Anda di halaman 1dari 26

Pengobatan

• Kunjugan pasien yang memerlukan sejumlah obat untuk pengobatan

• Data episode pengobatan diambil dari:


• Data morbidity pasien
• Sampling di faskes
• Pembiayaan: dana InPRES, Perum Husada Bhakti, APBD Tk I dan Tk II,
sumber dana lain

• Perencanaan kebutuhan obat: proses memilih jenis dan jumlah


perkiraan kebutuhan obat di suatu pelkes.
• Tujuan: jenis dan jumlah sesuai kebutuhan, tidak ada kekosongan obat,
meningkatkan penggunaan oabt secara rasional
• Kegiatan: Pemilihan jenis, perhitungan jumlah, peningkatan efisiensi
• Pemilihan: Menkes RI No 125/MENKES/SK/II/1988 tentang Daftar Obat
Esensial Nasional 1987
DOEN 1987
343 Jenis/460 Produk
RS RS Puskesmas POD
A/B C/D

251 207 130 31

Seleksi Nasional (Sumber Biaya)


Daftar Obat Inpres
1989
RS/CD Puskesmas

127 119

Seleksi Unit Pelayanan


Kesehatan
RS/CD Puskesmas
? ?
• Metode Konsumsi: Analisa data penggunaan obat dari tahun-tahun sebelumnya
• Metode Epidemiologi: frekuensi penyakit/jumlah penduduk yang dilayani dan
pengobatan yang digunakan
Metode Konsumsi

Kelebihan Kekurangan
• Tidak butuh data morbiditas • Data yang dapat diandalkan
• Perhitungan kebutuhan obat leih mungkin sulit didapat
mudah • Bukan dasar dalam pengkajian
• Bermanfaat untuk RS penggunaan obat
• Dapat diandalkan • Sulit diandalkan jika terjadi
kekurangan, kelebihan, atau
• Pengelolaan stok mudah kehilangan stok
diidentifikasi
Metode Epidemiologi

Kelebihan Kekurangan
• Data konsumsi obat tidak dibutuhkan • Perlu waktu banyak dan keterampilan
• Berdasarkan preskripsi • Data penyakit sulit diperoleh
• Mendorong terlaksananya pencatatan • Perlu sistem pencatatan dan
data morbiditas pelaporan
• Dapat terjadi kekurangan obat karena
wabah/kebutuhan insidentil
• Variasi obat luas
Metode Konsumsi
• Analisis data dari perhitungan perkiraan kebutuhan obat
• Estimasi jumlah pasien, pemakaian obat pertahun, pemakaian obat per 1000 pasien, sisa stok
hingga 31 Desember, harga patokan obat, sumber dana
• Penyesuaian jumlah permintaan obat dengan alokasi dana
• Penyampaian rencana permintaan obat
Metode Epidemiologi
• Menentukan jumlah populasi
• Mencerminkan jumlah penduduk yang akan datang ke sarana kesehatan
• Menentukan frekuensi masalah kesehatan
• Data epidemiologi, buku register, survey
• Pengobatan Pilihan Standar
• ICD 10, Nama Generik, kekuatan, dan sediaan obat, dosis, lama pemberian,
dan jumlah total obat yang diberikan
• Perhitungan Jumlah Kebutuhan dan penyesuaian alokasi dana
• Cost effectiveness, unit cost, konsumsi obat tahun sebelumnya
Peningkatan Efisiensi dana
• Pemilihan obat yang dibutuhkan, cara pengadaan yang efisien,
penggunaan obat yang rasional, dan pengelolaan yang baik
Analisa Pareto Sistem Ven
• Mengelompokkan jumlah • Menyusun daftar kebutuhan
alokasi dana untuk setiap jenis obat berdasarkan dampak pada
obat dalam tiga kelompok kesehatan
• A. Obat dengan 80% total dana • V: obat Vital (esensial)
• B. Obat dengan 20% total dana • E: obat esensial lain
• C. Obat dengan 10% total dana • N: obat penyakit ringan
• Harga patokan obat dan • Alokasi dana tidak cukup,
perkiraan kebutuhan dalam 1 peyusunan stok pengaman,
tahun monitoring pesanan obat
% Dana

C
100
B
90
A
80

Jumlah Item Obat


0 20 40 100
Pengadaan/Permintaan
• Proses memperoleh obat yang dibutuhkan puskesmas

• Memperoleh obat dengan jenis dan jumlah yang tepat


• Mendapatkan obat dengan mutu tinggi
• Menjamin penyampaian cepat dan tepat
• Optimasi pengelolaan persediaan obat melalui prosedur
pengadaan/permintaan yang baik
Distribusi
• Kegiatan yang menyangkut aspek penerimaan dan pengecekan,
pengendalian, penyimpanan, penyerahan, dan penyerahan kepada pasien

• Obat disimpan dengan baik


• Pengelolaan persediaan yang optimal
• Pengaturan stok obat
• Memelihara pencatatan yang akurat
• Menggunakan sumber transport yang tersedia
• Mengurangi pencurian dan penipuan
• Mengurangi kehilangan/kerusakan obat
Penerimaan dan pengecekan
• Jenis dan jumlah obat yang diterima sesuai dengan dokumen
penyerta

• Obat yang baru datang di tempatkan di ruang khusus sebelum


diperiksa
• Pemeriksaan dilakukan setelah dokumen obat lengkap
• Pengelola memeriksa surat kiriman, jenis, jumlah, kemasan, etiket,
dan bentuk obat
Penyimpanan
• Kegiatan pengamanan pada tempat yang aman
• Mutu terpelihara, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab,
menjaga kelangsungan persediaan, memudahkan pencarian
Pengamatan mutu obat
• Tablet: perubahan warna dan kerusakan lain (noda, lubang,
retak/pecah)
• Kapsul: perubahan warna dan kerusakan lain (kapsul terbuka, kosong,
melekat)
• Injeksi: kebocoran, terdapat partikel asing, tidak jernih
Pencatatan Stok Obat
• Perhitungan guna pertanggung jawaban obat sehingga tersedia data jenis,
jumlah, penerimaan, persediaan, penggunaan, dan waktu rangkaian kegiatan
obat
Penyerahan dan Pengiriman
• Pengeluaran obat dari penyimpanan guna memenuhi kebutuhan permintaan
kamar obat
• Jenis dan jumlah obat sesuai dengan dokumen penyerta
Pengendalian Persediaan
• Menjaga keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dalam penyediaan obat
sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat secara ekonomis dan efisien
Penghapusan
• Pembebasan barang milik kekayaan negara dari pertanggung-jawaban
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku untuk
• Menghindari pembiayaan
• Menghindarkan kerugian negara akibat hancurnya barang
• Menjaga keselamatan kerja
• Sumber dana negara
Penggunaan
• Diagnosis tepat, perepasan rasional, efektif, aman, dan ekonomis, pelayanan baik,
kemasan dan etiket yang baik, dan penggunaan obat oleh pasien yang cukup
dengan informasi yang jelas

• Peresepan rasional: tepat diagnosis, tepat obat, tepat dosis


Peresepan boros (extravagant prescribing)

1. Meresepkan obat yang mahal dimana masih tersedia alternative obat yang
lebih murah dengan kemanfaatan dan keamanan yang sama.
2. Terlalu berorientasi pada pengobatan gejala penyakit.
3. Pemakaian obat paten berlebihan dimana tersedia obat generic yang lebih
murah dengan kualitas, kemanfaatan dan keamanan yang sama.
Peresepan Berlebihan (over prescribing)
• Meresepkan obat yang tidak diperlukan
• Dosis yang terlalu besar
• Pemakaian terlalu lama
• Jumlah obat yang diberikan melebihi jumlah yang diperlukan
Peresepan keliru (incorrect prescribing)
• Diagnosa keliru
• Diagnosa tepat, pemilihan obat keliru
• Penulisan resep salah
• Tidak mempertimbangkan faktor kondisi pasien dan faktor-faktor lain.
• Polifarmasi (multiple prescribing)
• Meresepkan lebih dari 2 jenis obat yang mempunyai kemanfaatan
dan keamanan yang sama.

• Peresepan kurang (under prescribing)


• Obat yang diperlukan tidak diresepkan
• Dosis yang tidak cukup
• Lama pengobatan kurang
Faktor-faktor pendorong ketidakrasionalan
peresepan
• Kurangnya pengetahuan dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan.
• Lingkungan kerja, misalnya
- Pasien terlalu banyak
- Beban administrasi
- Faktor ekonomi
• Kurangnya informasi obyektif
• Promosi obat berlebihan
• Penulisan untuk prestise
• Tekanan pasien
• Perasaan tidak aman karena kurangnya diagnosis
• Pengalaman yang terbatas
• Tidak menggunakan buku standar

Anda mungkin juga menyukai