Anda di halaman 1dari 7

Perdarahan

Pervaginam
Kelompok 6:

1. Dwi Endah Ayu

2. Jihan Rachmatiillah

3. Intan Firdhaus

4. Widya Rahmadani
Perdarahan Pervaginam

Perdarahan Pervaginam adalah perdarahan yang


keluar dari vagina, yang terjadi pada masa
kehamilan awal maupun akhir.
Perdarahan ini berhubungan dengan abortus,
kehamilan molahidatidosa, kehamilan ektopik.
Penyebab Perdarahan Pervaginam

1. Abortus atau Keguguran


Keluarnya hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.
Jenis-jenis abortus:
a. Abortus Spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas
(usia kehamilan 22 minggu)
b. Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin
mencapai viabilitas.
c. Abortus Septic adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis
dapat berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah
setelah abortus spontan atau abortus tidak aman.
2. Kehamilan Ektopik

Adalah kehamilan dengan implantasi yang terjadi diluar rongga uterus. Tuba fallopi
merupakan tempat tersering terjadinya implantasi kehamilan ektopik (lebih 90%).
Alat yang digunakan untuk mendiagnosis kehamilan ektopik yang pecah adalah tes
kehamilan dari serum yang kombinasi dengan pemeriksaan USG. Jika diperoleh
hasil darah yang tidak membeku segera mulai penanganan.
3. Mola Hidatosida atau Hamil Anggur

Adalah kehamilan yang tidak terdapat janin di dalamnya, melainkan hanya gelembung-
gelembung yang berisi darah,berwarna merah.
Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal janin mirip dengan gerombolan buah
anggur. Dapat terjadi karena
- Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah
terhadap buah kehamilan pada usia kehamilan 3-4 minggu.
- Aliran darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin , sehingga terjadi peningkatan produksi
cairan sel trofoblas.
- Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.
Pemeriksaan ini terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan HCG (human chorionic
gonadotropin) urin atau serum untuk pemeriksaan kehamilan, USG (ultrasonografi), dan uji
sonde.
Kewenangan Bidan Dalam Perdarahan
Pervaginam
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, kewenangan
yang dimiliki seorang bidan dalam menangani kasus perdarahan pervaginam pada ibu
hamil meliputi kewenangan normal bagian pelayanan kesehatan ibu.
Kewenangan Normal adalah kewenangan yang dimiliki seluruh bidan dalam melayani
kilennya. Meliputi kewenangan bidan dalam penanganan kegawat daruratan
perdarahan pervaginam yang dilanjutkan dengan perujukan. Seperti memberikan
asupan cairan tambahan infus untuk menjaga kestabilan kondisi pasien selama proses
rujukan. Kewenangan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan diluar kewenangan
normal berakhir dan tidak berlaku lagi jika didaerah tersebut sudah terdapat tenaga
dokter.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai