TUGAS KASUS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 / KELAS 1 B
FIRNANDA ERINDIA (1130016002)
NURUL ALFIYAH C (1130016010)
EKA YASISTA F (1130016039)
HARIYONO SETYAWAN
(1130016059)
HAMIDA ASRI AMALYA
(1130016081)
SODY RISKA DINARDILA
(1130016094)
RISANG AJI B J P (1130016130)
KASUS
Seorang ibu meminta perawat untuk melepas
semua alat medis yang di pasang pada anaknya
yang berusia 14 tahun yang telah koma selama
8 hari. Karena ibu tersebut mengangap bahwa
selang yang dipasang hampir pada seluruh
tubuh anaknya tidak dapat mempercepat
proses penyembuhan anaknya malah ibu
tersebut menganggap bahwa selang tersebut
menyakiti anaknya . Sedangkan perawat belum
berani menyetujui permintaan dari ibu karena
perawat menganggap hidup dan mati anak ibu
tersebut bergantung pada alat medis
PERMASALAHAN :

Perawat berada pada posisi permasalahan

melawan kuantitas hidup

HIDUP
OTONOMI
MENINGGAL
Untuk kasus yang diatas
perawat apa yang harus
dilakukan perawat ?
 Penyelesaian kasus dilema etis
(potter & pery,2005)

1. Menujukkan maksud baik, mempunyai

anggapan bahwa semua orang mempunyai
maksud yang baik untuk menjelaskan
masalah yang ada

Ibu  rasa sakit kepada anak

Perawat  Sembuh
2. Mengidentifikasi semua orang penting,
menggangap bahwa semua orang yang
terlibat dalam proses penggambilan
keputusan merupakan orang penting dan
perlu didengar pendapatnya
Perawat

Dokter Tim
perawat Keluarga
3.Menggumpulkan informasi yang relefan
meliputi data tentang pilihan klien sistem
keluarga (potter & pery,2005).

Perawat

Verifikasi
ulang
4. Mengidentifikasi prinsip etik yang dianggap
penting.
Beneficience.
Otonomi
5.Mengusulkan tindakan alternatif
memberi waktu kepada keluarga pasien untuk
memikirkan ulang tentang keputusan yang
diambil
6. Melakukan tindakan terpilih
Perawat menyampaikan kebenaran tentang
kondisi pasien selama menjalani perawatan,
perawat juga menjelaskan bahwa tindakan
yang dilakukan merupakan tindakan yang
mengupayakan kesembuhan pasien bukan
merugikan pasien yang mana sesuai dengan
prinsip etik beneficience , tetapi perawat
harus memperhatikan bahwa setiap pasien
memiliki hak otonomi yang berhak
menemtukan apa yang terbaik untuk dirinya .