j) Irama derap pada auskultasi jantung
k) Tanda efusi pleura (redup) atau pneumotorak Jurnal Ilmiah Kesehatan 2018 Page | 34
(hipersonor) pada perkusi
l) Pemeriksaan fisik abdomen
m) Masa abdomen : cair, padat
n) Pembesaran hati dan limpa
3) Pemeriksaan penunjang
a) Pulse – oximetri ; untuk mengetahui saat pemberian atau menghentikan terapi oksigen.
b) Foto dada dilakukan pada anak dengan pneumonia berat yang tidak memberi respon terhadap
pengobatan atau dengan komplikasi atau berhubungan dengan HIV.
Sumber :
Setawati ari. 2018. TATA LAKSANA KASUS BATUK DAN ATAU KESULITAN BERNAFAS : LITERATURE
REVIEW. Jurnal ilmiah kesehatan
Diagnosis Banding
Akut
Bronkitis akut
Eksaserbasi akut dari gangguan paru obstruktif kronik
rinosinusitis akut
Infeksi saluran pernapasan atas virus akut
Rinitis alergi
Asma
Sindrom aspirasi
Gagal jantung kongestif
Pertusis
Radang paru-paru
Emboli paru
Subakut
Pasca infeksi sekunder akibat iritasi lanjutan pada reseptor batuk melalui peradangan
bronkial atau sinus yang sedang berlangsung atau sembuh dari infeksi virus saluran
pernapasan atas sebelumnya
Kronis
Bronkitis kronis
Sinusitis kronis
Penyakit refluks gastroesofagus
Penyakit paru interstisial
Intoleransi terhadap obat penghambat enzim pengubah angiotensin
Keganasan
Bronkitis eosinofilik non-asma
Apnea tidur obstruktif
Batuk pasca infeksi
Batuk psikosomatik
Sindrom batuk saluran napas atas
Sangat langka
Impaksi serumen - stimulasi saraf vagal dari cabang aferen ke telinga, yang dikenal
sebagai saraf Arnold
akalasia esofagus
Fistula trakeoesofagus
Refleks trakeobronkial esofagus
Sindrom Ortner: kelumpuhan pita suara kiri intermiten akibat ptosis jantung yang
menekan saraf laringeal rekuren ipsilateral
Gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik terkait dengan
s treptococcus (PANDAS): Batuk pediatrik di mana
infeksi Streptococcus sebelumnya dapat memicu tics motorik termasuk batuk kronis
Dialisis peritoneal
Pneumonitis
Syngamus laryngeus : Cacing gelang kecil yang berasal dari Karibia, Syngamus
laryngeus diperoleh dengan menelan buah atau sayuran yang
terkontaminasi. Sepasang cacing jantan dan betina bertempat tinggal di laring
subglotis, dan di sana mereka tetap melekat erat pada mukosa, kecuali saat
kawin. Pasangan itu mungkin terbatuk dalam kopula ; jika tidak, mereka dapat
diangkat secara endoskopi dengan resolusi batuk kronis inang.
Runtuhnya trakeobronkial
Kekurangan vitamin B12
Zenker atau divertikulum esofagus distal
Sumber :
Sandeep Sharma1; Muhammad F. Hashmi2; Mohamed S. Alhajjaj3.2022. cough. National Center for
Biotechnology information
Mekanisme batuk :
1) Fase Iritasi Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus d laring, trakea, bronkus besar,
atau serat aferen cabang faring dari nervus glosofaringeus dapat menimbulkan batuk.Batuk
juga timbul bila reseptor batuk dilapisan faring dan esophagus, rongga pleura dan saluran
telinga luar dirangsang.
2) Fase Inspirasi Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga dengan cepat dan dalam
jumlah banyak masuk ke dalam paru-paru.
3) Fase Kompresi Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis dan batuk dapat terjadi tanpa
penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intrathoraks
walaupun glotis tetap terbuka.
4) Fase Ekspirasi Pada fase ini glottis terbuka secara tiba-tiba akibat konst\raksi aktif otot-otot
ekspirasi, sehingga terjadilah pengeluarana udara dalam jumlah besar dengan kecepatan
yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda – benda asing dan bahan –bahan lain.
Gerakan glotis, otot – otot pernafasan, dan bronkus sangat penting dalam mekanisme batuk
karena merupakan fase batuk yang sesungguhnya. Suara batuk bervariasi akibat getaran
secret yang ada dalam saluran nafas atau getaran pita suara (Guyton, 2008)
Sumber:
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 1022
َفَم ن ُيِرِد ٱُهَّلل َأن َيۡه ِدَي ۥُه َيۡش َر ۡح َص ۡد َر ۥُه ِلِإۡل ۡس َٰل ِۖم َو َم ن ُيِرۡد َأن ُيِض َّل ۥُه َيۡج َع ۡل َص ۡد َر ۥُه َض ِّيًقا
َح َر ٗج ا َك َأَّنَم ا َيَّصَّع ُد ِفي ٱلَّس َم ٓاِۚء َك َٰذ ِلَك َيۡج َع ُل ٱُهَّلل ٱلِّر ۡج َس َع َلى ٱَّلِذ يَن اَل ُيۡؤ ِم ُنوَن
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia “
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia
sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
”.beriman
(QS al-An’am (6) : 125)