Anda di halaman 1dari 18

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Bab III

Minyak Bumi
7
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Peta Konsep

Minyak Bumi

memiliki

Komposisi Dampak Kegunaan

antara lain
Fraksi

Senyawa
Hidrokarbon antara lain

Gas Bensin Kerosin


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

A. Komposisi Minyak Bumi


Susunan unsur kimia dalam minyak bumi (dalam % Massa)

Unsur Minyak Mentah Aspal Gas Bumi


Karbon (C) 82–87 80–85 65–80
Hidrogen (H) 11–14 8,5–11 1–25
Belerang (S) 0,0–5,5 2–8 0–0,2
Nitrogen (N) 0,1–4 0–2 1–15
Oksigen (O) 0,1–4,5 – –

 Minyak bumi terdiri atas 82–87% karbon dan selebihnya


hidrogen.
 Kadar belerang dapat meningkat sampai 2%, misalnya minyak
bumi dari Timur Tengah.
 Minyak bumi Indonesia kadar belerangnya rendah sekali.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

B. Fraksi Minyak Bumi


 Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara
distilasi bertingkat (distilasi berfraksi).

 Distilasi bertingkat adalah


penyulingan serta
pengembunan kembali
berbagai macam cairan
yang mempunyai titik didih
berbeda-beda.

Bagan distilasi bertingkat minyak bumi.


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

% Volume
Fraksi Titik Didih Kisaran
Distilasi (oC) Atom C Alkana Siklo-
n-Alkana Aromatik Residu
Bercabang alkana
Gas < 25 C1–C4 – – – – –
Bensin 25–200 C5–C10 38 20 43 9 –
Kerosin 200–250 C11–C13 23 15 43 19 –
Solar 250–300 C14–C17 22 9 48 21 –
Minyak 300–400 C18–C36 16 6 52 24 –
pelumas
Residu 400–500 C36–C60 13 1 51 27 8
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

1. Fraksi Gas

 Sebelum mengalami pencairan, terutama tersusun dari


metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), isobutana
(C4H10), dan n-butana (C4H10).

 Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga


dan bahan mentah industri petrokimia.

 Dapat dimampatkan menjadi cairan yang


disebut elpiji (LPG = Liquified Petroleum
Gas) yang terutama terdiri atas propana,
isobutana, dan n-butana.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Fraksi Bensin

 Paling banyak diperlukan untuk menggerakkan mesin-mesin


motor atau mobil.

 Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan-ketukan


(knocking), yaitu banyak mengandung rantai cabang, misalnya
isooktana (2,2,4-trimetilpentana).

 Sifat antiketukan (anti knock) dinyatakan sebagai angka oktan.

 Makin tinggi angka oktan, makin sukar terjadi ketukan dan


makin efisien bahan bakar.

 Makin rendah angka oktan, makin mudah terjadi ketukan dan


makin tidak efisien.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

 Isooktana (2,2,4-trimetilpentana) dinyatakan mempunyai angka


oktan 100, sedangkan n-heptana berangka oktan 0.
 Angka oktan 80 berarti suatu bahan bakar bersifat seperti suatu
campuran 80% volume isooktana dengan 20% volume n-heptana.
 TEL (tetraethyl lead), Pb(C2H5)4, ditambahkan sebagai bahan
antiketukan.
 Senyawa etilena dibromida (C2H4Br2) atau etilena diklorida
(C2H4Cl2) ditambahkan untuk mengikat Pb pada pembakaran.
 Timbal mengakibatkan kerusakan pada otak, kebutaan, atau
kematian.
 Bensin premium memiliki angka oktan 80.
 Bensin super memiliki angka oktan 98.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Fraksi Kerosin
 Dikenal sebagai minyak tanah.
 Untuk bahan bakar dan penerangan.
 Untuk bahan bakar mesin-mesin kapal terbang tertentu
(Avtur = Aviation turbine kerosene).

4. Fraksi Solar
Untuk bahan bakar mesin diesel dan bahan bakar dalam industri.

5. Fraksi Pelumas
Untuk pelumas dan pembuatan semir dan kosmetika.

6. Fraksi Residu
 Aspal yang digunakan untuk pengerasan jalan.
 Untuk kain lantai, atap, dan cat pelindung.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

C. Dampak Pembakaran Bahan Bakar


Pembakaran bahan bakar yang berlebihan menyebabkan
pencemaran udara.

Zat-zat pencemar udara, antara lain:

1. Partikulat
- partikulat karbon mendorong tumbuhnya kanker
- mengurangi daya penglihatan (jarak pandang)
- memengaruhi iklim

2. Karbon Monoksida (CO)


- sangat beracun
- mengganggu kerja hemoglobin mengikat O2
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

3. Karbon Dioksida (CO2)


- menimbulkan efek rumah kaca (green house effect)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

4. Oksida Belerang (SOx)

 Meliputi SO2 dan SO3


 Gas SO2 tidak berwarna, berbau sengak dan tajam, berbahaya
bagi manusia, dan terdapat 18% dari total polutan udara
 Gas SO3 dapat menyebabkan hujan asam
 Hujan asam dapat merusak patung dan berpengaruh terhadap
tanaman
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

5. Dampak Pengangkutan Minyak Bumi

Tumpahan minyak mengakibatkan pencemaran air dan dapat


mematikan kehidupan yang ada di laut terutama berbagai
jenis ikan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

D. Kegunaan dan Komposisi Senyawa Hidrokarbon


dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Metana atau Gas Rawa/Paya (CH4)

Bahan baku industri kimia seperti pabrik pupuk, bahan-bahan


mudah meledak, kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4),
karbon hitam, dan metanol.

2. Etena atau Etilena (CH2=CH2)


Bahan baku industri kimia dan plastik, serta dapat digunakan
untuk mematangkan buah-buahan (seperti asetilena).

3. Propana (C3H8 atau CH3CH2 CH3)


Bahan baku petrokimia, pendingin, pengekstrak, dan pelarut.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

4. Benzena (C6H6)

Digunakan sebagai pelarut, thinner (campuran cat), zat aditif


antiketuk gasolin pesawat terbang, serta bahan baku: TNT (Tri
Nitro Toluene), asam benzoat dan derivatnya, sakarin, pewarna,
dan bahan-bahan farmasi (obat-obatan).

5. Minyak Tanah (Kerosin)


 Bahan bakar mesin diesel, mesin traktor, mesin jet, dan roket
 Bahan dasar terpentin, pelarut pelumas, dan insektisida.

6. Solar

Bahan baku pembuatan obat-obatan, kaus nilon, cat, detergen,


pupuk, plastik, karet sintetis, dan film potret.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

7. Lilin/Parafin

Untuk lilin penerangan, krayon, pelapis kertas, isolator, dan semir.


Petrolatum digunakan untuk obat salap dan kosmetik.

8. Hidrokarbon Terhalogenasi (Hidrokarbon yang Mengandung


Halogen)

 Kloroform, etil klorida, dan trikloroetilena >> patirasa (anestesi)


 Klorometana (metil klorida) >> pendingin dan anestesi lokal
 Tetraklorometana (karbon tetraklorida, CCl4) dan diklorometana
(CH2Cl2) >> pelarut.
 Hidrokarbon terklorinasi seperti DDT, dieldrin, dan lindan >>
insektisida.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

9. Hidrokarbon untuk Polimer


a. Poli(etilena) atau Politena
Untuk botol fleksibel, film, pembungkus dan isolator listrik
serta barang-barang mainan
b. Poli(vinil klorida), PVC
Untuk pipa, tongkat, fonograf (alat penangkap bunyi), plastik
jas hujan, dan pipa plastik

c. Teflon
Untuk alat-alat yang tahan terhadap bahan kimia dan wajan
antilengket
d. Poli(akrilonitril)/Orlon
Untuk karpet dan pakaian
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai