Anda di halaman 1dari 19

Sifat umum dari alat ukur

Sifat ini muncul karena ketidak sempurnaan dalam


proses pembuatannya, shg. dalam batas2 tertentu alat
ukur dianggap sbg cukup baik utk digunakan dlm suatu
proses pengukuran.

Bbrp istilah yg akan dibahas a.l. :

* traceability (mampu usut) * sensitivity (kepekaan)


* readability (kemudahan baca) * hysterisis
* passivity (kepasifan) * shifting (pergeseran)
* zero stability * floating (pengambangan)
* accuracy (ketelitian) * precision (ketepatan)
1
Traceability, mampu usut, kalibrasi
Kalibrasi/peneraan : mencocokan harga2 (bukan satu harga) yg
tercantum pd skala alat ukur dengan harga2 standar (harga
“sebenarnya”).
Kalibrasi diwajibkan bagi alat ukur yang :
* baru selesai dibuat (baru sama sekali)
* telah lama dipakai (karena aus)

Utk menjamin hub. antara alat ukur yg digunakan oleh operator dng
satuan standar panjang, maka digunakan rantai kalibrasi (guna meng
hindari peneraan langsung)

Keuntungan rantai kalibrasi/kalibrasi bertingkat :


1. memungkinkan kalibrasi alat ukur kerja.
2. mempercepat prosedur kalibrasi.
3. menjamin kwalitas a.u. Pemberiaan sertifikat mampu usut

2
• Rantai kalibrasi :



Tingkat : Alat ukur kerja
1
kamar ukur
A U standar kerja


(pabrik)
2


A U standar
lab metrologi
3
 industri
A U standar nasional

4  standar internasional
definisi 1 meter
 lab metrologi
yg berwenang

tingkatan2 kalibrasi diatas sering disebut sbg mampu usut


dr ketelitian suatu alat ukur 3
Sensitivity, kepekaan
Kemampuan a.u. utk merasakan dan menunjukan suatu perbedaan yg
relatip kecil dr harga yg diukur (yg diditeksi sensor).

Contoh : dua alat ukur yg sejenis A dan B


y = f (x)
fungsi linier

 Kepekaan a.u. A lebih


tinggi dp a.u. B.

ditentukan oleh
mekanisme
pengubah
4
• Readability, kemudahan baca.
Kemampuan a.u. (bag penunjuk) utk menunjukan harga dengan
jelas dan berarti, shg menghindarkan salah baca.

Usahanya a.l.:
- grs skala, grs indeks, jarum penunjuk : dipertipis
- pemakaian skala linier, skala nonius Masih memung
- jarak grs skala cukup terpisah dng jelas. kinkan salah
baca

pemakaian penunjuk digital/elektronik lebihdisukai

• Floating, pengambangan.
Jarum ber-ubah2 posisinya dengan cepat (angka paling akhir penunjuk
digital ber-ubah2), krn adanya gangguan pd sensor (getaran) dan noise
padasistim pengubah. Proses pengukuran harus bebas
getaran (sangat berpengaruh pd
komparator peka) 5
Histerisis
Perbedaan harga (sistematik) hasil proses pengukuran yg dilakukan secara
kontinyu/berurutan dlm dua arah yg berbeda (dr skala nol,maks,  nol)

Histerisis tidak dapat dihilangkan. merugikan

Catatan : jam ukur sdh dikalibrasi,


dapat diperkecil, dng mengguna
-kestabilan nol. kan sebagian kecil dr skala
6 a.u.
• Passivity, kelambatan reaksi.
* sensor berubah posisi (kecil), tetapi jarum penunjuk tetap diam
(benda ukur berubah) atau
* sensor berubah posisi, tetapi jarum penunjuk terlambat bereaksi.

Penyebab : - momen kelembaman : masa besar, pegas kurang kenyal.


- sifat kompresibel fluida : a.u. pneumatis sistim tek. balik.

• Shifting, drift, pergeseran.


* sensor tetap diam (benda ukur tidak berubah), tetapi jarum penunjuk
berubah posisi.

Penyebab : - kurang sempurnanya sistim pengukuran : pemegang alat


ukur, benda ukur
- panas yg timbul pd bag pengubah elektris : mempengaru
hi sifat2 komponen elektroniknya (yg sudah tua)

7
• Zero stability, kestabilan nol
Kemampuan jarum penunjuk utk kembali keposisinya semula, bila
benda ukur diambil.
Penyebab : - keausan pd mekanisme penggerak jarum  histerises.
- sistim pengukuran belum stabil.

• Kesalahan/penyimpangan dlm proses pengukuran


Proses pengukuran
Ketelitian absolut
Pengukur :
Alat - methoda Benda
ukur - kecakapan ukur
Tidak bisa dicapai

Tidak
Tidak Selalu ada kesalahan
sempurna
sempurna 8
Kesalahan : perbedaan hasil pengukuran dengan harga yg dianggap benar.

Pengulangan proses pengukuran (seidentik mungkin) tidak selalu menghasilkan


harga yg sama /tidak tepat sama, akan tersebar disekitar harga rata2nya.

  merupakan sifat umum dari pengukuran



ketelitian dan ketepatan

• Accuracy, ketelitian
persesuaian antara hasil pengukuran dng harga sebenarnya
(yg diangga benar).
Ukuran yg dipakai utk menyatakan ketelitian adl. besar kecil
nya kesalahan sistematis (systematical error)

9
• Precision, repeatability, ketepatan, mampu ulang
Kemampuan dr proses pengukuran utk menunjukan harga yg sama.
bila pengukuran diulang secara secara identik.
Ukuran yg dipakai utk menyatakan ketepatan adl. besar kecilnya ke
salahan rambang (random error)

Faktor2 yg membuat suatu proses pengukuran menjadi tidak teliti dan


tidak tepat adl.: alat ukur, benda ukur, posisi pengukuran,
lingkungan dan orang (sipengukur).

Penyimpangan yg berasal dr alat ukur.


* tergantung dr frequensi pemakaian, a.u. harus dikalibrasi setiap
jangka waktu tertentu.
* kesalahan sistematis (keausan pd bid kontak - sensor mekanik),
besarnya dpt ditentukan dng kalibrasi
10
* kesalahan rambang ditentukan dng melakukan pengukuran berulang
ulang yg identik  penting bagi a.u. pembanding / komparator.

Penyimpangan yg berasal dr benda ukur.

beratnya sendiri
benda
bendaukur
ukurelastis
elastis beban tekanan :
- kontak sensor
lentur
-penjepit

Pd mikrometer, - pembatas momen puntir, utk menjaga tekanan peng-


ukuran sekecil mungkin dan konstan.

Utk benda ukur yg dianggap kritis (melentur kena tek. sensor), diguna -
kan a.u. yg memp. sensor optis atau pneumatis

11
b u berdinding
tipis
sensor
lentur

b u lunak
Benda ukur
Pengaruh tekanan kontak pada benda ukur lunak

min
 min min
Lenturan terkecil ada ditengah dan ditepi,
digunakan dlm mengukur kelurusan dng
metode straight edge

Grs netral mengalami deformasi terkecil,


digunakan dlm menumpu standar paris.

sisi sumbu Permukaan kedua ujung batang tetap sejajar


meskipun ada lenturan. Digunakan dlm
menyatukan batang ukur.

12
Akibat beratnya sendiri, batang uniform yg ditumpu simetris
lentur

klem
lentur

Pengaruh tekanan penjepit

Penyimpangan yg berasal dari posisi pengukuran


Gunakan prinsip ABBE : garis pengukuran harus berimpit dengan
garis dimensi.

13
Karena pengambilan posisi pengukuran yg salah, grs pengukuran mem
buat sudut thd grs dimensi kesalahan kosinus

mikrometer

Kesalahan kosinus-
sinus.
14
Kesalahan kosinus
Penyimpangan yg berasal dr pengaruh lingkungan.
Kondisi lingkungan yg tidak sesuai utk melakukan pengukuran dpt
mengakibatkan penyimpangan2 yg serius :

* Cahaya, penerangan yg tidak cukup:kesalahan pembacaan skala a u

* Lingkungan kotor - berdebu : kesalahan sistematis, debu menem


pel pd sensor mekanik dan permukaan obyek ukur.

* Getaran : pengukuran dng alat ukur peka akan terganggu.

* Temperatur : dimensi berubah.


Agar hasil pengukuran selalu sama, maka temperatur standar
internasional utk pengukuran geometrik ditetapkan :
20 C
0

15
Pada pengukuran langsung :
Perubahan panjang yg terjadi akan mengikuti rumus :

 l = l. . ( t – ts ) mm
l : panjang obyek ukur, mm.
 : koef. muai panjang, oC-1.
aluminium = 23,8 10-6 tembaga = 16,5 10-6
baja = 12,0 10-6 besi tuang = 10,5 10-6
t : temp obyek ukur, ts : temp standar 20 0C

Contoh :
Poros baja yg baru selesai dibubut sampai diameter nominal 100 mm,
memp temp ± 40 0C . Bila pengukuran dilakukan pd temp tsb, maka
dia poros akan > ~ 0,023 mm. Perbedaan ini  besar daerah tole-
ransi kwalitas IT 7.

16
Pada pengukuran tidak langsung / perbandingan.
Rumus :
 l = ( l 2 – l 1 ) + ( l 2 2 – l 1 1 ) ( t - t s ) mm

l1 : panjang blok ukur, l2 : panjang benda ukur, mm


1: koef muai panjang blok ukur, 2 : koef muai benda ukur, 0C-1
 t = t – ts : beda temp pengukuran dng temp standar.
Bila :  1   2 =  ,  l = (l2 – l1) +  (l2 – l1) t
karena : l2 – l1  kecil , dlm beberapa mikron
t  10 0C, temp ruang dlm pabrik  30 0C
  kecil, maka :
 (l2 – l1) t  0
berarti :
hasil pengukuran secara perbandingan  harga sebenarnya
meskipun temp tidak standar.

17
Bila ada perbedaan temperatur  kemungkinan akan ada kesalah
an pengukuran yg cukup berarti.
perlu diperhatikan
* tidak memegang terlalu lama.
* tidak mengukur benda ukur yg baru saja diproses.
* tidak mengukur pd tempat yg temp.nya berbeda dng tempat
penyimpanan benda ukur/alat ukur  perlu penyesuaian

Penyimpangan yg bersumber dr sipengukur


ruang terkontrol
Hasil kemungkinan berbeda
Pengukur Sumber :
A B
-cara mengukur
- pengalaman & keahlian
Alat Benda - kemampuan
ukur ukur - perangai sipengukur
18
Pengukuran adl suatu pekerjaan yg memerlukan kecermatan.

Syarat sipengukur :
* mempunyai dasar pengetahuan alat ukur, cara pengukuran, cara
mengkalibrasi dan memelihara alat ukur

* punya pengalaman praktek didasari penguasaan pengetahuan peng –


ukuran / training metrologi industri.

* waspada thd letak sumber penyimpangan & tahu cara mengeliminirnya

* mampu menganalisa persoalan pengukuran, menentukan cara yg sesuai


dng tingkat kecermatan yg diinginkan, memilih alat ukur yg sesuai dan
melaksanakan pengukuran.

* sadar akan tanggung jawabnya.

19

Anda mungkin juga menyukai