Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN KESEHATAN, SURVEILANS

DAN DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT


KERJA (PAK)

Kel 5 :
• Adhistia Afi fah Komarudin
• Bella Saskia Maulidina
• Friska Intania
• Nabillatul Janna
• Najah Putri Nafa
Tenaga kerja

◦ Definisi Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan


barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional tenaga kerja
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan
tujuan pembangunan. Oleh karena itu diperlukan perlindungan terhadap
tenaga kerja yang dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja
dan/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa
diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh
dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan dunia usaha.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

a. Sebelum kerja Adapun pelaksanaannya :


Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja ◦ pemeriksaan fisik lengkap
adalah pemeriksaan kesehatan yang ◦ kesegaran jasmani
dilakukan oleh dokter sebelum
seorang tenaga kerja diterima untuk ◦ rontgen paru-paru (bilamana mungkin)
melakukan pekerjaan. dan
◦ laboratorium rutin, serta pemeriksaan
lain yang dianggap perlu.
Lanjutan…

b. Berkala c. Khusus
adalah pemeriksaan kesehatan pada adalah pemeriksaan kesehatan yang
waktu-waktu tertentu (6bulan/1tahun dilakukan oleh dokter secara khusus
sekali) dimaksudkan untuk terhadap tenaga kerja tertentu.
mempertahankan derajat kesehatan Pemeriksaan Kesehatan khusus
tenaga kerja sesudah berada dalam dimaksudkan untuk menilai adanya
pekerjaannya, serta menilai pengaruh pengaruh dari pekerjaan
kemungkinan adanya pengaruh- tertentu terhadap tenaga kerja atau
pengaruh dari pekerjaan seawal golongan-golongan tenaga kerja
mungkin yang perlu dikendalikan tertentu.
dengan usaha-usaha pencegahan.
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula
terhadap:

a. tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
perawatan yang lebih dari 2 (dua minggu).
b. tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh) tahun
c. wanita dan tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan
tertentu.
d. tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan gangguan
e. kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.
d. Sebelum pensiun

◦ Disebut juga Pemeriksaan kesehatan purna bakti. Rikkes yang dilakukan oleh 3
dokter 3 bulan sebelum tenaga kerja memasuki masa pensiun.
◦ Medical check up
1) Monitoring Biologis ; timbal dalam darah, phenol dalam urine, asam hipurat
2) Test Kesehatan ;
◦ Pemeriksaan spirometri
◦ Pemeriksaan audiometri
◦ Pemeriksaan virus
◦ Pemeriksaan foto thorax
◦ Konsultasi gizi kerja
Manfaat pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja

Medical check up karyawan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini


dari karyawan seperti
◦ Menentukan kemampuan karyawan
◦ Mengetahui secara dini tanda dari gangguan kesehatan
◦ Meningkatkan kesadaran karyawan untuk menerapkan gaya hidup sehat
Surveilans PAK

◦ Surveilans artinya mengawasi , Surveilans Kesehatan Kerja, merupakan:


Strategi/metode untuk mendeteksi/menilai secara sistematik efek merugikan
dari pekerjaan terhadap kesehatan pekerja secara dini
Tujuan ; Mengetahui seberapa besar masalah kesehatan di kalangan pekerja
melalui:
◦ Identifikasi bahan berbahaya atau fc risiko lingk kerja
◦ Kelompok pekerja mana yg berisiko (population at risk)
◦ Deteksi dini penyakit akibat kerja
◦ Melihat trend (kecenderungan) perkembangan penyakit
Data demografi

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik,


seorang pekerja meninggal dari kecelakaan kerja atau penyakit. Setiap 15
detik, 153 pekerja mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan
pekerjaan. Setiap hari, 6.300 orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, lebih dari 2,3 juta kematian
per tahun serta 317 juta kecelakaan terjadi pada pekerjaan per tahun (ILO,
2017).
JUMLAH KAK DAN PAK DI INDONESIA
DARI TAHUN 2011-2014
Chart Title
120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
2011 2012 2013 2014

KAK PAK
Deteksi Dini Penyakit Bagi Pekerja

dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala yang


disesuaikandengan pajanan yang ada di lingkungan kerja dan pekerjaan.
Diagnosis penyakit akibat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a
Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesi No.56 Tahun 2016 dilaksanakan
dengan pendekatan 7 (tujuh) langkah yang meliputi:
a. penegakan diagnosis klinis
b. penentuan pajanan yang dialami pekerja ditempat kerja
c. penentuan hubungan antara pajanan dengan penyakit
d. penentuan kecukupan pajanan
e. penentuan faktor individu yang berperan
f. penentuan faktor lain di luar tempat kerja dan
g. penentuan diagnosis okupasi
HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Bahaya faktor kimia


Bahan kimia ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan beberapa
cara, yaitu terhirup, tertelan, atau terserap ke dalam kulit.

Bahaya faktor fisik. Contoh bahaya dari faktor fisik adalah: Kebisingan,
yaitu suara keras yang dihasilkan oleh suatu benda di lingkungan kerja.
Bahaya faktor biologi. Yang termasuk dalam faktor biologi adalah virus, bakteri,
jamur, dan parasit, yang dapat tersebar di lingkungan pekerjaan atau ditularkan dari
seorang pekerja ke pekerja lainnya.

◦ Bahaya faktor ergonomi. Secara tidak langsung, faktor ergonomi, seperti


penyusunan tempat kerja dan pengaturan posisi duduk, dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti ketegangan otot dan kelelahan yang berlebihan.

◦ Bahaya faktor psikososial. Lingkungan kerja yang tidak memiliki manajemen dan
organisasi kerja yang baik dapat menyebabkan tekanan pada diri pekerja dan berakhir
pada stres
Biomonitoring dan Klinis
Monitoring biologi merupakan pengukuran konsentrasi bahan kimia dalam tubuh
Menurut SCOEL (Scientific Committee on Occupational Exposure Limits),
pemantauan biologis untuk menilai pajanan tempat kerja ada 3 kategori:
◦ Bahan kimia yang terabsorpsi,
◦ Hasil metabolisme (metabolit) bahan kimia yang terabsorpsi,
◦ Efek yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut,spesimen yang digunakan
untuk pengukuran monitoring biologis dapat berupa urin (air seni), darah,
udara pernafasan yang dihembuskan, dll.
Manfaatnya antara lain ;
◦ Mendeteksi dan menentukan penyerapan, melalui pernafasan, kulit dan
sistem pencernaan
◦ Menilai total pajanan dalam tubuh
◦ Memperkirakan pajananyang tidak terukur sebelumnya
◦ Mendeteksi pajanan di luar pekerjaan
◦ Menguji efektifitas APD dan pengendalian teknis Memantau cara/praktek
kerja

Anda mungkin juga menyukai