Anda di halaman 1dari 20

KEADAAN AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

KEADAAN AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

PEREKONOMIAN POLITIK
PEREKONOMIAN POLITIK

KLIK KLIK
PEREKONOMIAN

FAKTOR

INFLASI YG TINGGI
PENYEBAB ●
BLOKADE
MEMBURU
KNYA EKONOMI
PEREKON ●
KAS NEGARA
OMIAN
KOSONG
DIPLOMASI BERAS KE

INDIA
USAHA
MENEMB MENGADAKAN

US HUBUNGAN
BLOKADE
DAGANG LANGSUNG
EKONOMI
DENGAN LUAR
NEGERI

KONFRENSI EKONOMI

PINJAMAN NASIONAL
USAHA ●
PLANNING BOARD
MENGATA ●
REKONTRUKSI DAN
SI
KESULITN RASIONALISASI
EKONIMI

KASIMO PLAIN

PTE

ORI

KLIK
POLITIK


PERANG
KON Perlawanan
terhadap sekutu
TAK dan NICA di
FISIK berbagai daerah di
Indonesia.


NKRI Belanda
PEMBE mencoba memecah
NTUK belah Indonesia
AN dengan membentuk
RIS negara bagian
(boneka) di Indonesia


PERUNDINGAN
Upaya pemerintah untuk
DIPL menyelesaikan permasalahan
diantaranya dengan
OMA
SI
perundingan.

KLIK
PERLAWANAN TERHADAP SEKUTU
DAN NICA N
PERTEMPURAN SURABAYA

KRONOLOGI PERISTIWA

Kedatangan sekutu tanggal 25 Oktber 1945 di Surabaya pada


awalnya disambut baik oleh masyarakat Surabaya karena bertujuan
untuk menciptakan kedamaian indonesia dengan Jepang di
Surabaya, namun pada pelaksanaan mereka tidak menjalankan
tugas dengan baik hingga menimbulkan kemarahan masyarakat
Surabaya. Terbunuhnya Jendral Mallaby pada tanggal 30 Oktober
1945 dalam sebuah insiden di Gedung Bank Internatio yang
memicu kemarahan pihak Sekutu dan memaksa rakyat Surabaya
mengadakan perlawanan terhadap sekutu yang terkenal dengan
pertempuran Surabaya. Konflik tersebut terjadi hingga tanggal 28
November 1945 meskipun masih saja terjadi perlawanan sporadis
di berbagai daerah di Surabaya.
PERTEMPURAN PALAGANG
AMBARAWA

KRONOLOGI
KRONOLOGI
PERISTIWA
PERISTIWA
Kedatangan pihak Sekutu di Ambarawa pada tanggal 20 Oktober 1945
dan pada tanggal 2 Nov1945 berhasil mengadakan perundingan
dengan Indonesia hingga menghasilkan beberapa kesepakatan.
Namun pada pelaksanaanya Sekutu mengingkari isi perjanjian
tersebut hingga memicu kemarahan TKR dan Kelaskaran rakyat dan
memaksa untuk mengadakan perlawanan terhadap sekutu.
Pertempuran pertama terjadi pada tanggal 20 Nov. 1945 yang meluas
hingga di seluruh daerah di Ambarawa hingga tanggal 12 Desember
1945 dengan hasil TKR dan Kelaskaran berhasil mengusir Sekutu dari
bumi Ambarawa. pintu masuknya sekutu dari sektor laut dan dapat
mengancam 3 kota besar di Jawa Tengah.
PERTEMPURAN MEDAN AREA

KRONOLOGI
PERISTIWA

Kedatangan pasukan NICA di Sumatra Utara padatanggal 9


Oktober dengan membonceng Sekutu .permasalahan
muncul setelah NICA membebaskan para tawanan perang
dan langsung membentuk pasukan KNIL, hal inilah yang
memicu timbulnya konflik antara pemuda medan dan
KNIL. Pertempuran pertama terjadi pada tanggal 13
Oktober hingga menjalar ke berbagai daerah. Mengetahui
insidentersbut maka Inggris memberi ultimatum kepada
rakyat Medan untuk menyerah dan menyerahkan semua
senjata dan memasang peringatan di setiap penjuru kota
sejak itu maka peristiwa itu dikelnal dengan sebutan
“MedanArea”.
BANDUNG LAUTAN API

KRONOLOGI PERISTIWA

Kedatangan Sekutu yang diboncengi NICA pada tanggal 17 Oktober


1945 langsung memberikan teror kepada masyarakat bandung dan
meminta masyarakat untuk segera mengosongkan wilayah Bandung,
namun hal itu ditolak dan masyarakat meminta diadakan
pmeersetujuan dengan Sekutu untuk membagi Bandung menjadi dua
yaitu Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu dan Bandung Selatan oleh
Indonesia. Namun pada perkembanganya Sekutu mengeluarkan
Ultimatum kepada Indonesia untuk segera mengosogkan seluruh
Bandung. Sedangkan pemerintah Pusat di Yogyakarta memerintahkan
agaar masyarakat Bandung tetap bertahan, namun karena banyaknya
tekanan akhirnya masyarakat meninggalkan kota Bandung untuk
hijrah ke Yogyakarta tetapi sebelum mereka hijrah mereka membakar
semua kota Bandung agar tidak dapat digunakan sebagai markas
Sekutudi Jawa Barat.
P
E
R
KRONOLOGI PERISTIWA
T
E
M
P
U Hasil perundingan Linggajati yang memutuskan secara de facto
R wilayah Indonesia hanya Jawa, Sumatra dan Madura
A mengakibatkan rasa kurang puas dari masyarakat Bali karena
N tidak diakui sebagai bagian dari Indonesia. Sementara itu
rencana Belanda untuk mendirikan negara boneka Indonesia
M
A Timur di Bali ditolak oleh I Gusti Ngurahrai sebagai pimpinan
R angkatan perang di Bali. Untuk menunjukan sikap menentang
G pada tanggal 18 Novembar 1946 I Gusti Ngurahrai mengadakan
A penyerangan di daerah utara Tabanan, pada awalnya berhasil
R namun Belanda membalas dengan mengerahkan kekuatan
A pasukan penuh dan akhirnya karena kurangnya persenjataan dan
N jumlah pasukan maka I Gusti Ngurahrai beserta pasukanya dan
A
sebagian masyarakat Bali gugur dalam pertempuran itu , sejak
saat itu masyarakat bali menyebut pertempuran itu dengan
“Puputan Margarana”.
SERANGAN UMUM TERHADAP KOTA YOGYA
1 MARET 1949

Kronologi serangan
Puncak serangan umum terhadap kota yogyakarta terjadi
pada tanggal 1 Maret 1949, dipimpin oleh Letnan Kolonel
Sueharto, Komandan Brigade 10 Daerah wehrkreise III yang
membawahi daerah Yogyakarta. Pos komando saat itu di
tempatkan di desa MUTO. Untuk memudahkan penyerangan
dibentuk sektor-sektor, sektor Barat dipimpin oleh Mayor
Vintje Sumual, Sektor selatan dan Timur dipimpin oleh
Mayor Sardjono, sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno.
Untuk sektor Kota ditunjuk Letnal Amir Murtono dan Letnan
Masduki.
PERMULAAN PERUNDINGAN
INDONESIA 11
BELANDA ( 10 Februari 1946)

PERUNDINGAN LINGGARJATI 33

RESULUSI DEWAN KEAMANAN PBB 33

44
SERANGAN UMUM 1 MARET 1949

PERSETUJUAN ROEM ROYEN ( 7 MEI 1949) 55


PERMULAAN PERUNDINGAN INDONESIA
BELANDA ( 10 Februari 1946)

Inggris Mendesak Belanda untuk


mengadakan perundingan dengan
Indonesia, karena Belanda sangat
tergantung kepada Inggris maka
belanda terpaksa memenuhi anjuran
Inggris, sehingga dimulailah
perundingan pendahuluan dengan
seorang Pengenah Inggris, yaitu
Arcibald Clerk Kerr dan kemudian
Killearn
Indonesia akan dijadikan
Negara commonwealth
berbentuk federasi yang
Perundingan di mulai tanggal memiliki pemerintahan sendiri
10 Februari 1946 . Awalnya Van ( self –governance) di dalam
HJ. Van Mook menyampaikan
lingkungan kerajaan
Pernyataan Politik Pem. Belanda
Yang terdiri dari 6 pasal , yang isinya
Pidato Ratu Belanda tanggal Masalah dalam negeri diurus
7 Deember 1942 oleh Indonesia , sedangkan
ISI POKOKNYA ADALAH urusan Luar negeri diurus
oleh Pemerintah Belanda

Sebelum dibentuk
commonwealth akan dibentuk
pemerintah peralihan selama
10 Tahun
Atas Pernyataan tersebut Pemerintah RI
menyampaikan usul balasan pada tanggal 12
Maret 1946 yang berisi

RI harus diakui sebagai negara yang berdaulat penuh


11
atas wilayah bekas Hindia Belanda

Federasai Indonesia – Belanda akan dilaksanakan dalam


22 masa tertentu dan urusan luar negeri dan pertahanan
diserahkan kepada suatu badan federasi yang terdiri
atas orang-orang Indonesia dan Belanda.

33 Tentara Belanda segera ditarik dari Indoensia dan jika


perlu diganti dengan tentara Republik Indonesia

Selama perundingan berlangsung semua aksi militer


44 harus dihentikan dan Pihak RI akan melakukan
pengawasan tenaga kerja penggungsian Tawanan
Belanda dan interniran lainnya
PERUNDINGGAN
LINGGARJATI

Belanda mengakui secara de-facto RI


Sebagai kelanjutan dengan wilayah kekuasaan meliputi
Perundingan –perundingan 11 Sumatra, Jawa dan madura, dan harus
sebelumnya , maka pada meninggalkan wilayah de-facto plg
tanggal 10 November 1946 di lmbt 1 januari 1949
Linggarjati (dekat Cirebon ),
dilangsungkan perundingan
antara Pemerintahan RI
dengan Komisi Umum RI dan Belanda akan bekerja sama dalam
Belanda. Perundingan 22
Membentuk negara indonesia serikat, dengan
dipimpin Oleh Lord Killearn Nama Republik Indonesia Serikat , yang
dan menghasilkan salah satu negara bagianya adalah Republik
persetujuan, Pokok-Pokok isi Indonesia
Perjanjian tersebut adl :

33 Republik Indonesia Serikat dan Belanda


akan Membentuk Uni Indonesia Belanda
dengan Ratu Belanda selaku ketuanya
RESOLUSI Penghentian operasi militer dengan
DEWAN
11
segera oleh Belanda dan penghentian
KEAMANAN PBB semua aktivitas oleh Republik; kedua
belah pihak harus bekerja sama untuk
mengadakan perdamaian abadi

Tanggal 28 Januari 22 Pembebasan dengan segera dan dengan


1949 Dewan tidak bersyarat semua tahanan politik
Keamanan PBB daerah Republik dan Belanja semenjak 19
mengeluarkan Januari 1948
sebuah Resolusi
yang berisi sebagai 33 Belanda harus memberikan kesempatan
berikut kepada pembesar2 Pemerintah republik
untuk kembali ke Yogyakrta dengan
segera agar mereka dapat melaksanakan
pasal 1 tersebut diatas dan supaya
pembesar2 dapat melakukan kewajiban
mereka dengan bebas.
Perundingan-perundingan akan dilakukan dalam waktu
yang secepat-cepatnya dengan dasar persetujuan
44
linggarjati, persetujuan renville, dan terutama berdasarkan
pembentukan suatu pemerintah ad interim federal paling
lambat tanggal 15 Maret 1949; pemilihan untuk Dewan
Pembuat Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat
selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli 1949.

Mulai Sekarang Komisi Jasa-jasa Baik ( Komisi Tiga


55 Negara) ditukar namanya menjadai Komisi Perserikatan
Bangsa-bangsa untuk Indonesia ( United Nations
Commissions for Indonesia atau UNCI) yang tuganya
adalah membantu melancarkan perundingan2 untuk
mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah
Republik untuk mengamat-amati pemilihan dan berhak
memajukan usul-usul mengenai berbagai hal yang dapat
membantu tercapainya penyelesaian
PERJANJIAN
ROEM -ROYEN
Perlawanan di jawa dan Sumatra semakin meluas,
maka untuk membantu penyelesaiannya UNCI
mengadakan Kontak2 dengan pemimpin2 RI di
Bangka. Begitu pula BFO mengirimkan utusan ke
Bangka dan mengadakan perundingan dengan wakil
presiden Moh. Hhatta serta pemimpin2 Republik
lainnya dalam usaha mempertemukan pandangan
politik.

Dalam melaksanakan Resolusi tersebut UNCI akhirnya berhasil


Membawa Indonesia dan Belanda ke meja Perundingan. Delegasi
indonesia diketuai oleh Mr. Moh Roem, sedangkan pihak
Belanda di ketuai oleh Merle Cochran wakil Amerika Serikat
Dalam UNCI. Dalam perundungan2 selanjutnya
Indonesia diperkuat oleh Drs. Mohh Hatta dan
Sri Sultas Hamengkubuwono IX
Delegasi Indonesia menyatakan Kesediaan Pemerintah RI untuk

Mengeluarkan perintah Kepada


11 “ Pengikut Republik Yang bersenjata”
untuk Menghentikan Perang Gerilya
ISI
Bekerjasama dalam mengembalikan PERSETUJUAN
Perdamaian dan menjaga ketertiban
ROEM-ROYEN
22
dan keamanan

Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar


Di Den Hag , dengan maksud Untuk
33 mempercepat kedaulata Yang sungguh dan
lengkap keppada Negara Indonesia Serikat
dengan tidak bersyarat
KONFERENSI
MEJA BUNDAR
Tanggal 23 Agustus , 1949 Konferensi Meja Bundar dibuka di
Denhag. Delegasi Belanda diketuai oleh Mr. Van Maarseveen
sedangkan UNCI oleh Chritchley.

Masalah yang sulit dipecahkan dalam konferensi ini adalah :


1. Uni Indonesia- Belanda. Indonesia Menginginkan agar sifatnya
hanya kerjasama yang bebas tanpa adanya organisasi
permanen, sedangkan Belanda menginginkan kerjasama yang
luas dengan organisasi permanen.
2. Soal Hutang ; Indonesia hanya mengakui soal hutang-hutang
Hindia Belanda sampai menyerahkan Belanda kepada Jepang,
sebaliknya Belanda menginginkan Indonesia harus mengambil
alih semua kekayaan maupun hutang Hindia Belanda sampai
saat ini, termasuk biaya perang Kolonial Belanda.
Akhirnya setelah melewati perundingan yang berlarut-
larut pada tanggal 2 November 1949 tercapailah
persetujuan dari KMB.

HASIL UTAMA :

Bahwa Belanda akan menyerahkan Kedaulatan republik


Indonesia Serikat pada akhir Bulan Desember 1949. Juga
diputuskan beberapa persetujuan pokok mengenai masalah
keuangan, ekonomi, budaya dll. Mengenai Irian Barat
penyelesaiannya ditunda selama 1 tahun. Khusus dalam Bidang
Militer persetujuan KMB memuat ketentuan-ketentuan
mengenai pembentukan APRIS dengan TNI sebagai intinya,
pembubaran KNIL dan pemasukan bekas anggota KNIL ke
dalam APRIS, adanya satu misi militer Belanda di Indonesia
untuk membantu melatif APRIS dan pemulangan anggota KL
dan KM ke Negeri Belanda

Anda mungkin juga menyukai