ANTEPARTUM
Wiladatika Ananda
Pembimbing: dr. Desmy Adelia, Sp.OG
PERDARAHAN TRIMESTER 1
Abortus
Mola Hidatidosa
Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan, UK < 22 mg atau berat 500 gr :
- Early Abortion < 12 minggu
- Late Abortion 12-20 minggu
Penanganan :
• Pertahankan kehamilan.
• Tidak perlu pengobatankhusus
• Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubunganseksual.
• Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan
antenatal termasuk pemantauan kadar hb dan usg panggul serial setiap 4 minggu.
Lakukan penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.
• Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan usg. Nilai
kemungkinan adanya penyebab lain
Rawat inap :
• Untuk menunjangbedrest
• Observasi jika berlanjut menjadi ab insipiens, inkomplit, ataukomplit.
ABORTUS INSIPIENS
UK< 16 mg:
• Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
• Jk tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang tiap 15 menit jk
perlu)
• Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4 jam jk
perlu)
• Rencanakan evakuasi segera
UK> 16 mg:
• Tunggu ekspulsi spontan -> evakuasi sisa konsepsi
• Jika perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000 cc nacl 0,9% atau
RL 40 tpm untuk mempercepatekspulsi
ABORTUS INKOMPLIT
Cek hb post abortus -> anemia ringan -> sf600 mg/hari selama 2
mingggu
Jika anemia berat (<7 gr/dl) -> transfusi darah sampai hb mencapai 10
Mg/dl
Tanda dan gejala : demam, sekret vagina berbau, leukosit > 11 rb atau < 4 rb,
dapat terjadi syok septik
Definisi:
• Bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang
disebabkan oleh kelainan pada villi khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblastik danedem
Tatalaksana khusus
• Lakukan evakuasi dengan menggunakan aspirasi vakum manual (AVM) dan
kosongkan isi uterus secara cepat
• Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus oksitosin 10 unit dalam
500 ml nacl 0.9% atau RLdengan kecepatan 40-60 tetes/menit untuk mencegah
perdarahan.
• Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masihingin
memiliki anak, atau tubektomi bila inginmenghentikan kesuburan
MOLA HIDATIDOSA:Tatalaksana
Pemantauan:
Kehamilan ektopik:
• Adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus).
Letak:
• 95% : di berbagai segmen tuba falopii
• 5% : terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam serviks.
• Multiparitas
• Usia >35 th
• BekasSC
• Kuretase
• Miomektomi
• Kehamilan ganda
• Merokok
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
Placenta previa totalis: seluruh ostium internum
tertutup
Placenta previa lateralis/parsialis: hanya sebagian
dari ostium tertutup
Placenta previa marginalis: hanya pada pinggir ostium
terdapat jaringanplacenta
Plasenta letak rendah : bila plasenta berada 2 cm diatas
pinggir pembukaan jalan lahir.
GEJALA KLINIK DAN
DIAGNOSIS
• Anamnesis: perdarahan tanpa nyeri, tiba-tiba, tanpa
penyebab, biasanya darah berwarna merah segar dan
berulang.
• Anemia
• Syok
• Plasenta inkreta dan perkreta
• Kelahiran prematur/ mati
• Kelainan letak janin
VASA PREVIA
FAKTOR RESIKO
• Kehamilan ganda
• Plasenta letak rendah
DIAGNOSIS:
•Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah pada
selaput ketuban
•Perdarahan setelah ketuban pecah maka akan diikuti dengan denyut
jantung janis yang tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi
•Usg coolor doppler memperlihatkan adanya pembuluh darah pada
selaput ketuban didepan ostium uteri internum
•Tes Apt : membedakan darah janin atau ibu
•Diagnosa dipastikan pasca salin dengan pemeriksaan selaput
ketuban dan plasenta
•Seringkali janin sudah meninggal saat diagnosa
PENATALAKSANAAN :
• Tergantung pada status janin. Bila ada keraguan tentang
maturitas janin -> tentukan lebih dahulu umur
kehamilan, ukuran janin, maturitas paru dan pemantauan
kesejahteraan janin dengan USG dan kardiotografi
• Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan seksio
sesar segera namun bila janin sudah meninggal atau
imatur, dilakukan persalinan pervaginam
VASAPREVIA PLASENTANORMAL
SOLUSIO PLASENTA
• Solutio placenta adalah
pelepasan placenta sebelum
waktunya.
• Solusio plasenta -> pelepasan
sebagian atau seluruh placenta
yang normal implantasinya
antara minggu ke 22 sampai
lahirnya anak.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Hipertensi
• Versi luar
• Trauma abdomen
• Hidramnion
• Gemelli
• Defisiensi besi
Klasifikasi solusio plasenta:
Solutio placenta dengan
perdarahan keluar
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi
(haematoma
retroplacenta)
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi
dan keluar
GEJALA SOLUSIO PLASENTA
Normal:
Kontraksi uterus – retraksi- SARmenebal –SBR menipis
– Janin terdorong kebawah – lingkaran retraksi yg
membatasi 2 segmen meninggi (fisiologis)– janin
turun.
BANDL’S RING
Dengan obstruksi:
His- kontraksi sar-rahim tertarik ke proksimal-distal
semakin tipis – serviks tetap dipegang oleh ligamen –
bandl’s ring
– Ruptur iminens – SBRrobek – his –ruptur spontan
DIAGNOSIS
• Anamnesis
– Nyeri abdomen dapat tiba-tiba, spt disayatpisau
– Riwayat paritas tinggi
– Pembedahan pada uterus sebelumnya
– Keluar sedikit darah pervaginam
• Pemeriksaan umum
– Takikardi, nadi kecil-cepat-tidak teraba
– Hipotensi
– Nafas dangkal dan cepat
• Inspeksi
– Bandl’s ring
– Ibu gelisah karena his kuat berkelanjutan
• Periksa dalam :
– Jari-jari tangan dalam pemeriksa bisa meraba
permukaan rahim dan dinding perut yanglicin
– Dapat meraba pinggir robekan, biasa bagian depan S
BR
– Dapat memegang usus halus dan omentum majus
melalui robekan uterus
– Dinding perut ibu dapat ditekan menonjol ke atasoleh
ujung jari tangandalam
– Kateterisasi -> hematuri yang hebat karenarobekan
pada kandung kemih
• Pemeriksaan abdomen
– Perubahan kontur uterus tiba-tiba
– Kontraksi uterus berhenti mendadak
– Bunyi denyut jantung bayi tiba-tiba menghilang
– Abdomen lunak
– Nyeri lepas
• Pemeriksaan pelvis
– Bagian janin tidak lagi terpalpasi melaluivagina
bila janin telah mengalami ekstrusi ke rongga
peritoneum
– Kepala janin yang tadinya sudah turun dengan
mudah didorong keatas disusul pendarahan
pervaginam
– Eksplorasi manual SBUlazim ruptur
RUPTUR PERSALINAN