KEHAMILAN
(TROMBOSIS VENA, EKLAMSIA, DAN
EMBOLI CAIRAN AMNION)
KELOMPOK 1
A1-2015
ANGGOTA KELOMPOK 1
KLASIFIKASI EKLAMSIA
Jenis Eklamsia Eklamsia Klasik Eklamsia Krusial
Kejang ≤2 >2
Temperatur ≤ 37,5oC ≥ 38 oC
1.Edema
1.Kej
1.
Hipertensi
1.Prote (160 mmHg
seluruh pada sistole
Pengel
o
Pemberian obat anti kejang (anti konvulsan), untuk mencegah adanya kejang berulang.
o
Penyediaan berbagai perlengkapan untuk penanganan kejang, beberapa diantaranya adalah jalan nafas, penghisap lendir, masker oksigen, oksigen.
olaan
o
Pasien dibaringkan pada sisi sebelah kiri, atau posisi yang disebut Trendelenburg untuk mengurangi adanya risiko aspirasi.
o
Membebaskan jalan napas klien.
Kejang o
Pemberian oksigen sebesar 4-6 lpm.
o
Pemberian perlindungan pada pasien juga dibutuhkan untuk menghindari kemungkinan adanya trauma, fiksasi secara tepat untuk menghindari risiko jatuh dari tempat tidur.
o
Pemasangan spatel lidah penting dilakukan untuk menghindari risiko tergigitnya lidah saat kejang terjadi.
oPenting dilakukan adalah jika sudah diketahui bahwa ibu hamil dengan preeklampsia harus segera dirujuk ke rumah sakit secepat mungkin.
Pengelolaa oApabila tekanan darah diastolik mencapai >110 mmHg, berikan obat antihipertensi sampai tekanan diastolik mencapai antara 90-100 mmHg.
n umum oPemasangan infus ringer laktat dengan ukuran jarum sebesar no.16 atau lebih.
oUkur dan pantau keseimbangan cairan klien dan hindari terjadinya kelebihan cairan.
oKateterisasi urin dilakukan untuk mengukur volume urin dan kepentingan pemeriksaan proteinuria.
o
Pantau klien secara terus menerus jangan sampai ditinggalkan sendirian, sehingga apabila terjadi kejang secara tiba-tiba dapat ditangani dengan segera, karena kejang yang disertai aspirasi dapat menimbulkan kematian ibu dan janin.
oObservasi tanda-tanda vital secara berkala, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam.
o
Auskultasi paru untuk mengetahui tanda-tanda edema paru. Adanya krepitasi merupakan salah satu indikasi adanya edema paru. Jika terjadi edema paru, maka hentikan pemberian cairan dan ganti dengan pemberian diuretik (misal: furosemide 40 mg IV).
PEMERIKSAAN PENUNJANG EKLAMSIA
Pemeriksaan
Tes fungsi
darah
Penghitunga ginjal Ultraso
n sel darah
lengkap
Tes serum nografi
kreatinin
Analisis
hematokrit
Tes urine (USG)
KOMPLIKASI EKLAMSIA
●
Iskemia uteroplasenter
Komplikasi eklamsia ●
Spasme arteriolar
menurut Siti ●
Kejang dan koma
Patimah et al (2016) ●
Penanganan yang tidak tepat
DEFINISI TROMBOSIS VENA
Cerebral
Renal Vein
Venous Sinus
FAKTOR RISIKO THROMBOSIS VENA
1.Sindroma 1.Tindakan
Usia
Nefrotik operatif
1.Immobilisasi
1.Kehamilan
1.Infark yang lama
dan
miokard dan paralisis
persalinan
ekstremitas
1.Obat-obatan
1.Obesitas 1.Proses
konstrasepsi
dan varises keganasan
oral
ETIOLOGI TROMBOSIS VENA
Trias Virchow
1.1. Stasis, bisa diakibatkan oleh imobilitas, operasi lama,
obesitas, gagal jantung dan trauma.
Masa Memudahkan
kehamilan terjadi Ibu hamil
trimester pembekuan mengalami
ketiga dan darah serta thrombosis
periode post terjadi statis vena
partum venosa
Plasma
Terjadi fibrinogen
perkembangan mengalami
janin peningkatan
40%
Menekan vena-
vena besar
Berat janin
yang mengaliri
akan
pelvik dan
bertambah
ekstrimitas
bawah
WOC TROMBOSIS VENA
WOC THROMBOSIS VENA
MANIFESTASI•• Betis
KLINIS TROMBOSIS
membengkak
Nyeri tekan dan terlihat warna
VENA
kemerahan pada daerah ekstremitas
bawah
• Vena superficial dapat lebih menonjol
Terdapat dan kulit pada tungkai yang terkena
50% dari dapat teraba hangat,
semua • Nyeri abdomen difus
pasien • Pada klien dengan edema paru akan
trombosis mengalami dispnea, nyeri dada,
tidak syncope, takikardi, sianosis, hipotensi
memunjukka • Suhu meningkat tapi tidak tinggi
n gejala • Terjadi perubahan warna coklat pada
kulit, biasanya di atas pergelangan
kaki
• Warna pucat, dingin serta penurunan
nadi perifer pada ekstrimitas yang
KOMPLIKASI TROMBOSIS VENA
Komplik
asi • emboli paru
Trombos
• sindrom post-trombotik.
is Vena
PEMERIKSAAN PENUNJANG TROMBOSIS VENA (OSMAN
AA, 2018)
1.Pemeriksaan Fisik
• Tidak ada tanda-tanda gejala yang spesifik untuk memprediksi
trombosis vena secara akurat. Gejala sugestif yang muncul antara
lain, tanda Homans (betis nyeri pada saat kaki posisi dorsofleksi) ,
namun hanya terlihat pada 50% dari semua pasien trombosis
vena.
1.Pemeriksaan Laboratorium
• Venografi
• Flestimografi impendans
• Ultra sonografi (USG) Doppler (duplex scanning)
• Tes D-Dimer
• MRI
PENATALAKSANAAN TROMBOSIS VENA
terjadi respon
Kemungkinan saat
inflamasi yang
persalinan, selaput
mengakibatkan
ketuban pecah dan
kolaps cepat yang
pembuluh darah ibu
sama dengan syok
(terutama vena)
anafilaksi atau syok
terbuka
sepsis
Cairan amnion juga
Akibat tekanan yang dapat masuk ke dalam
tinngi, antara lain sirkulasi darah ibu
karena kontraksi, air melalui laserasi pada
ketuban beserta vena endoservikals
komponennya selama dilatasi serviks,
berkemungkinan sinus vena
masuk ke dalam subplasenta, dan
sirkulasi darah laserasi pada segmen
WOC EMBOLI CAIRAN AMNION
WOC EMBOLI CAIRAN AMNION
MANIFESTASI KLINIS EMBOLI CAIRAN AMNION
Electrocardiog 1.Pemeriksaa
ram dan pulse n
oximeter Laboratorium
• Dopamine
• Nor epinephrine
• Ephedrine
• Digoxin