implamsi yang terjadi dalam kehamilan, di sebabkan karena adanya implamasi organisme, virus, bakteri, dan parasit
Etiologi
di sebabkan kuman-kuman : trikomonas vaginalis,
candida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus entrococus, e.coli,dan staplilocukus. Dapat juga disebabkan oleh robekan serviks MANIFESTASI KLINIS
Infeksi Maternal
keluhan tidak spesifik
gejala umum seperti rasa cepat lelah, lesu, mual, sakit kepala, dan demam kedinginan dan gejala yang difokuskan pada situs infeksi sehingga infeksi ini didiagnosa hanya ketika menjalani antenatal skiring tes darah DIAGNOSA Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri berhubungan dengan agen cidera keperawatan selama 2x24 jam Pasien secara komprehensif termasuk biologis tidak mengalami nyeri, dengan lokasi, karakteristik, durasi, kriteria hasil: frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 1. Mampu mengontrol nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal 2. melaporkan bahwa nyeri dari ketidaknyamanan berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan 3. Mampu mengenali nyeri dukungan 4. Menyatakan rasa nyaman setelah 4. Kontrol lingkungan yang dapat nyeri berkurang mempengaruhi nyeri sepertisuhu 5. Tanda vital dalam rentang normal ruangan, pencahayaan dan suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan kebisingan 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 9. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur 10. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
2. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan pasien untuk
kulit barhubungan keperawatan selama 2x24 menggunakan pakaian dengan jam kerusakan integritas kulit yang longgar penurunan imunologis pasien teratasi dengan 2. Hindari kerutan pada kriteria hasil: tempat tidur 1. Integritas kulit yang baik 3. Jaga kebersihan kulit bisa dipertahankan agar tetap bersih dan (sensasi,elastisitas, kering temperatur,hidrasi, 4. Mobilisasi pasien (ubah pigmentasi) posisi pasien) setiap dua 4. Menunjukkan pemahaman 5. Monitor kulit akan adanya dalam proses perbaikan kulit dan kemerahan mencegah terjadinya sedera 6. Oleskan lotion atau minyak/baby berulang oil pada derahyang tertekan 5. Mampu melindungi kulit dan 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi mempertahankan kelembaban pasien kulit dan perawatan alami 8. Monitor status nutrisi pasien 6. Menunjukkan terjadinya 9. Memandikan pasien dengan proses penyembuhan luka sabun dan air hangat 10. Observasi luka : lokasi, dimensi,kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda- tanda infeksi lokal, formasi traktus 11. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka 12. Cegah kontaminasi feses dan urin 13. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
3. Resiko Setelah dilakukan tindakan Pertahankan teknik aseptif
Tinggi Infeksi keperawatan selama……pasien 1. Batasi pengunjung bila perlu berhubungan tidak mengalami infeksi dengan 2. Cuci tangan setiap sebelum dan dengan kriteria hasil: sesudahtindakan keperawatan penurunan 1. Klien bebas dari tanda dan 2.Menunjukkankemampuan 3. Gunakan baju, sarung untukmencegah tangan sebagaialat timbulnyainfeksi pelindung 3. Jumlah leukosit 5. Gunakan kateter dalambatas normal intermiten 4. Menunjukkan untukmenurunkan infeksi perilakuhidup sehat kandung kencing 6. Tingkatkan intake nutrisi 7. Berikan terapi antibiotik 8. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemikdan local 9. Inspeksi kulit dan membran mukosaterhadap kemerahan, panas, drainase 10. Monitor adanya luka 11. Dorong masukan cairan 12. Dorong istirahat Definisi Infeksi traktus generalis Radang atau infeksi pada alat-alat genetal dapat timbul secara akut dengan akibat meninggalnya penderita atau penyakit bisa sembuh sama sekali tanpa bekas atau dapat meninggalkan bekas seperti penutupan lumen tuba. Etiologi disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, enterococus, e.coli, dan stapilococus . Manifestasi klinis a. terdapatnya keputihan (leukorea) b. mungkin terjadi kontak berdarah (saat hubungan seks terjadi perdarahan) c. pada pemeriksaan terdapat permukaan serviks yang berwarna merahh d. Kram atau nyeri perut bagian bawah yang tidak berhubungan dengan haid(bukan pre menstrual syndrome) e. Keluar cairan kental berwarna kekuningan dari vagina f. Nyeri saat berhubungan intim g. Demam NO NIC NANDA NOC h. Nyeri punggung Manajemen nyeri 1 Nyeri akut Setelah dilakukan perawatan nyeri Lakukan pengkajian berhubungan dengan berkurang atau hilang dengan kriteria nyeri komprehensif yang meliputI lokasi, hasil: karakteristik, durasi, agen cedera biologis frekuensi,kualitas dan • Mampu mengontrol nyeri intensitas nyeri sertafaktor pencetus • Melaporkan bahwa nyeri berkurang • . Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan • Mampu mengenali • Berikan informasi nyeri(skala,intensitas frekuensi dan mengenai nyeri tanda nyeri) • Kurangi faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri • Pilih dan implementasikan tindakan farmakologi dannonfarmakologi untuk memfasilitasi penurunan nyeri • Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri • Evaluasi keefektifan control nyeri • Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunannyeri.Pemberian analgesic • Tentukan lokasi, karakteristik,kualitas, dan keparahan nyeri sebelummengobati pasien • Cek perintah pengobatan • Tentukan pilihan obat analgesic berdasarkan tipe dan 2 Hipotermi Setelahdilakukanperawata Perawatan demam berhubungan ntemperature suhu dalam Pantau suhu dan tanda dengan proses batasnormal (36-37 C) tanda vital lainnya penyakit dengan kriteriahasil: • Monitor warna kulit •Klien tidakmenggigil dan suhu •Tidak terjadi peningkatan • Monitor asupan dan suhu tubuh keluaran. •TTV dalam batas normal • Dorong konsumsi cairan • Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringantergantung pada fase demam. • Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasanaktivitas • Pantau komplikasi komplikasi yang berhubungan dengan demam serta tanda dangejala kondisi penyebab demam. • Tingkatkan sirkulasi udara • Beri obat / cairan intravena.Manajemen cairan • Jaga intake/asupan cairan yang adekuat • Monitor status hidrasi • Monitor hasil laboratorium yang relevan denganretensi cairan • Berikan cairan dengan tepat • Dukung pasien dan keluarga untuk membantudalam pemberian makanan dengan baik.
3 Kerusakan Setelah dilakukan Pengecekkan kulit
integritas kulit perawatan integritas • Periksa kulit dan selaput berhubungan jaringan kulit dan lendir dengan adanya dengan membrane mukosa kemerahan, kehangatan imunodefesien tidak terganggu ekstren, edema si dengan kriteria hasil : • Monitor warna dan suhu • Integritas kulit tidak kulit • Sapukan kulit dengan bubuk obat dengan tepat • Jaga alas kasur agar tetap bersih, kering dan bebas kerut • Periksa kulit setiap hari • Berikan pembersih topical pada daerah yang terkena infeksi dengan tepat
4 Resiko infeksi Setelah dilakukan Control infeksi
• Ganti peralatan perawatan infeksi tidak perawatan/pasien sesuai terjadi dengan kriteria protocol • Batasi jumlah hasil tidak ada tanda- pengunjung tanda infeksi • Cuci tangan sebelum dan (kemerahan, sesudahkegiatan perawatan demam,nyeri dan • Dorong pasien untuk bengkak) beristirahat • Berikan terapi antibiotic yang sesuai perlindungan infeksi • Monitor tanda dan gejalainfeksi sistemik dan lokal • Monitor kerentanan terhadap infeksi • Monitor hitung mutlak granolosi, WBC, dan hasil-hasil diferensiasi • Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
5 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan perawatan Pengurangan
kecemasan dengan krisis situasi tingkat kecemasan berkurang • Kaji tanda verbal dan dengan kriteria hasil: nonverbal kecemasan • Gunakan pendekatan 1. Dapat beristirahat yang tenang dan meyakinkan 2. Perasaan tidak gelisa • Nyatakan dengan jelas harapan 3. Menyampaikan rasa takut terhadap perilaku dan cemas secara lisan TTV klien • Berikan informasi dalam batas normal factual terkait • Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman • Dengarkan klien • Dorong verbalisasi perasaan • •dentifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat kecemasan • Atur penggunaan obat-obat untuk mengurangi kecemasan secara tepat Teknik menenangkan • Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati • Pertahankan kontak mata • Kurangi stimuli yang menciptakan perasaan takut • Duduk dan bicara dengan klien • Instruksikan klien mengambil nafas dalam untuk mengurangi kecemasan • Berikan obat anti kecemasan jika doperlukan Definisi Infeksi postpartum adalah infrksi yang, terjadi sesudah melahirkan, ditandai kenaikan suhu sampai 38 derajat selsius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama. Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
Etiologi
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam
tubuh pada saat berlangsungnya proses persalinan. Diantaranya, saat ketuban pecah sebelum maupun saat persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan masuknya kuman dalam tubuh lewat rahim. Jalan masuk lainnya adalah dari penolong persalinan sendiri, seperti alat- alat yang tidak steril digunakan pada saat proses persalinan.Infeksi bisa timbul akibat bakteri yang sering kali ditemukan didalam vagina (endogenus ) atau akibat pemaparan pada agen pathogen dari luar vagina (eksogenus) (Bobak, 2004)
Manifestasi klinis
Infeksi postpartum yaitu :
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, kadang-kadang perih saat kencing. Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaannya tidak berat, suhu sekitar 38 derajat selsius dan nadi dibawah 100 per menit. Bila luka yang terinfeksi, tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39-40 derajat Penyebaran dari tempat-tempat tersebut melalui vena- vena, jalan limfe dan permukaan endometrium. Patofisiologi Apabila timbul demam post partum kita harus mencurigai kemungkinan infeksi uterus . Demnam mungkin setara dengan luas infeksi, dan apabila terbatas di endometrium ( desidua) dan miometrium superficial, kasus biasanya ringan dan demamnya minimal. Biasanya suhu lebih dari 38 sampai 39 0C. demam dapat disertai menggigil dan mengisyaratkan adanya bakterimia, yang terbukti yang terjadi pada 10- 20 % wanita dengan infeksi panggul setelah seksio sesaria. Denyut nadi biasanya mengikuti kurva suhu NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC 1 Nyeri Akut berhubungan dengan Kriteria Hasil: - Tentukan skala Mampu nyeri dan intensitas luka insisi, distensi abdomen, after mengontrol nyeri nyeri, monitor pains, distensi kandung kemih. ( penyebab nyeri, tekanan darah, nadi mampu dan pernafasan Batasan Karakteristik menggunakan setiap 4 jam. tehnik non • Anjurkan klien - Perubahan Selera makan farmakologi untuk - Perubahan Tekanan Darah - Mampu mengenali menggunakan nyeri ( skala, teknik relaksasi - Perubahan frekuensi jantung Intensitas, Frekuensi dan nafas dalam dan tanda nyeri) serta teknik - Perubahan frekuensi pernapasan - Menyatakan rasa distraksi (untuk nyaman Setelah nyeri ringan dan berkurang sedang). • Gunakan Teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri • Check intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi • Berikan obat analgetik sesuai Anjuran Dokter
2 Resiko infeksi Kriteria Hasil: -klien • Cuci tangan setiap
sebelum dan berhubungan dengan trauma bebas dari tanda dan sesudah tindakan gejala infeksi keperawatan jaringan • Pertahankan teknik -menunjukan isolasi • Monitor kerentanan perilaku hidup sehat terhadap infeksi 3 Intoleransi aktivitas Kriteria hasil: Bantu klien untuk mengidentifikasi berhubungan dengan aktivitas yang -mampu melakukan hambatan mobilitas fisik mampu dilakukan aktivitas sehari-hari • Bantu untuk Batasan Karakteristik (ADLs) secara mandiri memilih aktivitas -Respon tekanan darah - Tanda-tanda vital konsisten yang abnormal terhadap aktivitas sesuai dengan normal kemampuan -Respon frekuensi jantung -mampu berpindah kemampuan abnormal fisik, psikologi dengan atau tanpa dan social bantuan alat Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, kruk