Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah
satu masalah kesehatan utama setiap negeri karena
bisa menimbulkan penyakit jantung dan stroke yang
mematikan. Hipertensi dianggap masalah kesehatan
yang serius karena kedatangannya seringkali tidak
kita sadari, penyakit ini bisa bertambah parah tanpa
disadari hingga mencapai tingkat yang mengancam
hidup pasiennya (Carlson, 2016).
Fokus Penelitian

• Dampak senam yoga terhadap kesehatan fisik


pada penderita hipertensi
• Dampak senam yoga terhadap kesehatan
psikologis pada penderita hipertensi
• Dampak senam yoga terhadap status tekanan
darah pada lansia
A. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak senam yoga terhadap kesehatan fisik pada lansia penderita
hipertensi?

2. Bagaimana dampak senam yoga terhadap kesehatan psikologis pada lansia


penderita hipertensi?

3. Bagaimana dampak senam yoga terhadap status tekanan darah pada lasia penderita
hipertensi?

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui dampak senam yoga terhadap hipertensi pada lansia

2. Tujuan khusus
– Mendeskripsikan dampak fisik senam yoga terhadap penderita hipertensi

– Mendeskripsikan dampak psikologis senam yoga terhadap penderita hipertensi

– Mendeskripsikan dampak status tekanan darah senam yoga terhadap penderita hipertensi
Manfaat Penelitian
A. Bagi Partisipan

Memberikan pengetahuan dan masukan dampak senam yoga terhadap hipertensi.

B. Bagi Dunia Keperawatan

Khususnya Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada diharapkan hasil penelitian

dijadikan untuk pengembangan ilmu dan teori keperawatan.

C. Bagi Profesi/Keperawatan

Sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan dampak senam

yoga terhadap hipertensi pada lansia.

D. Bagi Peneliti

Sebagai sarana peneliti dalam menerapkan ilmu riset keperawatan yang telah

didapatkan di bangku kuliah serta riset ini digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan

di Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Semarang.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lanjut Lansia

Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan


lansia apabila usianya 60 tahun ke atas, baik pria maupun
wanita. Sedangkan Departemen kesehatan RI menyebutkan
seseorang dikatakan berusia lanjut usia dimulai dari usia 55
tahun keatas. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) usia
lanjut dimulai dari usia 60 tahun ( Kushariyadi,2010; Indriana,
2012; Wallnce,2007).
Konsep Lansia
a. Batasan Umur Lansia b. Perubahan Kondisi Fisik

• Menurut WHO, lansia dibagi dalam Masalah-masalah fisik sehari-hari yang

beberapa kelompok yaitu : sering ditemukan pada lanjut usia

• Usia pertengahan ( Middle Age ) yaitu menurut Mubarak ( 2006 ) adalah

sebagai berikut :
usia 45 – 59 tahun

• Usia lanjut ( Elderly ) yaitu usia 60 – • Kekacauan mental akut

74 tahun
• Nyeri pada dada, berdebar debar
• Usia lanjut tua ( Old ) yaitu usia 75 –
• Sesak nafas pada saat melakukan
90 tahun
aktifitas fisik
• Usia sangat tua ( Very Old ) yaitu usia

diatas 90 tahun • Pembengkakan pada kaki bawah


Hipertensi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu
masalah kesehatan utama setiap negeri karena bisa
menimbulkan penyakit jantung dan stroke yang
mematikan. Hipertensi dianggap masalah kesehatan yang
serius karena kedatangannya seringkali tidak kita sadari,
penyakit ini bisa bertambah parah tanpa disadari hingga
mencapai tingkat yang mengancam hidup pasiennya.
(Carlson, 2016). `
Faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Darah
• Usia • Variasi
• Stress Diurnal
• Medikasi • Jenis
Kelamin

Komplikasi

• Stroke
• Serangan jantung
• Kerusakan ginjal
• Dampak Senam Yoga Terhadap Hipertensi pada Lansia

Yoga dianjurkan pada penderita hipertensi, karena yoga


memiliki efek relaksasi yang dapat meningkatkan sirkulasi darah
ke seluruh tubuh. meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak,
menghilangkan kepenatan, meningkatkan energi, dan vitalis,
meningkatkan kelenturan dan stamina tubuh, menstimulasi
kelenjar hormonal dalam tubuh dan membuatnya stabil. Gerakan-
gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Selain hal
itu yoga juga meningkatkan kekebalan tubuh (Shindu 2006).
Upaya Terapi Terhadap Penurunan Hipertensi

1. Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender (Lavandula Angustifolia)

Terhadap Penurunan Hipertensi Pada Lansia

2. Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi

3. Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Pagi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada

Lansia Dengan Hipertensi

4. Pengaruh Parutan Kunyit Pada Penurunan Hipertensi Pada Lansia

5. Pengaruh Pemberian Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada

Lansia Dengan Hipertensi


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan
fenomenologi, yaitu untuk mengetahui pengalaman
lansia terhadap pemberian senam yoga untuk
menurunkan hipertensi
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Panti Jompo
Pucang Gading. Adapun waktu penelitian dimulai pada
bulan September sampai Oktober 2019 .
Definisi Istilah
Partisipan

• Populasi : lansia di Panti Jompo Pucang Gading Semarang

• Sampel: 10 orang

• Penelitian dipilih dengan metode purposive sampling yang

dipilih tidak secara acak melainkan didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,

yaitu sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan

peneliti.
• Instrument

Instrument pada penelitian ini adalah peneliti sendiri, adapun


instrument lain yang digunakan meliputi spignomanometer, stetoskop,
kamera, dan alat tulis.

• Uji Keabsahan

Uji keabsahan penelitian ini adalah menggunakan uji Triangulasi yaitu


melalui pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
waktu. Peneliti melakukan pengecekan data dengan melalui wawancara
pengurus Panti Jompo Pucang Gading Semarang. Data yang diperoleh
yaitu banyaknya lansia dengan kasus hipertensi dan data ini diambil oleh
peneliti sebelum memberikan terapi Senam Yoga pada lansia.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan teknik observasi dan wawancara pada lansia di Panti
Jompo Pucang Gading.

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan bersama dengan proses pengumpulan


data. Proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan seluruh
data wawancara, observasi secara langsung dan catatan lapangan.
Selanjutnya dilakukan observasi dan mengintegrasikan hasil analisis
dalam bentuk deskriptif.
Etika Penelitian
Etik penelitian dalam kegiatan penelitian ini meliputi :

1. Otonomi merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian.

2. Anonimity dilakukan untuk kerahasiaan identitas responden

3. Non Maleficence yaitu penelitian yang tidak mengandung unsur bahaya atau
merugikan responden, apalagi hingga mengancam jiwa responden

4. Confidentiality (Kerahasiaan) yaitu data yang diperoleh dari responden akan


dirahasiakan dan hanya menampilkan data yang berhubungan dengan penelitian

5. Veracity yaitu penelitian yang dilakukan hendaknya dijelaskan secara jujur tentang

manfaat, efek, serta apa yang didapat jika responden dilibatkan dalam penelitian

tersebut.

6. Beneficence merupakan mengambil tindakan positif untuk membantu orang lain,

keinginan untuk berbuat baik, dan prinsip inti dari advokasi untuk reponden

Anda mungkin juga menyukai