AKIBAT KERJA
Faisal Yunus
akibat kerja
PENYAKIT PARU KERJA
Di negara maju
Penyebab utama
~ Kecacatan
~ Kehilangan hari kerja
~ Kematian
PENYAKIT PARU KERJA
Di Indonesia
~ Belum banyak dilaporkan
~ Penyakit paru infeksi masih banyak
Kemajuan industri
~ Kasus penyakit paru kerja akan
banyak
~ Perlu perhatian dan pengetahuan
PENYAKIT KARENA DEBU
Tergantung pada
~ Jenis debu
~ Lama pajanan
~ Sifat debu
~ Kepekaan tubuh
SIFAT DEBU
Penyakit saluran napas akibat inhalasi
debu, dipengaruhi oleh :
~ Faktor debu : sifat kimiawi, bentuk,
ukuran partikel, daya larut,
konsentrasi dan lama pajanan
~ Faktor individu : mekanisme
pertahanan paru
UKURAN DEBU
0,1 - 10 mikron mudah dihirup
5 - 10 mikron tertahan di saluran
napas atas
3 - 5 mikron tertahan di saluran
napas tengah
1 - 3 mikron paling berbahaya,
karena tertahan dan tertimbun di
saluran napas kecil
< 1 mikron tidak mudah
mengendap
0,1 - 0,5 mikron dengan gerak Brown
MEKANISME
PERTAHANAN PARU
Anatomi saluran napas
Refleks batuk
Refleks bersin
Sistem mukosilier
Sistem fagositosis/makrofag alveolar
DIAGNOSIS
Agak sulit ditegakkan, karena
~ Gejala dan tanda mirip dengan
penyakit paru yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan
~ Perlu waktu lama antara adanya
pajanan dan timbulnya penyakit
Diperlukan
~ Anamnesis yang teliti
~ Pemeriksaan fisis
~ Pemeriksaan penunjang
- pemeriksaan faal paru
- foto toraks
~ Faktor riwayat pekerjaan &
lingkungan
~ Waktu yang lama antara
pajanan dan penyakit
DIAGNOSIS
Agak sulit ditegakkan karena
Pemeriksaan radiologis
Penunjang diagnosis
Melihat laju perjalanan penyakit
Evaluasi pengobatan
Menentukan prognosis
PEMERIKSAAN FAAL PARU
Kelainan ventilasi
Foto toraks
Normal
Corakan bertambah
Faal paru
Awal - normal
Obstruksi ireversibel
ASMA KERJA
Penyakit paru kerja yang paling banyak di
negara industri
Kekerapan di AS 15% dari kasus asma
Penelitian di Eropa, Amerika Utara, Jepang,
Australia, Selandia Baru prevalensi 3% - 30%
50% pada pekerja terpajan enzim proteolitik
5% pada pekerja terpajan isosianat atau
debu kayu
30% pada pekerja pembuat roti
ASMA KERJA
Di Indonesia belum jelas
Beberapa penelitian :
Pabrik tekstil 27,3%
Pabrik semen daerah Cibinong 5,5%
Pabrik baja 5,1%
ASMA KERJA
Bernstein : Penyakit yang ditandai oleh
keterbatasan aliran udara ekspirasi yang
bervariasi atau hipereaktiviti bronkus
nonspesifik disebabkan oleh penyebab dan
keadaan di lingkungan kerja. Rangsangan itu
tidak dijumpai di luar tempat kerja
ACCP – 1 Asma di tempat kerja
2 Asma yang memberat di tempat
kerja
BAHAN PENYEBAB
ASMA KERJA
200 – 400 jenis bahan organik dan
nonorganik
Bahan yang bekerja melalui mekanisme
imunologis dan mekanisme
nonimunologis
Mekanisme imunologis :
IgE dependent
IgE independent
BAHAN PENYEBAB ASMA KERJA
SERTA MEKANISME KERJANYA
Mekanisme kerja Bahan
Tanpa sensitisasi
Efek endotoksin Debu kapas
Efek antikolesterase Pestisida organofosfat
Respons antiinflamasi Amonia, klorin
Respons iritan Debu, fumes, vapors,
dingin
Dengan sensitasi
Bahan dengan berat molekul Binatang, tanaman
tinggi
IgE mediated (alergen lengkap) Protein bakteri
Bahan dengan berat molekul
rendah
IgE mediated (hapten) Platina, antibiotik
Mekanisme ? Isosianat, amines, asam
anhidrida, asam plikatik
BAHAN PENYEBAB ASMA KERJA
SERTA MEKANISME KERJANYA
Bahan Industri atau pekerjaan
Logam
Asam krom Pelapis logam, pengelas
Potassium kromat dan Pekerja krom, pekerja semen
dikromat
Garam platinum Pemurnian platinum
Asam kloroplatinum Pemurnian platinum, ahli kimia
Nikel sulfat Pelapis nikel, pengelas
Nikel karboksil Pekerja kimia, pelapis nikel,
pengelas
Vanadium Pembersih boiler, pembersih
turbin
Aluminium? Pekerja pot aluminum ruangan
BAHAN PENYEBAB ASMA KERJA
SERTA MEKANISME KERJANYA
Bahan Industri atau pekerjaan
Obat-obatan
Benzil penicilin Farmasi
Ampisilin Farmasi
Sulfatiazol Farmasi
Tetrasiklin Farmasi
Psilium Farmasi
Metildopa Farmasi
Salbutamol Farmasi
Piperazin Farmasi
dihidroklorid
Kloramin T Farmasi, pekerja laboratorium
Organofosfat Pekerja pertanian, peracik pestisida,
Pengasap
BAHAN PENYEBAB ASMA KERJA
SERTA MEKANISME KERJANYA
Bahan Industri atau pekerjaan
Miscellneous kimia
Formaldehid Pekerja laboratorium, pengawet mayat,
Penyekat, pekerja tekstil
Dimetiletanolamin Penyemprot cat
Etilendiamin Pekerja karet, prosesor film
Garam persulfat Pekerja kimia, ahli kecantikan
Etilen Oksida Pensteril medik
Piretrin Pengasap
Amonium tioglikat Ahli kecantikan
Monoetanolamin Ahli kecantikan
Heksametilenamin Ahli kecantikan
Uap polivinil klorida Pembungkus daging
Aminoetiletanolamin Pematri aluminium
BAHAN PENYEBAB ASMA KERJA
SERTA MEKANISME KERJANYA
Bahan Industri atau pekerjaan
Binatang
Binatang rumah Petani, peternak, pengolah
daging
Burung Pengembang biak unggas,
pemagar burung
Kelelawar, tikus, guinea Pekerja laboratorium
pigs
Sea squirt Petani tiram
Ulat sutera Pengembang biak ulat sutera
Kutu padi-padian, bubuk Pekerja pabrik dan peyimpanan
padi-padian tukang roti
ISOSIANAT
Penyebab asma kerja tersering di beberapa
negara
Isosianat ‘BM rendah’, untuk membuat
poliuretan
Heksametilen diisosianat (MDI) dan toluen
diisosianat (TDI) dipakai untuk cat semprot
dan pernis
Isosianat digunakan untuk busa, perekat,
lapisan permukaan, bahan pengikat
pasir, dan peleburan logam
TEPUNG DAN ENZIM
Pembuatan roti
Mengayak, pembuatan adonan dan
pembersihan
Enzim pada proses bioteknologi,
produksi makanan dan obat
KOLOFONI
Kolofoni / resin menimbulkan asma
pada proses solder elektronik,
campuran perekat panas, dan bahan
kertas
PELAYAN KESEHATAN
Faktor :
Terdapat silika bebas
Konsentrasi debu tinggi
Infark mikobakterium
Imunologi buruk
COMPLICATED COAL
WORKERS PNEUMOKONIOSIS
~ Fibrosis ~ KV ~ Restriksi
~ Emfisema ~ VEP-1 ~ Obstruksi
Gejala :
Melonoptisis
Batuk
Sesak
Kor pulmonal
Gagal napas
SILIKOSIS
Inhalasi debu silika
~ Tambang logam dan batubara
~ Industri keramik, batubara
~ Pemotongan batu
~ Penggalian terowongan
~ Penuangan besi, baja
~ Pembuatan gigi enamel
~ Pabrik semen
SILIKOSIS KRONIK
Inhalasi 20 - 45 tahun
Bentuk yang paling sering
Paparan dihentikan, penyakit terus
berjalan
~ Spirometri : restriksi, obstruksi
~ Radiologis : EGG shell cacification
~ Sering infeksi tuberkulosis
SILIKOSIS TERAKSELERASI
Menyerupai silikosis kronik
Berkembang lebih cepat fibrosis masif
Biasa ada infeksi mikobakteri tipik atau
atipik
Pajanan berlangsung 10 tahun
Radiologis – fibrosis yang lebih difus dan
iregular
Gagal napas karena hipoksemia
SILIKOSIS AKUT
Inhalasi konsentrasi tinggi
Gejala timbul beberapa minggu - 5 tahun
~ Sesak napas progresif
~ Batuk
~ Berat badan turun
Spirometri :
~ Restriksi
~ Kapasiti difusi
Foto toraks
~ Fibrosis difus
SILIKOSIS AKUT
Pajanan silika konsentrasi tinggi, masa
pajanan beberapa minggu -- 4 atau 5 tahun
Klinis : sesak napas progresif
demam, batuk
penurunan berat badan
Radiologis : fibrosis interstitial difus
Fibrosis masif diffuse ground – glass
appearance
Faal paru : restriksi berat-hipoksemia
penurunan kapasiti difusi
BISSINOSIS
Penyakit jalan napas akut dan kronik
Pekerja kapas, kain linen, serat rami
Rasa dada tertekan, mengi dan sesak
napas waktu kembali bekerja
Monday chest tightness atau Monday
fever
BISSINOSIS
Foto toraks normal
Kapisiti difusi biasanya normal
Gejala biasa timbul pada hari pertama
kerja, berkurang pada hari kedua dan
selanjutnya
Pajanan berlanjut gejala akan makin
berat
BISSINOSIS
Derajat 0 tidak ada gejala
Derajat 1/2 kadang-kadang dada
tertekan pada hari pertama kerja
Derajat 1 Dada tertekan pada hari pertama mingg
kerja
Derajat 2 Dada tertekan pada hari pertama dan
seterusnya
Derajat 3 Derajat 2 & toleransi aktiviti menurun a
kapasiti ventilasi
turun
ASBESTOSIS
Inhalasi asbes :
~ Tambang
~ Penggilingan
~ Transportasi
~ Pengapalan
Paparan dihentikan penyakit
berjalan terus
Sering ditemukan kanker bronkus,
mesotelioma
ASBESTOSIS
Gejala :
~ Sesak napas progresif
~ Batuk
~ Berat badan
~ Kor pulmonal
Faal paru :
~ Kelainan restriksi
~ Kapasiti difusi
Foto toraks :
~ Dapat normal
~ Bayangan difus
~ Penebalan pleura
~ Fibrosis
Biopsi paru untuk konfirmasi
KANKER PARU
AKIBAT KERJA
- zat-zat kimia
Waktu pajanan gejala 15-25 th
Zat Jenis kerja
Asbes Tambang
Radioaktif Tambang uranium, logam
Gas mustard Pabrik
Arsen Penyulingan logam
Nikel Penyulingan
Haloeter Industri kimia
INHALASI GAS DAN UAP
DI TEMPAT KERJA
Efek iritasi ditentukan oleh :
Konsentrasi zat dalam udara
Struktur kimia zat
Lama kontak
Daya larut zat dalam air
GAS YANG MEMPUNYAI
EFEK IRITASI
~ SO2, H2SO4 ~ Amonia
~ NOx ~ Asam asetat
~ Ozon ~ Aktolen
~ Brom dan Jodium ~ Formaldehid
~ Klor dan turunannya:
HCL
~ Fluor dan turunannya
SULFUR DIOKSIDA (SO2)
bronkokonstriktor
OZON
Pajanan 0.12 ppm selama 1-2 jam
penurunan VEP1 > 10% pada 10 -
25% orang sehat
Pajanan konsentrasi tinggi serangan
asma
OZON
Pajanan < 0.12 ppm selama 6,6 jam
meningkatkan respons jalan napas
terhadap metakolin
BAL setelah pajanan ozon 0.4 ppm
selama 2 jam peningkatan jumlah
leukosit
NITROGEN DIOKSIDA
Sumber :
Pembakaran minyak
Pemakaian kompor gas
Pemanas air
Pemanas ruangan
~ filtrasi
~ adsorbsi pekerjaan singkat dan
risiko pajanan tinggi
~ kenyamanan pemakaian
~ cara pemakaian dan pemeliharaan
Pemeriksaan faal paru dan radiologis
berkala
Pencegahan tersier: mencegah terjadi
komplikasi pada pekerja yang sudah terkena
penyakit paru akibat kerja
Mengistirahatkan pekerja
Memindahkan dari tempat yang
terpajan
Pemeriksaan berkala untuk
evaluasi penyakit