Anda di halaman 1dari 11

Lesi Kelopak Mata

Sebuah Studi Klinis


Outline 1. Latar Belakang
2. Metode Penelitian
3. Diskusi
4. Hasil
5. Kesimpulan

2
Latar ▪ Diagnosis lesi kelopak mata memerlukan
pemahaman anatomi kelopak disertai dengan
Belakang anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan
yang tepat

Tujuan :
Penelitian ini dilakukan Inflamasi Chalazion
untuk melaporkan
frekuensi relatif dari lesi Hordeolum eksternal, hordeolum
kelopak mata Lesi kelopak
Infeksi internum, moluskum
mata kontagiosum

Lesi jinak
Neoplastik Lesi ganas

3
Studi prospektif klinis cross-sectional

Metode
Penelitian 1 November 2016 – 30 April 2017

Rajarajeswari Medical College and Hospital

Jumlah sampel 140, pasien menghadiri OPD dari rumah sakit


dengan lesi kelopak mata

Anamnesis  Pemeriksaan klinis (tajam penglihatan,


pemeriksaan kelopak mata rinci, evalauasi segmen anterior, dan
funduskopi Studi histopatologi untuk beberapa kasus

4
Hasil ▪ Total pasien 140 orang, 57% diantaranya wanita
dengan range usia 10-50 tahun

Distribusi Jenis
Kelamin

60
80

Pria Wanita 5
▪ Jumlah terbesar sampel pada kelompok usia 20-30 tahun

Hasil

6
▪ Dari semua kasus lesi jinak, paling sering dilihat adalah
Hasil hordeolum eksternal (45.7%) dan yang paling kecil adalah
moluskum kontagiosum 1 kasus (0.7%)

Lesi jinak Jumlah kasus (%)


Hordeolum eksternal 64 (45.7)
Chalazion 50 (35.7)
Nevus 7 (5)
Xantelasma 6 (4.2)
Kista sebacea 4 (2.8)
Tanduk kulit 3 (2.1)
Papiloma skuamosa 2 (1.4)
Kista dermoid 3 (2.1)
Moluskum kontagiosum 1 (0.7)

Total 140
7
Diskusi Dalam studi Deprez et al pada 5504 kasus, ditemukan
tumor jinak 84%

Gambaran klinis lesi ganas dapat menyerupai lesi jinak.

Evaluasi histopatologi menerapkan keterampilan klinis


diagnostik dalam deteksi tumor, terutama pada
sindrom masquerade

8
Diskusi Lesi paling umum kedua adalah Chalazion adalah peradangan
chalazion lipogranulomatous kronis steril
dari kelenjar meibom dan
beberapa kasus kelenjar Zeis
Satu studi melaporkan bahwa
20% dari karsinoma sebasea
awalnya didiagnosis chalazion Satu studi melaporkan bahwa
berulang 20% dari karsinoma sebasea
awalnya didiagnosis chalazion
berulang

9
Diskusi Lesi seperti nevus (5%), xanthelasma (4,2%), dan kista
dermoid (2,1%) yang ditemui selama penelitian dikelola
atas dasar penyelidikan observasi dan spesifik seperti profil
lipid dalam kasus xantelasma dan pendapat bedah saraf
dalam kasus kista dermoid tahu invasi ke dalam struktur
yang lebih dalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kasus jinak


dengan jumlah lebih besar perempuan yang mempengaruhi
pasien antara kelompok 10 dan 50 tahun

10

KESIMPULAN

Lesi kelopak mata yang umum dengan sebagian


besar menjadi jinak. Setiap lesi membawa garis
yang berbeda dari pengobatan. Diagnosis dini dan
tepat waktu intervensi membantu mencegah
komplikasi okular yang dapat membahayakan
visi, kenyamanan, dan cosmesis. 11

Anda mungkin juga menyukai