Anda di halaman 1dari 33

RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH
KABUPATEN
BENGKALIS

ABORTUS
Disusun Oleh :
dr. Peggy Rahmat Syahputra

Pembimbing :
dr. Neni Hartati, Sp.OG

Pendamping :
dr. Hj. Nanie Rosanty, M.Kes
dr. Andari Mayasari, M.Si

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan, yang dapat terjadi
pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan muda, sering dihubungkan dengan abortus, miscarri
age,dan early pregnancy loss.

Prevalensi abortus juga meningkat dengan bertambahnya usia, dimana pada wanita berusia 20
tahun adalah 12%, dan pada wanita diatas 45 tahun adalah 50%. Delapan puluh persen abortus
terjadi pada12 minggu pertama kehamilan.

Insiden abortus spontan secara umum pernah disebutkan sebesar 10% dari seluruh kehamilan.
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Ny. E M S
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sungai Apit
Pekerjaan : Karyawan swasta
Masuk RS : 29 November 2019
No RM : 020888
LAPORAN KASUS

Anamnesis
Autoanamnesis
Anamnesis dilakukan dengan pasien pada tanggal 02 Desember 2019 di bangsal Mawar RSUD Bengkalis

Keluhan Utama
Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien hamil muda mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir 1 hari SMRS tanggal 28 november 2019, karena
darah sedikit pasien tidak ke dokter. Pagi harinya darah keluar lagi, jumlah sedikit, jaringan (-), sore harinya pasien
memeriksakan kandungan ke klinik kebidanan dan dikatakan pasien mengalami abortus dan segera di rujuk ke
RSUD bengkalis.
Di IGD RSUD Bengkalis pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sudah 2 kali sejak kemarin sore, jumlah
sedikit seperti flek, gumpalan darah (-), jaringan (-), air ketuban (-), keputihan (+) sedikit, bau (-), nyeri perut bawah
(-), mules seperti orang melahirkan (+) hilang timbul dan tidak lama, mual (-), muntah (-), badan lemas (+), pasien
terakhir haid oktober 2019 dan dikatakan hamil. Sebelum kejadian flek pasien mengatakan dalam seminggu ini
pasien memiliki banyak kerjaan di kantor dan kecapean setelah pulang kerja, 2 hari sebelum kejadian pasien
sempat terjatuh dengan posisi terduduk di rumah saat akan mengangkat jemuran dan mengeluh nyeri di perut
bawah dan menghilang sendiri. Selama hamil pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa, mual muntah hebat
(-), keluhan lainnya (-), dan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit selama hamil.
LAPORAN KASUS

Anamnesis
Autoanamnesis
Anamnesis dilakukan dengan pasien pada tanggal 02 Desember 2019 di bangsal Mawar RSUD Bengkalis

Keluhan Utama
Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien hamil muda mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir 1 hari SMRS tanggal 28 november 2019, karena
darah sedikit pasien tidak ke dokter. Pagi harinya darah keluar lagi, jumlah sedikit, jaringan (-), sore harinya pasien
memeriksakan kandungan ke klinik kebidanan dan dikatakan pasien mengalami abortus dan segera di rujuk ke
RSUD bengkalis.
Di IGD RSUD Bengkalis pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sudah 2 kali sejak kemarin sore, jumlah
sedikit seperti flek, gumpalan darah (-), jaringan (-), air ketuban (-), keputihan (+) sedikit, bau (-), nyeri perut bawah
(-), mules seperti orang melahirkan (+) hilang timbul dan tidak lama, mual (-), muntah (-), badan lemas (+), pasien
terakhir haid oktober 2019 dan dikatakan hamil. Sebelum kejadian flek pasien mengatakan dalam seminggu ini
pasien memiliki banyak kerjaan di kantor dan kecapean setelah pulang kerja, 2 hari sebelum kejadian pasien
sempat terjatuh dengan posisi terduduk di rumah saat akan mengangkat jemuran dan mengeluh nyeri di perut
bawah dan menghilang sendiri. Selama hamil pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa, mual muntah hebat
(-), keluhan lainnya (-), dan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit selama hamil.
LAPORAN KASUS

Riwayat Obstetrik
Riwayat Mestruasi
• Umur Menarche : 12 tahun
• Siklus Haid : Teratur +- 28 hari
• Lama Siklus : 5 hari
• Nyeri Saat Haid : Hari 1 - 2
• Haid Terakhir : 9 oktober 2019
• HPL : 16 juli 2020
Riwayat Perkawinan
• Kawin : 1 kali
• Kawin Usia : 23 tahun
• Lama : 1 tahun dengan suami pertama
Riwayat Kehamilan : G1P0A0
Riwayat KB :-
LAPORAN KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat hipertensi (-) • Riwayat hipertensi (-)


• Riwayat kencing manis (-) • Riwayat kencing manis (-)
• Riwayat sakit jantung (-) • Riwayat sakit jantung (-)
• Riwayat mual muntah hebat (-) • Riwayat mual muntah hebat (-)
• Riwayat alergi (-) • Riwayat alergi (-)
• Riwayat penyakit menular seksual (-) • Riwayat penyakit menular seksual (-)
• Riwayat operasi (-) • Riwayat operasi (-)

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien seorang karyawan swasta tinggal dengan suami yang bekerja sebagai karyawan swasta, be
robat menggunakan JKN. Kesan ekonomi cukup
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Fisik

KU : Sakit sedang Kulit : Turgor kulit cukup, tidak


tampak pucat, rash (-)
Status gizi Mata : Konjungtiva palpebraanemis
BB : 50 kg, TB : 150 cm (BMI = (-/-), sklera ikterik (-/-)
22,22 kg/m2) Telinga : Discharge (-)
Kesaan : Normo Weight Hidung : Epistaksis (-)
Mulut : Bibir pucat (-)
Kesadaran : Komposmentis, Tenggorokan : Tonsil T1-T1 , hiperemis (-),
GCS E4M6V5 = 15 faring hiperemis (-)
Leher : JVP R+2 cm, trakhea di tenga,
Tanda Vital pembesaran kelenjar getah
TD : 100/80 bening (-)
N : 82 x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
RR : 22 x/menit
T : 36,60 C (axiller)
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Fisik
Dada : Simetris, bentuk normal, Abdomen :
retraksi (-), sela iga menyempit Inspeksi : Datar, venektasi (-)
(-) Auskultasi : Bunyi usus (+) normal
Perkusi : Timpani, area traube timpani,
Paru-paru pekak sisi (+) N, pekak alih (-)
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinams Palpasi : Supel, hepar dan lien tak
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri teraba membesar, nyeri tekan
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru (+) perut bawah
Auskultasi : SD vesikular, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) Ekstermitas : Akral dingin (-/- | -/-),
Jantung Edema (-/- | -/-),
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak Motorik ( 555/555 | 555/555),
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V di Sensorik (N/N | N/N),
linea midclavicular sinistra CRT (<2’’/ <2’’)
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II murni, bising (-),
gallop (-)
LAPORAN KASUS

Status Gynekologi Pemeriksaan Penunjang

Abdomen : Datar (+), TFU Pemeriksaan darah rutin


tidak teraba (29 November 2019)
Inspeksi Vulva : Pubis tidak ada
kelainan (+), darah Hb : 12.7 gr%
(-), lendir (-), air Leukosit : 8.200 /mm3
ketubuan (-) Trombosit : 193.000 /mm3
Vaginal Toucher : Tidak dilakukan Hematokrit : 37.7 %
Inspekulo : Dinding vagina CT : 4’’
normal (+) portio BT : 2’’
tertutup (+), darah (-) Gol. Darah : O +
lendir (-), keputihan
(+) sedikit, air
rembesan (-),
jaringan (-).
LAPORAN KASUS

Resume

Berdasarkan hasil anamnesis pasien hamil muda mengehlukan keluar darah seperti flek,
gumpalan darah (-), jaringan (-), air ketuban (-), keputihan (+) sedikit, bau (-), nyeri perut bawah (-)
mules seperti orang melahirkan (+) hilang timbul dan tidak lama, mual (-), muntah (-), badan lemas
(+), pasien terakhir haid oktober 2019 dan dikatakan hamil. Hasil pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan tidak didapatkan kelainan pada tanda vital pasien, dari pemeriksaan luar Vagina : Darah
(-), lendir (-), air rembesan (-), keputihan (-) Inspekulo : Dinding vagina normal (+) portio tertutup
(+), darah (-), lendir (-), keputihan (+) sedikit, air rembesan (-), jaringan (-). Pada pasien dilakukan
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium tidak didapatkan kelainan yang
bermakna.
LAPORAN KASUS

Diagnosis Kerja Penatalaksanaan

G1P0A0 Hamil 7-8 minggu dengan • Bed rest


Abortus imminens • O2 3 lpm NC
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Asam Tranexamat 3 x 500 mg
• Uterogestron 1 x 200 mg
• Promavit 1 x 1 tab
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Abortus

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat


hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru
mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih
dari pada 500 gram atau umur kehamilan lebih daripada 20 minggu.
Klasifikasi Abortus

Abortus
Spontan Abortus
Abortus
Abortus Terapuetik

Provokatus Abortus
Kriminalis
TINJAUAN PUSTAKA
Klinis Abortus Spontan

Setiap wanita pada usia reproduktif yang mengalami dua dari


pada tiga gejala seperti di bawah harus dipikirkan kemungkinan terjadinya
abortus:

• Perdarahan pada vagina.


• Nyeri pada abdomen bawah.
• Riwayat amenorea.
TINJAUAN PUSTAKA
Abortus Spontan

Abortus
Imminens

Abortus Abortus
Septik Insipiens

Abortus Abortus
Habitualis Inkomplit

Abortus Abortus
Tertunda Komplit
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi Abortus

Faktor
Faktor Genetik
Uterus
Faktor
Endokrin

Faktor Faktor
Imunologi Infeksi
Faktor
Lingkungan

Faktor
Pembekuan
Darah
TINJAUAN PUSTAKA
Patogenesis Abortus

Mekanisme Respon Imun


Toleransi Maternal Adaptif
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Penunjang Abortus

Pemeriksaan Biokimia
• Kadar progesteron dan beta-hCG merupakan penanda yang
paling banyak diteliti dan paling umum digunakan untuk
menentukan viabilitas kehamilan, dibandingkan dengan
beberapa jenis pemeriksaan serum materal lainnya.

Pemeriksaan USG
• Pegukuran panjang CRL yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan, kantung gestasi kosong, atau bradikardia akan
meningkatkan terjadinya risiko keguguran.
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan Abortus

Abortus Imminens • Tirah baring

Abortus Insipiens • Evakuasi kehamilan, uterotonika

Abortus Inkomplit • Evakuasi kehamilan segera

Abortus Komplit • Uterotonika

Abortus Infeksiosa • Antibiotik, Uterotonika, evakuasi kehamilan

Missed Abortion • Dilatasi uterus, evakuasi kehamilan


TINJAUAN PUSTAKA
Komplikasi Abortus

a) Sindroma pasca keguguran (hematometra akut) : Uterus mengalami


distensi, spasme dan kram hebat. Reaksi ini terjadi dalam tiga hari per
tama, pada pemeriksaan uterus sedikit membesar dan sangat lunak. U
ntuk mengatasi dilakukan evakuasi ulang, pemberian oksitosin atau ra
nsangan taktil agar uterus berkontraksi.

b) Syok neurogenik (reaksi vaso vagal) : Segera hentikan prosedur


evakuasi, rangsang penciuman, bebaskan jalan nafas, miringkan pasie
n ke satu sisi untuk mencegah aspirasi dan tinggikan tungkai.

c) Perforasi uterus atau robekan serviks : Tanda-tanda berupa nadi


meningkat >112 kali/menit, tekanan darah menurun diastol < 60 mm
Hg, perdarhan banyak, mual muntah, nyei bahu, nyeri abdomen, spas
me atau kram perut bawah, demam > 38,5 C.

d) Emboli udara.
PEMBAHASAN

Pembahasan

Awal mula pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sudah 2 kali
sejak kemarin sore, jumlah sedikit seperti flek, gumpalan darah (-), jaringan (-), air ketuban (-),
keputihan (+) sedikit, bau (-), nyeri perut bawah (-), mules seperti orang melahirkan (+) hilang
timbul dan tidak lama, mual (-), muntah (-), badan lemas (+), pasien terakhir haid oktober 2019
dan dikatakan hamil. Berdasarkan hasil laboratorium dan USG dikatakan pasien mengalami
abortus imminens dan diberikan terapi berupa. Bed rest, O2 3 lpm NC, IVFD RL 20 tpm, Inj. Asam
Tranexamat 3 x 500 mg, Uterogestron 1 x 200 mg, Promavit 1 x 1 tab. Pada anamnesis dan
pemeriksaan fisik sesuai dengan teori bahwa abortus imminens perdarahan minimal, tidak
terdapat jaringan, terdapat nyeri diperut bawah dan pada pemeriksaan dalam portio masih tertutup
dengan tatalaksana tirah baring, namun pada kasus di tambah obat obatan untuk menghentikan
perdarahan dan mempertahankan kehamilan.
PEMBAHASAN

Pembahasan
Pada tanggal 3 Desember keluhan dan keadaan pasien memberat, pasien
mengeluhkan keluar dari jalan lahir (+) sedikit, jaringan (+) , mules (+), nyeri perut bawah (+),
lemes (+), kontraksi (+) jarang, P/V : Darah (+) sedikit. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
penunjang dan USG dikatakan kehamilan pasien sudah tidak bisa dipertahankan dan didiagnosis
abortus insipiens dan disarankan untuk mengeluarkan hasil konsepsi, pada pasien ini disarankan
terapi berupa bed rest, IVFD RL 20 tpm, Misoprostol initial dose 2 tab, dan maintenence 3 x 1 tab,
untuk merangsang pengeluaran hasil konsepsi. Teori mengatakan bahwa abortus insipiens
perdarahan banyak, terdapat gumpalan jaringan, terdapat nyeri berat diperut bawah dan pada
pemeriksaan dalam portio terbuka dan USG tidak ditemukan kantong gestasi. Tatalaksana sesuai
teori berupa evakuasi segera dengan kuretase atau pemberian metergin 400 mcg/ pervaginam
apabila tidak bisa dilakukan evakuasi segera.
Pada tanggal 4 Desember setelah diberikan obat untuk merangsang pengeluaran hasil
konsepsi, Pasien mengeluhkan keluar dari jalan lahir (+) sedikit, jaringan (-) , mules (+), nyeri perut
bawah (+), lemes (+), kontraksi (+) jarang, P/V : Darah (+) sedikit, dari hasil pemerikasaan USG :
masih terdapat sisa jaringan setelah pemberian uterotonik, pasien didiagnosis mengalami abortus
incomplit dan pasien disarankan untuk melakukan kuretase untuk membersihkan sisa konsepsi.
Bed rest, IVFD RL 20 tpm, Misoprostol 3 x 1 tab, Pro Kuretase. Teori mengatakan pada abortus
incomplet sebagian jaringan sudah keluar, portio tertutup da pada USG masih didapatka sisa
jaringan dan terapinya adalah evakuasi dengan kuretase.
PEMBAHASAN

Pembahasan

Pada tanggal 5 Desember pasien dijadwalkan untuk dilakukan kuretase dan setelah
dilakukan kuretase pasien mengeluhkan keluar dari jalan lahir (-), jaringan (-) , mules (-), nyeri
perut bawah (+), lemes (+), supel, kontraksi (-), P/V : Darah (-). Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik keadaan pasien mulai dan keluhan mulai membaik. Pasien didiagnosis dengan
abortus komplit dan disarankan terapi berupa bed rest, IVFD RL 20 tpm, Amoxisilin 3 x 500 mg
pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi, Asam Mefenamat 3 x 500 mg, Metergin 3 x 1.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan selama perjalanan penyakit pada pasien ini selama di bangsal telah sesuai dengan teori
yang telah dijelaskan di atas. Terapi yang diberikan pasien ini juga sesuai dengan teori yang telah
dijelaskan dan terapi yang diberikan juga sesuai dengan jenis abortus yang diberikan, jadi
penatalaksaan yang telah diberikan pada pasien ini tidak ada yang bertentangan dengan teori
yang sudah dijelaskan.
KESIMPULAN

Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya


perdarahan, yang dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada
kehamilan muda, sering dihubungkan dengan abortus, miscarriage, dan
early pregnancy loss.Prevalensi abortus juga meningkat dengan
bertambahnya usia, dimana pada wanita berusia 20 tahun adalah 12%,
dan pada wanita diatas 45 tahun adalah 50%. Delapan puluh persen
abortus terjadi pada12 minggu pertama kehamilan. Insiden abortus
spontan secara umum pernahdisebutkan sebesar 10% dari seluruh
kehamilan.

Pasien masuk dengan diagnosis abortus imminens berdasarkan dari hasil


anamnsis, pemeriksaan fisik dan penunjang, dan dilakukan tatalaksana
mempertahankan kehamilan. Selama dirawat di bangsal pasien mengalami
abortus incomplit dan dilakukan kuretasi. Setelah dilakukan kuretasi
keadaan pasien membaik dan dilakukan pengawasan terhadap komplikasi
tindakan yang telah dilakukan berupa perdarahan dan resiko infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
• Wibowo B. Wiknjosastro GH. Kelainan dalamLamanya Kehamilan. Wiknjosastro GH,
SaifuddinAB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi5. Jakarta : Yayasan Bina P
ustaka SarwonoPrawirohardjo ; 2002 : hal. 302 - 312.
• Pedoman Diagnosis – Terapi Dan Bagian AlirPelayanan Pasien, Lab/SMF Obstetri da
nGinekologi Fakultas Kedokteran UniversitasUdayana RS Sanglah Denpasar. 2003
• Cunningham FG, dkk. Kehamilan pada Manusia.Dalam Hartanto Huriawati, editor. O
bstetricWilliams volume satu. Edisi ke-21. Jakarta: ECG.2006.Hal 2-33
• Fortner, K.B. ed., 2007. The Johns Hopkins manual of gynecology and obstetrics. Lip
pincott Williams & Wilkins.
• Alimohamadi, S., Javadian, P., Gharedaghi, M.H., Javadian, N., Alinia, H., Khazardoust,
S., Borna, S. and Hantoushzadeh, S., 2013. Progesterone and threatened abortion: a
randomized clinical trial on endocervical cytokine concentrations. Journal of reprod
uctive immunology, 98(1-2), pp.52-60.
• Calleja-Agius, J., Jauniaux, E., Pizzey, A.R. and Muttukrishna, S., 2011. Investigation o
f systemic inflammatory response in first trimester pregnancy failure. Human reprod
uction, 27(2), pp.1-9.
• Qureshi, N.S., 2009. Treatment options for threatened miscarriage. Maturitas, 65, pp
.S35-S41.
• PB POGI. Standar pelayanan medik obstetri gan ginekologi. Jakarta: Balai Penerbit F
K UI : 2011
• Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC. William obstetri
cs. 23th ed. New York : Appleton & Lange : 2011

Anda mungkin juga menyukai