2
Penemuan secara sistematik yang
digunakan pada disiplin keilmuan
tertentu untuk menjawab pertanyaan
atau memecahkan masalah tertentu
Suatu cara menemukan kebenaran or
pengetahuan yg dilakukan dgn scientific
method melalui pembuktian hipotesis yg
dilandasi dasar teori dan konsep yg
memadai
3
Kajian kritis yg dilakukan thd suatu topik yg
sdh ditulis oleh ilmuan / pakar di bidangnya
Dpt berbentuk jurnal ilmiah, jurnal online,
laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi),
literatur internet, hasil seminar nasional or
internasional
kegiatan yg meliputi mencari,membaca dan
menelaah laporan-2 penelitian dan bahan
pustaka yg memuat teori-2 yg relevan dgn
penelitian yg akan dilakukan.
4
Scr sederhana telaah literatur mempunyai arti
peninjauan kembali pustaka-2 yg terkait dgn
penelitian (review of related literature)
Telaah literatur umumnya dilakukan setelah
peneliti menemukan masalah penelitian
Telaah literatur pd tahap awal penelitian
sangat membantu menemukan masalah
Telaah literatur merup port the entry suatu
penelitian
Telaah literatur dpt menghidari peneliti
melakukan plagiat penelitian
5
Mengkaji sejarah permasalahan
• Membantu peneliti memahami permasalahan scr
mendalam dan mendapatkan jawaban sementara ttg
sejarah munculx masalah tsb
Mendukung perumusan masalah penelitian
• Membantu peneliti membuat statement ttg masalah
penelitian, memperkuat dan memperjelas rumusan
masalah penelitian
Mendukung perumusan hipotesis penelitian
• Membantu peneliti memberikan asumsi ilmiah thd
suatu peristiwa atau masalah sbg jawaban semetara
masalah penelitian
6
Mendalami landasan teori
• Sbg landasan membangun kerangka teori dan
kerangka konsep penelitian; yg memungkinkan
peneliti mengetahui potensi hubungan antara konsep-
2 yg akan diteliti
Mengkaji kelebihan & kekurangan hasil
penelitian terdahulu
• Membantu peneliti utk mengenali kelebihan &
kekurangan peneliti terdahulu dari aspek desain
penelitian, pemilihan sampel, pengukuran sampai dgn
analisis data utk meningkatkan pemahaman peneliti
ttg topik yg akan diteliti
7
Menghindari duplikasi penelitian
• Banyak membaca & menelaah literatur membantu
peneliti utk mengetahui bagian mana dari suatu topik
yg sdh pernah diteliti sebelumnya utk menghindari
tjdnya duplikasi
Membantu pemilihan prosedur penelitian
• Jika peneliti menemukan permasalahan penelitian yg
serupa dgn peneliti sebelumnya, maka dpt dikaji
prosedur-2 penelitian lainnya yg lebih efektif, efisien
dan akurat
8
Merup salah satu bab yg selalu ditemukan
dlm proposal & laporan penelitian
Tdk ditemukan pd jurnal atau prosiding
seminar merup hasil ringkasan
Berisikan teori / konsep ttg masalah yg
berkaitan dgn masalah penelitian variabel-2
penelitian yg dikembangkan
Tdk selalu identik / seiring dgn permasalahan,
ttp juga termasuk yg bertentangan dgn
permasalahan
9
Bukan sekedar daftar hasil penelitian
sebelumnya ttp merup hasil telaah literatur
dan sintesa pustaka-2
Tinjauan pustaka sekurang-kurangnya
memuat :
• Teori / konsep terkait permasalahan
• Hasil penelitian sebelumnya seiring / bertentangan
• Praktek yg berkaitan dgn penelitian
10
Tidak relevan dgn masalah penelitian
sering ditulis seadanya saja tanpa kajian / telaah
kepustakaan, shg isi dari awal – akhir tdk saling
terkait atau tdk berkaitan dgn masalah penelitian
Penyusunan tdk sistematis
Keseluruhannya menggunakan bahasa
buku
Menyusun tinjauan pustaka mirip resensi buku
dibahas buku perbuku tanpa ada kaitan yg
sistematik, tanpa membahas apa yg ditulis
11
Kelemahan dalam penyusunan
tinjauan pustaka dapat
diminimalisir dgn cara melakukan
telaah literatur dan membangun
kerangka pikir penelitian sebelum
menyusun tinjauan pustaka
12
Tentukan masalah/topik pertanyaan
penelitian
Menelaah semua kepustakaan yg berkaitan
dgn masalah/topik
termasuk rancangan penelitian, metode sampling,
pengumpulan & analisis data, serta hasil penelitian
Merumuskan masalah penelitian
Mengembangkan kerangka teoritis
Menyusun ringkasan pustaka
13
1. Menentukan sumber kepustakaan
• Media cetak
Buku acuan (General References)
yg memberikan informasi langsung ensiklopedia, kamus, direktori,, dll
yg memberikan petunjuk mengenai sumber informasi yg digunakan utk
penelitian bibliografi, buku indeks, buku abstrak
Sumber pustaka primer
pustaka yg merup penjelasan langsung dr seorang peneliti mengenai kegiatan
penelitian yg telah dilakukan buletin dan jurnal
Sumber pustaka sekunder
setiap publikasi yg disusun oleh seseorang penulis yg bukan pengamat
langsung/partisipasi dlm kegiatan yg digambarkan dlm pustaka tsb buku
teks,dan artikel teladan
• Media non-cetak
berupa jaringan elektronik /jaringan komputer krn media tsb
banyak menyimpan dan mengkomunikasikan sumber
informasi yg dapat dijadikan referensi penelitian
14
2. Menentukan teori/konsep yg akan ditelusuri
Topik dan sub topik yg akan ditelusuri dibuat mengerucut
dan lebih spesifik utk mempermudah penelusuran
3. Mengumpulkan sumber pustaka yg relevan &
terkini
Pilihlah referensi yg up to date. Referensi dari jurnal ilmiah
umumnya lebih up to date dibandingkan buku teks
4. Melakukan seleksi awal thd sumber pustaka yg
telah dikumpulkan
Hanya sumber pustaka yg relevan dgn topik penelitian yg
akan dijadikan sbg sumber referensi
15
5. Mengkaji kepustakaan terpilih…!
• Peneliti hrs membaca scr mendalam dan memahami
literatur menentukan frame work penelitian
• Perlu dilakukan kritis thd pustaka terpilih utk
menemukan hal yg telah dilakukan dan hal yg belum
dilakukan
• Keterkaitan antara bbrp hasil penelitian akan
memperjelas masalah dan memperkuat pernyataan
hipotesis
16
Bibliography = daftar rujukan ad daftar yg
berisi judul buku-2, artikel-2 & bahan-2
penerbit lainx yg terkait dgn KTI.
Kegunaan : memberikan perhormatan
secukupx kpd sumber informasi
Diperlukan sbg sumber informasi dlm proses
penyusunan LB, metode & pembahasan
Semua sumber informasi penelitian ditulis dlm
daftar rujukan
17
1. Penulis
• Mencakup penulis utama dan pendamping
• Jika penulis >6, maka hanya ditulis 6 saja disusul
“et.al.”
• Nama keluarga ditulis pertama, diikuti singkatan nama
pertama dan tengah
• Gelar kesarjanaan tidak perlu dicantumkan
• Mis :
Hasrat Jaya Ziliwu Ziliwu, H.J.
Siprianus Abdu Abdu, S.
Henny Pongantung Pongantung, H.
18
2. Judul mencakup judul, sub judul makalah
dlm jurnal, bab/bagian buku & judul, sub
judul majalah, buku / monografi
3. Fakta-2 penerbitan, mencakup :
• Tempat penerbitan kota tempat buku diterbitkan
• Penerbit
• Waktu penerbitan
• Volume/edisi (kecuali edisi pertama)
19
Gaya Harvard (Harvard Style), yi penulisan dgn
sistem nama & tahun, dimana nama
pengarang disusun disusun berdasarkan abjad
Gaya Vancouver (Vancouver Style), yi
penulisan dgn sistem nomor, dimana nama
pengarang disusun berdasarkan urutan
pemunculan dlm naskah
Gaya campuran, yi memakai sistem nomor,
tetapi dlm daftar rujukan disusun berdasarkan
abjad penulis.
20
Disusun berdasarkan alphabet (A – Z) tanpa
menggunakan angka
Formulasi Nama pengarang – Tahun terbit buku –
Judul buku – Kota terbit dan nama penerbit
• Nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan & tengah
• Setelah tahun terbit diberi tanda titik
• Judul buku dpt diberi garis bawah atau dicetak miring & diakhiri
dgn tanda titik
• Diantara kota terbit dan nama penerbit diberi tanda titik dua
Apabila ada 2 atau lebih yg sama pengarangx, utk
urutan selanjutx nama pengarang digantikan dgn garis
bawah (underline) sepanjang nama pengarang di atas
21
Hermans, B., 2000. Desperately Seeking : Helping Hands and
Human Touch [online],
http.www.hermans.org/agents2/ch3_1_2htm, diakses
tanggal 25 Juli 2014.
Suteja, B.R., Sarapung, J.A., dan Handaya, W.B.T., 2008.
Memasuki Dunia E-Learning. Bandung : Penerbit
Informatika.
The Cardiac Society of Australian and New Zeland, 1996.
Clinical Exercise Stress Testing : Safety and Performance
Guidelines. Med J Aust; 164 : 282-4.
Hartati, Dwi., _____. Menulis Daftar Pustaka. http://oke.or.id,
diakses tanggal 17 September 2014.
Sophia, S., 2002. Petunjuk Sitasi serta Camtuman Daftar
Pustaka Bahan Pustaka Online. Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian Departemen
Pertanian, Bogor.
22
Cari minimal 5 buku yg ada saat ini dlm kelas!
Tulislah daftar kepustakaan berdasarkan ke-5
buku tersebut!
Selamat
bekerja…
23
Sunyoto, D., 2013. Statistik untuk Paramedis. Edisi II,
Cetakan III, Bandung : Penerbit Alfabeta.
__________, 2014. …………………………………….
…………………..
Tamher, S. dan Heryati., 2008. Patologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.
Krisanty, P., Manurung, S., Suratun, Wartonah, Sumartini,
M., Dalami, E., dkk., 2009. Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat. Jakarta : Trans Info Media.
Susanto, T., 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Aplikasi
Teori Pada Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta : Trans Info Media.
Ziliwu, H.J., 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan
Kinerja Koordinator Perkesmas di Puskesmas Wilayah
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa [Thesis].
24
Upaya Perkesmas adalah pelayanan
profesional yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan
oleh perawat. Perawat Puskesmas mempunyai
tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentuk asuhan
keperawatan 3 individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Untuk mencapai kemandirian
masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas (Depkes RI,
2006a).
25
Karolin (2000) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa kepemimpinan kepala
puskesmas sangat berperan dalam pelaksanaan
program gizi di puskesmas di Kota Bogor.
Sedangkan Adiono (2002) dalam penelitiannya
menemukan bahwa perawat yang
mempersepsikan kepemimpinan atasannya
baik memiliki peluang untuk mempunyai kinerja
baik sebesar 4,3 kali dibandingkan dengan
perawat yang mempersepsikan kepemimpinan
atasannya kurang baik.
26
Berdasarkan pengembangan pendapat
Gibson (2005), Robbins (2007) dan beberapa
penelitian terkait, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja koordinator perkesmas di
puskesmas adalah sebagai berikut :
Selanjutnya Siagian (2003) dalam
Notoadmodjo (2007) rnenambahkan bahwa
organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuannya
dan berbagai sasarannya, apabila semua
komponen organisasi berupaya menampilkan
kinerja yang optimal, termasuk peningkatan
produktivitas kerja.
27