Fisiologi

Endokrin
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Struktur hormon
2. Menjelaskan mekanisme kerja hormon
3. Menjelaskan fungsi hormon
4. Menjelaskan hormon hipothalamus
5. Menjelaskan hormon hipofisis
6. Menjelaskan hormon kelenjar pineal
7. Menjelaskan hormon kelenjar tiroid
8. Menjelaskan hormon pankreas
9. Menjelaskan hormon adrenal
10. Menjelaskan interaksi hormon
Pengantar Sistem Endokrin
• Fungsi Sistem endokrin:
• Mengatur proses jangka pendek –menengah

• Metabolisme: anabolisme, katabolisme, makronutrien, mineral

• Mengatur proses jangka panjang

• Pertumbuhan

• Perkembangan

• Reproduksi

• Menggunakan messenger kimia untuk menyampaikan informasi dan

instruksi antara sel
Hypothalamus Pineal Gland

Production of ADH, oxytocin, and Melatonin

regulatory hormones

Parathyroid Glands
(located on the posterior surface of
Pituitary Gland the thyroid gland)

Anterior lobe: Parathyroid hormone (PTH)

ACTH, TSH, GH, PRL, FSH, LH,
and MSH

Posterior lobe:
Release of oxytocin and ADH
 Organs with Secondary
Endocrine Functions

Heart: Secretes natriuretic peptides.

• Atrial natriuretic peptide (ANP)
• Brain natriuretic peptide (BNP)
Thyroid Gland
Thymus: (Undergoes atrophy
Thyroxine (T4) during adulthood)
Triiodothyronine (T3) Secretes thymosins
Calcitonin (CT)

Adipose Tissue: Secretes

• Leptin
Adrenal Glands
Digestive Tract: Secretes
Adrenal medulla: numerous hormones involved in the
Epinephrine (E) coordination of system functions,
Norepinephrine (NE) glucose metabolism, and appetite

Adrenal cortex:
Kidneys: Secrete
Cortisol, corticosterone,
• Erythropoietin (EPO)
aldosterone, androgens
• Calcitriol

Pancreas (Pancreatic Islets) Gonads:

Testis Testes (male):
Insulin Androgens (especially testosterone),
Glucagon inhibin

Ovaries (female):
Estrogens, progestins, inhibin

Ovary
Klasifikasi hormon

• Berdasar asal bahan pembentuknya, Hormon dapat dibagi menjadi tiga

kelompok
1. Derivat asam amino
2. Hormon peptida
3. Derivat lipid
Hormon Derivat asam Amino

• Adalah hormon dengan struktur molekul kecil berasal dari asam amino
• Derivat Tirosin:
• Hormon Tiroid
• Katekolamin
• Epinefrin, norepinefrin
• Derivat Triptofan:
• Dopamin, serotonin, melatonin
Hormon Peptida

• Terdiri dari rantai asam amino

• Kebanyakan disintesis sebagai prohormon
• molekul tidak aktif dikonversi ke hormon aktif sebelum atau setelah disekresikan
• Glikoprotein
• Protein dengan panjang lebih dari 200 asam amino dan memiliki rantai samping
karbohidrat
• Thyroid-stimulating hormone (TSH)
• Luteinizing hormone (LH)
• Follicle-stimulating hormone (FSH)
Hormon Peptida

• Polipeptida pendek / Protein Kecil

• polipeptida rantai pendek
• hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin (OXT) (masing-masing terdiri dari 9
asam amino)
• protein kecil
• hormon pertumbuhan (GH; 191 asam amino) dan prolaktin (PRL; 198 asam
amino)
• Meliputi semua hormon yang disekresikan oleh:
• Hipotalamus, jantung, timus, saluran pencernaan, pankreas, dan kelenjar
hipofisis lobus posterior, serta beberapa hormon yang diproduksi di organ lain
Hormon Derivat lipid

• Hormon steroid - berasal dari kolesterol

• Disekresikan oleh:
• Organ reproduksi (androgen oleh testis pada laki-laki, estrogen dan
progestin oleh indung telur pada wanita)
• Korteks kelenjar adrenal (kortikosteroid)
• Ginjal (kalsitriol)
• Karena hormon steroid beredar terikat dengan protein transport spesifik dalam
plasma:
• hormon steroid tetap beredar lebih lama dari hormon peptida
Distribusi Hormon

• Hormon bebas
• Fungsional kurang dari 1 jam
1. Berdifusi keluar dari aliran darah dan mengikat reseptor pada sel target
2. Dipecah dan diserap oleh sel-sel hati atau ginjal
3. Dipecah oleh enzim dalam plasma atau interstisial cairan

• Terikat dengan protein pembawa khusus (protein karier)

• Hormon Tiroid dan steroid
• Beredar lebih lama karena sebagian besar "terikat“ protein plasma
• Lebih dari 99% terikat pada protein transport khusus
• Berperan sebagai simpanan/ cadangan hormon di sirkulasi (hormon terikat)
Mekanisme kerja Hormon

• Reseptor hormon
• Adalah molekul protein yang mengikat kuat molekul tertentu
• jaringan yang berbeda memiliki kombinasi reseptor yang berbeda pula
• Ada atau tidaknya reseptor spesifik menentukan sensitivitas terhadap hormon
Reseptor Hormon

• Hormon Katekolamin dan Peptida

• Tidak larut dalam lemak
• Tidak dapat menembus membran plasma
• Mengikat protein reseptor di permukaan luar membran plasma (reseptor
ekstraseluler)
• Steroid & Eikosanoid
• Larut dalam lemak
• Berdifusi melintasi membran plasma untuk mencapai protein reseptor pada
permukaan dalam membran plasma/ didalam sel (reseptor intraselular)
Hormon dan Reseptor Membran Plasma

• First and Second Messenger

• Hormon berikatan dengan reseptor di membran plasma  First Messengers

• Tidak memiliki efek langsung pada aktifitas di dalam sel target

• Menggunakan perantara intraseluler untuk memberi efek

• Menghasilkan second messenger

• Contoh: Cyclic-AMP (cAMP), Cyclic-GMP (cGMP) , ion Kalsium

•  Dapat bertindak sebagai aktivator enzim, inhibitor, atau kofaktor

•  menghasilkan perubahan dalam laju reaksi metabolisme

Hormon

• Hormon dan Reseptor intraselular

• Mengubah laju transkripsi DNA dalam nukleus
• Merubah pola sintesis protein

• Langsung mempengaruhi aktivitas metabolik sel target

• Antar lain: hormon steroid dan hormon tiroid
 Transport melewati
1 plasma membran
1 Transport melewati
Respon sel target plasma membran
Respon sel target
Merubah struktur &/
aktifitas sel ↑ produksi ATP Merubah struktur &/
SITOPLASMA aktifitas sel

Translasi & sintesis Reseptor

protein Translasi & sintesis
Reseptor protein
Berikakatan dengan
Berikakatan dengan
reseptor di mitokondria &
reseptor di Sitoplasma &
nukleus
nukleus

Transkripsi & Transkripsi &

produksi mRNA produksi mRNA
Reseptor
Reseptor
Aktifasi gen Aktifasi gen

Kompleks hormon- Kompleks hormon-

reseptor berikatan reseptor berikatan
dengan DNA dengan DNA
Pengaturan Hormon
Hipotalamus merupakan pengatur tertinggi endokrin
• Pengaturan sekresi/ kadar hormon
• Umpan balik negatif
• Pengaturan sensitivitas target
• Up regulasi
• Tidak adanya hormon memicu peningkatan jumlah reseptor hormon
• Ketika kadar hormon tertentu rendah, sel-sel target menjadi lebih peka
terhadap hormon tersebut
• Down regulasi
• Adanya hormon memicu penurunan jumlah reseptor hormon
• Ketika kadar hormon tertentu tinggi, sel-sel target menjadi kurang sensitif
terhadap hormon tersebut
Pelepasan Hormon

• Bisa dipicu oleh:

1.Stimuli Humoral
• Perubahan komposisi cairan ekstraseluler
2.Stimuli Hormonal
• Adanya atau tiadanya hormon tertentu
3.Stimuli Neural
• adanya neurotransmiter di neuroglandular junction
 Production of ADH Secretion of regulatory Control of sympathetic
and oxytocin hormones to control activity output to adrenal
of the anterior lobe of the medullae
pituitary gland

HYPOTHALAMUS

Preganglionic
motor fibers

Hipotalamus
Adrenal cortex
Infundibulum
Adrenal medulla

Posterior lobe
Anterior lobe of pituitary gland
Adrenal gland
of pituitary gland

Hormones secreted by the anterior Release of ADH Secretion of epinephrine

lobe control other endocrine organs and oxytocin and norepinephrine
Hipotalamus

• Mengatur aktifitas hipofisis anterior

• Dua kelas hormon pengatur dari hipotalamus
1. Releasing hormones (RH)
• Merangsang sintesis dan sekresi dari satu atau lebih hormon di hipofisis
anterior
2. Inhibiting hormones (IH)
• Mencegah sintesis dan sekresi hormon dari hipofisis anterior

• Laju sekresi dikendalikan oleh mekanisme umpan balik negatif

 Hypothalamus Releasing Hormone 1 Endocrine Hormone 2
hormone (from target (from target
(RH) pituitary) organ organ)
TRH TSH Thyroid Thyroid
RH gland hormones

Pituitary CRH ACTH Adrenal Gluco-

gland cortex corticoids

Testes Inhibin
FSH Inhibin
Anterior Ovaries
lobe Estrogens
GnRH
Progestins
Ovaries
LH Estrogens
Hormone 1 Testes Androgens

Negative feedback
Endocrine
organ KEY
Stimulation
Hormone 2 Inhibition

Target cells
 Stimulation Stimulation
PIH GH–IH
Inhibition GH–RH
PRF Inhibition

Anterior Anterior
lobe lobe

Epithelia,
GH adipose tissue,
PRL liver

Liver

Stimulates
mammary Somatomedins
glands

Stimulates growth of skeletal muscle,

cartilage, and many other tissues
 Hipotalamus melepaskan hormon:
hormon Pengaruh terhadap hipofisis

Corticotropin releasing hormone (CRH) Merangsang sekresi ACTH

Thyrotropin releasing hormone (TRH) Merangsang sekresi TSH dan Prolaktin

Growth hormone releasing hormone (GHRH) Merangsang sekresi GH

Somatostatin Menghambat sekresi GH (dan hormon lain)

Gonadotropin releasing hormone (GnRH) Merangsang sekresi LH dan FSH

Prolactin releasing hormone (PRH) Merangsang sekresi PRL

Prolactin inhibiting hormone (dopamine) Menghambat sekresi PRL

 Kelenjar Pineal cahaya

Retina, N.2

• Terletak di bagian posterior atap ventrikel ketiga Kelenjar pineal

Melatonin
• Berisi pinealosit
• Mensintesis hormon melatonin dari NT serotonin ritme sirkadian

• Fungsi Melatonin:
• Menghambat fungsi reproduksi
• Maturasi spermatozoa, ovum
Pinealocytes
• Melindungi terhadap kerusakan oleh radikal bebas
• Mempengaruhi ritme sirkadian
Pineal gland
 Supraoptic Paraventricular Neurosecretory
Hipofisis nuclei nuclei neurons

HYPOTHALAMUS

Optic Mamillary body

chiasm
Superior hypophyseal artery
Capillary
beds
ANTERIOR LOBE Infundibulum
OF PITUITARY GLAND
Portal vessels

Inferior hypophyseal artery

POSTERIOR LOBE
OF PITUITARY GLAND
Endocrine cells
Hypophyseal veins
Hipofisis Direct Control
Hypothalamus
Indirect Control through Release
KEY TO PITUITARY HORMONES:
ACTH Adrenocorticotropic hormone
by Nervous of Regulatory Hormones TSH Thyroid-stimulating hormone
System Regulatory hormones are released GH Growth hormone
into the hypophyseal portal system PRL Prolactin
for delivery to the anterior lobe of FSH Follicle-stimulating hormone
the pituitary gland LH Luteinizing hormone
MSH Melanoctye-stimulating hormone
ADH Antidiuretic hormone
OXT Oxytocin

Anterior lobe of
Adrenal pituitary gland
medulla
Adrenal ACTH
gland
Adrenal GH
cortex TSH

Epinephrine and Liver MSH

norepinephrine Thyroid
PRL FSH LH
gland
Somatomedins

Glucocorticoids
(cortisol, Melanocytes (uncertain
corticosterone) significance in healthy
adults)
Bone, muscle, Ovaries
other tissues Testes of female
Mammary of male
glands
Thyroid
hormones (T3, T4)
Inhibin Testosterone Estrogen Progesterone Inhibin
Hipofisis
Hormon Target Efek hormon Hormon regulator dari
hipotalamus
Tiroid Stimulating Kelenjar Tiroid Sekresi hormon tiroid Tirotropin Releasing Hormon
Hormon TSH) (TRH)
AdrenoCortikoTropin Korteks kelenjar adrenal Sekresi glukokortikoid (kortisol, CortikoTropin Releasing Hormon
Hormon (ACTH) zona fasikulata kortikosteron) (CRH)
Gonadotropin:
Folikel Stimulating Sel folikel ovarium ( wanita) Perkembangan folikel, sekresi Gonadotropin Releasing
Hormon (FSH) estrogen Hormon (GnRH)
Sel sertoli tubulus Stimulasi spermatogenesis
seminiferus (pria)
Luteinizing Sel folikel ovarium ( wanita) Ovulasi, pembentukan korpus Gonadotropin Releasing
Hormon (LH) luteum, sekresi progesteron Hormon (GnRH)
Sel interstisial Leidig (pira) Sekresi testosteron
Prolaktin (PRL) Kelenjar mamae Produksi ASI Prolaktin Relesing Faktor (PRF),
Prolaktin Inhibitori Faktor (PIF)
Growth Hormon (GH) Semua sel Pertumbuhan, sintesis protein, GHRH,GHIH
mobilisasi & katabolisme lipid
Melanosit Stimulating melanosit Meningkatkan sekresi melanin MSIH
Hormon (MSH)
GH

Efek:
1. Osteoprogenitor
• Proliferasi & maturasi
2. Kondrosit
3. Ostoblast:
• Mineralisasi lipolisis

• Retensi Ca
glikogenolisis
4. Otot: hiperplasia sarcomer
5. Adipose tissue: lipolisis

Proliferasi & diferensiasi Uptake Asam amino

GH

Stimulator: Inhibitor:
1. GHRH 1. GHIH
2. Ghrelin 2. IGF-1/ somatomedin
3. Pasca makan
4. Tidur
5. Latihan Fisik (Resistance
Training)
6. Fasting
7. Androgen & Estrogen
Prolaktin
Pituitari Posterior

• Disebut juga neurohipofisis

• Mengandung akson neuron hipotalamus tidak bermielin
• Nukleus supraoptik & paraventrikular mensintesis:
• Antidiuretic hormone (ADH)
• Oxytocin (OXT)
 ADH Antidiuretic hormone
OXT Oxytocin
Direct Release
of Hormones
Sensory Osmoreceptor
stimulation stimulation

Posterior lobe
of pituitary gland

ADH

Kidneys
OXT

Males: Smooth
muscle in ductus
deferens and
prostate gland

Females: Uterine
smooth muscle and
mammary glands
ADH
• ~ arginine vasopressin (AVP)
Osmolatias
volume air
Konsentrasi elektrolit
Angiotensin II
Hipotalamus

osmoreseptor
Alkohol
Hipofisis posterior
ADH

DCT & kolektivus vaskuler

Reabsorbsi air vasokonstriksi

volume urin volume plasma Tekanan darah

 Sentuhan, kontak kulit
OKSITOSIN stres

• ~ neuropeptida pendek (9 asam amino) yang diproduksi di

hipotalamus di sekresikan di hipofisis posterior
• Fungsi:
• memfasilitasi keterikatan sosial dan perasaan cinta.
• Berperan Respon seksual
• Kadar tinggi saat fase orgasme & beberapa waktu setelahnya
• Kontraksi vas deferen, emisi
• Kontraksi uterus
• Respon seksual di otak (kenyamanan, kepuasan seksual)

• Persalinan
• Sekresi ASI
 Kelenjar tiroid

Hyoid bone

Capillary Superior
Capsule C cell thyroid artery

Cuboidal Thyroid cartilage

of larynx Internal
epithelium jugular vein
Follicle of follicle
cavities Superior
thyroid
Thyroid vein
Cricoid cartilage
follicle Common of larynx
Thyroglobulin carotid artery
Thyroid Left lobe of
follicle stored in colloid Right lobe of thyroid gland
of follicle thyroid gland
Isthmus of
Middle thyroid vein thyroid gland

Inferior
C cell thyroid artery
Thyrocervical trunk
Inferior
Follicles of the thyroid gland thyroid
Trachea veins

Outline of clavicle

Outline of sternum
Kelenjar tiroid

• Tiroglobulin (Protein Globular)

• Disintesis oleh sel-sel folikel

• Disekresi ke dalam koloid folikel tiroid

• Mengandung asam amino tirosin

• Tiroksin (T4)
• Juga disebut tetra-iodotironin

• Berisi empat ion iodida

• Tri-iodotironin (T3)
• Berisi tiga ion iodida
Sintesis, sekresi, transport hormon tiroid

• Thyroid-binding Globulin (TBG)

• Protein plasma yang mengikat sekitar 75% T4
dan 70% T3 yang memasuki aliran darah
• Transthyretin (thyroid-binding prealbumin –
TBPA) dan albumin
• Mengikat sebagian besar hormon tiroid yang
tersisa
• Sekitar 0,3% T3 dan 0,03% T4 yang tidak terikat
Kelenjar tiroid

• Thyroid-Stimulating Hormone (TSH)

• Tidak adanya TSH menyebabkan folikel tiroid menjadi tidak aktif
• Tidak terjadi sintesis & sekresi

• Berikatan dengan reseptor di membran

• Mengaktifkan enzim enzim dalam produksi hormon tiroid
Kerja Hormon Tiroid

• Masuk ke sel target melalui sistem transportasi membran

• Mempengaruhi sebagian besar sel-sel dalam tubuh
• Mengikat reseptor di:
1. Sitoplasma
2. Mitokondria
3. Nukleus

• Pada anak-anak, penting untuk perkembangan normal:

• Sistem tulang, otot, dan saraf
Kerja Hormon Tiroid

• Calorigenic Effect

• Sel mengkonsumsi lebih banyak energi sehingga terjadi peningkatan

produksi panas

• Bertanggung jawab terhadap terjadinya peningkatan laju

metabolisme sel yang kuat, segera, dan singkat
Efek Hormon Tiroid pada Jaringan Peripheral

1. Produksi ATP ↑ Meningkatkan laju tingkat konsumsi oksigen dan konsumsi

energi; pada anak-anak, dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh
2. Meningkatkan sensitivitas terhadap stimulasi simpatis
3. Meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi; umumnya menimbulkan
peningkatan tekanan darah
4. Mempertahankan sensitivitas normal pusat pernapasan terhadap perubahan
konsentrasi oksigen dan karbon dioksida
5. Merangsang pembentukan sel darah merah  pengiriman oksigen ↑
6. Merangsang aktivitas di jaringan endokrin lainnya
7. Mempercepat perputaran/ turnover mineral dalam tulang
Pengaturan Hormon tiroid
Hypothalamus
releases TRH
Homeostasis
Disturbed
Decreased T3 and TRH
T4 concentrations
in blood or low
body temperature
Anterior
lobe
Pituitary
gland
HOMEOSTASIS
Hipotiroid Normal T3 and T4 Anterior
concentrations, lobe
normal body
temperature
TSH

Hipertiroid
Homeostasis
Restored
Increased T3 and
T4 concentrations
Thyroid
in blood
gland

Thyroid follicles
release T3 and T4
Kelenjar tiroid dan Calcitonin

• Sel C (clear cell) disebut juga sel parafollicular

• Menghasilkan kalsitonin (CT)
• Membantu mengatur konsentrasi Ca2+ dalam cairan tubuh
1. Menghambat osteoklas,  memperlambat laju rilis Ca2+ dari tulang
2. Merangsang ekskresi Ca2+ oleh ginjal
Kelenjar tiroid dan Calcitonin
? Kalsium darah ↑

Sel C
kalsitonin

Tulang Tubulus ginjal usus

Reabsorbsi ↓ Absorbsi ↓
Aktifitas Aktifitas
osteoblast ↑ osteoklast ↓
Mineralisasi ↑ demineralisasi ↑

Kalsium darah ↓ Kalsium urin ↑

Risiko Pembentukan batu ↑

Kelenjar Paratiroid

• Empat Kelenjar paratiroid

• Tertanam di permukaan posterior dari kelenjar tiroid
• Secara keseluruhan, empat kelenjar berat 1,6 g
• Hormon Paratiroid (PTH) / parathormone
• Diproduksi oleh sel paratiroid (chief cell) dalam
merespon konsentrasi Ca2+ yang rendah
Left lobe of
thyroid gland
• Antagonis calsitonin
Parathyroid
glands

Posterior view of the

thyroid gland showing
the parathyroid glands.
Efek PTH

1. Merangsang osteoklas dan menghambat osteoblas

• Mempercepat turnover mineral dan melepaskan Ca2+ dari tulang
• Mengurangi laju deposisi kalsium ke dalam tulang
2. Meningkatkan reabsorpsi Ca2+ di ginjal, mengurangi pembuangan ke urin
3. Merangsang pembentukan dan sekresi calcitriol oleh ginjal
+ 
• Meningkatkan penyerapan Ca2 , PO43 di saluran pencernaan
• Efek melengkapi atau meningkatkan kerja
Pengaturan homeostasis Konsentrasi Ion Kalsium

Increased
excretion
of calcium
by kidneys
Thyroid gland
Calcium
produces
deposition
calcitonin
in bone

Rising levels of blood calcium

HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS RESTORED
DISTURBED Blood calcium
Rising calcium levels decline
levels in blood

HOMEOSTASIS
Normal blood
calcium levels
(8.5–11 mg/dL)
Pengaturan homeostasis Konsentrasi Ion Kalsium
HOMEOSTASIS
Normal blood

Falling levels of blood calcium

calcium levels
(8.5–11 mg/dL)

HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS
DISTURBED
RESTORED

Falling calcium Blood calcium

levels in blood levels increase

Increased
reabsorption of
calcium by
Parathyroid kidneys
glands secrete
parathyroid Calcium release
hormone (PTH) from bone

Increased calcitriol
production causes
Ca2+ absorption
by digestive
system
Kalsitriol Sunlight

Cholesterol
Epidermis

Cholecalciferol
D3 Dietary
cholecalciferol D3
Liver

Parathyroid glands
Intermediate
25 OH-D3 form

Digestive
tract
riketsia

PTH Stimulation of
calcium and
phosphate ion
1,25 (OH)2-D3 Calcitriol absorption

Kidney
PTH, Calcium & Phosphate
Endokrin Pankreas

• Terdiri dari sel-sel yang membentuk cluster dikenal

sebagai pulau pankreas, / pulau Langerhans /
pancreatic islet
1. sel alfa menghasilkan glukagon
2. sel beta memproduksi insulin
3. Sel delta memproduksi hormon somatostatin / GH-IH
• ↓ sekresi GH, gastrin
4. sel F mensekresi polipeptida pankreas (PP)
• ↓ apetide & intake makanan
Pengaturan [Glukosa] Darah ↑ laju transport glukosa
ke sel target
Hepatosit, otot rangka, adiposit

↑ laju penggunaan
glukosa & produksi ATP
↑ laju konversi glukosa
menjadi Gikogen
(glikogenesis)
↑ laju uptake asam
amino sel target &
sintesis protein
Sel Beta
↑ sintesis trigliserida di
Sekresi
adiposit
insulin
[ Glukosa darah]
HOMEOSTASIS ↓
HOMEOSTASIS RESTORED
Terganggu Blood glucose
HOMEOSTASIS
levels decrease
[ Glukosa darah] ↑ pulih

HOMEOSTASIS
[ Glukosa darah]
Normal
(70–110 mg/dL)
Pengaturan [Glukosa] Darah
HOMEOSTASIS
[ Glukosa darah]
Normal
(70–110 mg/dL)
[ Glukosa darah] ↓
HOMEOSTASIS
DISTURBED
HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS HOMEOSTASIS
RESTORED
Falling blood
Terganggu
glucose levels pulih
Blood glucose
[ levels increase
Glukosa darah] ↑

Sel alfa
sekresi Hepatosit
glukagon ↑ Glikogenolisis
↑ Glukoneogenesis
↑ rilis glukosa

Otot rangka
↑ Glikogenolisis
Adiposit
↑ lipolisis
Kelenjar adrenal bagian terluar
Kapsula

Zona Glomerulosa Mineralokorticoid: Aldosteron

Korteks Adrenal
Zona Fasikulata Mineralokorticoid: Cortisol

Zona Retikularis Androgen: DHEA

Medula Adrenal Adrealin: E (75-80%), NE (20-25%)

bagian terdalam
Aldosteron Feedback negatif Darah
↑ [Na+ ]
↑ Volume
DCT & TC ginjal ↓ [K+ ]
↑ Reabsrobsi Na+ ↓ [H+ ]
Stimulus ↑ sekresi K+
[Na+] darah↓ ↑ sekresi H+
volume darah↓ Aldosteron ↑ Urin
tekanan darah ↓ ↓ Volume
[K+ ] darah ↑
Lidah
↑ sensitifitas rasa ↑ intake garam
asin
Kortisol

Sel
↑ proteolisis
↓ uptake & utilisasi
Feedback negatif glukosa
Stimulus Hepatosit
Irama sirkadian ↑ Glikogenesis Darah
Hipoglikemik CRH ↑ ACTH ↑ Kortisol ↑ ↑ Glukoneogenesis ↑ [Glukosa ]
Stres ↑ rilis glukosa ↑ [Asam amino ]

Adiposit
↑ lipolisis
Imunitas
Jar. limfoid imunosupresif
↓ limfosit T
Anti Inflamasi
Kelenjar adrenal

• Zona Retikularis
• Berbentuk pita sempit yang berbatasan dengan medula adrenal
• Menghasilkan androgen bawah stimulasi oleh ACTH
Medulla Adrenal

• Epinefrin dan Norepinefrin

• Pada otot rangka:
• epinefrin dan norepinefrin memicu mobilisasi cadangan glikogen
• mempercepat pemecahan glukosa untuk menyediakan ATP
• Kombinasi ini meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot

• Dalam jaringan adiposa, simpanan lemak dipecah menjadi asam lemak

• Yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan jaringan lain
untuk produksi ATP
Medulla Adrenal

• Epinefrin dan Norepinefrin

• Dalam hati, molekul glikogen dipecah
• Molekul glukosa yang dihasilkan dilepaskan ke dalam aliran darah
• Terutama untuk digunakan oleh jaringan saraf, yang tidak bisa
menggeser sumber energinya ke metabolisme asam lemak
• Dalam Jantung, stimulasi reseptor beta 1 memicu peningkatan laju
dan kekuatan kontraksi otot jantung
Interaksi Hormon

• Hormon Penting untuk Pertumbuhan

• Growth hormone (GH)

• Thyroid hormones

• Insulin

• PTH and calcitriol

• Reproductive hormones
Interaksi Hormon

• Growth Hormone (GH)

• Pada anak:
• Mendukung tumbuh kembang otot dan rangka
• Pada dewasa:
• Mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal
• Memobilisasi cadangan lipid
Interaksi Hormon

• Hormon tiroid
• Jika tidak ada selama perkembangan janin atau untuk tahun pertama:
• sistem saraf gagal untuk berkembang secara normal
• Menimbulkan keterbelakangan mental

• Jika konsentrasi T4 menurun sebelum pubertas:

• perkembangan kerangka normal tidak berlanjut
Interaksi Hormon

• Pengaruh Hormon pada Perilaku

• Perubahan hormon
• Dapat mengubah kemampuan intelektual, memori, belajar, dan kondisi
emosional/ mood
• Sekresi hormon ↑ / ↓  mempengaruhi perilaku
Interaksi Hormon

• Respon hormonal terhadap stres

• General Adaptation Syndrome (GAS)
• Juga disebut respon stres
• Merupakan cara tubuh merespon faktor penyebab stres
• Dibagi menjadi tiga fase
1. Alarm phase / fase peringatan
2. Resistance phase/ fase resistensi
3. Exhaustion phase/fase kelelahan
General Adaptation Syndrome (GAS)
Alarm Phase (“Fight or Flight”)

Respon Segera, Jangka Pendek

Brain terhadap krisis
General
sympathetic • Peningkatan kewaspadaan mental
activation
• Peningkatan penggunaan energi
oleh semua sel
• Mobilisasi glikogen dan cadangan
Adrenal medulla
lipid
Stimulasi • Perubahan sirkulasi
simpatis • Pengurangan aktivitas pencernaan
Epinephrine, dan produksi urine
norepinephrine • Peningkatan sekresi kelenjar
keringat
• Peningkatan denyut jantung dan
laju pernapasan
General Adaptation Syndrome (GAS)
Resistance Phase
Jangka Panjang Penyesuaian Metabolik

Mobilisasi cadangan energi tersisa:

Growth hormone Lipid dirilis oleh jaringan adiposa;
asam amino dirilis oleh otot rangka
Pancreas
Glucagon Konservasi glukosa:
jaringan perifer (kecuali saraf) memecah
Stimulasi lipid untuk memperoleh energi
Simpatis
ACTH Adrenal cortex Peningkatan [glukosa darah] :
Hati mensintesis glukosa dari
karbohidrat lainnya, asam amino
Glucocorticoids
dan lipid
Kidney
Mineralocorticoids Konservasi garam dan air, kehilangan K+
(with ADH) dan H +

Renin-angiotensin
system
General Adaptation Syndrome (GAS)
Exhaustion Phase

Sistem penting kolaps

• Kelelahan cadangan lipid

• Akumulasi kerusakan struktural /
• fungsional organ penting
• Ketidakmampuan untuk
menghasilkan glukokortikoid
• Kegagalan keseimbangan elektrolit