Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Aphakia berasal dari Bahasa Yunani yaitu Aphalina. A artinya tidak dan
phalos berarti lensa. Akibat dari ekstrasi katarak adalah mata tidak mempunyai
lensa lagi yang disebut Aphakia.

Menurut Albert E. Sloane, Aphakia adalah keadaan dimana mata tanpa


lensa. Penderita aphakia tanpa upaya rehabilitasi akan mengalami gangguan
penglihatan karena status refraksi berubah menjadi hypermetropia tinggi. Konsep
dasar rehabilitasinya dengan memberi lensa berkekuatan plus (+) tinggi yang
mampu mengganti kekuatan lensa yang diangkat.

2.2 KLASIFIKASI
2.2.1 Aphakia binokuler
Operasi katarak dilakukan pada kedua bolamata penderita maka keadaan
matanya disebut aphakia binokuler dari segi bahasa bi berarti dua dan ocular
berarti mata. Aphakia binokuler disebut juga aphakia bilateral. Kata lateral
berarti sisi, jadi aphakia bilateral berarti aphakia yang kedua sisi yaitu sisi kiri
dan kanan. Pemeriksaan refraksi pada penerita aphakia binokuler dilakukan
dengan berkala setelah operasi, dikarenakan power dioptri yang selalu
berubah akibat dari keadaan kornea yang belum stabil. Penderita aphakia
binokuler memerlukan waktu adaptasi yang agak lama untuk ini penderita
harus latihan melakukan aktifitas sehari-hari dengan memakai kacamata agar
adaptasi tercapai dengan baik.
2.2.2 Aphakia monokuler
Jika operasi katarak dilakukan pada satu mata maka keadaan ini disebut
aphakia monokuler. Dari segi bahasa mono berarti satu. Aphakia monokuler
disebut juga dengan aphakia unilateral karena aphakia ini terjadi pada salah
satu sisi yaitu mata kanan atau mata kiri saja.

3
Upaya peeriksaan refraksi pada penderita aphakia monokuler perbedaan
status refraksi yang cukup besar antara mata kanan dan kiri. Perlu dilakukan
uji WFDT (Worth for dot test). Perlu dibedakan pemeriksaan pada penderita
aphakia binokuler dan monokuler karena ganggun penglihatan yang
ditimbulkan juga berbeda. Sehingga operasi yang dilakukan pada katarak
yang lebih matur, mengakibatkan terjadinya aphakia monokuler.

2.2.3 Luksasi lensa


Putusnya penggantung lensa menyebabkan lensa masuk kedalam badan
kaca. Hal ini menyebabkan COA lebih dalam, pupil hitam, dan lensa tidak ada
yaitu aphakia. Sehingga perlu dikoreksi dengan lensa plus (+) berkekuatan
tinggi untuk menggantikan lensa mata yang telah diambil waktu operasi
katarak. Akomodasi juga menjadi hilang, dan untuk penglihatan jarak dekat
perlu dikoreksi dengan lensa Spheris plus (+) 3.00 dioptri.
2.2.4 Anisometropia dan anisokonia
Sementara menunggu operasi katarak berikutnya (aphakia monokuler)
menyebabkan terjadinya anisometropia yaitu perbedaan status refraksi yang
cukup tinggi antara mata yang kanan dengan mata yang kiri, hal ini dapat
berupa:
• Hypermetropia dan myopia ( antimetropia )
• Mata yang satu hypermetropia atau myopia, sedang yang lain emetropia
dengan selisih lebih dari tiga dioptri.

Perbedaan refraksi yang cukup tinggi antara mata kanan dan kiri
mengakibatkan terjadinya anisokonia yaitu kedaan dimana gambar-gambar
diretina tidak sama dalam mempersatukan dua keadaan yang tidak sama,
sebab otak tidak bisa menoleransi perbedaan bayangan yang besar tersebut.
Hal ini akan mengganggu penglihatan binokuler dari mata dan dapat
menimbulkan keluhan pusing dan mata cepat lelah.

4
2.3 ANATOMI MATA
2.3.1 Kornea
Kornea adalah jaringan berbentuk kubah transparan yang membentuk
bagian paling depan mata Anda. Kornea berfungsi sebagai jendela dan sebagai
jalan masuk cahaya ke mata Anda. Berkat kornea, mata Anda juga memulai
proses untuk mengatur proses sinar cahaya agar bisa melihat kata-kata dan
gambar secara jelas. Kornea berfungsi memberikan 65-75 persen kekuatan
fokus mata Anda. Anda pun perlu berhati-hati untuk menjaga
kesehatan kornea Anda. Karena di dalam kornea mengandung banyak ujung
saraf yang membuatnya sangat sensitif dan merupakan bagian penting dalam
jalur masuknya cahaya ke dalam mata.
2.3.2 Bilik mata depan (anterior chamber)
Bilik mata depan adalah sebuah kantung mirip jelly yang berada di
belakang kornea mata, di depan lensa. Kantung yang juga dikenal dengan
istilah anterior chamber ini) berisi cairan aqueous humor yang membantu
membawa nutrisi ke jaringan mata. Cairan aqueous humor ini berfungsi
sebagai penyeimbang tekanan di dalam mata. Kesehatan mata Anda
bergantung pada proses produksi dan aliran cairan di bilik mata depan. Jika
terdapat gangguan, hal ini dapat menyebabkan masalah pada tekanan di dalam
matanya, contohnya seperti penyakit glaukoma.
2.3.3 Sklera
Sklera adalah selaput putih keras dengan jaringan fibrosa yang menutupi
seluruh bola mata Anda (sepanjang jalan di sekitar), kecuali bagian kornea. Di
dalamnya terdapat otot yang menempel guna menggerakkan mata yang
menempel pada sklera.
2.3.4 Iris dan pupil
Iris dan pupil adalah bagian dari anatomi mata yang saling berhubungan
satu sama lain. Iris adalah membran berbentuk cincin di dalam mata yang
mengelilingi lubang di tengahnya. Nah lubang di tengahnya itulah yang
disebut dengan pupil. Pupil merupakan otot yang bisa tertutup dan terbuka
atau mengecil dan membesar.

5
Iris berfungsi mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke mata dan
menyesuaikan dengan bukaan pupil. Ketika diterpa cahaya terang, iris akan
menutup (atau menyempit) dan membuat pupil terbuka lebih kecil untuk
membatasi jumlah cahaya yang masuk ke mata Anda.
Selain itu, irislah yang menentukan warna mata Anda. Orang dengan mata
cokelat memiliki iris berpigmen tinggi, sementara orang dengan mata biru atau
ringan memiliki iris dengan pigmen yang sedikit.
2.3.5 Lensa
Lensa adalah sebuah jaringan transparan dan lentur yang terletak tepat di
belakang iris dan pupil. Ini adalah salah satu bagian kedua dari mata Anda,
setelah kornea. Fungsi lensa adalah membantu memusatkan cahaya dan
gambar pada retina Anda.
Karena lensa mata ini lentur dan elastis, maka bentukanya bisa berubah jadi
melengkung dan fokus pada objek di sekitar, orang yang berada di dekatnya
atau dari kejauhan. Lensa ini memberikan 25-35 persen kekuatan fokus mata
Anda. Seiring bertambahnya usia, salah satu bagian penting dari anatomi mata
ini bisa kehilangan elastisitasnya serta kemampuan menangkap objek secara
fokus. Hal ini biasa disebut sebagai presbiopia atau mata tua, yaitu gangguan
penglihatan yang banyak dialami orang lanjut usia.
2.3.6 Choroid dan konjungtiva (conjunctiva)
Choroid adalah membran cokelat gelap yang terdapat banyak pembuluh
darah di dalamnya. Posisinya terletak di antara sklera dan retina. Choroid ini
berfungsi untuk memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua struktur
lainnya pada bagian anatomi mata. Sedangkan konjungtiva adalah lapisan tipis
jaringan yang menutupi seluruh bagian depan mata Anda, kecuali untuk
kornea.
2.3.7 Vitreous
Berbeda dengan cairan aqueous humor yang adanya di depan lensa mata,
vitreous humor terletak di belakang lensa mata. Vitreous adalah zat seperti
jelly yang mengisi bagian dalam bagian belakang mata. Seiring waktu,
vitreous menjadi lebih encer dan bisa terlepas dari bagian belakang mata.

6
Jika penglihatan mata Anda terlihat seperti ada awan putih yang mengambang
atau cahaya kedipan lampu, segera temui dokter mata. Pasalnya, zat vitreous
yang terpisah dapat menyebabkan lubang (suatu kondisi yang disebut lubang
makula) berkembang di retina.
2.3.8 Retina dan optic
Retina adalah sebuah jaringan yang peka terhadap cahaya. Retina ini
melapisi permukaan bagian dalam mata. Sel di retina bisa mengubah cahaya
masuk menjadi impuls listrik. Impuls listrik ini dibawa oleh saraf optik (yang
menyerupai kabel televisi Anda) ke otak, yang akhirnya menafsirkannya
sebagai gambar atau objek yang Anda lihat.
Sedangkan makula adalah area sensitif kecil di tengah retina yang
memberikan penglihatan sentral yang jelas. Fovea terletak di pusat makula dan
fungsinya untuk memberikan penglihatan detail yang paling tajam di mata
Anda.

7
2.4 ETIOLOGI
1. Absen lensa kongenital. Keadaan ini jarang
2. Afakia setelah operasi pengangkatan lensa. Ini adaah penyebab paling
umum afakia
3. Afakia karena absorbsi bahan lensa yang jarang dilaporkan setelah trauma
pada anak.
4. Trauma ekstrusi pada lensa. Ini juga jarang menyebabkan afakia
5. Dislokasi posterior lensa di badan vitreous menyebabkan afakia optikal

2.5 PATHWAY

Trauma Mata Sclera Penurunan tekanan Prolap jaringan bola


bola mata mata-> luka

Palpeblra Kornea Uvea Lensa

Prolaps pada Gangguan Gangguan sinar focus


iris pengaturan cahaya pada retina

Penurunan Penurunan Refleksi


visus

Gangguan penglihatan Akomodasi tidak


adekuat

Repture Pembuluh Konjungtiva


Resiko infeksi Pembedahan
darah

Gangguan Ansietas Nyeri


Resiko jatuh penglihatan

8
2.6 TANDA dan GEJALA
Tanda afakia

1. Visus 1/60 atau lebih rendah jika afakia tidak ada komplikasi

2. Limba scar yang dapat ditemukan pada afakia akibat pembedahan

3. Pasien mengalami penurunan tajam pengelihatan (biasanya hiperopia yang


sangat tinggi) yang dapat dikoreksi dengan lensa positif

4. Bilik mata depan dalam

5. Iris tremulans

6. Jetblack pupil

7. Tes bayangan purkinje hanya memperlihatkan dua bayangan( normalnya


empat bayangan)

8. Pemeriksaan fundus memperlihatkan dikus kecil hipermetropi

9. Retinoscopy memperlihatkan hipermetropi tinggi biasanya terlihat bekas


operasi

10. Jika mengalami komplikasi dapa ditemukan edema kornea,peningkatan TIO,


iritis, kerusakan iris,CME (Cystoid Macular Edema)

Gejala

 Afakia menyebabkan tajam penglihatan menurun dekat dan jauh

Ciri – Ciri Aphakia

a) Ada bekas irisan


b) COA (Camera oculi anterior) lebih dalam karena lensa mata tidak ada.
c) Pupil tampak hitam
d) Iris tremulan.

9
2.7 PENATALAKSANAAN

1. Lensa kontak

2. Kaca mata (kacamata afakia hanya dapat digunakan jika kondisinya afakia
bilateral)

3. Operasi

10

Anda mungkin juga menyukai