SISTEM DIGITAL

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika

 Kode error deteksi – bit paritas
• Menambahkan bit 0 atau 1 pada data biner
• Paritas genap:
– Ditambahkan bit 0 jika jumlah bit 1 adalah genap
– Ditambahkan bit 1 jika jumlah bit 1 adalah ganjil
• Paritas ganjil:
– Ditambahkan bit 0 jika jumlah bit 1 adalah ganjil
– Ditambahkan bit 1 jika jumlah bit 1 adalah genap

2
Kode error deteksi – bit paritas
Kode BCD Paritas genap Paritas ganjil
0000 0000 0 0000 1
0001 0001 1 0001 0
0010 0010 1 0010 0
0011 0011 0 0011 1
0100 0100 1 0100 0
0101 0101 0 0101 1
0110 0110 0 0110 1
0111 0111 1 0111 0
1000 1000 1 1000 0
1001 1001 0 1001 1

3
 Kode error deteksi – kode hamming
• Menambahkan bit-bit paritas untuk mendeteksi dan
mengkoreksi kesalahan
• Hamming(7,4) adalah 7 bit kode yang tersusun atas 4
bit data dan 3 bit paritas
• Konstruksi kode adalah:
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7
p1 p2 d1 p3 d2 d3 d4

bi adalah bit posisi ke-i

pi adalah bit paritas ke-i
di adalah bit data ke-i

4
Kode error deteksi – kode hamming
p1 untuk mengecek bit ke-1,3,5,7
p2 untuk mengecek bit ke-2,3,6,7
p3 untuk mengecek bit ke-4,5,6,7

Contoh:
Dengan paritas genap, kode BCD 1001 dikodekan menjadi:
0011001
p1 : 1 + 0 + 1 = 2 (genap), maka p1 = 0
p2 : 1 + 0 + 1 = 2 (genap), maka p2 = 0
p3 : 0 + 0 + 1 = 1 (ganjil), maka p3 = 1

5
 Aljabar Boolean
• Struktur aljabar yang didefinisikan oleh suatu
himpunan elemen B dan dua operator: “+”
dan “.” (Mano dan Ciletti, 2011)

6
 Postulat aljabar boolean
• Tertutup
 x+y=z
 x.y=z  x,y,z elemen dari B

• Elemen identitas
 x+0=0+x=x
 x.1=1.x=x
• Komutatif
 x+y=y+x
 x.y=y.x

7
 Postulat aljabar boolean
• Distributif
 x .(y + z) = (x . y) + (x . z)
 x + (y .z ) = (x + y) . (x + z)
• Komplemen
 x + x’ = 1
 x . x’ = 0
• Pada himpunan B terdapat paling sedikit 2
elemen: x, y dimana x <> y

8
 Operasi logika
x y F1 F2 F3 F4
AND F1 = x . y 0 0 0 0 1 0
0 1 0 1 1 0
1 0 0 1 0 1
OR F2 = x + y
1 1 1 1 0 1

Inverter F3 = x’

Buffer F4 = x

9
 Operasi logika
x y F5 F6 F7 F8
NAND F5 = (xy)’ 0 0 1 1 0 1
0 1 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0
NOR F6 = (x + y)’
1 1 0 0 0 1
XOR F7 = xy’ + x’y =
(exclusive xy
OR)
XNOR
F8 = xy + x’y’ =
(exclusive (x y)’
NOR)

10
 Teori dasar aljabar boolean
Elemen identitas x+0=x x.1=x
Komplemen x + x’ = 1 x . x’ = 0
Tertutup x+x=x x.x=x
x+1=1 x.0=0
Involusi (x’)’ = x
Komutatif x+y=y+x xy = yx
Asosiatif x + (y + z) = (x + y) + z x(yz) = (xy)z
Distributif x (y + z) = xy + xz x + (yz) = (x + y) (x + z)
DeMorgan (x + y)’ = x’y’ (xy)’ = x’ + y’
Absorpsi x + xy = x x (x + y) = x

11
 Teori DeMorgan
• (x1,…, xn,0,1,+,.)’ = (x’1,…, x’n,1,0,.,+)
• (x + y)’ = x’y’ dan (xy)’ = x’ + y’
x y x+y (x+y)’ x’ y’ x’y’ xy (xy)’ x’ + y’

0 0 0 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 0 1 0 0 0 1 1

1 0 1 0 0 1 0 0 1 1

1 1 1 0 0 0 0 1 0 0

12
 Komplemen fungsi
• Komplemen fungsi F adalah F’, merupakan fungsi
yang memberikan nilai output kebalikan dari fungsi F
(0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0)
• Bisa didapatkan dengan menggunakan aturan
DeMorgan
• Contoh:
 Jika F = xy + yz’, maka:
F’ = (xy + yz’)’
= (x’ + y’) (y’ + z)

13
 Fungsi boolean
• Tabel kebenaran (truth table)
• Ekspresi aljabar yang
terdiri atas variabel, x y z F1 F2
konstan dan operator 0 0 0 0 0
(Mano dan Ciletti, 2011) 0 0 1 1 1
• Contoh: 0 1 0 0 0
 F1=xy + x’z + yz 0 1 1 1 1
 F2=xy + x’z 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1

14
 Fungsi boolean
• Diagram logika
x
F1 = xy + x’z + yz
y

x
y
F2 = xy + x’z

15
Fungsi boolean - bentuk kanonikal
• Setiap terms dari fungsi boolean terdiri atas
semua variabel yang ada
• Contoh
 F(x,y,z) = xyz + x’yz’
 F(a,b,c) = (a + b + c’) (a’ + b’ + c)
 xyz,x’yz’ adalah minterms
 (a + b + c’), (a’ + b’ + c) adalah maxterms

16
Minterms dan maxterms dengan 4 variabel
Variabel Minterms Maxterms
w x y z Terms Simbol Terms Simbol
0 0 0 0 w’x’y’z’ m0 w+x+y+z M0
0 0 0 1 w’x’y’z m1 w + x + y + z’ M1
0 0 1 0 w’x’yz’ m2 w + x + y’ + z M2
0 0 1 1 w’x’yz m3 w + x + y’ + z’ M3
0 1 0 0 w’xy’z’ m4 w + x’ + y + z M4
0 1 0 1 w’xy’z m5 w + x’ + y + z’ M5
0 1 1 0 w’xyz’ m6 w + x’ + y’ + z M6
0 1 1 1 w’xyz m7 w + x’ + y’ + z’ M7
1 0 0 0 wx’y’z’ m8 w’ + x + y + z M8
1 0 0 1 wx’y’z m9 w’ + x + y + z’ M9
1 0 1 0 wx’yz’ m10 w’ + x + y’ + z M10
1 0 1 1 wx’yz m11 w’ + x + y’ + z’ M11
1 1 0 0 wxy’z’ m12 w’ + x’ + y + z M12
1 1 0 1 wxy’z m13 w’ + x’ + y + z’ M13
1 1 1 0 wxyz’ m14 w’ + x’ + y’ + z M14
1 1 1 1 wxyz m15 w’ + x’ + y’ + z’ M15 17
Minterms dan maxterms dengan 4 variabel

• Contoh
 Sum of minterms:
F1 = w’x’y’z’ + w’xy’z + wxyz’
= m0 + m5 + m14
F1(w,x,y,z) = Σ (0,5,14)

 Product of maxterms
F2 = (w+x+y+z’)(w’+x+y’+z)
= M1M10
F2(w,x,y,z) = Π(1,10)

18
Minterms dan maxterms dengan 3 variabel

• Contoh:  f1 = m0 + m1 + m2 + m5 + m6 + m7
= x’y’z’ + x’y’z + x’yz’ + xy’z + xyz’
x y z f1 + xyz
0 0 0 1
 Komplemen dari f1= f’1
0 0 1 1
f’1 = x’yz + xy’z’
0 1 0 1
0 1 1 0  Komplemen dari f’1 = f1
1 0 0 0 f1 = (x+y’+z’)(x’+y+z)
1 0 1 1 = M3M4

1 1 0 1
1 1 1 1
19
 Sum of minterms
• Konversikan fungsi boolean F=y’z+x ke bentuk sum of minterms:
y’z =y’z(x+x’)=xy’z+x’y’z
x =x(y+y’)=xy+xy’
=xy(z+z’)+xy’(z+z’)
=xyz+xyz’+xy’z+xy’z’

F =y’z+x
=xy’z+x’y’z+xyz+xyz’+xy’z+xy’z’
=x’y’z+xy’z’+xy’z+xyz+xyz’
=m1+m4+m5+m7+m6

20
 Product of maxterms
• Contoh: konversikan fungsi x+z =x+z+yy’
berikut ke bentuk product of =(x+y+z)(x+y’+z)
maxterms: y+z =y+z+xx’
F =xy + y’z =(x+y+z)(x’+y+z)
=(xy+y’)(xy+z)
=(x+y’)(y+y’)(x+z)(y+z) F = (x+y’+z)(x+y’+z’)
=(x+y’)(x+z)(y+z) (x+y+z)(x+y’+z)
(x+y+z)(x’+y+z)
x+y’ =x+y’+zz’ =M0M2M3M4
=(x+y’+z)(x+y’+z’) =Π(0,2,3,4)

21
 Fungsi boolean - bentuk standar
• Setiap terms dari fungsi boolean bisa terdiri
dari 1 atau 2 atau lebih variabel
• Terdapat 2 macam bentuk standar:
 Sum of product (SOP)
 Terdiri dari beberapa gerbang AND dan 1 gerbang OR
 Product of sum (POS)
 Terdiri dari beberapa gerbang OR dan 1 gerbang AND
 Menghasilkan struktur 2 level gerbang

22
 Fungsi boolean - bentuk standar
• Contoh implementasi
– SOP x

• F1 = x + yz + xy y
F1

z
x
y

– POS
• F2 = (x + y’)(x’+z)y
x
F2
y'

x'
z
y

23
 Fungsi boolean - bentuk standar
• Bentuk tidak standar F1 = x(y + z) + xyz diubah
menjadi bentuk standar menggunakan sifat
distributif menjadi:
F2 = xy + xz + xyz
y x F2
F1 y
z
x
x
z
x
y x
y
z z
Struktur tiga level Struktur dua level
24
 Referensi
• Morris Mano, Digital Design 5th Edition,
Pearson Prentice Hall, 2011

25
 Latihan
1. Dengan menggunakan paritas genap, kodekan BCD
(60)10 menggunakan hamming(7,4)
2. Suatu mesin menerima kode 1001001. Jika mesin
tadi menggunakan hamming(7,4) paritas genap
untuk mendeteksi kesalahan, tentukan data dari
kode tersebut
3. Tentukan komplemen dari fungsi berikut:
a) F(x,y,z) =  (0,3,5)
b) F(x,y,z) =  (1,2,45)

26
 Latihan
4. Sederhanakanlah fungsi boolean berikut dengan
menggunakan teori dasar aljabar boolean:
a) F = ABC’ + A’BC + ABC + A’BC’
b) F = (A’ + B + C’) (A + B’) (A + B)
5. Buatlah tabel kebenaran dan diagram logika untuk
fungsi berikut:
a) F1 = xy + yz’ + x’y’z
b) F2 = (xy + yz’)(x’y’z)

27