KEBENCANAAN
Oleh
Djoko MS – YB1TJ
4-5 Oktober 2019
Nama : Djoko Marjono Susilo
Callsign : YB1TJ / KD2FAB
NR : 198400327
Email : djoko.yc1tj@gmail.com
Keanggotaan Kepengurusan
1984 YD2EMV 2006 Sekretaris ORARI Daerah Banten Lokal Ciputat
1987 YC2EMV 2009 Ketua ORARI Daerah Banten Lokal Tangerang Selatan
2005 YC1TJ 2015 Ketua DPP ORARI Daerah Banten Lokal Tangerang Selatan
2007 YB1TJ Member:
2013 US Callsign
KD2FAB 2015 Bendahara AMSAT-ID, 2016 President YBDXC
Awards
DXCC : Challenge, Mixed, CW, Phone, 80/40/20/17/15/12/10m, Diamond
WPX : Mixed Honor Roll
Others : WAC, FOC 75, WAE, 5BDXCC Australia Wireless, Work All VK, EU
Diplom Honor Roll, CQWW, CQWPX, IARU, WAEDC, etc
Komunikasi Radio dalam Kebencanaan
• Hubungan komunikasi yang Efektif antara POSKO Darurat Bencana
(Emergency) / Emergency Operation Center (EOC) dengan posko garis
depan / relawan untuk menyampaikan kebutuhan masyarakat yang
terkena dampak sangat penting, setelah terjadinya Bencana.
Informasi sangat menentukan penyusunan Manajemen kebencanaan
dan tanggapan /tindakan yang akan diambil.
• Sudah menjadi hal umum kegagalan komunikasi elektronik diarea
terdampak, merupakan masalah utama yang menjadi hambatan
untuk merespon keadaan darurat
Tujuan Komunikasi dalam Kebencanaan
• Selain respons cepat, ada juga persyaratan untuk
• melanjutkan informasi masyarakat pasca dampak, seperti peringatan
ancaman tambahan dan darurat / bencana
• pengaturan manajemen di daerah mereka.
• Tujuan apapun sistem komunikasi adalah untuk memaksimalkan
jumlah orang yang mengambil tindakan tepat dan tepat waktu untuk
memastikan keamanan, melindungi kehidupan dan properti
masyarakat yang terkena dampak.
• Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan Jaringan Komunikasi
yang handal.
Nota Kesepahaman Antara
BNPB dan ORARI
Tentang
Penanggulangan Bencana
Nomer: MOU 338/BNPB/XI/2016
Nomer: KEP-009/OP/KU/XI/2016
KEPUTUSAN KETUA UMUM
ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA
Nomor : KEP-068/OP/KU/2009
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAN
COMMUNICATION AND RESCUE (CORE) ORARI
Tujuan dan Sasaran
1.Mengembangkan Potensi ORARI berhasil dalam Penanggulangan
Bencana/kedaruratan bersama Masyarakat, Pemerintah dan Institusi
lainnya.
2.Mengembangkan kesetiakawanan sosial sesuai Kode Etik.
3.Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan dalam
penanggulangan Bencana.
4.Membantu meringankan penderitaan Masyarakat yg terkena musibah dan
mengurangi dampak bencana.
5.Menghimpun Anggota ORARI dalam Pengabdian ke Masyarakat disetiap
ORARI lokal.
6.Meningkatkan koordinasi & Kerjasama dengan Instansi Pemerintah,
Institusi kemasyarakatan yang bertanggung jawab dan peduli
penanggulangan Bencana dan kedaruratan lainnya.
Mekanisme Satkor ORARI
1. Di bawah kendali operasional lembaga yang
menangani kegiatan SAR, Penanggulangan Bencana
(PB) dan musibah lainnya
2. Memberikan dukungan teknis komunikasi radio
pada institusi unsur dan potensi yang melakukan
kegiatan SAR, PB dan musibah lainnya
3. Menyiapkan jaring komunikasi (radio
communication network) yang handal
4. Memberikan dukungan komunikasi “YANG TAK
TERBATAS” pada saat terjadi musibah, marabahaya,
dan bencana, sampai dengan sistem komunikasi
yang ada bekerja seperti biasa.
Dalam rangka menyiapkan jaring komunikasi (radio
communication network) yang handal dan
memberikan dukungan komunikasi “ YANG TAK
TERBATAS” pada saat terjadi musibah, marabahaya,
dan bencana, sampai dengan sistem komunikasi yang
ada bekerja seperti biasa.
PROPAGASI
SKIP ZONE
ADALAH AREA YANG TIDAK DAPAT MENERIMA SUATU PANCARAN YANG DIAKIBATKAN
GELOMBANG PANTUL (REFLECTED WAVE)
IONESPHERE
SKIP ZONE
Frequency Emergency
• Very High SDPPI
Frequency (VHF) Mode
159.200 Mhz FM Input Repeater
165.850 Mhz FM Output Repeater
Mobile
Handy Transceiver
Mobile
Handy Transceiver
Repeater Darurat Taruh tempat yang
agak tinggi / diatas
Voice FM / APRS gedung /
Repeater torrent air
Antena vhf Antena APRS
Tracker
Mobile APRS
Mobile Tracker
Monitor
pergerakan
Handy Transceiver
Team penyelamat
Catu Daya Darurat
Teori Membuat Antena Sederhana
• Rumus Panjang Gelombang Lamda (Meter)
300
Lamda (m) =
F (Mhz)
Catatan :
Untuk diaplikasikan pada logam dikurangi 5% ( perpendekan rambatan pada
logam)
Contoh Perhitungan
untuk VHF 156 Mhz
(300/159.2Mhz) = 1.844 meter x 0.95 = 1,790meter
Catatan:
Antenna ¼ Lamda impedansinya sudah mendekati 50 Ohm, sehingga tidak
untuk dapat di pergunakan langsung oleh Radio Transceiver
Antenna Dipole
Antenna Delta Loop
Prosedur Komunikasi Radio
• Kunci Rahasia bekerja dengan cepat dan effisient dalam jaringan
komunikasi tanggap bencana adalah mempergunakan Standard
Operating Procedures.
• Banyak orang menggunakan radio bertendensi untuk bicara terlalu
banyak dan atau mengulang ulangnya.
• Katakan apa yang anda perlukan tanpa pengulangan yang tidak
diperlukan.
• Berkonsentrasilah untuk anda dapat menangkap pesan pada saat
pertama, tanpa perlu mengulangnya.
Radio Standard Operating Procedure
diperlukan karena alasan berikut:
• Komunikasi radio non-standar dapat mengakibatkan pesan yang
disalah pahami
• Terminologi dan prosedur yang digunakan untuk bertukar informasi
bervariasi di antara organisasi yang berbeda
• Dalam kondisi darurat atau operasi yang buruk, lalu lintas radio
menjadi macet dan tidak akurat.
• Informasi dapat dengan mudah dibandingkan dengan pekerjaan tim
penilai yang berbeda dan saling melengkapi.
Petunjuk dasar untuk komunikasi yang baik
• Pergunakan Bahasa yang sederhana dan dan umum digunakan
(jangan pergunakan slang)
• Jangan pergunakan Jargon Teknis, jika tidak sangat diperlukan dalam
keperluan operasional.
• Usahkan Transmisi radio anda Singkat dan mudah. Ingat seseorang
disisi lain perlu menulis hal hal penting laporan anda.
• Bicaralah dengan Jelas dan Perlahan. Sehingga anda akan mudah di
mengerti.
Petunjuk dasar untuk komunikasi yang baik
• Setiap panggilan: Panggil Unit yang anda perlukan terlebih dahulu, misal:
POSKO BNPB, POSKO LOGISTIK, TEAM SAR A, TEAM SAR B, dll. Baru diikuti
unit anda. Contoh:
• POSKO Bencana disini UPT Yogya Memanggil. (pangilan)
• UPT Yogya disini POSKO Bencana, dengan operator Andy 8A A01 Silahkan. (jawaban)
• POSKO Bencana disini UPT Yogya dengan Operator Abdul 8A B00 menyampaikan
informasi/berita sebagai berikut:
• Sampaikan beritanya secara jelas perlahan dan check apakah sudah di copy dengan baik oleh
penerima.
Catatan:
Unit, Callsign diusahkan selalu di informasikan/diudarakan sehingga
mereka yang mendengar akan tahu persis siapa sedang berbicara dan
dengan siapa.
Petunjuk dasar untuk komunikasi yang baik
• Setiap pancaran Radio harus selalu menyebutkan CALLSIGN dengan
lengkap dalam Interval pendek
• Callsign = Terdiri dari kombinasi huruf dan angka dalam kesatuan yang
menunjukan Prefix dan Suffix.
Signal 1 s/d 9
Tone 1 s/d 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ejaan dalam Komunikasi
I.C.A.O
A – ALFA N – NOVEMBER
Untuk menghindari B – BRAVO O – OSCAR