RADIO KOMUNITAS DI ERA DIGITAL

Dr. Ir. ISMAIL, MT

Direktur Jenderal SDPPI
Kementerian Komunikasi dan Informatika
OUTLINE
Program Utama Kominfo

Regulasi TV dan Radio

Aspek Umum Peyelenggaraan Radio Komunitas

Radio Komunitas Era Digital

Peran pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian spektrum frekuensi radio dan
alat/perangkat telekomunikasi

Persebaran Radio Komunitas dan Data Penegakkan Hukum

 1. PROGRAM UTAMA KOMINFO

Digitalisasi Mobile
Penyiaran Broadband

- Cyber
DIGITALISA Security & - BROAD
Governmen
SI Governance
- E- t Public
BAND
PENYIARAN Government Relation
- E-Commerce

3
Preparing for the Oncoming Giga
2. REGULASI Traffic
TV & RADIO

KM 76/2003 : CH Plan, Wilayah Layanan, Bandwidth, Daya Pancar TV Analog

PM23/2011 : CH Plan, Wilayah Layanan, Spek Teknis TV Digital

TV

PM 31/2014 : Penyesuaian Kanal, Perluasan Wilayah Layanan TV Analog

SE 01/2017 : Moratorium Permohonan TV Baru & Perluasan TV Analog

KM 15/2003 : CH Plan, Wilayah Layanan, Bandwidth, Daya Pancar

RADIO

KM 15/2004 : Penyesuaian Wilayah Layanan

PM 13/2010 : Penambahan Kanal & Penambahan Wilayah Layanan

PM 03/2017 : BW 300kHz, Penyesuaian CH, Kelas A u/radio Perbatasan

3. ASPEK UMUM PENYELENGGARAAN RADIO
KOMUNITAS
Administratif Teknis Konten
• Didirikan oleh komunitas • Radius siaran lembaga • Melaksanakan siaran paling
dalam wilayah tertentu, penyiaran komunitas sedikit 5 jam per-hari untuk
bersifat independen, tidak dibatasi maksimum 2,5 km radio
komersial, dan hanya untuk dari lokasi pemancar atau
melayani kepentingan dengan ERP (Effective • Tidak berfungsi hanya
komunitasnya Radiated Power) maksimum sebagai staisun relai bagi
50 watt stasiun lain
• Didirikan dengan
persetujuan tertulis paling • Dilarang didirikan dekat • Melibatkan peran
sedikit 51% dari jumlah dengan wilayah keselamat- komunitas-nya
penduduk dewasa atau an penerbangan karena
paling sedikit 250 orang frekuensi radio komunitas
dewasa dan dikuatkan berpotensi menganggu
dengan persetujuan tertulis frekuensi dinas
aparat pemerintah setingkat penerbangan (108-137 MHz)
kepala desa/lurah setempat

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas;
Peraturan Menteri Komionfo Nomor 39 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pendirian dan Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga
Penyiaran Komunitas;
Peraturan Menteri Kominfo Nomo 3 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Frekuensi Radio Untuk Keperluan Penyelenggaraan
Radio Siaran Frekuensi Modulation.
Acuan jarak minimum re_use
kanal
Jarak minimum A B C D Berdasarkan perhitungan teknis jarak
(km) minimum antar stasiun radio
co_Channel 163.8 148.8 145.8 136.3 sebagaimana tabel disamping dengan
A Adj-1 114.9 99.9 96.9 87.4 asumsi power sesuai permen 3/2017,
tinggi tower 40m, datar
Adj-2 71.5 56.5 53.5 44
co_Channel 110.4 95.4 92.4 82.9 Artinya:
B  jarak antar stn co_channel > 34.7
Adj-1 80.5 65.5 62.5 53
km;
Adj-2 51.8 36.8 33.8 24.3  jarak antar stn dengan selisih kanal
co_Channel 102 87 84 74.5
100kHz > 20.3 km;
 jarak antar stn dengan selisih kanal
C Adj-1 74.4 59.4 56.4 46.9 200kHz > 7.1 km.
Adj-2 48.8 33.8 30.8 21.3
Jangan paksakan penggunaan
co_Channel 62.2 47.2 44.2 34.7
frekuensi yang sama pada wilayah
D Adj-1 47.8 32.8 29.8 20.3 yang berdekatan pada waktu yang
Adj-2 34.6 19.6 16.6 7.1
bersamaan.
4. RADIO KOMUNITAS ERA DIGITAL
 KONDISI KANAL FREKUENSI
YANG TERBATAS, TIDAK
MEMUNGKIN-KAN ADANYA
BEBERAPA RADIO KOMUNITAS
DALAM RADIUS < 7 km;
 ALTERNATIF YANG DAPAT
DILAKUKAN DENGAN KONDISI
TERSEBUT ADALAH SHARING
WAKTU DENGAN TETAP
MEMPERHATIKAN WILAYAH
LAYANAN YANG SAMA;
 ALTERNATIF BERIKUTNYA YANG
TIDAK TERKENDALA OLEH
KETERBATASAN KANAL
FREKUENSI RADIO ADALAH
MELALUI MEDIA INTERNET
(STREAMING)
KELEBIHAN
 JANGKAUAN LEBIH LUAS;
 TIDAK HANYA MENGIRIM SUARA TETAPI JUGA MULTIMEDIA;
 TIDAK TERBATAS KETERSEDIAAN KANAL FREKUENSI;
 KONSUMSI LISTRIK RELATIF LEBIH RENDAH;
 PERAWATAN PERANGKAT LEBIH SEDERHANA (INDOOR UNIT);
 TIDAK BERPOTENSI MENIMBULKAN GANGGUAN KOMUNIKASI ;

KEKURANGAN
 TIDAK SEMUA ANGGOTA KOMUNITAS MEMILIKI JARINGAN INTERNET YANG BAIK;
 PENDENGAR TERKENA BIAYA KUOTA INTERNET;
 RECEIVER MENJADI SEDIKIT KOMPLEK;
5. PERAN PEMERINTAH DALAM PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN
ALAT/PERANGKAT TELEKOMUNIKASI (1)
 PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN ATAU
MASYARAKAT PENGGUNA ALAT DAN PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI;
PENGAWASAN  MENDORONG PABRIKAN/ DISTRIBUTOR/ IMPORTIR
PENGGUNAAN
MEMENUHI KEWAJIBANNYA UNTUK MEMPERHATIKAN
PERANGKAT
STANDAR PERANGKAT YANG DIPERDAGANGKANNYA,
YAITU SERTIFIKAT DAN LABEL PERANGKAT;
 MEMINIMALISIR GANGGUAN TERHADAP DINAS
KOMUNIKASI LAINNYA.
Banyak gangguan penerbangan oleh suara musik yang
diakibatkan oleh spuriours stasiun radio siaran

 PERLINDUNGAN TERHADAP PENGGUNA SPEKTRUM

PENGAWASAN FREKUENSI RADIO (LEGAL) SEBAGAI BENTUK PELAYANAN
PENGGUNAAN YANG OPTIMAL KEPADA PEMILIK IZIN FREKUENSI;
SPEKTRUM  TERTIB PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO.
GANGGUAN
PENERBANGAN OLEH
SUARA RADIO SIARAN
Peran Pemerintah Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Spektrum Frekuensi
Radio Dan Alat/Perangkat Telekomunikasi (2)
Pasal 32
Pasal 32 ayat (1) Perangkat telekomunikasi yang
diperdagangkan, dibuat, dirakit,
dimasukkan dan/atau digunakan di
wilayah Negara Republik Indonesia
Perangkat wajib memperhatikan persyaratan
Sanksi teknis dan berdasarkan izin sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
1 (satu) tahun dan/atau berlaku
denda 100 Jt
Pengawasan dan
Pengendalian

Pasal 33 ayat (1) dan (2) Pasal 33 ayat (1) dan (2)
1. Penggunaan spektrum frekuensi radio
dan orbit satelit wajib mendapatkan
Spektrum izin Pemerintah
Frekuensi Radio Sanksi 2. Penggunaan spektrum frekuensi radio
4 (Empat) Tahun dan/atau denda dan orbit satelit sesuai dengan
400 Jt peruntukannya dan tidak saling
Apabila menyebabkan kematian mengganggu
seseorang dipidana penjara 15
tahun

1. Pasal 32 mengenai perangkat telekomunikasi meliputi seluruh alat dan Perangkat Telekomunikasi (Kelompok
Jaringan, Akses dan CPE (Customer Premises Equipment)
2. Pasal 33 mengenai penggunaan Spektrum Frekuensi Radio meliputi frekuensi penerbangan dan maritim pada band
HF dan VHF, Mikrowave link untuk selluler, Radio Siaran, Televisi Siaran dan Radio Konsesi/SSB dlsb
6. Persebaran Radio Komunitas (termonitor di 17 UPT)

Jumlah Per-Provinsi
300
200
100
0
R T N U U I O A A R T A T H H U T N
L AM U RA TA I A UL AL AL RT AR U RA AR RA GA GA IA RA TE
M
A TI BA LA R B M
T KA G TI BA T BA N N R
K N U BA AN
SS N A SE AN NG RO J A NG A SI S I A TE I TE N B
U A W U E I E R E E A AN S R A
AR NT JA AN LA B G
O K IT
G
A
D S G A AW G T W E T
D A T PU E N L L NG AN AW AN
E H LI M AN KE W TE U
S S T U E M L L IM
M LA I U
AC KA LI U SA A AL S KA
E K A S U S K
U
RO N N
G
AN
N

Data Lembaga Penyiaran Komunitas

300
259
250

200

150
101 100
100
50
50 19
3
0
Belum Rekomendasi Forum Rapat IPP Prinsip IPP dan ISR Jumlah
Berproses Kelayakan Bersama Perkara
Data Penegakkan Hukum Bidang Telekomunikasi

Data Proses Penegakkan Hukum

8

7
7

4
4

2
2

0
Terbit P21 Proses P21 Vonis

Berdasarkan data proses penegakkan hukum Ditjen SDPPI bahwa tindak pidana yang dikenakan
sebagian besar tentang Ijin Spektrum Frekuensi Radio (Illegal) dan Penggunaan Alat dan
Perangkat Telekmunikasi tanpa dilengkapi Sertifikasi Alat dan Perangkat
Telekomunikasi
HARAPAN PEMERINTAH TERHADAP JRKI
 SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI YANG DIGAGAS OLEH KOMUNITAS DIHARAPKAN
DAPAT MEMBERIKAN PEMBERDAYAAN TERHADAP ANGGOTA KOMUNITASNYA;
 BERSAMA PEMERINTAH MENGOPTIMALKAN SUMBERDAYA SPEKTRUM SECARA
BERTANGGUNG JAWAB;
 BERSAMA PEMERINTAH DAPAT MENJADI AGEN PERUBAHAN DALAM MEMERANGI
BERITA BERITA HOAX;
 MEMPERLUAS JARINGAN DENGAN MENGAJAK SEBANYAK-BANYAK PENGGUNA RADIO
KOMUNITAS, DAN MENJAGA KETERTIBAN PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI
RADIO;
 SECARA PERIODIK MELAKUKAN PENGUKURAN DAN PENGECEKAN INSTALASI
STASIUN RADIONYA UNTUK MENGANTISIPASI PERUBAHAN PARAMETER TEKNIS
YANG DAPAT MENIMBULKAN GANGGUAN BAGI DINAS KOMUNIKASI LAINNYA.
TERIMA KASIH