Anda di halaman 1dari 55

SISTEM INFORMASI

KESEHATAN
Yuriska Verina
P0 5140317052
DIV Kebidanan tk 3
Dosen : Likusman, SKM. MPH.
I dan II
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
Yuriska Verina
P0 5140317052
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang


mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan.

Maka dari itu disini membahas tentang konsep


sistem informasi , konsep sik dan komponen sik
B. Rumusan Masalah

Bagaimana konsep sistem informasi?

Bagaimana konsep sistem informasi


kesehatan?

Bagaimana komponen sistem informasi?


C. Tujuan

Mengetahui bagaimana konsep


sistem informasi.

Mengetahui konsep sistem


informasi kesehatan.

Mengetahui komponen sistem


informasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Sistem Informasi

Sistem adalah Gabungan


dari beberapa komponen
yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan umum
(Sauerborn dan Lippeveld,
2000).
 Ciri yang mendasari suatu sistem adalah :

• Pencapaian suatu tujuan

• Mempunyai struktur tertentu

• Terdiri dari komponen-komponen

• Adanya kesatuan usaha berbagai komponen

• Saling berhubungan yang teratur


KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Blok
masukan

Blok Blok
kendali model

Blok basis Blok


data keluaran

Blok
teknologi
B. Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan


merupakan suatu pengelolaan
informasi di seluruh seluruh
tingkat pemerintah secara
sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat.
Proses informasi, yang terdiri dari:

Pengumpulan data

Pengiriman data

Pengolahan data

Analisis data

Penyajian informasi
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Perangkat
keras (hard
ware):

Jaringan
komputer Perangkat
dan lunak (softw
komunikasi are)
data

Basis
data (data Prosedur
base):

Orang
DAFTAR PUSTAKA

R Sanjoyo - KTI.Yogyakarta: UGM, 2007 - academia.edu


https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34845260/sik_dan_sirs-
libre.pdf?response-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DSistem_Informasi_Kesehatan_dan_Rumah_Sak.
pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20200301%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20200301T065450Z&X-Amz-
Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=0d372531c5766311f2467229c2668889b3fbfe8ab620306478504fae5c28a435
https://www.academia.edu/22827429/MODUL_SISTEM_INFORMASI_KESEHATAN_
Revisi_2014
III
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
Bidang Kesehatan

Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan SIK


Kab/Kota

Yuriska Verina
P0 5140317052
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan kebijaksanaan desentralisasi makin


mendapatkan momentumnya sebagai salah satu
pendekatan yang diharapkan dapat menciptakan
efisiensi dan responsiveness serta meningkatkan
partisipasi aktif masyarakat dalam penyediaan
pelayanan publik.

Maka dari itu disini membahas tentangKebijakan


dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan SIK Kab/Kota
B. Rumusan Masalah

Bagaimana kebijaksanaan dan


strategi desentralisasi di bidang
kesehatan?

Bagaimana petunjuk pelaksanaan


pengembangan sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota?
C. Tujuan

Untuk mengetahui kebijaksanaan dan


strategi desentralisasi di bidang kesehatan.

Untuk mengetahui petunjuk kesehatan


pelaksanaan pengembangan sistem
informasi kesehatan kabupaten/kota
A. Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan
Tujuan Desentralisasi di bidang kesehatan adalah mewujudkan pembangunan
nasional di bidang kesehatan yang berlandaskan prakarsa dan aspirasi
masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun, dan
mengoptimalkan potensi daerah untuk kepentingan daerah dan prioritas
Nasional dalam mencapai Indonesia Sehat 2010.
Untuk mencapai tujuan desentralisasi tersebut ditetapkan
Kebijakan Desentralisasi Bidang Kesehatan sebagai berikut:

Desentralisasi Pelaksanaan Desentralisasi


1

3
bidang kesehatan desentralisasi bidang kesehatan
dilaksanakan bidang kesehatan yang luas dan utuh
dengan didasarkan kepada diletakkan di
memperhatikan otonomi luas, Kabupaten dan
aspek demokrasi, nyata dan Kota, sedangkan
keadilan, bertanggung desentralisasi
pemerataan, serta jawab. bidang kesehatan
potensi dan di Provinsi bersifat
keanekaragaman terbatas.
Daerah.
Pelaksanaan Desentralisasi Desentralisasi
4

6
desentralisasi bidang kesehatan bidang kesehatan
bidang kesehatan harus lebih harus lebih
harus sesuai dengan meningkatkan meningkatkan peran
konstitusi negara, kemandirian Daerah dan fungsi Badan
sehingga tetap Otonom. Legislatif Daerah,
terjamin hubungan baik dalam hal
yang serasi antara fungsi legislasi,
Pusat dan Daerah fungsi pengawasan,
serta antar Daerah. maupun fungsi
anggaran.
B. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan SIK Kab/Kota
Sesuai arahan dari Keputusan Menteri Kesehatan No
267/Menkes/SK/III/2008 tentang petunjuk teknis teknis
pengorganisasian dinas kesehatan, organisasi yang menangani
data dan informasi di dinas kesehatankabupaten/kota
seyogyanya dibentuk UPTDinas.
Susunan tim pengelola SIK terdiri atas:

Koordinator: kepala
Penanggung jawab: subdinas/bagian yang
Kepala Dinas Kesehatan bertanggung jawab
Kabupaten/Kota. terhadap data dan
informasi.

Anggota:
- Unsur teknis: berasal Sekretaris: kepala
dari masing-masing seksi/subbagian pada
subdinas/bagian pada subdinas/bagian yang
Dinas Kesehatan bertanggung jawab
Kabupaten/Kota. terhadap data dan
- Administrator: petugas informasi.
pengelola SIK.
IV
Sistem Informasi Kesehatan Nasional
Sistem Informasi Kesehatan Daerah
Yuriska Verina
P0 5140317052
A. SIKNAS
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah
sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-
sistem informasi lain baik secara nasional maupun
internasional dalam rangka kerjasama yang saling
mneguntungkan.
Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah untuk
menjembatani permasalahan kekurangan data dari
kabupaten/kota ke depkes pusat dan memungkinkan aliran
data kesehatan dari kabupaten/kota ke pusdatin karena
dampak adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan
di seluruh Indonesia.
B. SIKDA

SIKDA GENERIK adalah aplikasi


sistem informasi kesehatan daerah Aplikasi SIKDA Generik Sistem Informasi Kesehatan
yang berlaku secara nasional yang dikembangkan dalam rangka Daerah Sistem kesehatan di
menghubungkan secara online dan meningkatkan pelayanan kesehatan Indonesia dapat dikelompokkan
terintegrasi seluruh puskesmas, di fasilitas pelayanan kesehatan dalam beberapa tingkat sebagai
rumah sakit, dan sarana kesehatan serta meningkatkan ketersediaan berikut:
lainnya, baik itu milik pemerintah dan kualitas data dan informasi a Tingkat Kabupaten/Kota
maupun swasta, dinas kesehatan manajemen kesehatan melalui
kabupaten/kota, dinas kesehatan pemanfaatan teknologi informasi b Tingkat Provinsi
provinsi, dan Kementerian komunikasi. c Tingkat Pusat
Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.lebakkab.go.id/sistem-informasi-kesehatan-sikda/
V
Penyelenggaraan sik dan kendala
implementasi
Yuriska Verina
P0 5140317052
Penyelenggaraan SIK
Prinsip Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan:

• Mencakup seluruh data yang terkait dengan


kesehatan, baik yang berasal dari sektor kesehatan
1. atau pun dari berbagai sektor pembangunan lain.

• Mendukung proses pengambilan keputusan


diberbagai jenjang administrasi kesehatan.
2.

• Disediakan sesuai dengan kebutuhan informasi


untuk pengambilan kepeutusan.
3.
• Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat
waktu dengan mendayagunakan teknologi informasi dan
4. komunikasi.

• Pengelolaan informasi kesehatan harus dapat memadukan


pengumpulan data melalui cara-cara rutin (yaitu pencatatan dan
5. pelaporan) dan cara-cara non rutin (yaitu survei dan lain-lain).

• Akses terhadap informasi kesehatan harus memperhatikan aspek


kerahasiaan yang berlaku dibidang kesehatan dan kedokteran.
6.
Kendala Inmplementasi

Pengembangan sistem informasi kesehatan daerah


merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Namun
dikarenakan kebijakan dan standar pelayanan bidang
kesehatan masing-masing pemerintah daerah berbeda-beda,
maka sistem informasi kesehatan yang dibangun pun
berbeda pula.
Perbedaan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan
dalam pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) secara umum, diantaranya:

• Akurasi data tidak terjamin


1.

• Kontrol dan verifikasi data tidak terlaksana


2. dengan baik.

• Ketidakseragaman data dan informasi yang


3. diperoleh.
• Adanya keterlambatan dalam proses pengiriman laporan kegiatan
puskesmas/rumah sakit/pelaksana kesehatan lainnya, baik itu ke Dinas
Kesehatan maupun ke Kementrian Kesehatan sehingga informasi yang
4. diterima sudah tidak up to date lagi.

• Proses integrasi data dari berbagai puskesmas/rumah sakit/pelaksana


kesehatan lainnya sulit dilakukan karena perbedaaan tipe data dan format
5. pelaporan..

• Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kebutuhan
manajemen di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi maupun di tingkat
6. Kementrian Kesehatan.
• file data tersimpan secara terpisah,
7.
• proses data dilakukan secara manual dan komputer
sehingga menyebabkan tidak mudah dalam akses, informasi
8. yang dihasilkan lambat dan tidak lengkap.
Daftar Pustaka
1. www.academia.edu
2. https://kesmasls.wordpress.com
VI
Sistem Informasi di Rumah Sakit
YURISKA VERINA
P0 5140317052
 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang
berhubungan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit
Komponen Dalam SIRS

Informasi untuk
RS untuk Sistem
pencatatan data dan
pengambilan membutuhkan
memberikan informasi
keputusan, berbagai perangkat
pada pimpinan RS,
menetapkan kebijakan keras, perangkat lunak
Kemenkes dan
yg strategis dan keahlian (SDM)
Masyarakat
VII
Sistem Informasi Di Puskesmas
YURISKA VERINA
P0 5140317052
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas sebagai salah satu institusi


pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan
keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal,
serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan
puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan
lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang
begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan
kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di
puskesmas.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah yang
ada di Puskesmas dapat dilakukan dengan cara
membuat sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Sistem informasi tersebut berupa “Sistem Informasi
Kesehatan Puskesmas“.
B. Rumusan Masalah

Apa pengertian sistem informasi


Puskesmas?

Apa saja komponen dalam Simpus?

Bagaimana sistem pelaporan


(SP2TP) Puskesmas?
C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian


sistem informasi Puskesmas.

Untuk mengetahui saja komponen


dalam Simpus.

Untuk memahami sistem pelaporan


(SP2TP) Puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Puskesmas

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


(Simpus) merupakan suatu tatanan atau
peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen puskesmas
dalam mencapai sasaran kegiatannya

Simpus adalah program sistem informasi


kesehatan daerah yang memberikan informasi
tentang segala keadaan kesehatan masyarakat
di tingkat PUSKESMAS mulai dari data diri
orang sakit, ketersediaan obat sampai data
penyuluhan kesehatan masyarakat.
• Meningkatkan kualitas
manajemen puskesmas dalam

Tujuan
memberikan pelayanan
melalui pemanfaatan secara
optimal data Sistem
Pencatatan dan Pelaporan

Simpus Terpadu Puskesmas


(SP2TP) maupun informasi
lainnya yang menunjang
kegiatan pelayanan dengan
menggunakan kemajuan
teknologi.
B. Komponen Sistem Informasi

• Keinginan bekerja sama


• Keinginan memberi yg terbaik
Komitmen • Keinginan untuk melakukan kesinambungan
• Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf

Media (Formulir / • Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan


Hardware/Software) formulir manual ke software perlu dilakukan

• Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa


Sumber Daya Manusia internasional, sehingga perlunya pengguna diberikan
pelatihan penggunaan sistem komputerisasi
• Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian
Organisasi tugas dan tanggung jawab terhadap masing-
masing bidang harus dilakukan agar
mempermudah pekerjaan

Sarana / • Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam


penggunaan sistem manajemen puskesmas
Prasarana sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem
manajemen yang utuh, mudah dan cepat

• Biaya pengembangan sistem informasi


Dana tergantung dari banyaknya puskesmas di
tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas
dari program aplikasi untuk tingkat kabupaten.
C. Sistem Pelaporan (SP2TP) Puskesmas

Pengertian SP2TP

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum,


sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
bertujuan agar didapatnya semua data hasil kegiatan Puskesmas
(termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang
berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang
administrasi diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat

Pencatatan dan pelaporan mencangkup:


1. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas,
2. Data ketenagaan puskesmas, dan
3. Data sarana yang dimiliki puskesmas
Tujuan SP2TP

Tersedianya data secara


akurat yang meliputi
segala aspek.

Terlaksananya pelaporan Digunakan data tersebut


yang secara teratur sebagai alat pengambilan
diberbagai jenjang keputusan dalam rangka
administrasi sesuai pengelolaan rencana
dengan prosedur yang dalam bidang program
berlaku. kesehatan.
Pelaporan SP2TP

Formulir Laporan yang digunakan untuk kegiatan SP2TP adalah:

1) Laporan bulanan 2) laporan Sentinel 3) Laporan Tahunan

• yang mencakup: • yang mencakup: • yang mencakup:


Data Kedakitan Laporan Bulanan Data dasar
(LB.1), Data Sentinel (LB1S) Puskesmas (LT-
Obat-Obatan dan, Laporan 1), Data
(LB.2), Gizi, KIA, Bulanan Sentinel Kepegawaian
Imunisasi dan (LB2S) (LT-2) dan, Data
Pengamatan Peralatan (LT-3).
Penyakit
menular (LB.3)
serta Data
Kegiatan
Puskesmas
(LB.4)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(Simpus) merupakan suatu tatanan atau
peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen puskesmas dalam
mencapai sasaran kegiatannya. Yang bertujuan
untuk Meningkatkan kualitas manajemen
puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui
pemanfaatan secara optimal data Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
(SP2TP) maupun informasi lainnya yang
menunjang kegiatan pelayanan dengan
menggunakan kemajuan teknologi.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini saya
mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.scribd.com/document/369352023/Makalah-Sistem-Informasi-
Kesehatan-di-Puskesmas
 https://fadlianeukatjeh.wordpress.com/2012/01/23/sistem-pencatatan-dan-
pelaporan-tingkat-puskesmas-sp2tp/
 Jenise Sundari. 2016. ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/665
IJSE Vol.2 No.1.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai