Anda di halaman 1dari 15

CUSHING SYNDROME

KELOMPOK 4

1. DEWI ROHMA ANGGRAINI (16320006)


2. ENENG RESTI (16320007)
3. RIMA ARY PRADISCA (16320026)
4. WIDIA DWI LESTARI (16320031)
DEFINISI

Cushing sindrome adalah hiperaktivitas atau hiperfungsi


kelenjar adrenal sehingga mengakibatkan hipersekresi
hormon glukokortikoid (kortisol)

Sindrom cushing merupakan pola khas obesitas yang


disertai dengan hipertensi, akibat dari kadar kortisol
darah yang tinggi secara abnormal karena hiperfungsi
korteks adrenal. Sindromnya dapat tergantung
kortikotropin (ACTH) ataupun tidak tergantung ACTH.
ETIOLOGI

Sindroma Cushing dapat diakibatkan oleh penyebab di luar


maupun di dalam tubuh. Penyebab sindroma Cushing dari
luar tubuh yaitu sindroma chusing latrogenik yaitu akibat
konsumsi obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis
tinggi dalam waktu lama. Obat ini memiliki efek yang sama
seperti kortisol pada tubuh

Penyebab sindroma Cushing dari dalam tubuh yaitu


akibat produksi kortisol di dalam tubuh yang berlebihan.
Hal ini terjadi akibat produksi yang berlebihan pada
salah satu atau kedua kelenjar adrenal, atau produksi
hormon ACTH (hormon yang mengatur produksi kortisol)
yang berlebihan dari kelenjar hipofise
PATOFISIOLOGI

Glukokortikoid meningkat karena berbagai faktor baik dari luar


maupun dalam tubuh, seperti yang sudah dijelaskan pada poin etiologi
chusing syndrome. Fungsi metabolik glukokortikoid atau kortisol yang
stabil dipengaruhi oleh jumlah sekresi glukokortikoid atau kortisol.
Kelebihan glukokortikoid dapat menyebabkan perubahan berbagai
kondisi di dalam tubuh khususnya fungsi metabolik seperti dibawah ini:
•Metabolisme protein
•Metabolisme karbohidrat
•Metabolisme lemak
•Sistem kekebalan
•Sekresi lambung
•Fungsi otak
•Eritropoesis
Manifestasi klinis

Yang sering muncul antara lain : Tanda-tanda umum dan gejala


•Rambut tipis lainnya
•Moon face •Kelelahan yang sangat parah
•Penyembuhan luka buruk •Otot-otot yang lemah
•Mudah memar karena adanya •Tekanan darah tinggi
penipisan kulit •Glukosa darah tinggi
•Petekie •Rasa haus dan buang air kecil
•Kuku rusak yang berlebihan
•Kegemukan dibagian perut •Mudah marah, cemas, bahkan
•Kurus pada ekstremitas depresi
•Striae •Punuk lemak (fatty hump)
•Osteoporosis antara dua bahu
•Diabetes Melitus
•Hipertensi
•Neuropati perifer
(National Endocrine and Metabolic Diseases Information Service, 2008)
Komplikasi Chusing Syndrome

 Kerusakan tulang (oesteoporosis), bisa mengakibatkan patah


tulang yang tidak biasa, seperti fraktur tulang rusuk dan fraktur
tulang di kaki
 Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
 Diabetes tipe 2
 Risiko tinggi terkena infeksi
 Kehilangan masa otot dan kekuatan
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dapat dilakukan secara pembedahan, radiasi,


kemoterapi atau penggunaan obat untuk menghambat kortisol. Jika
penyebabnya adalah penggunaan jangka panjang hormon glukokortikoid
yang digunakan untuk mengobati gangguan lain, dokter secara bertahap
akan mengurangi dosis hingga mencapai dosis terendah namun tetap
cukup untuk mengendalikan gangguan itu. Setelah kontrol berhasil
dilakukan, dosis harian hormon glukokortikoid dapat ditingkatkan dua
kali lipat dan diberikan pada hari lain untuk mengurangi efek samping .
Konsep Asuhan Keperawatan

A.Pengkajian
o Identitas Klien
o Keluhan Utama
Adanya memar pada kulit, klien mengeluh lemah, terjadi
kenaikan berat badan
o Riwayat penyakit dahulu
Kaji apakah klien pernah mengkonsumsi obat-obatan
kartekosteroid dalam jangka waktu yang lama.
o Riwayat Kesehatan keluarga
Kaji apakah keluarga pernah menderita penyakit cushing
sindrom atau kelainan kelenjar adrenal lainnya.
o Pemeriksaan Fisik
DS :
•Merasa seluruh badannya lemah
•Klien mengatakan ada memar dan lukanya sulit sembuh, Penolakan
terhadap berbagai perubahan aktual, Perasaan negatif mengenai bagian
tubuh (perasaan tidak berdaya), Keputusasaan atau tidak ada kekuatan
•Perubahan haluaran urine
•Melaporkan nyeri baik secara verbal maupun nonverbal
•Keterbatasan kemampuan untuk melakukan ketramppilan motorik halus

DO :
•Kemampuan berdiri dari posisi duduk terbatas aktivitas dibantu
keluarga dan perawat tirah baring /imobilisasi
•Ada memar dan luka yang belum sembuh Kelembapan kulit menurun,
Perubahan, pigmentasi, Perubahan turgor
•Ada moon face, buffalo hump, obesitas, perubahan struktur dan atau
fungsi secara aktual
•Haluaran urine dan adanya glukosuria, Posisi untuk mengurangi nyeri,
tingkah laku ekspresif (gelisah, meringis, dan mengeluh), Perubahan
dalam nafsu makan
•Keterbatasan ROM
DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL

•Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium akibat


kortisol dalam darah meningkat
•Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atrofi otot akibat
sintesis protein di otot menurun
•Risiko tinggi cedera berhubungan dengan atrofi otot sehingga
terlihat kelemahan dan perubahan metabolisme protein
•Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan edema,
kerusakan proses penyembuhan, dan penipisan dan kerapuhan kulit
•Perubahan proses pikir yang berhubungan dengan perubahan
suasana hati, insomnia mudah terangsang, dan depresi.
•Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan
penampilan fisik, kerusakan fungsi seksual, dan penurunan tingkat
aktivitas
•Risiko infeksi berhubungan dengan respons inflamatori
INTERVENSI
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium akibat kortisol dalam darah meningkat
Tujuan: Perawatan diberikan dalam 3x24 jam volume cairan dalam batas normal

Noc Nic
Kriteria hasil :  Observasi masukan dan haluaran, catat
 Terbebas dari edema, efusi keseimbangannya.
 Bunyi nafas bersih, tidak ada
 Timbang berat badan tiap hari
dyspneu/ortopneu
 Terbebas dari ditensi vena jugularis,
reflek hepatojugular
 Pantau tekanan darah
 Memelihara tekanan vena sentral, tekanan
kapiler paru, output jantung dan vital sign  Observasi derajat perifer atau sentral yang
dalam batas normal mengalami edema dependen
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
kebingungan  Pantau albumin serum dan elektrolit
 Menjelaskan indikator kelebihan cairan
(khususnya kalium dan natrium)

 Batasi natrium dan cairan sesuai indikasi

 Tindakan kolaboratif pemberian obat


Intoleransi aktivitas berhubungan dengan atrofi otot akibat sintesis protein di otot menurun
Tujuan: Perawatan diberikan dalam 2x24 jam klien mampu beraktivitas sedikit (mobilisasi)

Noc Nic
Kriteria hasil : Batasi aktivitas klien
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
tanpa disertai peningkatan tekanan dilakukan
darah, nadi RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
(ADLs) secara mandiri
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
 Tanda-tanda vital normal
 Energi psikomotor
 Level kelemahan Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
 Mampu berpindah: dengan atau tanda Observasi kadar kortisol klien dengan pemeriksaan
bantuan alat laboratorium darah
 Status kardiopulmunari adekuat
Tindakan kolaboratif pemberian obat
 Sirkulasi status baik
Latih klien untuk bergerak secara bertahap dari posisi
 Status respirasi: pertukaran gas dan
berbaring, miring ke kanan dan ke kiri dilanjutkan posisi
ventilasi adekuat
duduk, berdiri dan berjalan
Risiko tinggi cedera berhubungan dengan atrofi otot ditandai dengan kelemahan dan perubahan
metabolisme protein
Tujuan: Perawatan diberikan dalam 2x24 jam sintesis protein, distribusi protein ke tulang dan
kelemahan dapat diatasi

Noc Nic
Kriteria hasil :  Observasi tanda-tanda ringan infeksi
 Kriteria terbebas dari cedera  Menciptakan lingkungan yang protektif, dengan
 Klien mampu menjelaskan cara/metode cara media yang membahayakan dapat
untuk mencegah injury/cedera diminimalisir
 Klien mampu menjelaskan faktor resiko  Membantu klien saat ambulasi (yaitu bergerak
dari lingkungan/ perilaku personal dari satu tempat ke tempat lain tanpa tongkat
 Mampu memodifikasi gaya hidup untuk atau kruk
mencegah injury  Berikan diet tinggi protein, kalsium, dan vitamin
 Menggunakan fasilitas kesehatan yang D
ada  Tindakan kolaboratif pemberian obat
 Mampu mengenali perubahan status
kesehatan
Terima
Kasih 

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Sis. Endokrin
    Cover Sis. Endokrin
    Dokumen3 halaman
    Cover Sis. Endokrin
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Riset
    Riset
    Dokumen15 halaman
    Riset
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Segala
    Segala
    Dokumen4 halaman
    Segala
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan 2019
    Surat Pernyataan 2019
    Dokumen2 halaman
    Surat Pernyataan 2019
    Hidayatullah Asmy
    Belum ada peringkat
  • Cover Sis. Endokrin
    Cover Sis. Endokrin
    Dokumen3 halaman
    Cover Sis. Endokrin
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Ctak Kartu Nama
    Ctak Kartu Nama
    Dokumen1 halaman
    Ctak Kartu Nama
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Sop Perawatan Bayi Baru Lahir Normal
    Sop Perawatan Bayi Baru Lahir Normal
    Dokumen2 halaman
    Sop Perawatan Bayi Baru Lahir Normal
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen17 halaman
    Isi Makalah
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen17 halaman
    Isi Makalah
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen1 halaman
    Isi Makalah
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • 7.daftar Pustaka
    7.daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    7.daftar Pustaka
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Cover Dan Daftar Isi
    Cover Dan Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover Dan Daftar Isi
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Dokumen2 halaman
    Osteoporosis
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Rock Way
    Belum ada peringkat
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Dokumen2 halaman
    Osteoporosis
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen18 halaman
    Bab 1
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Penanggulangan Bencana Tanah Longsor
    Penanggulangan Bencana Tanah Longsor
    Dokumen27 halaman
    Penanggulangan Bencana Tanah Longsor
    Anonymous y5kJydO
    Belum ada peringkat
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Dokumen2 halaman
    Osteoporosis
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • 7.daftar Pustaka
    7.daftar Pustaka
    Dokumen8 halaman
    7.daftar Pustaka
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Absen Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
    Absen Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
    Dokumen1 halaman
    Absen Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Materi 1 Dasar PP
    Materi 1 Dasar PP
    Dokumen37 halaman
    Materi 1 Dasar PP
    sischaaa
    Belum ada peringkat
  • Soal CRP Uab
    Soal CRP Uab
    Dokumen6 halaman
    Soal CRP Uab
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Edema Paru Fix
    Makalah Edema Paru Fix
    Dokumen32 halaman
    Makalah Edema Paru Fix
    feri
    Belum ada peringkat
  • Kasus Bencana Longsor
    Kasus Bencana Longsor
    Dokumen4 halaman
    Kasus Bencana Longsor
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat
  • Soal CRP Uab
    Soal CRP Uab
    Dokumen6 halaman
    Soal CRP Uab
    Widia Dwi Lestari
    Belum ada peringkat