OLEH KEL 2 :
Imelda Ganeza
Novita Sari
Rani Purwani
OUTLINE
• HIV/AIDS
• SIFILIS
• KEBIJAKAN
Pengertian HIV/AIDS
• HIV (Human Immunodeficiency Virus)
disebut juga dengan virus penyebab
menurunnya kekebalan tubuh manusia.
HIV adalah virus yang menyerang system
kekebalan tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS.
• Acquired immunodeficiency syndrome
(AIDS) adalah kumpulan gejala yang
timbul akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh yang didapat, disebabkan
oleh infeksi human immunodeficiency
virus (HIV).
• Virus HIV menyerang salah satu jenis sel
darah putih yang berfungsi untuk
kekebalan tubuh. Virus HIV ditemukan
dalam darah, cairan vagina, cairan sperma
dan ASI. (Maryunani, 2013)
STRUKTUR GENOMIK HIV
• Pemeriksaan dengan mikroskop
elektron memperlihatkan bahwa
HIV memiliki banyak tonjolan
eksternal yang dibentuk oleh 2
protein utama envelope virus,
gp120 memiliki afinitas tinggi
terutama region V3 terhadap
reseptor CD4 sehingga
bertanggung jawab pada awal
interaksi dengan sel target.
Sedangkan gp41 bertanggung
jawab dalam proses internalisasi
atau adsorpsi. (Nasronudin, 2007)
SIKLUS HIDUP HIV
EPIDEMIOLOGI HIV
• HIV terdapat dalam darah, semen, dan cairan tubuh
lainnya (misalnya ASI dan saliva). Setelah terpajan
cairan yang terinfeksi, maka risiko infeksi yang
bertambah berat bergantung pada viral load
(muatan virus), integritas lokasi pajanan dan tipe
serta volume cairan tubuh.
• Penularan dapat terjadi secara sexual, parental
(penerima darah atau produk darah, penyalah guna
obat suntik dan trauma akibat pekerjaan), atau
vertical.
PERJALANAN INFEKSI HIV
Fase Fase
Fase
infeksi infeksi
infeksi akut
laten kronis
FAKTOR RESIKO TERINFEKSI HIV
Perilaku beresiko tinggi
Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik atau sirkumsiss dengan alat yang tidak
disterilisasi
GEJALA MAYOR & MINOR INFEKSI HIV/AIDS
FAKTOR RESIKO PENULARAN HIV DARI IBU KE
BAYI
KEHAMILAN
NIFAS/MENYUSUI PERSALINAN
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
PENGOBATAN PENCEGAHAN
• Pengobatan suportif • Menghindari hubungan seksual dengan
penderita AIDS atau tersangka penderita
• Penanggulangan penyakit AIDS
• Mencegah hubungan seksual dengan
oportunistik pasangan yang berganti0ganti atau dengan
• Pemberian obat antivirus orang yang mempunyai banyak pasangan
• Menghindari hubungan seksual dengan
• Penanggulangan dampak pecandu narkotik obat suntik
psikososial • Melarang orang-orang yang termasuk ke
dalam kelompok beresiko tinggi untuk
melakukan donor darah
• Memberikan transfuse darah hanya untuk
pasien yang benar-benar memerlukan
• Memastikan sterilitas alat suntik
PENATALAKSANAAN HIV/AIDS
PRAKONSEPSI
KEHAMILAN
PERSALINAN
NIFAS
MENYUSUI
SIFILIS
PENGERTIAN SIFILIS
• Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema Pallidum dan mempunyai beberapa sifat
yaitu perjalanan penyakitnya sangat kronis, dalam
perjalanannya dapat menyerang semua organ tubuh,
dapat mempunyai macam-macam penyakit, mempunyai
masa laten, dapat kambuh kembali (rekuren), dan dapat
ditularkan dari ibu ke janinnya sehingga menimbulkan
kelainan kongenital. Selain melalui ibu ke janinnya dan
melalui hubungan seksual, sifilis bisa juga ditularkan
melalui luka, tranfusi dan jarum suntik.
KLASIFIKASI SIFILIS
Secara garis besar sifilis dapat Sifilis juga dikelompokkan
dikelompokkan sebagai berikut berdasarkan gambaran klinis
• Sifilis kongenital (bawaan) dan epidemiologis yaitu :
• Sifilis akuisita (didapat) • Sifilis primer (SI)
Sifilis kongenital dapat • Sifilis sekunder (SII)
berbentuk : • Sifilis laten dini dan sifilis
• Dini (timbul pada umur laten lanjut
kurang dari 2 tahun) • Sifilis tersier (Sifilis benigna
• Lanjut/tarda (timbul setelah lanjut/SIII)
umur lebih dari 2 tahun) • Sifilis kardiovaskuler dan
• Stigmata neurosifilis
STADIUM SIFILIS IBU HAMIL
Sifilis primer
Sifilis sekunder
Sifilis laten
Sifilis didapat
Sifilis kongenital
MANAJEMEN SIFILIS
• Tes untuk sifilis saat memulai perawatan prenatal, • Pertimbangkan persalinan dengan perawatan
trimester ketiga, dan melahirkan di kamar bayi selama periode prematur akhir
• Untuk semua hasil positif, lakukan pemeriksaan jika bukti kelainan denyut jantung janin,
riwayat dan fisik untuk penyakit stadium dengan atau tanpa USG
• Jika pasien tidak menunjukkan gejala, periksa
• Kelainan atau hidrops, muncul sebelum atau
infeksi masa lalu dengan pengobatan yang
memadai, karena pasien mungkin serofast (titer selama perawatan ibu
NTT <1: 8) • Dosis BPG tambahan dapat diberikan sebagai
• Jika pengobatan yang memadai tidak dapat rawat jalan
diverifikasi atau titer 4 kali lipat lebih tinggi, mundur • Surveilans ultrasonik serial untuk kehamilan
(sifilis dengan durasi yang tidak diketahui)
dengan ultrasonografi pretreatment
• Obati sesuai stadium penyakit ibu; kami
abnormal untuk memantau resolusi
merekomendasikan 2 dosis BPG pada sifilis dini (<1
tahun) untuk manfaat janin abnormalitas
• Jika kehamilan dapat dilakukan, lakukan USG • Tes antenatal dapat dipertimbangkan selama
komprehensif untuk mengevaluasi sifilis janin trimester ketiga
• Jika kehamilan memungkinkan, berikan BPG dosis • Beritahu neonatologi saat melahirkan untuk
pertama di departemen persalinan dan melahirkan evaluasi neonatal yang memadai Kirim
di bawah pemantauan janin terus menerus selama plasenta ke patologi untuk evaluasi histologis
24 jam
UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV DAN
SIFILIS DARI IBU KE ANAK
• Prong 1: pencegahan penularan HIV pada perempuan
usia reproduksi.
• Prong 2: pencegahan kehamilan yang tidak
direncanakan pada perempuan dengan HIV.
• Prong 3: pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu
hamil (dengan HIV dan sifilis) kepada janin/bayi
yang dikandungnya.
• Prong 4: dukungan psikologis, sosial dan perawatan
kepada ibu dengan HIV beserta anak dan keluarganya.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 52 Tahun 2017 tentang
Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis dan Hepatitis B
Dari Ibu ke Anak.