Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR & WORKSHOP PRA

PELAYANAN RUMAH SAKIT

JARINGAN KOMUNIKASI ANTAR INSTASI


YAN MEDIK DI JAWA TIMUR
(BAGAIMANA MEMBANGUN SERTA
UNDANG UNDANG KOMUNIKASI RADIO)

MINGGU, 1 NOPEMBER 2015


AMBULAN 118
IGD RSUD Dr. SOETOMO

11/2/2015 1
PENGERTIAN DASAR
• GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS suatu energi
listrik dan magnetis yang saling tegak lurus dan
dapat merambat dalam media tertentu
• GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS memiliki
kecepatan mendekati kecepatan cahaya
• GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS di bumi dapat
memancar di permukaan (SURFACE WAVE) atau
di langit (SKY WAVE)
• GELOMBANG ELEKTROMAGNETIS memiliki lebar
pita tertentu yang bergantung pada cacahan
getaran (FREKWENSI)

11/2/2015 2
FREKWENSI DAN PERALATAN RADIO
1. FREKWENSI merupakan sumber daya alam
yang terbatas.
2. DIATUR oleh regulator Internasional,
Nasional, Lokal dalam bentuk perijinan.
3. PENINGKATAN MANFAAT sejalan dengan
perkembangan teknologi telekomunikasi
dan informasi.
4. MENGGUNAKAN TATA CARA TERTENTU
dalam menggunakannya.
FREKWENSI(FREQUENCY ) & SIFATNYA
EXTREMELY HIGH FREQUENCY 30 s/d 300 GHz

SUPER HIGH FREQUENCY 3 s/d 30 GHz


DIRECT WAVE
ULTRA HIGH FREQUENCY 300 s/d 3.000 MHz

VERY HIGH FREQUENCY 30 s/d 300 MHz


REFLECTED
HIGH FREQUENCY
WAVE
3 s/d 30 MHz

MEDIUM FREQUENCY SPACE WAVE 300 s/d 3.000 Hz

LOW FREQUENCY SURFACE WAVE 30 s/d 300 Hz


VERY LOW FREQUENCY GROUND WAVE 3 s/d 30 Hz

11/2/2015 4
KETENTUAN, AZAS dan TUJUAN KOMUNIKASI

1. TELEKOMUNIKASI adalah setiap


pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam
bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya
2. ALAT TELEKOMUNIKASI adalah setiap alat
perlengkapan yang digunakan dalam
bertelekomunikasi
11/2/2015 5
3. PERANGKAT TELEKOMUNIKASI adalah
sekelompok alat telekomunikasi yang
memungkinkan bertelekomunikasi
4. SARANA dan PRASARANA TELEKOMUNIKASI
adalah segala sesuatu yang memungkinkan
dan mendukung berfungsinya
telekomunikasi
5. JARINGAN TELEKOMUNIKASI adalah
rangkaian perangkat telekomunikasi dan
kelengkapannya yang digunakan dalam
bertelekomunikasi
6. TUJUAN KOMUNIKASI ELEKTRONIK adalah
memberikan informasi dua arah berupa
bunyi, suara, isyarat, kode dari pengguna
satu ke pengguna lain atau grup pengguna
yang dapat dipahami oleh keduanya
7. PENGGUNA adalah pemakai alat
komunikasi, perangkat telekomunikasi
dan jaringan telekomunikasi
SANKSI ADMINISTRATIF DAN PIDANA
UU No. 36 Tahun 1999
1. SANKSI ADMINISTRASI
. Pasal 45Barang siapa melanggar ketentuan
Pasal 16 ayat (1), Pasal 18 ayat (2), Pasal 19,
Pasal 21, Pasal 25 ayat (2), Pasal 26 ayat (1),
Pasal 29 ayat (1), Pasal 29 ayat (2), Pasal 33
ayat (1), Pasal 33 ayat (2), Pasal 34 ayat (1),
atau Pasal 34 ayat (2) dikenai sanksi
administrasi
Pasal 46 (1) Sanksi administrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
berupa pencabutan izin. 8
Pasal 46 (2) Pencabutan izin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
diberi peringatan tertulis.
2. SANKSI PIDANA
Pasal 52Barang siapa memperdagangkan,
membuat, merakit, memasukkan atau
menggunakan perangkat telekomunikasi di
wilayah Negara Republik Indonesia yang
tidak sesuai dengan persyaratan teknis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah)
Pasal 53 (1) Barang siapa yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33 ayat (2),
dipidana dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun dan atau denda paling
banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah).
(2) Apabila tindak pidana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
matinya seseorang, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.
Pasal 54Barang siapa yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 54 Barang siapa yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 ayat (2) atau Pasal 36 ayat (2),
dipidana dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
SISTEM IDEAL RADIO
KOMUNIKASI (MEDIK)
1)KINERJA YG TERSTRUK
TUR & TERUKUR
2)SPESIFIK SESUAI RANAH
PROSES TEKNOLOGI
HUKUM YG MENGATUR
3)INFORMASI TERSIMPAN
SESUAI KRONOLOGI
4)BAHAN PEMBANDING
DAN PENGETAHUAN ORGANISASI
UNTUK PENINGKATAN
LAYANAN PPGD

Conflict management;
Emergency department
conflict;
Patient satisfaction;
Quality patient care;
Unrealistic expectations
PPDR
(Public Protection and Disaster Relief)
PERLINDUNGAN KEPADA MASYARAKAT DAN
PENANGGULANGAN BENCANA
PPDR
Resolution 646 (WRC-03)
Disaster Relief (DR)
Public Protection (PP)
radiocommunication: Radiocommunications
radiocommunication:
used by agencies and organizations dealing
Radiocommunications used
with a serious disruption of the functioning
by responsible agencies and
of society, posing a significant, widespread
organizations dealing with
to human life, health, property or the
maintenance of law and
environment, weather caused by accident,
order, protection of life and
nature or human activity, or whether
property, and emergency
developing suddenly or as a result of a
situation.
complex, long-term process.

Administrator spektrum diminta untuk melakukan estimasi


kebutuhan spektrum yang mencukupi guna keperluan PPDR
sesuai rekomendasi ITU-R M.2033 Annex 4.
PPDR
Resolution 646 (WRC-03)

Dalam rangka harmonisasi regional penggunaan pita spektrum


frekuensi guna keperluan PPDR, masing-masing Administrasi
(Region 3) diminta untuk mengalokasikan:
406,1-430 MHz, 440-470 MHz, 806-824/851-869 MHz,
4 940-4 990 MHz dan 5 850- 5 925 MHz
Permenkominfo No. 29/2009: TASFRI
Alokasi pita frekuensi 409-417 MHz dan 422.5-426.5 MHz
disiapkan untuk keperluan Perlindungan kepada Masyarakat
INS 10 dan Penanggulangan Bencana (Public Protection and Disaster
Relief/PPDR) yaitu hanya untuk kegiatan penanganan dan
pemulihan bencana alam yang terkoordinasi (Res. 646 WRC-03)
KONFIGURASI MENGGUNAKAN ROIP
KONFIGURASI SPGDT DI POLRESTABES
SURABAYA
XTL2500

ANTENA OMNI

1 UNIT
DUPLEXER SITIPOL
TX/
RX
UV-5 R
TX/
REPEATER RX

7 (TUJUH) UNIT
REPEATER

200(DUA
RATUS)
UNIT
Ruang Lingkup Radio Medik
1. Kesiagaan 24 jam
2. Konsultasi Darurat dan Efektif
3. Konsultasi Pra Rujukan
4. Pelayanan Gawat Darurat Pra Rumah Sakit
5. Kewaspadaan Dini Pra Wabah atau Wabah
(KLB)
6. Penanganan Musibah Masal
MASUKAN TAHAPAN REALISASI
1. RAKOR PENENTUAN SOP, isi berita, kode
percakapan radio, tingkat kerawanan kejadian,
hak serta prioritas pemakai radio.
2. INVENTARISASI ALKOM, STATION RADIO, HT,
merk, tipe, frekwensi kerja, sistem modulasi,
kondisi peralatan.
3. RAKOR ANTAR PENANGGUNG JAWAB
TELEKOMUNIKASI RADIO, internal Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit, PERSI dan eksternal
Polri, Kemkominfo, Balmon, Pemda-pemda
4. PERENCANAAN yang Maksimal, Optimal,
Minimal dari aspek OPERASIONAL,
PROSEDURAL, ANGARAN dan TEKNO
LOGI.
5. REKAYASA TEKNIK, PURWARUPA, SIMU
LASI, EVALUASI, operasional, kendala
alam, pemakaian, pemeliharaan, konti
nyuitas teknologi.
6. GELAR INSTALASI DAN PENGESETAN
ALKOM.
6. HABIT MIGRATION, NETTING, PELATIHAN
OPERATOR ALKOM
7. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
ALKOM
PPDR di Indonesia (1)
Res. 646 WRC-03:
406,1-430 MHz, 440-470 MHz, 806-824/851-869 MHz,
4,940-4 990 GHz dan 5,850- 5,925 GHz

sistem komponen satuan penegak hukum dan


keselamatan cukup rumit, yang menyebabkan
koordinasi menjadi sangat alot untuk pengalokasian
frekuensi untuk keperluan Public Protection:
 TNI telah diinventarisir (440 – 470 MHz) melalui SKB
 POLRI dalam proses evaluasi
 Satuan Keamanan Lingkungan, Damkar, Ambulans, SAR ??
11/2/2015 23
PPDR di Indonesia (2)
Single platform
diperlukan untuk mengintegrasikan
seluruh radio komunikasi dari
berbagai instansi yang berbeda.

11/2/2015 24
SKENARIO KOMUNIKASI
• KOMUNIKASI RUTIN: komunikasi yang
dilakukan sehari-hari dengan materi
komunikasi umum
• KOMUNIKASI INSIDENTIL: komunikasi yang
dilakukan karena suatu kejadian tertentu
• KOMUNIKASI EMERGENCY: komunikasi yang
dilakukan karena kejadian luarbiasa atau
gawat darurat sesuai Public Protection

11/2/2015 25
TATA CARA KOMUNIKASI

RSUD
SUTOMO/
DINKES

RSUD RS IBNU RS RS
GRESIK SINA SUWANDI BHAYANGKA
RA

11/2/2015 26
11/2/2015 27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA LENGKAP : PRAJOGA SUMARJANTA


UMUR : 50 TAHUN
PENDIDIKAN : S1 TEKNIK KOMPUTER ITS 1985
S2 TEKNIK INFORMATIKA ITS 1999
PEKERJAAN : POLRI (KASITIPOL POLRESTABES SURABAYA)
Jl. TAMAN SIKATAN 1 SURABAYA
EMAIL : prajoga.sm@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai