Anda di halaman 1dari 20

Bed Site Teaching (BST)

Rinitis alergi kronis Rekuren

Preseptor : Panca Bagja M, dr., Sp.THT-KL, M.Kes

Di susun oleh :

Mia Mutiara 12100118069


Silvya Latifah 12100118174
Futri Sri Nurlaela 12100118409

S M F T E L I N G A H I D U N G T E N G G O R O K A N - K E PA L A L E H E R
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL ISLAM BANDUNG
2018
Status Pasien

Keterangan Umum
Nama : Ny. Anggi Amalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 tahun
Alamat : Sadang sari Bandung
Pekerjaan : karyawan swasta
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 01 Oktober 2018
Anamnesis

Keluhan Utama : Hidung tersumbat


Anamnesis Khusus :
Pasien Ny.A datang dengan keluhan hidung tersumbat
pada kedua lubang hidung sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan yang dirasakan hilang timbul, keluhan semakin
parah saat Ny.A mulai bekerja di kantor dengan suasana
ruangan yang dingin karena ber-AC.
Pasien mengeluhkan adanya cairan yang keluar dari
hidung berwarna bening dengan jumlah yang sedikit,
tidak gatal, tidak berbau dengan konsistensinya cair. Ny.A
menyatakan keluhan yang dirasakannya tidak sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pasien tidak mengeluh adanya batuk dan demam.
Pasien menyangkal adanya penurunan pendengaran,
telinga berdenging, perasaan penuh pada kedua telinga.
Menyangkal adanya rasa bau busuk pada hidung dan
menyangkal adanya sakit pada gigi rahang atas.
Pasien menyatakan terdapat keluarga yang memiliki
penyakit asma. Pasien juga tidak memiliki riwayat alergi
obat dan makanan. Keluhan hidung tersumbat pada
pasien belum pernah diobati sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
– Keadaan umum : Tampak sakit ringan
– Kesadaran : Komposmentis
– Vital Sign : TD = 120/80 mmHg
Nadi = 88 x/menit
RR = 22 x/menit
Suhu = 37oC
– Kepala
 Mata: konjungtiva anemis -/-
– Abdomen
sclera icteric -/-
Bising usus (-)
– Leher
 Pembesaran KGB: dalam batas
Hepar, spleen dalam batas
normal normal
 Thyroid tidak membesar – Ekstremitas
– Thorax
Edema (-)
 Jantung: murmur (-)
Simetris
 Paru-paru:
- Pernapasan thoracoabdominal CRT <2 detik
- Pergerakan dada simetris – Neurologis
- Stridor -/-
Refleks fisiologis (+)
- Wheezing -/-
Refleks patologis (-)
- Ronchi -/-
Status Lokalis Telinga
Bagian Kelainan AD AS
Preaurikula Kongenital dalam batas normal dalam batas normal
Radang dalam batas normal dalam batas normal
Tumor dalam batas normal dalam batas normal
Trauma dalam batas normal dalam batas normal
Nyeri tekan dalam batas normal dalam batas normal
Aurikula Kongenital dalam batas normal dalam batas normal
Radang dalam batas normal dalam batas normal
Tumor dalam batas normal dalam batas normal
Trauma dalam batas normal dalam batas normal
Retroaurikula Edema dalam batas normal dalam batas normal
Hiperemis dalam batas normal dalam batas normal
Nyeri tekan dalam batas normal dalam batas normal
Radang dalam batas normal dalam batas normal
Tumor dalam batas normal dalam batas normal
Sikatriks dalam batas normal dalam batas normal
Status Lokalis Telinga
Canalis Kongenital dalam batas normal dalam batas normal
Acusticus Kulit Tenang Tenang
Externa Sekret dalam batas normal dalam batas normal
Serumen dalam batas normal dalam batas normal
Edema dalam batas normal dalam batas normal
Jaringan granulasi dalam batas normal dalam batas normal
Massa dalam batas normal dalam batas normal
Cholesteatoma dalam batas normal dalam batas normal
Membrana Warna Putih keabuan Putih keabuan
Timpani Intak Intak Intak
Refleks cahaya + +
Status Lokalis Hidung
Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Keadaan Luar Bentuk & Dalam batas Dalam batas
ukuran normal normal
Rhinoskopi Mukosa bluish normal
Anterior Sekret bening Tidak ada

Concha inferior hipertrofi eutrofi

Septum deviasi Tidak ada Tidak ada


Polip/tumor Tidak ada Tidak ada
Pasase udara + +
Rhinoskopi Tidak dilakukan
Posterior
Status Lokalis Mulut dan
Orofaring
Bagian Kelainan Keterangan
Mukosa mulut Tenang
Lidah Licin, bersih
Palatum molle Tenang
Mulut
Gigi geligi Caries (-)
Uvula Simetris
Halitosis Tidak ada
Mukosa Tenang, tidak hiperemis
Besar T1/T1
Kripta Tidak melebar/tidak melebar
Tonsil Detritus -/-

Mukosa Tenang
Faring Granula Tidak ada
Post nasal drip Tidak ada
Pemeriksaan Sinus
Paranasal

– Inspeksi
 pada dahi tidak membengkak
 pada pipi tidak membengkak
– Palpasai
 tidak ada nyeri tekan pada dahi dan pipi
– Maxillofacial
 Bentuk : simetris
 Parese nervus cranialis : (-)/(-)
 Nyeri tekan (-) pada sinus :
maksilaris : (-)/(-)
frontalis: (-)/(-)
– Leher
 KGB : tidak teraba membesar
 Pembesaran tyroid : (-)
 Massa : (-)
 Kaku kuduk : (-)
Resume

– Pasien mengeluhkan hidung tersumbat pada kedua


lubang hidung sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan yang
dirasakn hilang timbul. Keluhan semakin parah saat
cuaca dingin.
– Pasien juga mengeluhkan adanya rhinorea pada
kedua lubang hidung berwarna bening, sedikit, dan
tidak berbau dengan konsistensi yang cair.
– PF:
 rhinoskopi anterior: mukosa dextra bluish, terdapat
secret yang keluar dari hidung dextra berwarna jernih,
concha inferior dextra hipertrofi.
Diagnosis Banding
Rinitis alergi kronis rekuren
Rhinitis Vasomotor

Diagnosis Kerja
Rinitis alergi kronis rekuren
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan diff. Count
Skin prick test
Pemeriksaan IgE total
Penatalaksanaan
Umum
 Hindari kontak dengan allergen
 Istirahat yang cukup
Medikamentosa
 Antihistamin : Cetirizine 10 mg tab no x 1x1
 Decongestan : Pseudoefedrine 60 mg 3x1
Khusus
 operasi
 imunoterapi
Tatalaksana Rinitis Alergi Berdasarkan Frekuensi dan Derajat
Keparahannya (ARIA 2012)

Frekuensi Derajat Keparahan Tata Laksana

intermitten Ringan Antihistamin H1 oral


Antihistamin H1
intranasal
Dekongestan
Antileukotrien
Sedang -Berat Antihistamin H1 oral

Persisten Ringan Antihistamin H1


intranasal
Kortikosteroid intranasal
Dekongestan
Antileukotrien
Sedang - Berat Kortikosteroid intranasal
Antihistamin H1
Antileukotrien
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai