Istilah vitamine mula-mula diucapkan oleh seorang ahli kimia Polandia yang
bernama Chashimir Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam
air merupakan suatu amina yang yang sangat vital dan dari kata-kata tersebut lahirlah
istilah vitamine yang kemudian menjadi vitamin. Sekarang vitamin merupakan senyawa
organik yang sangat diperlukan tubuh, untuk proses metabolisme dan pertumbuhan
yang normal. Vitamin tidak termasuk kelompok karbohidrat, protein maupun lemak dan
terdapat dalam jumlah sedikit tetapi sangat penting peranannya bagi beberapa fungsi
tertentutubuh untuk menjaga kelangsungan dan kehidupan serta pertumbuhan. Vitamin
merupakan senyawa kompleks yang berperan sebagai regulator, seringkali berperan
sebagai koenzim, atau berperan bersama enzim untuk proses reaksi di dalam tubuh.
Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup sehingga
harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Kecuali vitamin D yang dapat dibuat di
kulit apabila tubuh cukup mendapat sinar matahari. Dalam bahan pangan, vitamin ada
yang terdapat sebagai provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh
menjadi vitamin yang aktif.
Klasifikasi
Vitamin pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan utama yaitu
vitamin yang dapat larut dalam air meliputi vitamin B dan C serta vitamin yang larut
dalam lemak meliputi vitamin A,D,E,K.
Fungsi Vitamin
Pada tahap pemrosesan dan pemasakan, banyak vitamin yang hilang bila
menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan makanan bersentuhan
dengan udara dan menggunakan alkali. Vitamin yang tepengaruh dalam hal ini adalah
yang rusak oleh panas, oksidasi atau yang larut dalam air.
Vitamin larut lemak tidak banyak hilang pada proses pemasakan. Kehilangan
terjadi karena proses oksidasi dan ketengikan.
a. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan, secara
luas vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A/karotenoid yang mempunyaim aktivitas biologik sebagai
nitrol. Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Retinal di dalam mukosa usus harul bereaksi dengan aslam lemak dan
membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili
dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe
dalam aliran darah menuju hati. Dengan konsumsi lemak yang cukup, sekutar 80-
90% ester retinil dan hanya 40-60% karotenoid yang diabsorbsi. Hati berperan
sebangai tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Dalam keadaan
normal, cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga 6 bulan. Bila tubuh
kekurangan vitamin A, asam retinoat bisa diarbsorbsi tanpa perubahan. Asam
retinoat merupakan sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam
deferensiasi sel dan pertumbuhan.
fungsi vitamin A
a. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam
mata, retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal.
Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-
ungu atau rodopsin. Rodopsin ada dalam sel khusus dalam retina mata yang
dinamakan rod. Bila cahaya mengenai mata, pigmen visual merah-ungu menjadi
kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu terjadi rangsangan
eloktrokimia yang merambat saraf sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan
terjaninya bayangan visual. Selama proses ini sebagian vitamin A dipisahkan dari
protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol menjadi retinal yang
kemudian mengikat opsin untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol yang
hilang harus diganti oleh darah.
Mekanisme perubahan vitamin A dalam penglihatan
Retinol atau
vitamin A alkohol (
dalam darah)
Retinil (dalam
retina)
Retinal
Rodopsin (pigmen
dalam rod retina)
Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan bila kita dari cahaya
terang diluar kemudian memasuki ruang remang cahaya. Mata membutuhkan waktu
untuk dapat melihat. Kecepatan mata beradaptasi berhubungan dengan ketersediaan
vitamin A dalam darah. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja.
b. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel tubuh mengalami perubahan sifat atau fungsi
semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari
kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh,
seperti pada tahap pembentukan sel sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan
struktur dan organ, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anak-anak,
dewasa dan masa tua. Diduga vitamin A dalam bentuk asam retinoat memegang
peranan aktif dalam kegiatan inti sel dengan demikian dalam pengaturan faktor
penentu keturunan yang berpengaruh terhadap sintesis protein.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsei sel-sel kelenjar yang mengeluarkan
mukus dan digantikan oleh sel epitel bersisik dan kering. Kulit menjadi kering dan
kasar dan luka sukar sembuh. Semua permukaan tubuh dilapisi jaringan epitel
dimana bagian luar yaitu kulit dilapisan oleh jaringan epidermis sedangkan bagian
dalam seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, saluran reproduksi dilapisi
oleh membran mukosa yang akan menghasilkan mukus untuk menghalau sel-sel
asing.
c. Fungsi kekebalan
Mekanismenya diduga retinol berpengaruh terhadap pertumbuhan limfosit B (
leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Disamping itu,
kekurangan vitamin A menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel T
(limfosit yang berperan pada kekebalan seluler).
d. Pertumbuhan dan perkembangan
vitamin A berpengaruh pada sintesis protein dengan demikian terhadap
pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel
yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Kekurangan vitamin A
menyebabkan pertumbuhan tulang terhambat dan bentuknya tidak normal.
e. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam pembentukan
sperma dan sel telur. Kebutuhan vitamin A meningkat selama hamil untuk
kebutuhan janin dan persiapan menyusui.
Aktivitas Vitamin A
Aktivitas vitamin A dinyatakan sebagai aktivitas retinol (bentuk vitamin A yang paling
aktif).
Vitamin A dari sumber hewani atau suplemen 1 RE = 1 RAE (retinol activity equivalen)
Kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dari sumber nabati dan hewani, dimana
sumber vitamin A paling baik diperoleh dari sumber hewani. Vitamin A dari sumber
hewani terdapat dalam bentuk retinol ekuivalen (RE) sedangkan dalam sumber nabati
terdapat dalm bentuk pro vitamin A yang dapat diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.
Sumber vitamin A
Kekurangan Vitamin A
Kelebihan vitamin A
Batas toleransi konsumsi vitamin A tertinggi adalah 2800 µg RAE perhari untuk
usia 14-18 tahun dan 3000 µg RAE perhari untuk orang dewasa. Kelebihan vitamin A
dapat terjadi apabila mengkonsumsi suplemen vitamin A dalam jumlah tinggi,
sedangkan konsumsi suplemen ß katoten tidak menimbulkan gejala kelebihan karena
absorbsi menurun bila konsumsi meninggi. Konsumsi vitamin A 16000 RE dalam
waktu lama atau 40000-45000 RE perhari dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, rasa
enek, rambut rontok, kulit mengering, tidak ada nafsu makan dan sakit pada tulang,
kerusakan hati, pertumbuhan tulang yang tidak normal.