Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS DENGAN POPULASI


PENYAKIT INFEKSI: COVID -19
Kelompok 4 :

1. Rohmatul aimah
2. Satya Devana
3. Sheila firdayani
4. Tri Siswanti
5. Vina Handayani
6. Yoga Dzakiy Mufadhol
7. Wahyu khodriatul kasanah
8. Afiyanti Riyana Dewi
9. Ditawati Putriani Dewi
10. Ruly Rohadi
11. Ilham arifiyanto
Pengertian
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh
mikroba patogen, dan bersifat sangat dinamis. Secara umum
proses terjadinya penyakit melibatkan tiga faktor yang saling
berinteraksi yaitu : faktor penyebab penyakit (agen), faktor
manusia atau pejamu (host), dan faktor lingkungan.
Faktor yang Mempengaruhi Infeksi

Faktor Faktor
intrinsik ekstrinsik

Faktor
Faktor
mikroba
keperawatan
patogen
Jennis-Jenis Penyakit Infeksi

Virus

-HIV/AIDS
-Flu burung
Jamur -Pari sella
Parasit Bakteri
-DBD
Internal -Panu -Influenza
- TBC
-Kadas -Rabies
- Tetanus
-Disentri -Kurap -Malaria
- Diare
-Kudis -Chiqungunya
-Campak
-Hepatitis
-COVID- 19
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
POPULASI PENYAKIT INFEKSI COVID- 19

• PENGERTIAN
Coronavirus novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis
baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia. Coronavirus merupakan keluarga besar virus
yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada
manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit
yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan SindromPernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (Kemenkes RI, 2020).
Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara


lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,
batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang
dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia
luas di kedua paru (Kemenkes RI, 2020).
Cara Penularan

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke


manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular
dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk
penderita COVID-19 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci
tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air
liur penderita COVID-19, Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19,
misalnya bersentuhan atau berjabat tanganVirus Corona dapat
menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang
sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. (KEMENKES RI, 2020)
Penatalaksanaan

• Triage: Deteksi Dini Pasien dalam Pengawasan COVID-19


• Terapi Suportif Dini dan Pemantauan
• Pengumpulan Spesimen Untuk Diagnosis Laboratorium
• Manajemen Gagal Napas Hipoksemi dan ARDS
• Manajemen Syok Septik
• Pencegahan Komplikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
  Hasil tes pemeriksaan negatif pada spesimen tunggal,
terutama jika spesimen berasal dari saluran pernapasan atas,
belum tentu mengindikasikan ketiadaan infeksi. Oleh karena itu
harus dilakukan pengulangan pengambilan dan pengujian
spesimen. Spesimen saluran pernapasan bagian bawah (lower
respiratory tract) sangat direkomendasikan pada pasien dengan
gejala klinis yang parah atau progresif. Adanya patogen lain yang
positif tidak menutup kemungkinan adanya infeksi COVID-19,
karena sejauh ini peran koinfeksi belum diketahui. Pengambilan
spesimen pasien dalam pengawasan dan orang dalam
pemantauan dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut (hari ke-
1 dan ke-2 serta bila terjadi kondisi perburukan). Pengambilan
spesimen kontak erat risiko tinggi dilakukan pada hari ke-1 dan
ke- 14.
PENGKAJIAN
• Core/ inti komunitas
-Histori
-Demographic
-Ethnicitic
-Values and beliefs
• Subsistem
-Lingkungan Fisik
-Pelayanan Kesehatan
-Ekonomi
-Transportasi dan keamanan
-Politik dan pemerintahan
-Komunikasi
-Education
-Rekreasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data
yang dicari, maka kemudian dikelompokkan dan dianalisa
seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang imbul pada masyarakat tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disusun diagnose
keperawatan komunitas dimana terdiri dari : masalah kesehatan,
karakteristik populasi, dan karakteristik lingkungan. ( R. Fallen &
R Budi Dwi K, 2010 ).
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut :
• Tahap persiapan
• Tahap pengorganisasian
• Tahap pendidikan dan latihan
• Tahap formasi dan kepemimpinan
• Tahap koordinasi intersektoral
• Tahap ahkir
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
• Hal-hal yang yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksaan
kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah:
a.Melaksanakan kerja sama lintas program dan linytas sektoral
dengan instansi terkait
b.Mengikut sertakan partisipasi aktif individu, keluarga,
masyarakat dan kelompok dan kelompok masyarakat dalam
menghatasi masalah kesehatannya.
c.Memanfaatkan potensi dan sumbar daya yang ada di
masyarakat.
Level pencagahan dalam pelaksanaan praktek keperawatan
komunitas terdiri atas:
1)Pencegahan primer
2)Pencegahan sekunder
3)Pencegahan tersier
EVALUASI KEPERAWATAN
• Hal-hal yang dievaluasi adalah masukan (input),pelaksanaan
(proses),dan Hasil akhir (output).
• Adapun dalam evaluasi difokuskan dalam :
• a.Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan
• b.Perkembangan atau kemajuan proses
• c.Efensiensi biaya
• d.Efektifitas kerja
• e.Dampak : apakah status kesehatan meningkat/ menurun ,
dalam rangka waktu berapa

Anda mungkin juga menyukai