Anda di halaman 1dari 57

INFEKSI

ODONTOGENI
K
Hello!
JURNAL READING

drg. Gunawan Wibisono, M.Si.Med

2
Anggota Kelompok
Nabila Dyah Melan Setyoningrum
Amalia Intan Haliza
Anisa Nurbaiti Jihan Nabilatsanya
Ayunda Kalam Nabila Nurul
Fatkhiyatul Azizah Vanda Chrisina

3
1.
Introduction of
Odontogenic
infection
Infeksi Odontogenik adalah
infeksi yang muncul dari gigi
atau struktur erat sekitar gigi
dan penyakit yang lazim di
seluruh dunia

5
Infeksi odontogenik yang
paling umum

ABSES
ABSES PERIKORONIT
PERIODONTIA
PERIAPIKAL IS
L
(25%) (11%)
(7%)

6
Infeksi odontogenik berasal
dari bakteri flora normal
oral → dental biofilm
Melalui:
✢ Jaringan pulpo-periapikal
✢ Jaringan periodontial

7
✢ Skema infeksi odontogenik yang berasal
dari jaringan periodontal
PLAK GIGI

GINGIVITIS

PERIODONTITIS
MARGINALIS
ABSES
PERIODONTAL

INFEKSI
ODONTOGENIK
8
Plak gigi
Definisi:

Plak gigi merupakan deposit lunak yang


melekat erat pada permukaan gigi, terdiri
atas mikroorganisme yang berkembang biak
dalam suatu matriks interseluler dan akan
terus terakumulasi bila tidak dibersihkan
secara adekuat.

9
Tahapan Akumulasi plak
Tahap pertama Tahap kedua Tahap ketiga
proses pelikel dikolonisasi terjadi kombinasi
pembentukan plak oleh Streptococcus bakteri, asam, sisa
gigi adalah mutans dan makanan dan saliva
melekatnya pelikel Streptococcus dalam mulut
pada email gigi saguins dengan membentuk suatu
mengubah glukosa substansi berwarna
dan karbohidrat kekuningan yang
pada makanan melekat pada
menjadi asam permukaan gigi
melalui proses yang disebut plak.
fermentasi 10
Gingivitis (patogenesis)

Initiation lesion
Lesi awal muncul 2-4 hari
setelah akumulasi plak pada
gingiva yang sebelumnya sehat
dan terlokalisasi pada sulkus
gingiva. Perubahan inflamasi
awal terjadi sebagai respons
terhadap aktivasi mikroba
leukosit residen dan stimulasi sel
endotelial selanjutnya

11
Gingivitis (patogenesis)

Early lesion
Lesi awal berkorelasi dengan
gingivitis dini dan muncul 4-7
hari setelah akumulasi plak. Hal
ini disebabkan oleh proliferasi
kapiler dan peningkatan
pembentukan loop kapiler antara
pasak rete.

12
Gingivitis (patogenesis)

Estabilished lesion
Lesi yang ada berkorelasi
dengan gingivitis dewasa klinis
kronis dan terjadi 2-3 minggu
setelah dimulainya akumulasi
plak. Pembuluh darah menjadi
membesar dan sesak, aliran
balik vena terganggu dan aliran
darah menjadi lambat

13
Gingivitis (Manajemen)
Mengubah kebiasaan pasien
✢ Gunakan strategi perubahan perilaku Kebersihan
mulut TIPPS
T: talk
I: instruct
P: practise
P: plan
S: support
untuk mengatasi penghapusan plak yang tidak
memadai.
✢ Angkat masalah penghentian merokok jika perlu.
14
Gingivitis (Manajemen)
Memberikan treatment
Untuk pasien dengan gingivitis:
✢hilangkan plak supra-gingiva, kalkulus, dan noda serta
endapan
sub-gingiva dengan scalling
✢ dan jika mungkin perbaiki semua faktor retensi plak
lokal.

15
PERIODONTITIS MARGINAL
✢ Periodontitis secara umum diartikan
sebagai inflamasi yang melibatkan
struktur periodontal pendukung.
Terlibatnya struktur periodontal
pendukung oleh inflamasi bisa akibat
kelanjutan inflamasi dari gingivitis kronis
yang tidak dirawat atau tidak tuntas
perawatannya.

16
Periodontitis Marginalis
(Patofisiologi)
Hubungan
cementum
dan tulang
alveolar
terputus
Terjadi
resorpsi
Destruksi tulang
membran alveolar
dan gigi
periodontal Timbul kantung
periodontal yang lepas
semakin dalam

Kalkulus dan plak


menginduksi
inflamasi dalam
sulcus gingival
kemudian mendesak
kearah apical 17
Periodontitis Marginalis

GEJALA

• Rasa sakit berdenyut terus menerus, terlokalisir


• Gigi penyebab dan beberapa gigi lain goyang
• Rasa dan bau tidak enak timbul bersamaan dengan
cairan yang mengalir ke mulut
• Dapat disertai pembengkakan yang terasa sakit di
dalam mulut

18
Periodontitis Marginalis

TAND
A

• Kesehatan mulut buruk, ditemukan plak dan kalkulus.


• Adanya pembengkakan dan hiperemis pada gingival
• Halitosis juga dapat ditemukan
• Gigi goyang dan ditemukan dalam poket yang dalam
• Dapat ditemukan sinus atau pus yang keluar dari poket
• Sonde yang dimasukkan dalam poket akan membuat pus
mengalir keluar

19
Periodontitis Marginalis
DIAGNOSTIK
TEST

• Tes vitalitas : POSITIF


• Perkusi : Adanya nyeri tekan. Nada perkusi tumpul akibat akumulasi
cairan di rongga ligament periodontium
• Radiografi : Terlihat tulang alveolar hilang secara menyeluruh dengan
pola horizontal dan atau vertikal

20
Manajemen Periodontitis
Marginalis
✢ Berikan ✢ Jika ✢ Gigi yang ✢ Drainase
instruksi ditemukan tidak dapat melalui
cara ditemukan diselamatka poket atau
pemelihara irritant, n sebaiknya dengan
an irritant diekstraksi insisi dan
kesehatan dihilangkan setelah fase terapi
mulut yang dengan cara akut mereda farmakolog
baik scaling dan i NSAID
kuretase dan
antibiotik
doxycyclin
e 21
Abses periodontial
Definisi:
✢ akumulasi pus yang terlokalisir pada
gusi dengan area yang lebih luas,
memanjang ke arah apical dan
berdekatan dengan poket
periodontal.

22
Tatalak sana Abses
Periodontal
Immediate Management
Indikasi :
Initial Therapy
Kasus abses Definitive treatment
Indikasi:
periodontal akut
dengan atau tanpa Manajemen lesi residual Pemeriksaan ulang dan
infeksi yang setelah perawatan dari perawatan
membahayakan nyawa toksiksitas sistemik, pengembalian fungsi
abses akut tanpa sesuai diagnosis dari
toksiksitas sistemik, dan initial therapy
abses periodontal
kronik

23
Tatalaksana Abses Periodontial:
Immediate Management
✢ Terapi
a. Membahayakan nyawa:
rawat inap
terapi supportif
terapi antibiotik intravena

b. Tidak membahayakan nyawa :


Analgesik oral dan antibiotik

24
Tatalaksana Abses
Periodontial:
Immediate Management
Obat yang diresepkan bergantung pada keparahan
infeksi.
Antibiotik umum yang yang sering diberikan adalah:
✢ Phenoxymethylpenicillin atau amoxicillin 250-500
mg 4x sehari 5-7 hari
✢ Metronidazole 200-400 mg 3x sehari 5-7 hari
Penggunaan metronidazole kontraindikasi pada ibu
hamil atau pengkomsumsi alkohol.
Jika alergi terhadap penicillin, maka :
✢ Erythromycin 250-500 mg 4x sehari 5-7 hari
✢ Doxycycline 100 mg 2x sehari 7-14 hari
✢ Clindamycin 150-300 mg 4x sehari 5-7 hari. 25
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy✢ Terdiri dari :
1. Irigasi poket abses dengan saline atau
antiseptic
2. Penghilangan benda asing jika ada
3. Drainase poket dengan probe atau
scaling permukaan gigi
4. Kompresi dan debridemen dinding
jaringan lunak dan irigasi dengan saline
5. Instruksi oral hygiene
6. Cek ulang setelah 24-48 jam, seminggu
kemudian definitive treatment harus
sudah dilakukan
26
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy
✢ Pilihan perawatan pada abses
periodontal pada Initial therapy:
1. Drainase melalui retraksi poket atau
insisi
2. Scaling and root planning
3. Bedah periodontal
4. Sistemik antibiotik
5. Pencabutan gigi

27
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy (DRAINASE
ABSES)
1. Topical/local anestesi
2. Dinding poket diretraksi secara perlahan dengan probe/kuret
untuk membuat drainase awal melalui jalan masuk m]poket
3. Tekan secara perlahan
4. Irigasi untuk menghilangkan eksudat dan membersihkan poket
5. Apabila lesi kecil dan memiliki akses baik, scaling dan kuretase
dapat dilakukan
6. Apabila lesi besar dan drainase tidak dapat dilakukan,
scaling/kuretase dan operasi ditunda sampai tanda klinis mayor
sembuh dengan terapi antibiotik
7. Terapi antibiotik saja tanpa adanya drainase dan scaling
28
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy (DRAINASE
ABSES)
✢ Instruksi pasca perawatan
1. Sering berkumur menggunakan air garam
hangat
2. Aplikasi periodic dari Chlorhexidine gluconate
3. Pemberian analgesik
4. Gingiva kembali normal antara6-8 minggu
5. Tekanan dengan jari secara lembut mungkin
perlu untuk membantu pengeluaran purulen

29
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy (Bedah
Periodontal)
1. Terapi bedah (gingivectomy atau bedah flap)
dilakukan apabila terdapat defek besar pada jaringan
2. Bedah flap juga diindikasikan pada kasus dimana
kalkulus masih tertinggal di subgingiva setelah
perawatan
3. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk
mengeliminasi sisa kalkulus dan memperoleh
drainase pada saat bersamaan
4. Terapi dengan kombinasi antara bedah falp dan
scaling dalam dan irigasi dengan chlorhexidine juga
disarankan untuk dilakukan
30
Tatalaksana Abses Periodontial:
Initial Therapy (Pencabutan
Gigi)
✢ Indikasi
Gigi dengan prognosis buruk atau tidak ada harapan yang
meliputi: Kegoyahan horizontal >1 mm
1. Keterlibatan furkasi kelas II-III molar
2. Kedalaman probing >8 mm
3. Respon buruk terhadap terapi
4. Kehilangan tulang alveolar >40%.

31
Tatalaksana Abses Periodontial:
Definitive treatment
Definitive treatment dilakukan diikuti pemeriksaan ulang
setelah intial therapy untuk:
✢ mengembalikan fungsi
✢ mengembalikan estetik
✢ memungkinkan pasien untuk menjaga kesehatan
periodonsium berdasarkan kebutuhan perawatan pasien
(berdasarkan indeks CPITN).

32
Komplikasi abses periodontial

Abses 1. Bakteremia
periodontal 2. Ludwig's angina
memiliki 3. Infeksi ruang
kemungkinan pada daerah
untuk orofasial
menyebarkan
4. Aktinomikosis
mikroba ke
paru atau abses
bagian tubuh lain
otak
yang dapat
menyebabkan:

33
✢ Sequelae Biofilm yang supragingival pada
Dental Biofim dasarnya gram-positif, fakultatif dan
invasi bakteri dari jaringan saccharolytic
internal gigi → biofilm Enamel caries dengan adanya gula→
berkembang menghasilkan asam →
demineralisasi enamel
Nekrosis Dentine caries

Pulpitis
Beberapa memiliki faktor
virulensi menyerang Granuloma
jaringan periapikal Periodontitis Periapikal
apikal
Abses Periapikal Akut Kronis Kista Periapikal

Osteomyelitis

Periosteitis

Selulitis Abses
Dentin karies dan Enamel
karies
- Karies Dini/karies - Karies dini/karies Karies dengan
email tanpa email dengan dentin
kavitas: kavitas: terbuka/dentin
karies yang karies yang terjadi Hipersensitif:
pertama terlihat pada email peningkatan
secara klinis, sebagai lanjutan sensitiftas karena
berupa bercak dari karies dini. terbukanya dentin
putih. setempat . Terapi:
pada emai.
Terapi: ✢ penambalan
- Terapi:
✢ penambalan
✢ pembersihan gigi
✢ diulas dengan 35
Pulpitis
Pulpitis Pulpitis irreversibel
reversibel/hipere
mi pulpitis/pulpitis
awal
Terapi : Terapi bertujuan untuk
menghilangkan rasa
penambalan /pulp
sakit dengan perawatan
cafing dengan
saluran akar
penambalan Ca(OH) ±
1 minggu untuk
membentuk sekunder
dentin.
36
Granuloma Periapikal
Pilihan perawatan granuloma periapical dapat dilakukan
dengan
✢ perawatan saluran akar
✢ perawatan saluran akar dengan apikoektomi
✢ atau ekstraksi gigi dengan kuretase apical apabila
keadaan gigi sudah tidak dapat di restorasi.

37
2.
Manajemen
infeksi
odontogenik
Manajemen secara umum
1. Tentukan tingkat keparahan
infeksi
2. Mengevaluasi pertahanan tuan
rumah
3. Tentukan pengaturan
perawatan
4. Rawat pembedahan
5. Mendukung secara medis
6. Pilih dan resepkan terapi
antibiotik
7. Berikan antibiotik dengan
benar 39
Langkah 1: Tentukan Tingkat
Keparahan Infeksi
1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3.
a. menentukan lokasi Menentukan
anatomis perawatan
b. laju perkembangan,
dan potensi kompromi
jalan napas dari infeksi
yang diberikan.
c. Pertahanan inang,
termasuk kompetensi
sistem kekebalan
d. tingkat cadangan
40
sistemik yang dapat
dipertimbangkan dalam
menentukan keparahan
infeksi kepala
dan leher

Tingkat
Lokasi Kompromi
perkemba
anatomi jalan nafas
ngan

41
42
43
44
Pembukaan interincisal
maksimum yang telah menurun
hingga 20 mm atau kurang pada
pasien dengan nyeri akut harus
dianggap sebagai infeksi ruang
masticator
• memposisikan bidang oklusal pasien sejajar
dengan bidang penglihatan
• pasien diminta untuk membuka mulut secara
maksimal meskipun merasa sakit, dan lidah
ditekan dengan kaca mulut.
• lihat posisi uvula dan kondisi pilar tonsil
anterior
• Pilar tonsilar yang terkena biasanya akan
edematous dan memerah, dan akan
memindahkan uvula ke sisi yang berlawanan
45
Langkah
2.
mengeva Place your screenshot here

luasi
pertahan
an host

46
Langkah
3.
tentukan Place your screenshot here

pengatura
n
perawatan

47
Langka
h 4. Place your screenshot here

obati
bedah

48
✢ Airway Security
✢ Surgical Drainage
✢ Timing of Incision and Drainage
✢ Culture and Sensitivity Testing
a. infeksi melibatkan ruang
anatomis dengan keparahan
sedang atau lebih besar
b. Imunocompromise
c. infeksi kronis yang sulit untuk
terapi 49
50
Langkah 5: dukungan medis
perawatan suportif medis
Untuk pasien dengan infeksi odontogenik parah terdiri dari
hidrasi, nutrisi,
dan pengendalian demam

Demam diatas103˚F (39,4 ° C)  dehidrasi  infus


intravena/ asetaminofen atau aspirin : untuk kasus
✢ Amoxixilin
ringan
✢ Klindamicin : untuk kasus
berat
✢ penisilin plus metronidazol :
untuk kasus berat dan ada 51
Langkah
6. memilih
dan Place your screenshot here

meresepk
an terapi
antibiotik

52
Langkah 7: berikan antibiotik
dengan benar
Antibiotik harus lewat untuk mencapai level terapeutik di:
✢ Jaringan lunak
✢ Tulang
✢ Otak
✢ Rongga abses

53
Langkah 8: Evaluasi
Evaluasi pasca bedah biasanya dilakukan setelah 2 hari
dengan alasan :
1. Biasanya drainase telah berhenti dan drainase dapat
dihentikan pada saat ini.
2. Biasanya ada peningkatan atau penurunan tanda dan
gejala
memungkinkan keputusan perawatan selanjutnya dibuat.
✢ penurunan rasa tidak enak
✢ operasi
Pada 2 sampai 3 hari pasca penurunan pembengkakan
tanda-tanda klinis
harus terlihat seperti jalan nafas sehingga
✢ penurunan pembengkakan ekstubasi dapat
dipertimbangkan 54
55
Thanks!
Any questions?

56

Anda mungkin juga menyukai